Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Sutiyah

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 837307679

Tanggal Lahir : 21/04/1997

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4305 / Keterampilan Menulis

Kode/Nama Program Studi : 79 / PGSD-S1

Kode/Nama UPBJJ : 50 / Samarinda

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 28 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Sutiyah


NIM : 837307726
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4305 / Keterampilan Menulis
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi : PGSD-S1
UPBJJ-UT : 50 / Samarinda

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Pasir Belengkong, Selasa 28 Desember 2021
Yang Membuat Pernyataan

Sutiyah
1. Uraikanlah kemungkinan mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi? (4
poin)
1) Penulis tidak mampu untuk menemukan masalah yang akan ditulis, tidak
Peka terhadap kondisi pembaca dan tidak mampu menggunakan bahasa
2) Penulis kurang mengembangkan suatu pemahaman tentang dan kemampuan
menggunakan bahasanya
3) Penulis tidak dapat menguasai kemampuan mengungkapkan ide, pikiran,
pengetahuna, ilmu, dan pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas,
runtut, ekspresif, enak dibaca, dan dipahami orang lain
4) Penulis sulit dalam menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan,
dan kemauan, serta informasi ke dalam tulisan dan kemudian
“mengirimkannya” kepada orang lain

Berikan penjelasan mengenai keterkaitan peristiwa di atas dengan unsur


menulis yakni:
1) Penulis
Penulis belum menguasai dalam kemampuan mengungkapkan ide, pikiran,
pengetahuna, ilmu, dan pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas,
runtut, ekspresif, enak dibaca, dan dipahami orang lain
2) Pesan yang ingin disampaikan
Tulisan tidak dapat dipahami sama persis oleh pembacanya, sehingga para
audiens sulit memahami alur ceritanya
3) Medium yang digunakan
kalimat yang disusun tidak hanya pendek tetapi menghindari penggunaan
ungkapan-ungkapan yang berlebihan dan terdapat satu gagasan dalam satu
alenia, sehingga dalam satu alenia tidak mempunyai gagasan yang
bercabang
4) Pembaca
Pembaca merasa tulisan sulit dibaca, dimengerti, dan membingungkan
pembaca, sehingga meminta penulis menjelaskan isi novel tersebut

2. Keterkaitan antara teori di atas dengan konsep kevariasian dalam membangun


tulisan?
 Sangat berkaitan, karena penulisan kalimat yang digunakan dalam bahasa
tulis harus berupa ragam tulis ba- ku dan jelas sesuai kaidah penulisan.
Kebakuan bahasa adalah hal yang sangat penting dalam menulis, bahasa
Indonesia baku adalah salah satu dari variasi bahasa Indonesia. Agar
bentuk yang digunakan tidak saling tumpang tindih, seorang penulis
harus memiliki konsep tulisan yang jelas. Variasi jenis kalimat berfungsi
untuk mengefektifkan atau membuat pemakaian bahasa menjadi lebih
enak didengar atau dibaca
Bukankah semakin banyak variasi kata akan membuat tulisan semakin
membingungkan? Jelaskan minimal 3
 Tidak membuat bingung, karena dapat membuat:
1) Menghindari kejenuhan atau kemalasan pembaca terhadapteks
karangan ilmiah
2) Menjaga perhatian dan minat baca terhadap teks ilmiah berlanjut bagi
pembaca
3) Pada dasarnya kevariasian adalah upaya penganekaragaman pola,
bentuk, dan jenis kalimat agar pembaca tetap termotivasi membaca
dan memahami teks sebuah karangan ilmiah
3. Kesalahan pada setiap bagian dari surat edaran Kemdi kbud perihal imbauan
pembelajaran secara daring dan sosialisasi UU Cipta Kerja
Salah ( X)
No Bagian Surat atau Benar Keterangan
(ceklist)
1 Nomor Surat  Benar Terdapat nomor surat
1035/E/KM/2020
2 Tanggal Surat  Benar Terdapat tanggal surat 9
oktober 2020
3 Lampiran (X) Salah Tidak ada lampiran dalam
suart
4 Hal atau Perihal Surat  Benar Terdapat hal dalam surat,
seperti : Imbauan
pembelajaran secara
daring dan sosialisasi UU
Cipta Kerja
5 Alamat Surat  Benar Terdapat alamat surat di
lingkungan kementerian
pendidikan dan
kebudayaan
6 Salam Pembuka (X) Salah Tidak terdapat salam
pembuka dalam surat
7 Isi Surat / Tubuh Surat  Benar Terdapat isi dalam surat
ada 7 hal yang dijelaskan
8 Salam Penutup  Benar Terdapat salam penutup,
seperti : atas perhatian dan
kerjasama yang baik, kami
ucapkan terima kasih
9 Nama Organisasi atau  Benar Terdapat, yaitu
Lembaga kementerian pendidikan
dan kebudayaan
10 Nama Terang dan Tanda  Benar Direktur jendral dengan
Tangan Penanggung atas nama Nizam
Jawab
11 Tembusan  Benar Terdapat 3 tembusan yang
digunakan dalam surat

Susunlah kembali surat dari Kemdikbud dibawah ini dengan kaidah penulisan yang
baik dan
Benar

4. “Upaya pemerintah menanggapi adanya kasus bunuh diri akibat dari


Pembelajaran Jarak Jauh”
Jaringan Sekolah Digital Indonesia mengingatkan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) soal efektivitas pembelajaran jarak jauh atau PJJ.
Respons ini disampaikan menyusul adanya siswi SMA di Gowa, Sulawesi Selatan
yang mengakhiri hidupnya lantaran Depresi karena banyaknya tugas sekolah
selama menjalani PJJ.
Ketua Umum Jaringan Sekolah Digital Indonesia, Muhammad Ramli Rahim
menilai bahwa kejadian tersebut bukan kali pertama terjadi. Di mana, peserta didik
merasa depresi akan beban soal yang menggunung selama melakukan PJJ.
"Kejadian bunuh diri siswa ini seharusnya menjadi alarm yang sangat keras kepada
pemerintah dan dengan tegas memperingatkan pemerintah bahwa masalah
penugasan-penugasan ini adalah sesuatu yang sangat serius memberikan dampak
depresi kepada siswa," tegas kepada Liputan6.com, Rabu (21/10/2020).
Tak adanya standar baku PJJ membuat PJJ yang merupakan alternatif
pembelajaran di tengah pandemi Covid-19, justru dianggap banyak membebani
siswa. "Stres yang dialami siswa akibat pembelajaran jarak jauh yang tidak
memiliki standar khusus, dan cenderung sangat memberatkan siswa dari sisi tugas-
tugas dari guru telah mengakibatkan depresi terhadap siswa yang akhirnya dapat
berujung pada kejadian bunuh diri seperti ini," ujar Ramli.
Ramli melihat standar penugasan oleh guru tidak diatur, baik oleh
Kemendikbud, Dinas Pendidikan Provinsi maupun Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. Ramli menganalogikan, jika setiap guru memberikan satu tugas
setiap minggu, maka setiap siswa akan mendapatkan 14-16 tugas yang harus
dituntaskan sebelum mata pelajaran dilanjutkan minggu depannya.
"Memang guru sangat mudah memberikan tugas apalagi mereka saat ini
dengan dukungan LMS (learning management system) tak perlu tampil di depan
kelas lagi dan cukup memberikan tugas lewat LMS yang ada tetapi mereka tidak
memperhitungkan secara komprehensif beban tugas yang diberikan ke siswa
tersebut," urai dia. Ramli menganggap, beban mata pelajaran yang diterima siswa
menjadi masalah utama rendahnya kualitas pendidikan saat ini. Namun hingga kini
tampaknya upaya penyederhanaan kurikulum masih mengalami jalan buntu.
Di samping itu, Ramli mengingatkan, seharusnya kepala sekolah dan para
guru konseling (BK) mampu mengetahui dan mengukur beban yang dialami oleh
siswa akibat banyaknya penugasan-penugasan yang dilakukan oleh para guru di
suatu sekolah terhadap siswa. Sehingga, bisa menjadi standar bagi guru-guru di
sekolah tersebut untuk memberikan penugasan kepada siswanya.
"Setiap daerah seharusnya mempertimbangkan kemampuan jaringan internet
di daerahnya ketersediaan alat baik berupa tablet, smartphone maupun laptop dan
komputer di daerah tersebut yang dimiliki oleh siswanya," katanya. Guru dan
pemerintah juga dituntut untuk mempertimbangkan kemampuan ekonomi siswa di
daerah-daerah tersebut. Sehingga pemerintah tidak berlepas tangan cukup dengan
memberikan kuota data kepada siswa saja tetapi memahami secara penuh suasana
dan kondisi pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
"Dan semua itu seharusnya diatur dan dibuat standarnya oleh
Kemendikbud," ungkap Ramli. Diberitakan sebelumnya, siswi SMA di Gowa,
Sulawesi Selatan berinisial MI berusia 16 tahun nekat bunuh diri dengan meminum
racun, Sabtu (17/10/2020). Korban bunuh diri diduga akibat depresi dengan
banyaknya tugas-tugas daring dari sekolahnya. Korban kerap bercerita pada teman-
temannya perihal sulitnya akses internet di kampung, sulitnya akses internet di
kediamannya menyebabkan tugas-tugas daringnya menumpuk. Mirisnya, MI
merekam aksi bunuh dirinya dalam sebuah video. Rekaman ponsel berdurasi 32
detik itu menunjukkan detik-detik ketika korban meminum racun rumput.

 Pernyataan faktual
siswi SMA di Gowa, Sulawesi Selatan berinisial MI berusia 16 tahun nekat
bunuh diri dengan meminum racun, Sabtu (17/10/2020).
 Asumsi
"Stres yang dialami siswa akibat pembelajaran jarak jauh yang tidak memiliki
standar khusus, dan cenderung sangat memberatkan siswa dari sisi tugas-tugas
dari guru telah mengakibatkan depresi terhadap siswa yang akhirnya dapat
berujung pada kejadian bunuh diri seperti ini," ujar Ramli.
 Uraian definisi
Korban bunuh diri diduga akibat depresi dengan banyaknya tugas-tugas daring
dari sekolahnya. Korban kerap bercerita pada teman-temannya perihal sulitnya
akses internet di kampung, sulitnya akses internet di kediamannya
menyebabkan tugas-tugas daringnya menumpuk.
 Uraian teoritis
Guru dan pemerintah juga dituntut untuk mempertimbangkan kemampuan
ekonomi siswa di daerah-daerah tersebut. Sehingga pemerintah tidak berlepas
tangan cukup dengan memberikan kuota data kepada siswa saja tetapi
memahami secara penuh suasana dan kondisi pembelajaran di masa pandemi
Covid-19.
 Pendekatan
Di samping itu, Ramli mengingatkan, seharusnya kepala sekolah dan para guru
konseling (BK) mampu mengetahui dan mengukur beban yang dialami oleh
siswa akibat banyaknya penugasan-penugasan yang dilakukan oleh para guru di
suatu sekolah terhadap siswa. Sehingga, bisa menjadi standar bagi guru-guru di
sekolah tersebut untuk memberikan penugasan kepada siswanya.
 Tujuan
Jaringan Sekolah Digital Indonesia mengingatkan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) soal efektivitas pembelajaran jarak jauh atau P JJ

Anda mungkin juga menyukai