Anda di halaman 1dari 4

Diskusi 1 (modul 1) Bhs.

indo

Untuk mengecek pemahaman Anda tentang materi “hakikat bahasa dan pembelajaran bahasa”
Cobalah Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

(1) Jelaskan bahwa bahasa bersifat produktif !

(2) Sebutkan fungsi bahasa menurut Halliday dan berikan contohnya masing-masing!

(3) Jelaskan bahwa pembelajaran bahasa didasarkan pada bagaimana siswa belajar dan
bagaimana mereka belajar bahasa!

(4) Mengapa bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam pembelajaran di sekolah?

Menjawab dari pertanyaan :

1. Bahasa itu Produktif

Bahasa dikatakan produktif maksudnya adalah bahwa meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas,
dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang
jumlahnya tidak terbatas, meski secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa
itu.

2. Menurut John B. Halley, seorang ahli linguistik, bahasa memiliki beberapa fungsi utama, yang
dikenal sebagai "fungsi-fungsi bahasa Halley." Fungsi-fungsi bahasa Halley ini mencakup:

a. Fungsi Representatif (Representational Function): Bahasa digunakan untuk merepresentasikan


kenyataan atau dunia di sekitar kita. Ini adalah fungsi bahasa yang paling umum, di mana kita
menggunakan bahasa untuk menggambarkan objek, peristiwa, atau konsep.

b. Fungsi Ekspresif (Expressive Function): Bahasa digunakan untuk mengungkapkan perasaan,


emosi, dan sikap personal. Melalui bahasa, kita dapat menyampaikan kebahagiaan, kekecewaan,
cinta, atau kemarahan kita.

c.Fungsi Konatif (Conative Function): Fungsi ini berkaitan dengan upaya untuk memengaruhi
perilaku orang lain. Ketika kita menggunakan bahasa untuk memberikan perintah, meminta, atau
merayu seseorang, kita menggunakan fungsi konatif.
d. Fungsi Fatematis (Phatic Function): Fungsi ini adalah tentang menjaga kontak sosial dan
mengonfirmasi hubungan interpersonal. Misalnya, ucapan salam atau percakapan ringan yang
digunakan untuk memulai atau mengakhiri interaksi sosial.

e. Fungsi Metalinguistik (Metalinguistic Function): Bahasa digunakan untuk mendiskusikan atau


menjelaskan bahasa itu sendiri. Ini melibatkan refleksi tentang tata bahasa, makna kata, atau
aspek-aspek linguistik lainnya.

f. Fungsi Estetis (Aesthetic Function): Fungsi ini berkaitan dengan estetika bahasa, seperti
penggunaan bahasa untuk menciptakan karya seni seperti puisi, sastra, atau musik.

g. Fungsi Fatis (Fatetic Function): Fungsi ini digunakan untuk menjaga aliran percakapan atau
menghindari keheningan yang tidak diinginkan dalam komunikasi.

Fungsi-fungsi bahasa ini menggambarkan beragam cara kita menggunakan bahasa dalam
berbagai konteks komunikasi sehari-hari untuk berinteraksi dengan orang lain, menyampaikan
pesan, dan mengungkapkan diri.

3. pembelajaran bahasa didasarkan pada bagaimana siswa belajar dan bagaimana mereka belajar
bahasa!

Bagaimana Siswa Belajar (How Students Learn):

Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Beberapa siswa mungkin lebih efektif belajar
melalui pendekatan auditif, yang berarti mereka belajar lebih baik melalui mendengarkan. Siswa
lain mungkin lebih visual, sehingga mereka memahami dan mengingat materi dengan melihat
gambar atau tulisan.

Siswa juga memiliki tingkat keterampilan bahasa yang berbeda. Beberapa mungkin sudah
memiliki dasar yang kuat dalam bahasa tertentu, sedangkan yang lain mungkin pemula.
Penyesuaian metode pengajaran dengan tingkat keterampilan individu siswa sangat penting.

Perbedaan dalam motivasi dan minat siswa juga memainkan peran penting dalam bagaimana
mereka belajar bahasa. Siswa yang memiliki minat tinggi terhadap bahasa cenderung lebih
termotivasi untuk belajar.

Bagaimana Mereka Belajar Bahasa (How They Learn Language):


Proses pembelajaran bahasa melibatkan empat aspek utama, yaitu mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis (listening, speaking, reading, writing). Siswa perlu diajak aktif
berpartisipasi dalam semua aspek ini.

Komunikasi yang autentik dan situasi praktis sangat mendukung pembelajaran bahasa. Siswa
perlu diberi kesempatan untuk berinteraksi dalam konteks sehari-hari dan situasi yang relevan.

Penggunaan materi pembelajaran yang bervariasi, termasuk teks, audio, video, dan aktivitas
praktis, membantu siswa memahami bahasa dengan lebih baik.

Kesalahan dalam pembelajaran bahasa adalah bagian alami dari prosesnya. Siswa perlu merasa
nyaman untuk mencoba dan berbicara dalam bahasa yang dipelajari tanpa takut membuat
kesalahan.

Dengan memahami bagaimana siswa belajar dan bagaimana mereka belajar bahasa, guru dapat
merancang pengalaman pembelajaran yang lebih efektif dan relevan. Hal ini akan membantu
siswa mengembangkan keterampilan bahasa dengan lebih baik dan merasa lebih termotivasi
dalam proses pembelajaran bahasa mereka.

4. Bahasa Nasional: Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa persatuan di Indonesia.
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran membantu
menciptakan kesatuan dan identitas nasional di antara siswa dari berbagai latar belakang etnis
dan budaya yang beragam.

Komunikasi Efektif: Bahasa Indonesia memungkinkan komunikasi yang efektif antara guru dan
siswa serta antara sesama siswa. Ini membantu dalam pemahaman, penyampaian materi
pelajaran, dan kolaborasi di dalam dan di luar kelas.

Kontinuitas Pendidikan: Bahasa Indonesia digunakan dalam buku teks, kurikulum, dan ujian
nasional. Menguasai bahasa Indonesia penting untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi dan mencapai kesuksesan akademik.

Akses ke Informasi dan Sumber Daya: Banyak sumber daya pendidikan, termasuk buku, jurnal,
dan materi pembelajaran, tersedia dalam bahasa Indonesia. Siswa yang mahir dalam bahasa ini
dapat lebih mudah mengakses dan memanfaatkan sumber-sumber ini.

Peningkatan Kemampuan Berbahasa: Pendidikan dalam bahasa Indonesia membantu


meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, termasuk keterampilan berbicara, mendengar,
membaca, dan menulis. Ini adalah keterampilan penting untuk berkomunikasi dengan efektif
dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja.

Mempertahankan Budaya dan Nilai-nilai: Bahasa Indonesia juga digunakan untuk memahami
dan memelihara budaya Indonesia, seperti sastra, sejarah, dan nilai-nilai tradisional. Ini
membantu siswa mengenali dan menghargai identitas budaya mereka sendiri.

Kesetaraan Peluang: Penggunaan bahasa Indonesia dalam pendidikan membuka peluang yang
lebih setara bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang atau bahasa ibu mereka. Hal ini
mendukung inklusi dan keadilan dalam sistem pendidikan.

Secara keseluruhan, bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga alat yang penting
dalam pembelajaran dan pengembangan pribadi siswa. Oleh karena itu, penting untuk
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar utama dalam pembelajaran di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai