1. Pendidikan IPS di Indonesia terpilah dalam dua arah yaitu IPS untuk dunia sekolah dan
untuk perguruan tinggi. Apa yang membedakan arah tersebut dan bagaimana
penerapannya dalam pendidikan IPS
2. Uraikan tujuan pendidikan IPS di Indonesia saat ini pada kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka!
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada semakin pesatnya
pertumbuhan ekonomi di berbagai negara yang mengakibatkan pemborosan sumber daya
alam. Hal tersebut akan menyebabkan berbagai implikasi terhadap sumberdaya alam atau
kualitas lingkungan. Sebutkan implikasi tersebut disertai contoh kasusnya!
4. Hubungan antara individu dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi 3 pendapat
yaitu masyarakat yang menentukan individu, individu yang menentukan masyarakat serta
individu dan masyarakat saling menguntungkan. Jelaskan 3 kelompok hubungan individu
dan masyarakat tersebut disertai contohnya!
5. Keberadaan lembaga sosial sangat penting dalam peri kehidupan masyarakat. Lembaga
sosial tersebut pada dasarnya merupakan suatu sistem nilai dan sistem norma yang
bertujuan untuk mengatur segala perilaku dan tindakan dari setiap anggota dalam
melangsungkan kehidupannya. Berikanlah contoh permasalahan penyimpangan pelajar
saat ini dan jelaskan peran lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga agama,
lembaga pemerintah dan lembaga hukum dalam menyikapi permasalahan penyimpangan
tersebut!
PENYELESAIAN
1. Pembedaan antara Pendidikan IPS di Indonesia terpilah dalam dua arah yaitu IPS untuk
dunia sekolah dan untuk perguruan tinggi.
IPS di dunia sekolah (Pendidikan dasar dan menengah)
Tujuan: Pengajaran ilmu-ilmu sosial di sekolah bertujuan untuk memberikan
pemahaman dasar tentang aspek-aspek ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti sejarah,
geografi, sosiologi, ekonomi, dan kewarganegaraan.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan pemahaman umum siswa tentang
masyarakat, budaya dan negara serta membekali mereka dengan pengetahuan dasar
yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Metode Pengajaran: Pengajaran IPS di sekolah seringkali dilaksanakan melalui
kurikulum yang mencakup berbagai mata pelajaran, seperti sejarah, geografi, dan
kewarganegaraan.Materi ini diajarkan dengan pendekatan yang lebih umum dan
berfokus pada pemahaman konsep dasar, keterampilan berpikir kritis, dan
keterampilan sosial.
Penerapannya: Pengajaran IPS di sekolah membantu siswa mengembangkan
pemahaman dasar tentang dunia sosial, masyarakat dan negara.
Hal ini membantu mereka menyadari peran mereka sebagai warga negara yang
aktif dan partisipatif dalam masyarakat. Pengajaran mata pelajaran sosial di sekolah
juga memberikan landasan penting untuk mengembangkan keterampilan intelektual
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Penting untuk diingat bahwa pengajaran IPS di Indonesia terus berkembang dan
kurikulum serta metode pengajaran dapat berubah seiring berjalannya waktu. Terlepas
dari arah pendidikan yang diambil, baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi,
tujuannya adalah untuk membantu individu memahami dan berpartisipasi dalam
masyarakat dan dunia sosial dengan lebih baik, baik sebagai warga negara yang
berpengetahuan maupun sebagai ilmuwan sosial yang berkompeten.
2. Tujuan pendidikan IPS di Indonesia saat ini pada kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka
Dalam kurikulum 2013 posisi guru tidak hanya sebagai pengajar dan pendidik seperti
yang telah kita kenal bersama, namun di kurikulum ini posisi guru juga sebagai
fasilitator, leader, motivator dan sebagai 'pelayan dan diver-nya' peserta didik.Hamid
Hasan dalam sesinya menyampaikan bahwa kedudukan pendidikan IPS sebagai mata
pelajaran yang berdiri sendiri sejajar dengan mata pelajaran lain, adalah untuk
memberikan kesempatan yang lebih besar bagi peserta didik mempelajari riancian yang
diperlukan.
Hamid menuturkan, “Tujuan Pendidikan IPS adalah, untuk menghasilkan
warganegara yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat dan
bangsanya, religius, jujur, demokratis, kreatif, analitis, senang membaca, memiliki
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan lingkungan sosial dan fisik,
berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan sosial budaya, serta berkomunikasi
secara produktif”.
Sedang konten pendidikan IPS dalam kurikulum 2013, menurut Hamid meliputi:
1. Pengetahuan : Tentang kehidupan masyarakat di sekitarnya, bangsa dan umat
manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan lingkungannya.
2. Keterampilan: Berpikir logis dan kritis, membaca, belajar (keterampilan belajar,
penelitian), pemecahan masalah, komunikasi dan kerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat.
3. Nilai kejujuran dan kerja keras. Masyarakat, kebudayaan, bangsa, cinta damai,
kemanusiaan, dan kepribadian semuanya bertumpu pada nilai-nilai tersebut.
4. Sikap : Ingin tahu, mandiri, menghargai kesuksesan, kompetitif, kreatif, inovatif
dan bertanggung jawab.
Hamid mengumumkan di hadapan sekitar 200 peserta.
Contoh kasus: Penebangan liar menyebabkan kerusakan hutan dan hilangnya habitat
satwa liar.
Contoh kasus: Pencemaran air sungai dan laut akibat pembuangan limbah industri
secara sembarangan.
Gangguan Ekosistem
4. Hubungan antara individu dan masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga perspektif
berdasarkan derajat pengaruh individu dan masyarakat satu sama lain:
Masyarakat yang menentukan individu:
- Menurut perspektif Dalam hal ini, masyarakat berperan peranan penting dalam
membentuk individu. Individu dipandang sebagai produk dari lingkungan
sosialnya. Masyarakat, nilai, norma dan budaya memegang peranan penting
dalam membentuk kepribadian dan perilaku individu.
- Contoh: Seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang menganut nilai-nilai
moral dan etika yang kuat. Nilai-nilai ini mempengaruhi perilaku dan
pandangan dunia seseorang.
5. contoh permasalahan penyimpangan pelajar saat ini dan jelaskan peran lembaga keluarga,
lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga pemerintah dan lembaga hukum dalam
menyikapi permasalahan penyimpangan tersebut!
Salah satu contohnya yakni penggunaan bahan narkoba
Lembaga agama memberikan aturan tentang halal dan haram, baik dan buruk dan
tata cara peribadatan yang harus dilakukan oleh anggotanya.
Lembaga pendidikan memberikan akses bagi masyarakat untuk memperoleh
pendidikan, sesuai dengan apa yang menjadi tujuan mereka.
Lembaga keluarga memberikan pendidikan dasar tentang norma dan aturan dasar
sosialisasi sehingga, individu mempunyai pengetahuan dasar bagaimana hidup dalam
kelompok yang lebih besar sesuai dengan tujuan masing-masing.
Lembaga pemerintahan : Pemerintah memiliki peran besar dalam upaya
penanggulangan perilaku menyimpang dalam masyarakat, yakni dengan memberikan
penyuluhan. Melalui penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya
pelaksanaan nilai, norma, dan peraturan yang berlaku di masyarakat diharapkan
dapat membuat individu memahami nilai, norma, dan peraturan yang berlaku.
Lembaga Hukum: Sanksi social, Sanksi sosial dapat diterapkan bagi individu yang
melakukan perilaku menyimpang. Pelanggar bisa mendapatkan sanksi tegas berupa
hukuman. Hal itu dilakukan agar terjadi efek jera dari pelanggar peraturan sehingga
tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut lagi.