Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Maninjau, 21 Desember 2021
Nama Mahasiswa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Menurut saya, Faisya mengalami tunarungu berat sekali (profound hearing loss) dimana
faisya mengalami kehilangan pendengaran lebih dari 90 dB. Ia tidak dapat mendengar
sebagian besar sumber bunyi. Faisya lebih menggunakan penglihatan daripada
pendengaran dan menggunakan bahasa isyarat berupa gesture untuk berkomunikasi.
a. Berdasarkan saat terjadinya, dimana Faisya mengalami ketunarunguan sejak usia
tiga bulan ini disebut dengan ketunarunguan prabahasa yaitu kehilangan
pendengaran yang terjadi sebelum kemampuan bicara dan bahasa berkembang.
Hal ini dapat terjadi karena tidak terbentuknya tulang pendengaran yang dibawa
sejak lahir tetapi gangguan tulang pendengarannya tidak bersifat progresif. Atau hal
ini terjadi karena adanya faktor genetik dimana ketunarunguan yang dialami faisya
bawaan dari orang tuanya.
b. Dengan keterbatasan yang dialami oleh Faisya, Faisya akan kesulitan dalam
berkomunikasi dan bersosialisasi. Faisya berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan
hal ini perlu jadi perhatian keluarga dan lingkungan Faisya yang juga perlu paham
dan mampu berbahasa isyarat. Faisya akan membutuhkan layanan pendidikan
khusus. Dari segi sosial, Faisya memiliki pergaulan yang terbatas, punya rasa takut,
dan tidak percaya diri dalam bersosialisasi.
3. Teknik fernald
a. Prinsip teknik Fernald
Teknik Fernald adalah metode pengajaran multisensoris yang menggunakan materi
bacaan yang dipilih dari kata-kata yang diucapkan oleh anak, dan tiap kata diajarkan
secara utuh.
b. Prosedur pelaksanaan intervensi merangkai huruf menjadi kata dengan teknik
fernald.
Tahap satu
Siswa memilih kata-kata yang dipelajari, tiap kata dituliskan dengan krayon
pada kertas dengan tulisan miring. Siswa menelusuri kata dengan jari dan
menyembunyikan tiap bagian kata sesuai dengan perjalanan selusur.
Penelusuran diulangi berkali-kali sampai siswa dapat menulis kata pada
secarik kertas lain tanpa melihat contoh. Kata yang telah dipelajari dimasukkan
kedalam file sesuai dengan alfabetnya. Setelah mempelajari beberapa kata
diharapkan siswa menyadari bahwa dirinya dapat membaca dan menulis.
Pada saat itu diperkenalkan cara menulis cerita. Sebelum cerita dapat ditulis
oleh siswa, ia harus mempelajari kembali kata demi kata dengan teknik
selusur. Sesudah belajar kata dan menuliskan cerita, kemudian siswa
membaca cerita dan menyimpan kata pada file kata.
Tahap dua
Jika siswa sudah terbukti tidak memerlukan selusur lagi maka siswa bisa di
tahap dua ini. Kata yang dipelajari berasal dari kata-kata yang tidak dikenal
yang telah ditulis oleh siswa. Siswa mempelajari kata-kata cukup dengan
melihat dan mengatakanya berkali-kali. Proses ini berlangsung sampai siswa
dapat menuliskan kata dari ingatan.
Tahap tiga
Pada tahap ini siswa mempelajari kata dengan melihat dan mengucapkannya.
Mereka boleh membaca kata yang mereka kehendaki. Apabila menemukan
kata yang belum mereka ketahui, siswa hendaknya diberi tahu. Pada tahap ini
siswa mempelajarinya langsung dari buku bacaan. Kata-tata baru tidak perlu
lagi ditulis pada kartu. Siswa melihat kata-kata tercetak, kemudian
mengucapkannya berkali-kali dan mengingatnya lalu menuliskannya.
Tahap empat
Siswa diharapkan dapat mengenal kembali kata-kata baru dan memahaminya
setiap kali kata itu muncul. Kata-kata dapat dipelajari dari konteks atau dari
keseluruhan kata atau bagian-bagian dari kata. Siswa diberikan laithan dengan
membrukan kata yang sulit. Siswa didorong sapai kepada satu paragraf untuk
memperjelas makna dari kata-kata yang belum dikenal sebelum mulai
membaca.
4. a. Deskripsi hasil identifikasi kebutuhan khusus anak
Berdasarkan temuan saya di SD N 30 Kukuban, kecamatan Tanjung raya.
Irfan adalah anak berusia 10 tahun dan masih berada di kelas 1. Dari segi
fisik, irfan tidak memiliki perbedaan dengan anak lain. Bisa dikatakan fisik
irfan normal tanpa ada cacat. Namun irfan memiliki sorot mata yang
berbeda dengan anak normal. Ia tidak memandang mata lawan bicara nya
dan mata nya sering tidak fokus ke arah depan. Selain itu, ia memiliki
tingkah laku yang berbeda dengan teman-temannya. Irfan anak yang
tempramental, gampang tersinggung, suka mengganggu teman-temannya
dan ingin menang sendiri. Ia sering berkelahi dengan temannya. Dari segi
bahasa, irfan tidak berbicara secara normal. Kata-kata yang irfan ucapkan
sulit dipahami sehingga irfan sering di bully oleh teman-temannya. Irfan
juga belum mampu membaca bahkan meng eja alphabet. Begitu juga
dengan kemampuan menulis Irfan, menulis satu huruf atau angka, ia sudah
mampu jika meniru namun tidak mampu jika di dikte kan. Karena sepertinya
ia tidak mengenal huruf. Dalam berkomunikasi, Irfan dapat merespon
dengan tindakan namun tindakan yang biasa ia lakukan dirumah. Ia
terkadang dapat merespon dengan berbicara namun ucapan nya sulit
dipahami.
Emosi-sosial
Hasil asesmen:
Irfan belum mampu mengendalikan emosi nya
Irfan over aktif dengan teman temannya
komunikasi
Hasil asesmen
Irfan belum bisa berbicara dengan bahasa yang jelas
Irfan belum dapat merespon pembicaraan dengan tepat
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA