(PDGK4505)
1. Istilah pembelajaran terpadu, banyak istilah yang digunakan untuk memadukan materi
yang spesifik misalnya keterampilan menulis atau berpikir di antara kurikulum. Dengan
pendekatan terpadu, kurikulum dirancang dapat mengakomodasi kebutuhan siswa,
mengatasi masalah sosial di antara para siswa di kelas, dan juga memantapkan penguasaan
materi pelajaran. Uraikan latar belakang atau alasan penggunaan pembelajaran terpadu!
Jawaban
Jawaban
Kelebihan
1. Materinya dekat dengan kehidupan anak, sehingga anak mudah memahaminya
dan sekaligus mengimplementasikannya.
2. Siswa dapat dengan mudah menggabungkan satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lainnya.
3. Dengan bekerja dalam kelompok, siswa dapat mengembangkan kemampuan
belajarnya tidak hanya pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan
psikomotorik.
4. Blended learning menyesuaikan dengan kecerdasan siswa.
5. Dengan pendekatan pembelajaran terpadu, guru dapat dengan mudah
memanfaatkan pembelajaran aktif siswa sebagai metode pembelajaran.
Kekurangan
Aspek Guru:
Guru harus terbuka dan kreatif, memiliki kemampuan metodologis yang
handal, memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta berani mengemas materi
dan mengembangkannya lebih lanjut. Di dunia akademis, guru tetap dituntut
untuk meneliti informasi akademik yang berkaitan dengan mata pelajaran dan
banyak membaca buku, sehingga penguasaan mata pelajaran tidak terbatas
pada satu mata pelajaran tertentu. Tanpa prasyarat ini, blended learning sulit
diterapkan.
Aspek siswa:
Blended learning mensyaratkan kemampuan belajar siswa yang relatif “baik”
baik dari segi kemampuan akademik maupun kreativitas. Hal ini karena model
blended learning menekankan pada keterampilan analitis (membongkar),
keterampilan asosiatif (menggabungkan), dan keterampilan investigasi dan
pengembangan (mencari dan menyelidiki). Jika kondisi ini tidak terpenuhi,
maka penerapan model blended learning ini akan sangat sulit
diimplementasikan.
Aspek kesempatan dan sumber belajar:
Blended learning membutuhkan berbagai bacaan atau sumber informasi yang
berbeda, mungkin termasuk peluang online. Semua ini mendukung,
memperkaya, dan memfasilitasi pengembangan visi. Jika kemungkinan
tersebut tidak terpenuhi, penerapan blended learning juga menjadi sulit.
Aspek kurikulum:
Kurikulum harus fleksibel dan didasarkan pada pemahaman penuh siswa
(bukan tujuan penyampaian materi). Guru harus diberdayakan untuk
mengembangkan materi dan metode serta menilai pembelajaran siswa.
Aspek Evaluasi:
Blended learning membutuhkan metode penilaian yang menyeluruh
(komprehensif), yaitu H. penentuan keberhasilan belajar peserta didik pada
beberapa bidang pendidikan yang terkait. Guru tidak hanya perlu memiliki
teknik dan prosedur untuk melakukan penilaian dan pengukuran yang
komprehensif, tetapi mereka juga perlu berkoordinasi dengan guru lain ketika
topiknya dari guru lain.
Suasana belajar:
Blended learning cenderung mengutamakan satu bidang studi dan
“mengalahkan” bidang studi lainnya. Dengan kata lain, ketika mengajar
TEMA, guru berusaha menekankan atau memprioritaskan mata pelajaran
gabungan sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang pendidikannya
sendiri.
Jawaban
Dibawah ini akan dijabarkan sekilas tentang keterkaitan teori belajar dengan pembelajaran
kelas rangkap.
1. Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget memberikan sumbangan dasar
tentang latar belakang dari Developmentally Appropriate Practices. Teori ini
menunjukkan kebutuhan siswa untuk membangun pengetahuan melalui proses
belajar dan juga menunjukkan kebutuhan siswa untuk meraih kesempatan
berinteraksi secara fisik dengan sesama teman.
2. Teori perkembangan sosial oleh Lev Vygotsky, dimana ditekankan pada
perkembangan kemampuan berbahasa dan bersosialisasi untuk pertumbuhan
kemampuan kognitif siswa. Konsep teori ini merupakan dasar pijakan utama dari
pelaksanaan pembelajaran kelas.
3. Teori atribut dari Bernard Weiner, di mana memberikan sumbangan dasar
pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap dengan pemberian motivasi secara
internal kepada siswa dan juga bagi guru yang membantu siswanya belajar karena
memang siswa tersebut mempunyai keinginan untuk belajar.
4. Teori belajar sosial kognitif dari Albert Bandura, teori ini menunjukkan bahwa
proses belajar yang terjadi banyak dilalui dengan pendekatan model observasi.
Model ini merupakan langkah utama dari pembelajaran kelas rangkap.
Jawaban
5. Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan sembilan jenis
kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas
tersebut menjadi sembilan kategori yang komprehensif atau sembilan macam kecerdasan
dasar pada anak-anak. Uraikan sembilan macam kecerdasan dasar tersebut
Jawaban