Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 2 PDGK 4204

Nama Rini susanti

Nim: 836395703

1. Tahap tahap pemerolehan bahasa


a. Tahap pralinguistik
Pada tahap ini bunyi bunyi bahasa yang dihasilkan akan semakin mendekati bunyi vocal atau
konsonan tertentu. Bunyi tersebut belum mengacu pada kata atau kalimat dengan makna
tertentu. Olehkarena itu perkembangan bahasa pada fase ini di sebut tahap pralinguistik.
Fase ini berlangsung sekitar 12 bulan
- Pada umur 0-2 bulan hanya mengeluarkan bunyi refleksif menyatakan rasa lapar, haus,
sakit atau ketidaknyamanan serta bunyi vegetative yang berkaitan dengan aktifitas
tubuh seperti bersin batuk sendawa , telanan ketika makan, tegukan ketika menyusu
atau minum.
- Pada umur 2-5 bulan anak mulai mendekut mengeluarkan bunyi vocal yang bercampur
dengan bunyo yang mirip konsonan.
- Pada umur 4-7 bulan mulai memgeluarkan bunyi yang agak utuh dengan waktu yang
lebih lama. Bunyi mirip vocal dan konsonannya lebih bervariasi
- Pada umur 6-12 mulai berceloteh. Celotehnya merupakan reduplikasi atau pengulangan
konsosnan dan vikal yang sama seperti b aba bab/ papapa/dadada.
b. Tahap satu kata atau hoolofrasis
Fase ini berlangsung ketika anak berusia 12-18 bulan. Pada tahap ini anak menggunakan
satu kata yang bermakna mewakioli keselurauhan ide yang disampakannya. Satu kata yang
diucapkan anak mewakili satu frasa, kalimat atau wacana.
Contoh: mimi – sambil menunjuk gelas ( saya mau minum)
Akut – sambil menunjul laba laba ( takut laba laba )
c. Tahap dua kata
Tahap ini berlangsung sewaktu anak berusia sekita 18-24 bulan. Pada tahap ini kosakata dan
grametika anak berkembang dengan cepat seiing degan kematangan otak dan alat ucapnya.
d. Tahap telegrafis
Antara 2-3 tahun, anak telah menghasilkan ujaran dalam bentuk kalimat kalimat pendek. Ciri
yang paling mencolok pada fase ini bukanlah pada jumlah kata yang dihasilkan anak tetapi
pada variasi bentuk kata yang sudah mulai muncul.

PDGK modul 2 halama 2.17-2.19

2. Stragtegi permerolehan bahasa antara lain


a. Mengingat
Mengingat memainkan peran yang cuup penting dalam belajar bahasa atau belaar apapun.
Setiap pengalaman indrawi yang dilalui anak di catat dalam benaknya.mketika dia
menyentuh, menyerap dan mencium mendengar dan melihat sesuatu memori anak
merekamnya.
b. Meniru
Meniru dapat diartikan mencontoh secara kreatif atau mengispirasi. Pada dasarnya
peniruan yang dilakukan anak tidak selau beerupa pengulanganyang persis sama atau apa
saja yang di dengarnya . ada 2 penyebabnya
Petama, berkaitan dengan perkembangan otak dan alat uacap. Penguasaan kaidah bahasa
serta adanya masukan bahasa lain. Dengan demikian aanak akan berucap tuturan yang telah
dikuasainya.
Kedua, bekerkenaan dengan kreatifitas berbahasa anak , disatu sis anak anak secara
bertahap dapat memahami dan menggunakan tutura dalam bentuk dan jumlah tak terbatas
c. Megalami langsung
Yaitu mengalami langsung kegiatan bahasa dalam konteks yang nyata. Amak menggunakan
bahasanya baik ketika berkomunikasi dengan orang lain maupun ketika sedang sendirian.
Dia menyimak dan berbicara langsung dan sekaligus memperoleh tanggapa dari mitra
berbicaranya.
d. Bermain
Kegiatan bermain sangatlah penting untuk mendorong pengembangan kemampuan
berbahasa anak. Dalam bermain kadang si anak memerankan sebuah karakter tanpa
disadari mereka sedang bermain drama berlatih berbicara dan menyimak
e. Penyederhanan; pada usia 15-24 bulan perbuatan anak bersifat egosentris berpusat pada
dirinya serta perkembangan kemampuan anak bertahap yang membuat tuturan yang
digunakan lebih sederhana dan langsung.

3. Proses pemerolehan bahasa kedua (B2) adalah apabila bahasa tersebut dikuasai anak melalui belajar
secara formal. Dalam memperoleh bahasa ke dua memiliki bebagai macam cara dan dapat dibedakan
menjadi pemerolehhan bahasa ke dua dengan cara :

1) Terpimpin; yaitu dilakukan dengan melalui pembelajaran baik di sekolah maupun kursus atau less.
Umumnya bahasa yg dipelajari adalah bahasa formal atau baku.

2) Alamiah; yaitu pemerolehan B2 secara spontan atau melalui kegiatan langsung berbahasa dalam
situasi nyata.

3) Terpimpin dan alamiah; yaitu pemerolehan bahasa dilakukan dengan pembelajaran khusus dan
melalui kegiatan langsung berbahasa.

Kunci permerolehan b2 adalah ketekunan dan mau belajar dan keberanian dalam mepraktikan B2.

Modul 2.25

4. Fungsi anatomi syaraf dalam pemerolehan bahasa kedua (B2)

Jawab: Teori Neorofungsional menyatakan adanya hubungan antara bahasa dengan anatomi syaraf. Dua
daerah dalam otak yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri, menentukan pemerolehan bahasa ke
dua. Belahan otak kanan berkaitan dengan proses menyeluruh dan berfungsi untuk merekam dan
memproses ujaran yang berpola. Sedangkan belahan otak kiri berkaitan dengan penggunakan bahasa
secara kreatif yang meliputi pemrosesan secara sintatik dan semantik serta pengendali aktivitas
berbicara dan menulis.

Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam pemerolehan B2 menurut fungsi syaraf yaitu 1) fungsi syaraf
yang mana digunakan untuk berkomunikasi 2) tingkatan mana dalam system syaraf tersebut yang
dilibatkan.

( modul hall 2.31 )

Anda mungkin juga menyukai