Disusun oleh :
Ropiatul Jannah
Titin Rohmulyati
Susi Agustina
UPBJJ SERANG
POKJAR RAJEG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
A. Tujuan
B. Dasar Teori
D. Cara Kerja
G. Kesimpulan
A. Tujuan Percobaan
1) Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp)
dari telur sampai imago (dewasa).
2) Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
D. Prosedur Percobaan
F. Pertanyaan
1) Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
2) Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa terjadi?
Jawaban Pertanyaan
1) Lalat buah meletakkan telurnya pada hari kedua.
2) Pupa terbentuk pada hari ke-7 s/d 8, namun pada hari ke-6 sudah hampir
menyerupai pupa, Lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11.
G. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai hari 0 dengan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila
sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali
sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan
didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di
ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari
kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur.
Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih atau telur berubah menjadi larva
yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya
sangat kecil.
Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai
bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya
bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya
bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana
tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi
bahkan diam.
Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi
putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat
jelas. Pada hari ke 9 s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila atau
seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum
terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago atau lalat dewasa yang
siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.
H. Kesimpulan
Tahapan fase daur hidup drosphila sp adalah telur -> larva -> pupa -> lalat
muda -> lalat dewasa atau imago.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
PERKEMBANG BIAKAN TUMBUHAN
STRUKTUR BUNGA
A. Tujuan
Mengamati struktur bunga
2. Pinset 1 buah.
3. Pisau/silet 1 buah.
4. Bunga sepatu 1 buah (bisa diganti dengan bunga lain yang ada di
daerah anda).
C. Prosedur Percobaan
D. Hasil Pengamatan
E. Pembahasan
Struktur Bunga
F. Kesimpulan
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa
melakukan perkembangan secara generative. Hal ini disebabkan letak putik
berada diatas benang sari, sehingga sulit terjaid penyerbukan dan pembuahan.
Bunga sepatu dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan, yaitu stek
batan dan mencangkok.
G. Jawaban Pertanyaan
A. Tujuan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara
vegetative alami.
C. Prosedur
4. Galilah tanaman, jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
E. Pembahasan
1. Tunas, tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda
menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya. Tunas tidak
bergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas akan
terus tumbuh.
F. Kesimpulan
Jadi, perkembangbiakan vegetative alami dapat terjadi melalui akar tinggal,
tunas, umbel lapis, umbi akar, dan sebagainya.
Perkembangan Aseksual (Vegetatif) Buatan pada Tumbuhan
A. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetative buatan dengan cara
menyambung, okulasi, dan mencangkok.
C. Prosedur
1. Okulasi (menempel)
• Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan
ditempel dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang
bawah.
• Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia
dan tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan
vaselin.
• Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar
tidak terkena sinar matahari terlalu banyak.
3. Mencangkok
1. Menempel (okulasi)
No. Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terllihat adanya perubahan
8 Mata tunas mulai merekat
9 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
10 Mata tunas tumbuh semakin mengencang, kemudian tunas tumbuh
2. Menyambung
No. Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Mulai terlihat perubahan
8 Mulai terlhat daun
9 Daun terlihat bertambah
10 Daun semakin bertambah dan lebar
3. Mencangkok
No. Kondisi tempelan hari ke :
0 Keadaan awal
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan
3 Belum ada perubahan
4 Belum ada perubahan
5 Belum ada perubahan
6 Belum ada perubahan
7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama
8 kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru Nampak jelas
10 Menunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan
E. Pembahasan
Pada percobaan tersebut, tumbuhan dapat dikembangbiakkan dengan
cara buatan (vegetative buatan) diantaranya dengan menempel (okulasi),
menyambung (enten), dan mencangkok. Pada percobaan, butuh waktu yang
agak lama untuk mengetahu hasil, seperti pada kegiatan menempel, pada
minggu pertama belum terlihat perubahan, tapi memasuki minggu kedua
terlihat sedikit perubahan, dimana tunas terlihat mulai tumbuh dan
mengencang, hal ini juga terjadi pada kegiatan menyambung dan
mencangkok.
G. Jawaban Pertanyaan
Referensi:
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.