Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TUTON SATU DAN DUA

Pengaruh Media Sosial Bagi Siswa SD


Kelas VI

IDIK4007.01 & METODE PENELITIAN 01

DINA SARI
856742004
PGSD S-1
UPBJJ PALEMBANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2021.2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT , atas berkat rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyeleseaikan proposal yang berjudul “Pengaruh Media
Sosial Bagi Siswa SD Kelas VI ”.
Meski demikian, penyusun merasa masih banyak kesalahan dalam penyusunan
proposal penelitian ini. Oleh sebab ini penyusun sangat terbuka menerima kritik
dan saran yang membangun untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi.
Akhir kata, semoga proposal penelitian ini dapat diterima sebagai gagasan anak
bangsa yang layak didukung untuk menjadi solusi atas permasalahan ibu pertiwi.

Tebing Tinggi, 31 Oktober 2022

Dina Sari
PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Media sosial merupakan sarana komunikasi masa kini yang sangat pesat dan cepat
dalam perkembangannya, selain itu sosial media saat ini bisa dikatakan telah menjadi
ujung tombak sarana komunikasi khususnya bagi para remaja.

Dalam perkembangannya, media sosial mampu menjadi salah satu fasilitas untuk
berkomunikasi para remaja. Diera digital ini tentu sangat banyak bermunculan teknologi
teknologi maupun sarana komunikasi yang canggih dan sangat digemari oleh para remaja.

Teknologi media sosial yang telah berkembang pesat menjadikan banyaknya jenis social
media bermunculan, salah satunya yaitu Tiktok . Tiktok adalah salah satu sosial media
yang biasa dikatakan memiliki genre picture publishing, karena keunggulannya dalam
mengambil, mengedit serta mengungguah suatu gambar dan konten like (suka), komentar
serta following maka bisa dikatakan Tiktok adalah jenis sosial media picture publishing.

Tiktok dalam masanya sangat berkembang dengan pesat dan bahkan digemari oleh
seluruh Anak - Anak di era digital modern ini. Dengan keunggulan yang dimiliki Tiktok,
banyak Anak - Anak di era modern menggunakan sosial media ini dengan berbagai macam
alasan, tujuan serta pencapaian.

Seiring dalam perkembangannya, Tiktok memiliki banyak fungsi yang dapat dinikmati oleh
penggunanya, namun disisi lain Tiktok juga memiliki sifat merubah perilaku penggunanya
(konsumen) Anak - Anak khususnya siswa kelas VI Sd Negeri 08 Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Empat Lawang Tahun 2022.

Di era yang modern ini sangat banyak hal - hal yang mampu merubah perilaku manusia
didunia, termasuk aplikasi – aplikasi yang bermunculan tentu memiliki sifat positif dan
negatif. Aplikasi – aplikasi di era modern ini sangat memiliki peran besar terhadap tingkah
laku penggunanya bagi Anak - Anak kelas VI Sd Negeri 08 Kecamatan Tebing Tinggi
Kabupaten Empat Lawang Tahun 2022.
2.1 Indentifikasi masalah

Kita mengetahui bahwa teknologi internet tidak sepenuhnya memberikan dampak


tetapi juga memberikan manfaat bagi prestasi belajar siswa, kemudian factor apa yang
mempengauhi prestasi belajar siswa dan apa solusi yang baik untuk itu. Jadi pada
kesempatan ini kami akan mencoba menjelaskanya.

3.1 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok perumusan masalah yang ada, maka
permasalahan ini akan dibatasi pada :

1. Pengaruh media sosial di kalangan Anak - Anak khususnya bagi siswa / siswi di kelas VI
Sd Negeri 08 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Tahun 2022.

2. Peranan media sosial di kalangan Anak - Anak khususnya siswa / siswi di kelas VI Sd
Negeri 08 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Tahun 2022.

4.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
diuraikan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Karakteristik media sosial terhadap perilaku siswa / siswi di kelas VI Sd Negeri 08


Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Tahun 2022.

2. Pengaruh media sosial terhadap perilaku siswa / siswi di kelas VI Sd Negeri 08


Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Tahun 2022.

5.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :


1. Karakteristik media sosial iterhadap perilaku Anak - Anak khususnya siswa / siswi di
kelas VI Sd Negeri 08 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Tahun 2022.

2. Terpaan sosial media di era modern terhadap perilaku siswa / siswi di kelas VI Sd
Negeri 08 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang Tahun 2022.
6.1 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari segi teoritis, metodologis, dan
praktis.

Adapun manfaat tersebut sebagai berikut :

1. Secara metodeologis , penelitian ini diharapkan dapat menambah rujukan keilmuan


dalam

penelitian selanjutnya mengenai terpaan media sosial di era modern terhadap perilaku
Anak – Anak.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
bagi penelitian ilmu komunikasi khususnya mengenai pengaruh media sosial di era
modern.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.2 Kajian Teori

1. Pengertian Media Sosial


a. Media Sosial
Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online
di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi,
saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking).
Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
(user) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generatedcontent"
(Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein [2010] "Usersoftheworld, unite! The challenge sand
oppor tunitiesof Social Media". Business Horizons 53(1): 59–68).
Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi,
kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi.
Jejaring sosial terbesar antara lain Tiktok, Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media
tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial
menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi
dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta
membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobilephone makin maju maka media sosial pun ikut
tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses Tiktok atau twitter misalnya, bisa dilakukan
dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian
cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar
terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia.
Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa
konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa
memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau
koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya
dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media
dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa
alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan.
Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan,
memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.

b. Ciri-ciri Media Sosial


Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut :
1. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
2. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
3. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi

c. Pertumbuhan Media Sosial


Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa
memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau
koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya
dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial
dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa
alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas
bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan
berbagai model contentlainnya.

d. Peran dan Fungsi Media Sosial


Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh
siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang
sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara
terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial seperti Tiktok, blog, facebook,
twitter, dan youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari
media konvensional seperti media cetak dan iklan TV, brosur dan selebaran.
e. Kelebihan Media Sosial
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain
:
- Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi
dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah
digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang
dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.

- Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan
pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback
langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan
media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya
melakukan komunikasi satu arah.

- Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya
sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat
mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media
sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen
pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak
pengguna.

- Terukur
Dengan system tracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga
perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan
media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.

f. Fungsi Media Sosial

Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus
mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :
- Administrasi
Pengorganisasian profil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan
relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media
sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial.
Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang
relevan. Riset pesat untuk menemukan dimana pasar anda.
- Mendengarkan dan Belajar
Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa
yang relevan dengan mereka.

- Berpikir dan Perencanaan


Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman anda akan tetap didepan pasar dan
bagaimana anda berkomunikasi ke pasar. Bagaimana teknologi sosial meningkatkan
efisiensi operasional hubungan pasar.

- Pengukuran
Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode
yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan
posisi dan hubungan pasar anda.

2. Remaja
a. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya
tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga
golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994)
bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja
belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa
anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 10 tahun sampai dengan
21 tahun bagi wanita dan 11 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan
pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan diantara
masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan
masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-
anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang
dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa
adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa
dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Dari pengertian remaja menurut beberapa ahli dapat disimpulkan sebagaimana yang
dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut
menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan
masa dewasa dengan rentang usia antara 10-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi
proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.

b. Batasan Usia Remaja


Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 10 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 10 – 15 tahun =
masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa
remaja akhir. Sedangkan menurut Monks, Knoers, dan Haditono, masa remaja dibedakan
menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15
tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun
(Deswita, 2006: 192).

c. Tahapan Masa Remaja


Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, ada 3 tahap perkembangan remaja:
1) Remaja awal (earlyadolescent)
Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan-perubahan yang
terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-
perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada
lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh
lawan jenis ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah
dengan berkurangnya kendali terhadap ego menyebabkan para remaja awal ini sulit
dimengerti dan dimengerti orang dewasa.
2) Remaja madya (middleadolescent)
Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak
teman yang mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri sendiri
dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya. selain itu, ia berada dalam
kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka atau tidak peduli,
ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau pesimistis, idealis atau materialis, dan
sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari oedipuscomple VI (perasaan
cinta pada ibu sendiri pada masa anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan
kawan-kawan.

3) Remaja akhir (lateadolescent)


Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan
pencapaian lima hal yaitu:
• Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
• Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam
pengalaman- pengalaman baru.
• Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
• Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan
keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
• Tumbuh ”dinding” yang memisahkan diri pribadinya (privateself) dan masyarakat
umum.

Berdasarkan sifat dan ciri perkembangnya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga
tahap menurut widyastuti (2009), yaitu:

1) Masa remaja awal (10-12 tahun)


· Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
· Tampak dan merasa ingin bebas.
· Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai
berpikir dan khayal (abstrak).

2) Masa remaja tengah (13-15 tahun)


· Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri.
· Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis.
· Timbul perasaan cinta yang mendalam.
· Mampu berfikir abstrak (berkhayal) makin berkembang Berkhayal mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan seksual.

3) Masa remaja akhir (16-19 tahun)


· Manampakkan pengungkapan kebebasan diri.
· Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
· Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya.
· Dapat mewujudkan persaan cinta.
· Memiliki kemampuan berfikir khayal atau abstrak.

d. Ciri-Ciri Perkembangan Remaja

Perkembangan remaja terlihat pada ciri-ciri sebagai berikut (Widyastuti, 2009) :

1. Perkembangan Biologis
Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasil aktifitas hormonal dibawah pengaruh
sistem saraf pusat. Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada pertumbuhan
peningkatan fisik dan pada penampakan serta perkembangan karakteristik seks
sekunder.

2. Perkembangan Psikologis
Teori psikososial tradisional menganggap bahwa kritis perkembangan pada masa
remaja menghasilkan terbentuknya identitas. Pada masa remaja mereka mulai melihat
dirinya sebagai individu yang lain.

3. Perkembangan Kognitif
Berfikir kognitif mencapai puncaknya pada kemampuan berfikir abstrak. Remaja tidak
lagi dibatasi dengan kenyataan dan aktual yang merupakan ciri periode konkret,
remaja juga memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi.

4. Perkembangan Moral
Anak yang lebih muda hanya dapat menerima keputusanatau sudut pandang orang
dewasa, sedangkan remaja, untuk memperoleh autonomi dari orang dewasa mereka
harus menggantikan seperangkat moral dan nilai mereka sendiri.

5. Perkembangan Spiritual
Remaja mampu memahami konsep abstrak dan menginterpretasikan analogi serta
simbol-simbol. Mereka mampu berempati, berfilosofi dan berfikir secara logis.
6. Perkembangan Sosial
Remaja harus membebaskan diri mereka dari dominasi keluarga dan menetapkan
sebuah identitas yang mandiri dari kewenangan keluarga. Masa remaja adalah masa
dengan kemampuan bersosialisasi yang kuat terhadap teman dekat dan teman sebaya.

3. Kerangka Berpikir

Pengaruh Media Sosial Bagi Remaja


1. Pengaruh Positif :
1) Remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat
di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini.
2) Memperluas jaringan pertemanan dan remaja akan menjadi lebih mudah berteman
dengan orang lain di seluruh dunia.
3) Memudahkan dalam memperoleh informasi.Remaja menjadi mudah untuk
memperoleh informasi yang ada di internet karena adanya blog atau website.
4) Memudahkan remaja untuk sharing atau berbagi. Dengan adanya blog, remaja
mudah berbagi mengenai pengalaman hidupnya dan berbagai hal lainnya yaitu
dengan mempostingnya ke blog.

2. Pengaruh Negatif
1) Menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa
pun menjadi terganggu.
2) Situs jejaring sosial akan membuat remaja lebih mementingkan diri sendiri.
Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan
menghabiskan waktu di internet.
3) Menjadikan seorang remaja menjadi malas belajar karena sering menggunakan
jejaring sosial untuk bermain game yang ada di situs tersebut.
4) Semakin maraknya penipuan, pencemaran nama baik/penggunaan, kejahatan
penculikan remaja putri, judi online dan kejahatan lainnya yang sangat marak
terjadi akhir-akhir ini.
5) Media sosial juga terkadang digunakan untuk bisnis prostitusi.

Anda mungkin juga menyukai