Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1

MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD


(PDGK 4405)

Nama : Fitri Maulani


Nim : 856750889
Pokjar : Belitang
UPBJJ : Palembang

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN AJARAN 2024/2025
Soal

1. Pendidikan IPS di Indonesia terpilah dalam dua arah yaitu IPS untuk dunia sekolah dan
untuk perguruan tinggi. Apa yang membedakan arah tersebut dan bagaimana
penerapannya dalam pendidikan IPS
2. Uraikan tujuan pendidikan IPS di Indonesia saat ini pada kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka!
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada semakin pesatnya
pertumbuhan ekonomi di berbagai negara yang mengakibatkan pemborosan sumber daya
alam. Hal tersebut akan menyebabkan berbagai implikasi terhadap sumberdaya alam atau
kualitas lingkungan. Sebutkan implikasi tersebut disertai contoh kasusnya!
4. Hubungan antara individu dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 pendapat
yaitu masyarakat yang menentukan individu, individu yang menentukan masyarakat serta
individu dan masyarakat saling menguntungkan. Jelaskan 3 kelompok hubungan individu
dan masyarakat tersebut disertai contohnya!
5. Keberadaan lembaga sosial sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat. Lembaga
sosial tersebut pada dasarnya merupakan suatu sistem nilai dan sistem norma yang
bertujuan untuk mengatur segala perilaku dan tindakan dari setiap anggota dalam
melangsungkan kehidupannya. Berikanlah contoh permasalahan penyimpangan pelajar
saat ini dan jelaskan peran lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama,
lembaga pemerintah dan lembaga hukum dalam menyikapi permasalahan penyimpangan
tersebut!
PENYELESAIAN

1. Pembedaan antara Pendidikan IPS di Indonesia terpilah dalam dua arah yaitu IPS untuk
dunia sekolah dan untuk perguruan tinggi.
 IPS di dunia sekolah (Pendidikan dasar dan menengah)
Tujuan: Pengajaran ilmu-ilmu sosial di sekolah bertujuan untuk memberikan
pemahaman dasar tentang aspek-aspek ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti sejarah,
geografi, sosiologi, ekonomi, dan kewarganegaraan.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan pemahaman umum siswa tentang
masyarakat, budaya dan negara serta membekali mereka dengan pengetahuan dasar
yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Metode Pengajaran: Pengajaran IPS di sekolah seringkali dilaksanakan melalui
kurikulum yang mencakup berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, geografi, dan
kewarganegaraan.Materi ini diajarkan dengan pendekatan yang lebih umum dan
berfokus pada pemahaman konsep dasar, keterampilan berpikir kritis, dan
keterampilan sosial.
Penerapannya: Pengajaran IPS di sekolah membantu siswa mengembangkan
pemahaman dasar tentang dunia sosial, masyarakat dan negara.
Hal ini membantu mereka menyadari peran mereka sebagai warga negara yang
aktif dan partisipatif dalam masyarakat. Pengajaran mata pelajaran sosial di sekolah
juga memberikan landasan penting untuk mengembangkan keterampilan intelektual
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

 IPS untuk perguruan tinggi:


Tujuan: Pengajaran IPS di perguruan tinggi menjadi lebih terspesialisasi dan spesifik.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan pemahaman mendalam tentang berbagai
ilmu sosial, seperti ilmu politik, ekonomi, antropologi, sosiologi, sejarah, dll.
Pendidikan IPS di perguruan tinggi bertujuan untuk menghasilkan para ahli dan
peneliti yang mampu melakukan penelitian akademik yang mendalam dan
berkontribusi pada pengetahuan dalam bidang mereka.
Metode Pengajaran: Di perguruan tinggi, pendidikan IPS berfokus pada pembelajaran
yang lebih mandiri, penelitian, dan analisis.Mahasiswa diarahkan untuk melakukan
penelitian akademik, mengeksplorasi teori-teori yang ada, dan mengembangkan
pemahaman yang lebih kritis dan kritis terhadap isu-isu sosial.
Penerapannya: Pendidikan IPS di perguruan tinggi membekali mahasiswa dengan
keterampilan analisis yang mendalam, pemahaman konsep dan teori yang kompleks,
dan kemampuan untuk berkontribusi pada pengetahuan ilmiah. Ini mempersiapkan
mereka untuk berkarier dalam berbagai bidang, termasuk penelitian, analisis
kebijakan, jurnalisme, dan pekerjaan yang memerlukan pemahaman yang mendalam
tentang ilmu sosial.

Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan perbedaan tingkat kedalaman dan


kompleksitas pengajaran IPS di tingkat sekolah menengah atas dan universitas. Meskipun
tujuan utama kedua jalur tersebut adalah untuk mengembangkan pemahaman ilmu-ilmu
sosial, namun pendekatan dan metodenya disesuaikan dengan tingkat kajian dan tujuan
akhirnya.

 Penerapan khusus di sekolah:


Pengajaran IPS di tingkat dasar dan menengah bertujuan untuk membangun
landasan pemahaman dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk menjalani kehidupan
sehari-hari dan menjadi guru yang sukses, warga negara yang aktif. Hal ini mencakup
pemahaman tentang sejarah dan budaya lokal, adat istiadat sosial, hak dan tanggung
jawab kewarganegaraan serta pemahaman dasar geografi dan ekonomi. Pendidikan ini
membantu siswa mengembangkan rasa identitas, nilai-nilai dan keterampilan sosial.

 Penerapan khusus dalam perguruan tinggi:


Dalam pendidikan tinggi, pengajaran ilmu-ilmu sosial mencakup pemahaman
yang lebih dalam dan kritis terhadap ilmu-ilmu sosial yang lebih terspesialisasi. Siswa
belajar mengeksplorasi isu-isu sosial lebih dalam, melakukan penelitian independen, dan
berkontribusi pada literatur ilmiah. Pengajaran ilmu-ilmu sosial di perguruan tinggi juga
dapat terfokus pada disiplin ilmu tertentu, seperti ilmu politik, ekonomi, atau sosiologi,
sehingga mahasiswa dapat mengembangkan keahliannya di bidang tertentu.

 Peran guru dan dosen:


Di sekolah, guru IPS bertugas memberikan materi dan mendidik siswa tentang
konsep dasar dan pengetahuan sosial. Mereka membantu siswa mengembangkan
pemahaman dasar tentang masyarakat dan negara.
Di pendidikan tinggi, guru IPS berperan sebagai fasilitator pembelajaran,
membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan analisis kritis.
Mereka juga berfungsi sebagai panduan dalam penelitian siswa dan proyek akademik.

Penting untuk diingat bahwa pengajaran IPS di Indonesia terus berkembang dan
kurikulum serta metode pengajaran dapat berubah seiring berjalannya waktu. Terlepas
dari arah pendidikan yang diambil, baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi,
tujuannya adalah untuk membantu individu memahami dan berpartisipasi dalam
masyarakat dan dunia sosial dengan lebih baik, baik sebagai warga negara yang
berpengetahuan maupun sebagai ilmuwan sosial yang berkompeten.

2. Tujuan pendidikan IPS di Indonesia saat ini pada kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka
 Dalam kurikulum 2013 posisi guru tidak hanya sebagai pengajar dan pendidik seperti
yang telah kita kenal bersama, namun di kurikulum ini posisi guru juga sebagai
fasilitator, leader, motivator dan sebagai 'pelayan dan diver-nya' peserta didik.Hamid
Hasan dalam sesinya menyampaikan bahwa kedudukan pendidikan IPS sebagai mata
pelajaran yang berdiri sendiri sejajar dengan mata pelajaran lain, adalah untuk
memberikan kesempatan yang lebih besar bagi peserta didik mempelajari riancian yang
diperlukan.
Hamid menuturkan, “Tujuan Pendidikan IPS adalah, untuk menghasilkan
warganegara yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat dan
bangsanya, religius, jujur, demokratis, kreatif, analitis, senang membaca, memiliki
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan lingkungan sosial dan fisik,
berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan sosial budaya, serta berkomunikasi
secara produktif”.
Sedang konten pendidikan IPS dalam kurikulum 2013, menurut Hamid meliputi:
1. Pengetahuan : Tentang kehidupan masyarakat di sekitarnya, bangsa dan umat
manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan lingkungannya.
2. Keterampilan: Berpikir logis dan kritis, membaca, belajar (keterampilan belajar,
penelitian), pemecahan masalah, komunikasi dan kerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat.
3. Nilai kejujuran dan kerja keras. Masyarakat, kebudayaan, bangsa, cinta damai,
kemanusiaan, dan kepribadian semuanya bertumpu pada nilai-nilai tersebut.
4. Sikap : Ingin tahu, mandiri, menghargai kesuksesan, kompetitif, kreatif, inovatif
dan bertanggung jawab.
Hamid mengumumkan di hadapan sekitar 200 peserta.

 Dalam kurikulum Merdeka


Tujuan mempelajari mata pelajaran IPS adalah agar mahasiswa mampu
memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan memiliki
keterampilan penting dalam konteks pembangunan global untuk mampu berkontribusi
dalam menciptakan kondisi kehidupan yang lebih baik. Mata pelajaran IPS bertujuan
untuk membimbing peserta didik menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung
jawab dan cinta damai (Solehuidin, Ahmad.Habibi, Devi & Naili, 2022). “Ilmu
pengetahuan sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah
dasar”.
Tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS adalah untuk mendidik peserta didik
menjadi warga negara yang baik, mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kesadaran
sosial yang berguna bagi dirinya, masyarakat dan negara.
Dalam Kurikulum Merdeka ini sangat berbeda dengan kurikulum sebelumnya.Pada
kurikulum ini konsep pembelajaran mata pelajaran IPS hanya diperkenalkan kepada
siswa SD kelas 3 sampai dengan kelas 4, sedangkan pada kurikulum sebelumnya
pembelajaran mata pelajaran IPS dilaksanakan dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Tidak
hanya pada kurikulum sebelumnya saja materi IPS diberikan. untuk pembelajaran IPS
secara mandiri, namun pada program mandiri ini juga dipadukan dengan ilmu-ilmu alam
yang selanjutnya juga bisa disebut ilmu dasar. Muatan inilah yang menjadi dasar
penyiapan ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial yang lebih kompleks pada tingkat
menengah. Pembelajaran IPS pada program mandiri tentunya akan sejalan dengan
kebijakan program mandiri.

3. Sektor pertanian, perikanan dan pertambangan seperti ikan di laut mati.


Pada saat yang sama, pertumbuhan ekonomi yang pesat dapat menyia-nyiakan sumber daya
alam dan merusak lingkungan. Implikasi dari hal tersebut adalah sebagai berikut:
 Depletion of Natural Resources

Pembangunan ekonomi yang tidak memperhatikan aspek kelestarian lingkungan


hidup dapat mengakibatkan terjadinya penipisan atau pemborosan sumber daya alam.
Hal ini bisa terjadi jika sumber daya alam dieksploitasi secara berlebihan tanpa
memperhatikan daya dukungnya.

Contoh kasus: Penebangan liar menyebabkan kerusakan hutan dan hilangnya habitat
satwa liar.

 Polusi dan Dampak Lingkungan

Pembangunan ekonomi yang tidak ramah lingkungan dapat menimbulkan


pencemaran dan dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini bisa terjadi jika limbah
dan sampah industri tidak dikelola dengan baik.

Contoh kasus: Pencemaran air sungai dan laut akibat pembuangan limbah industri
secara sembarangan.
 Gangguan Ekosistem

Pembangunan ekonomi yang tidak memperhatikan aspek keberlanjutan dapat


mengganggu ekosistem. Hal ini dapat terjadi jika kegiatan ekonomi merusak
ekosistem dan mengancam keberadaan flora dan fauna.
Contoh Kasus: penggunaan pestisida yang berlebihan di bidang pertanian
menyebabkan kematian serangga dan hewan lainnya.

Dalam konteks pembangunan ekonomi berkelanjutan, perlu dipastikan


pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini
dapat dicapai dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular, khususnya sistem
ekonomi yang meminimalkan pemborosan sumber daya alam dan memaksimalkan
penggunaan kembali dan daur ulang sumber daya alam. Dengan demikian,
pembangunan ekonomi dapat berjalan seiring dengan kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat.

4. Hubungan antara individu dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga perspektif
berdasarkan derajat pengaruh individu dan masyarakat satu sama lain:
 Masyarakat yang menentukan individu:
- Menurut perspektif Dalam hal ini, masyarakat berperan peranan penting dalam
membentuk individu. Individu dipandang sebagai produk dari lingkungan
sosialnya. Masyarakat, nilai, norma dan budaya memegang peranan penting
dalam membentuk kepribadian dan perilaku individu.
- Contoh: Seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang menganut nilai-nilai
moral dan etika yang kuat. Nilai-nilai ini mempengaruhi perilaku dan
pandangan dunia seseorang.

 Individu yang menentukan masyarakat:


- Pandangan ini menyatakan bahwa individu memainkan peranan penting dalam
membentuk masyarakat. Perubahan dan inovasi seringkali datang dari individu
atau kelompok individu yang mempunyai ide dan visi yang kuat.
- Contoh: Tokoh atau pemimpin sejarah yang menginspirasi perubahan sosial
dan budaya di masyarakat. Mereka menciptakan perubahan dan membentuk
masyarakat dengan ide dan tindakan mereka.

 individu dan masyarakat Saling menguntungkan :


- Perspektif ini menekankan bahwa hubungan antara individu dan masyarakat
adalah hubungan timbal balik. Individu mempengaruhi masyarakat dan
sebaliknya. Keseimbangan antara kepentingan individu dan kolektif sangatlah
penting.
- Contoh: Kerjasama dan kerjasama dalam masyarakat dimana individu
melakukan kegiatan sosial, ekonomi atau politik untuk mencapai tujuan
bersama yang bermanfaat bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Ketiga perspektif tersebut mencerminkan kompleksitas hubungan antara individu


dan masyarakat dalam pembentukan norma, nilai, budaya, dan pembangunan sosial. Pada
kenyataannya, hubungan ini seringkali berbeda-beda tergantung pada konteks dan budaya
tertentu.

5. contoh permasalahan penyimpangan pelajar saat ini dan jelaskan peran lembaga keluarga,
lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga pemerintah dan lembaga hukum dalam
menyikapi permasalahan penyimpangan tersebut!
Salah satu contohnya yakni penggunaan bahan narkoba
 Lembaga agama memberikan aturan tentang halal dan haram, baik dan buruk dan
tata cara peribadatan yang harus dilakukan oleh anggotanya.
 Lembaga pendidikan memberikan akses bagi masyarakat untuk memperoleh
pendidikan, sesuai dengan apa yang menjadi tujuan mereka.
 Lembaga keluarga memberikan pendidikan dasar tentang norma dan aturan dasar
sosialisasi sehingga, individu mempunyai pengetahuan dasar bagaimana hidup dalam
kelompok yang lebih besar sesuai dengan tujuan masing-masing.
 Lembaga pemerintahan : Pemerintah memiliki peran besar dalam upaya
penanggulangan perilaku menyimpang dalam masyarakat, yakni dengan memberikan
penyuluhan. Melalui penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya
pelaksanaan nilai, norma, dan peraturan yang berlaku di masyarakat diharapkan
dapat membuat individu memahami nilai, norma, dan peraturan yang berlaku.
 Lembaga Hukum: Sanksi social, Sanksi sosial dapat diterapkan bagi individu yang
melakukan perilaku menyimpang. Pelanggar bisa mendapatkan sanksi tegas berupa
hukuman. Hal itu dilakukan agar terjadi efek jera dari pelanggar peraturan sehingga
tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut lagi.

Anda mungkin juga menyukai