Anda di halaman 1dari 3

Tugas Tutorial 1

Pendidikan Bahasa Indonesia Di SD


PDGK4204

Nama : Lusiana Rahayu


NIM : 857230273

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
Serang
1. Bahasa adalah sebuah alat untuk mengomunikasikan gagasan atau perasaan secara
sistematis serta juga sebagai sistem lambang yang bermakna, arbiter, konvensional, dan
produktif yang dipergunakan oleh setiap individu dan anggota sosial untuk berkomunikasi,
bekerja sama, dan mengidentifikasi diri. Secara umum, bahasa memiliki fungsi personal
dan sosial. Secara khusus, bahasa memiliki fungsi instrumental, personal, regulator,
heuristik, imajinatif, interaksional, dan informatif. Sumber : Modul PDGK4204

2. Pandangan Nativistis
Menurut pandangan nativistis yaitu setiap anak yang lahir telah dilengkapi dengan
kemampuan bawaan atau alami untuk dapat berbahasa. Bukan lingkungan yang membuat
anak mampu berbahasa. Bukan pula karena meniru orang lain karena banyak ungkapan
kreatif yang dimunculkan anak ketika berbahasa, yang belum pernah dicontohkan
sebelumnya. Jadi, jika bukan karena kemampuan bawaan, mustahil anak dapat
mempelajari dan menguasai suatu bahasa yang komponen dan aturannya cukup rumit
hanya dalam waktu yang singkat. Selama belajar bahasa, sedikit demi sedikit potensi
berbahasa anak yang secara genetis telah terprogram menjadi terbuka dan berkembang.
Sumber Modul PDGK4204

3. Tahap pralinguistik
Pada tahap ini, bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan akan semakin mendekati bunyi vokal
atau konsonan tertentu. Tetapi, umumnya bunyi-bunyi tersebut belumlah mengacu pada
kata atau kalimat dengan makna tertentu. Oleh karena itu, perkembangan bahasa anak pada
fase ini disebut tahap pralinguistik. Adapun fasenya :
a. Umur 0-2 bulan anak hanya mengeluarkan bunyi reflektif
b. Umur 2-5 bulan anak mulai mengelarkan bunyi -bunyi vocal
c. Umur 4-7 bulan anak mulai mengeluarkan bunyi yang agak utuh.
d. Umur 6-12 bulan anak mulai beceloteh. Sumber Modul PDGK4204 2.17

4. Kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa digunakan pendekatan komunikatif. Dengan


pendekatan komunikatif siswa harus diberi kesempatan sebanyak-banyaknya untuk
melakukan komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Supaya siswa mampu
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar maka siswa
perlu dilatih sebanyak-banyaknya atau diberi kesempatan sebanyak-banyaknya untuk
melakukan kegiatan berkomunikasi. Itulah sebabnya, dalam pembelajaran bahasa dengan
pendekatan komunikatif, yang ditekankan adalah mengembangkan kompetensi
komunikasi siswa untuk mendukung performasi komunikasi siswa.
Sumber :Modul PDGK4204
5. Kompetensi Dasar : Membedakan dan mendengarkan berbagai bunyi/suara serta bunyi
suara.
Hasil Belajar : Membedakan berbagai bunyi suara , bunyi Bahasa dan ungkapan secara
verbal
Materi Pokok : 1. Pengucapan bunyi atau suara tertentu disekitar kita
2. Pelafalan bunyi Bahasa
Sumber :Modul PDGK4204

Anda mungkin juga menyukai