Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS TERBUKA PADANG

PGSD-BI POKJAR BAWAN


SEMESTER III
RIRI TRIA RAMDANI PUTRI
856225791
TTM.1 Bahasa Indonesia

1. Jelaskan hakikat pembelajaran bahasa!


Pembelajaran bahasa adalah suatu proses kegiatan penyajian informasi dengan
sarana komunikasi yang membantu siswa agar dapat meningkatkan kemampuannya
dalam berkomunikasi secara lisan dan tertulis, serta menghargai karya cipta bangsa
Indonesia.

2. Jelaskan teori-teori pemerolehan bahasa pertama dan berikanlah komentar Anda


tentang teori-teori tersebut!
Ada 3 teori pemerolehan bahasa, yaitu:
a. Pandangan Nativistis
Pandangan ini berpendapat bahwa setiap anak yang lahir telah dilengkapi
dengan kemampuan bawaan atau alami untuk dapat berbahasa. Bukan lingkungan
yang membuat anak dapat berbahasa. Bukan juga karena meniru orang lain. Kalau
bukan karena kemampuan bawaan, anak mustahil akan bisa berbahasa.
Kemampuan bawaan berbahasa itu disebut dengan “Piranti Pemerolehan Bahasa”
(LAD) yang berpusat di otak. Piranti inilah yang membuat anak dapat berbahasa.
b. Pandangan Behavioristis
Menurut pandangan ini, penguasaan bahasa anak ditentukan oleh
rangsangan yang diberikan lingkungannya. Anak tidak memiliki peranan aktif,
hanya sebagai penerima pasif. Perkembangan bahasa anak terutama ditentukan
oleh kekayaan dan lamanya latihan yang diberikan oleh lingkungan, serta
peniruan yang dilakukan anak terhadap tindak berbahasa lingkungannya.
c. Pandangan Kognitif
Menurut pandangan ini, penguasaan dan perkembangan bahasa anak
ditentukan oleh daya kognitifnya. Anaklah yang berperan aktif untuk terlibat
dengan lingkungannya agar penguasaan bahasanya dapat berkembang optimal
3. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan tahap pralinguistik!
Tahap Pralinguistik ialah tahap pemerolehan bahasa anak dimana bunyi-bunyi
bahasa yang dihasilkan akan semakin mendekati bunyi vokal atau konsonan tertentu,
tetapi umumnya bunyi-bunyi tersebut belumlah mengacu pada kata atau kalimat dengan
makna tertentu.
Fase ini berlangsung sejak anak berusia 0-12 bulan:
a) Umur 0-2 bulan, anak mengeluarkan bunyi refleksif untuk meyatakan rasa haus,
lapar, sakit, tidak nyaman, bunyi vegetatif seperti batuk, bersin, sendawa, telanan,
dan tegukan.
b) Umur 2-5 bulan, anak mendekut dan mengeluarkan bunyi vokal dicampur dengan
konsonan untuk merespon senyum dan ucapan orang tuanya.
c) Umur 4-7 bulan, anak mengeluarkan bunyi utuh dengan rentang waktu yang lama.
d) Umur 6-12 bulan, anak mulai berceloteh.
4. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia!
Pendekatan Komunikatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia maksudnya ialah
siswa harus diberi kesempatan sebanyak-banyaknya untuk melakukan komunikasi baik
secara lisan maupun tulisan. Supaya siswa mampu berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar maka siswa perlu dilatih/diberi kesempatan
sebanyak-banyaknya untuk melakukan kegiatan berkomunikasi. Dapat disimpulkan
bahwa dalam pendekatan komunikatif, yang ditekankan adalah mengembangkan
kompentesi komunikasi siswa untuk mendukung performasi komunikasi siswa.

5. Jika kompetensi dasarnya : Mendengarkan dan membedakan berbagai bunyi/suara


serta bunyi bahasa. Hasil belajarnya : Membedakan berbagai bunyi/suara, bunyi
bahasa dan mengucapkan secara verbal! Tuliskanlah materi pokok yang dapat
disajikan!
Materi pokok yang dapat disajikan adalah:

a. Pengucapan bunyi/suara tertentu di sekitar seperti suara burung, ombak,


kendaraan, dan lain-lain.
b. Pelafalan bunyi bahasa.

Anda mungkin juga menyukai