Anda di halaman 1dari 3

Jawaban No.

1
Sebagaimana diungkapkan oleh St. Kartono (2013:17), menulis adalah proses menuangkan
pikiran dan menyampaikannya kepada khalayak. Menulis dalah sebuah aktivitas yang kompleks,
bukan sekedar mengguratkan kalimat-kalimat, tetapi lebih daripada itu. Sependapat dengan St.
Kartono, Sri Hastuti dalam Saddhono & Slamet (2014:153) mengungkapkan bahwa kegiatan
menulis merupakan kegiatan yang sangat kompleks karena melibatkan cara berpikir yang teratur
dan berbagai pensyaratan yang berkaitan dengan teknik penulisan, antara lain :
(1) adanya kesatuan gagasan.
(2) penggunaan kalimat yang jelas dan efektif.
(3) paragraph disusun dengan baik.
(4) penerapan kaidah ejaan yang benar.
(5) penggunaan kosakata yang memadai.

Jawaban No.2

Kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah. Kepaduan memiliki kriteria seperti di bawah ini.

Kepaduan gagasan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat sehingga informasi yang
disampaikan tidak tampak terpecah-pecah atau tidak bersatu (tidak konsisten). Terdapat dua
aspek yang diperhatikan untuk membuat kalimat yang padu gagasannya, berikut adalah caranya.

A. Kalimat padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan pemikiran yang tidak simetris.
Contoh kalimat bertele-tele:
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang
terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak ke
luar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Seharusnya:
Kita harus bisa mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah
meninggalkan rasa kemanusiaan dan secara tidak sadar menyimpang dari kepribadian
bangsa Indonesia yang adil dan beradab.
B. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam
kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.
Contoh kalimat tidak padu:
Buku yang kamu pinjamkan aku akan simpan.
Contoh kalimat padu:
Buku yang kamu pinjamkan akan aku simpan.
Jawaban No.3
Bagian Surat Penulisan Keterangan Alasan Perbaikan
N Dinas (*)
O
Akhir tanggal Bogor 20 Mei Seharusnya setelah Bogor, 20 Mei
1 surat 2021. Salah menulis nama kota di 2021
akhiri tanda koma
dahulu
Akhir salam Dengan hormat. Seharusnya Dengan hormat,
2 pembuka Salah menggunakan tanda
koma (,)
Alamat tujuan Kepada Yth. Tidak ada alasan Tidak ada
3 Bapak Chandra perbaikan
Wiguna Manajer
Operasional CV. Benar
Tunas Putra Jl.
Jend. Sudirman
No. 55 Lampung
Utara
Hal atau Hal : Undangan Seharusnya ditulis Undangan
4 pokok surat untuk menghadiri Salah saja Undangan
Rakernas tanggal
20 Maret 2021

Jawaban No. 4
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan wewenang kepada
pemerintah daerah, sekolah, dan orang tua terkait kegiatan belajar mengajar tatap muka. Bila
ketiga pihak tersebut memberi izin, maka siswa dapat kembali masuk ke sekolah dengan
mematuhi protokol kesehatan.
Keputusan Kemendikbud sudah tepat. Hampir dua semester siswa menerima Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ). Pelajaran yang diserap tidak seefektif ketika tatap muka. Bahkan di Kabupaten
Gowa, Sulawesi Selatan, ada siswa yang bunuh diri karena beban tugas PJJ. Masing-masing
daerah memiliki tingkat penyebaran Covid-19 yang berbeda-beda. Pemerintah daerah
bertanggung jawab pada daerahnya masing-masing.
Untuk daerah yang sudah masuk zona hijau, memang sebaiknya mengizinkan kegiatan belajar
mengajar tatap muka. Selain itu, pihak sekolah dan orang tua juga turut menjaga keamanan siswa
selama belajar tatap muka. Kedua pikah ini berperan besar dalam memberi pemahaman dan
pengawasan terkait protokol kesehatan para siswa.
Meninggalnya siswa di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan disebabkan karena beban tugas,
bukan karena PJJ. Kejadian tersebut harusnya menjadi evaluasi, bagaimana menjalankan PJJ
dengan tepat dan seimbang untuk kesehatan mental siswa. Bukan malah serta merta
menghentikan PJJ. Negara kita tidak menjamin tes masal, pelacakan riwayat korban,
panangguhan transportasi secara tegas, atau melakukan karantina menyeluruh. Meski sudah
masuk zona hijau dan mengikuti protokol, tetapi risiko penyebaran di klaster sekolah sangat
besar. Ada relasi kuasa antara pemerintah daerah, sekolah, dan orang tua. Tidak dapat dipungkiri,
orang tua dihadapkan dengan pilihan efektifitas pembelajaran atau keselamatan nyama siswa.
Padahal keduanya dapat berjalan beriringan. Kemendikbud harusnya merumuskan kurikulum PJJ
yang tidak menjadi beban mental siswa, selama Covid-19 masih ada.
Kemendikbud memberi izin sekolah tatap muka dengan beberapa syarat. Beban tugas PJJ
selama pandemi mengganggu kesehatan mental siswa. Kemendikbud perlu merumuskan
kurikulum PJJ yang ramah terhadap kesehatan mental siswa.

Anda mungkin juga menyukai