dua unsur: 1. Berkaitan dengan isi atau apa yang ditulis 2. Berhubungan dengan penyajian atau bagaimana isi karangan itu dikemas dan disajikan melalui media bahasa tulis A. Konsep Diksi Kata adalah simbol bahasa yang bermakna. Keefektifan penggunaan kata dalam mengarang, tidak hanya berkaitan dengan kesesuaian kata dengan makna yang ingin disampaikan, tetapi juga berhubungan dengan ketepatan bentuk kata dengan konteks, serta nilai rasa yang melekat pada kata itu sendiri. Di dalam sebuah kata terkandung unsur-unsur berikut: • Makna, yang mengacu pada suatu konsep atau gagasan yang mewakili lambang dari suatu benda, peristiwa, atau gejala. • Nilai rasa (emosi), yang berkaitan dengan cita rasa positif-negatif, santun-kasar, gembira- sedih, dan suka-duka. • Bentuk, keselarasan bentuk kata (dasar atau imbuhan) atau frase dengan posisinya dalam sebuah wacana atau konteks. • Hafferman dan Lincoln (1990) menyatakan bahwa tulisan yang baik tersusun dari kata-kata yang serasi dengan persoalan yang dikemukakan serta tingkat kemampuan pembacanya. • Keraf (1983) menyatakan bahwa persoalan pemilihan dan pendayagunaan kata mengacu pada kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar seperti apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh penulis atau pembicara. Pemilihan kata melibatkan tiga hal, yaitu: 1. Ketepatan 2. Kesesuaian 3. Kebenaran Keberhasilan tulisan ditentukan oleh empat hal yaitu: 1. Penulis 2. Pesan yang ingin disampaikan 3. Medium yang digunakan 4. pembaca • Keberhasilan seorang komunikator-penulis atau pembicara sangat dipengaruhi oleh kemampuannya memahami keadaan pembaca serta merasakan ketersampaian pesan yang dikemukakannya. • Untuk memiliki kesanggupan seperti itu, seorang penulis memerlukan hal-hal berikut ini: 1. memiliki kekayaan perbendaharaan kata yang memadai sehingga dapat mengemukakan gagasan atau perasaannya dengan tepat, variatif, dan menarik. 2. memiliki kepekaan bahasa atas nuansa makna setiap kata serta dampaknya bagi pembaca. B. Panduan Memilih Kata Untuk menilai ketepatan dan kesesuaian diksi, penulis dapat mengajukan pertanyaan pemandu berikut: 1. Apakah kata yang dipilih telah mencerminkan gagasan atau perasaan yang ingin saya sampaikan? 2. Apakah kata yang dipilih sudah cukup lengkap untuk mendukung maksud saya, atau masih memerlukan penjelasan tambahan? 3. Apakah kata yang digunakan sesuai dengan konteks atau topik tulisan saya? 4. Apakah kata yang dipilih dapat dipahami atau tidak akan disalahtafsirkan oleh pembaca? 5. Apakah saya tidak menggunakan kata-kata secara berulang sehingga membosankan pembaca? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kata:
1. Membedakan dengan Cermat Kata-kata Denotatif dan Konotatif
2. Mencermati Kata-kata yang Bersinonim 3. Memperhatikan Pergeseran atau perubahan Makna Kata yang Terjadi 4. Mencermati Pemakaian Kata-kata Teknis dan Populer 5. Mencermati Penggunaan Kata Abstrak dan Konkret 6. Memperhatikan Kata-kata Umum Dan Khusus 7. Menggunakan Kata dengan Hemat 8. Mewaspadai Penggunaan Kata-kata yang Belum Umum Dipakai 9. Mencermati Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku 10.Menggunakan Majas Secara Cermat KB 2
PENGEMBANGAN KALIMAT EFEKTIF
A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu
mewakili gagasan, pikiran, dan perasaan penulis sehingga dapat dipahami dengan tepat oleh pembaca seperti yang dipikirkan dan dirasakan oleh penulis B. Membangun Kalimat Efektif
Kalimat efektif dibangun
oleh dua hal, yaitu 1.Kepaduan 2.Kevariasian 1. Kepaduan Kepaduan adalah keterkaitan antar berbagai unsur kalimat yang membentuk satu kesatuan bentuk dan arti. Kepaduan kalimat dibangun oleh kelogisan, kehematan dan kesejajaran. - Kelogisan berhubungan dengan dua hal, yaitu ketepatan penggunaan kaidah bahasa, kesesuaian diksi, dan keselarasan hubungan antarunsur bahasa itu sendiri. - Kehematan berkaitan dengan efisien penggunaan unsur bahasa dalam menggungkapkan pikiran dan perasaan penulis. - Kesejajaran bertalian dengan penggunaan unsur-unsur bahasa (kata atau frase) yang mencerminkan kesamaan/ keserupaan jenis dan bentuk untuk mengungkapkan sesuatu yang bersifat seriat atau sederajat. 2. Kevariasian Kevariasian diperlukan untuk menjaga selera pembaca dan menghindarkannya dari kebosanan. Kevariasian unsur kalimat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya penggunaan berbagai pola kalimat, jenis atau bentuk kalimat, dan diksi, kelompok kata, atau bahkan klausa. Penggunaan variasi dalam kalimat juga dapat menimbulkan efek tertentu, seperti penekanan bagian-bagian penting yang ingin ditonjolkan dalam kalimat. Terima kasih