Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


KELOMPOK 2 :
1. Ridha Nurhasanah (855753867)
2. Romdan Daniati (855753756)
3. Nopiyanto (855759574)

MODUL 2

FAKULTAS KEGURUAN ILMU


PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJJ PALEMBANG
POKJAR SALUT SILAMPARI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunianya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan. Penulisan makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan
khusus di Sekolah Dasar pada Universitas Terbuka SALUT Silampari Lubuk Linggau.
Penyusun sangat berterimakasih kepada Tutor Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Anak
Berkebutuhan khusus Bapak Bramana Nanditya Putra,M.Pd.Kons , karena telah banyak
membimbing dalam proses belajar mengajar.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan kata atau kalimat dan tata letak dalam
makalah ini tentunya banyak sekali kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kebaikan dan
kesempurnaannya makalah ini, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar
dapat bermanfaat bagi pembaca, penyusun dan mahasiswa.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Penulis,

Kelompok 2
Modul 2

Hakikat pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Didalam Modul 2 ini akan mengkaji beberapa hal yang penting diantaranya adalah pengertian
dan sejarah pelayanan pendidikan khusus di Indonesia, bentuk pelayanan pendidikan segregasi, san
integrasi termasuk inklusif, karakteristik berbagai jenis pelayanan, serta pendekatan kolaboratif dalam
pelayanan ABK.

Penguasaan Materi dan luasnya wawasan yang dimiliki seorang pendidik tentu akan
memudahkan dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi siswa dengan ABK. di dalam modul ini di
harapkan seorang pendidik mampu menguasai diantaranya, yaitu:

1. Menjelaskan pengertian pelayanan pendidikan bagi ABK.

2. Menjelaskan makna dan jenis pelayanan pendidikan bagi ABK.

3. Menjelaskan sejarah perkembangan layanan Pendidikan khusus di Indonesia.

4. Dapat membedakan bentuk pelayanan pendidikan segregasi dan integrasi.

5. Menjelaskan karakteristik berbagai jenis pelayanan.

6. Menjelaskan pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK.

Enam hal penting tersebut dibagi kedalam dua kegiatan belajar.

Kegiatan belajar 1 akan menjabarkan tentang pengertian pelayanan pendidikan dan sejarah
perkembangan pendidikan khusus di Indonesia. Sementara didalam kegiatan belajar 2 akan membahas
tentang berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).

A. Makna dan Jenis pelayanan pendidikan bagi ABK

1. Pengertian Pelayanan Pendidikan

Adapun pengertian pelayanan pendidikan dapat di ambil dari beberapa sumber diantaranya
yaitu menurut bahasa asing pelayanan disebut service. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pelayanan : Perihal / Cara melayani, Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh
imbalan (uang), Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Kemudian
terdapat pula di dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas. Dalam Bab I, Pasal I, Ayat I, menjelaskan "
Pendidikan adalah usaha sadar san terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
sepiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat kita tarik satu kesimpulan bahwa pelayanan
pendidikan merupakan berbagai macam cara yang telah terancang dilakukan oleh seorang pendidik
untuk memenuhi kebutuhan siswanya dalam mencapai tujuan tertentu di dalam proses pembelajaran.

2.Jenis Pelayanan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Setiap mkhluk hidup di ciptakan Tuhan dengan bentuk dan rupa yang berbeda-beda, sebagai
mkhluk ciptaanNya kita wajib mensyukuri hal itu semua. Dalam hal ini sebagai seorang pendidik di
tuntut mampu memberikan pelayanan yang berbeda pula kepada siswa nya yang mengalami ABK,
beberapa dari mereka mungkin tidak membutuhkan pelayanan yang khusus seperti layanan pendidikan
khusus bagi tunarungu atau layanan kesehatan secara ekstra bagi tunadaksa. Ada tiga jenis pelayanan
pendidikan bagi ABK yaitu:

1. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik (ahli terapi fisik).

2. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional sosial (psikolog dan tenaga sosial).

3. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan pendidikan (melibatkan beberapa ahli
dibidang pendidikan dan psikologi)

B. Sejarah Perkembangan Layanan Pendidikan Khusus

ABK telah ada zaman orang-orang primitif yang mempercayai segala hal yang berbau mistis,
mitos, tahayul, kutukan Serta adat dan istiadat yang sangat kental. Banyak dari mereka mempercayai
bahwa anak-anak ABK adalah anak kutukan, anak pembawa bencana atau lain sebagainya sehingga
anak-anak ABK para saat itu mengalami perlakuan yang buruk, mereka disisihkan dan dikucilkan dari
lingkungan sekitar.

Pelayanan pendidikan ABK telah di telusuri muncul Pertanyaan Kali pada abad ke-16 di Spanyol,
disanalah untuk Pertama Kali berhasil mendidik seorang anak penyandang tunarungu sejak lahir, dan
berawal dari sana mulai bermunculan satu demi satu sekolah atau lembaga -lembaga yang melakukan
pelayanan pada anak ABK.

Di Indonesia dimulai Belanda masuk ke Indonesia (1596-1942), dimana dengan


memperkenalkan sistem persekolahan dengan orientasi barat, untuk pendidikan bagi anak orang cacat
dibuka lembaga-lembaga. Lembaga pertama untuk anak tunanetra, tunagrahita tahun 1927 dan untuk
tunarungu tahun 1930 yang ketiganya terletak di Kota Bandung. Dan sekarang para anak -anak ABK
memiliki tempat dan ruang untuk mengembangkan potensi dalam diri mereka dan keberadaan
merekapun telah Fortuna dengan sanggat baik oleh masyarakat dan lingkungan sekitar.

Berbagai Bentuk dan Jenis Layanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

A. Pelayanan Pendidikan Segresi,Integrasi,dan Inklusi


1. Landasan Pendidikan Segresi
Sistem layanan pendidikan segregasi adalah sistem pendidikan yang terpisah dari
sistem pendidikan anak normal.
2. Layanan Pendidikan Integrasi
Bentuk layanan pendidikan terpadu/integrasi adalah sistem pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama-
sama dengan anak normal belajar dalam satu atap.
3. Layanan Pendidikan Inklusi
Pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak
berkebutuhan khusus (ABK) belajar bersama anak normal (non-ABK) usia
sebayanya yang terdekat dengan tempat tinggalnya.
B. Jenis Pelayanan Pendidikan Khusus
1. Layanan Sekolah Biasa
Di Indonesia layanan ini terkenal dengan nama Sekolah Terpadu, yang sebenarnya sudah
ada (meskipun tidak resmi) sejak tahun 70-an, ketika anak-anak Tunanetrabelajar di
SLTA(SPG)biasa.
2. Sekolah Biasa dengan Guru Konsultan
Sekolah tersebut dibantu gurupendidikan khusus sebagai konsltan bagi para guru, kepala
sekolah, dan orang tua ABK yang ada di sekolah tersebut.
3. Sekolah Biasa dengan Guru Kunjung
Model ini hamper sama dengan guru konsultan, ABK bersekolah disekolah biasa, dengan
para guru yang mengajar di sekolah tersebut, dibantu oleh guru kunjung. Guru kunjung ini
adalah guru pendidikan khusus yang bertugas dilebih dari satu sekolah.maka dari itu tidak
selalu disekolah yang sama, melainkan mempunyai jadwal kunjungan .
4. Model Ruang Sumbar
Pada model ini ABK belajar dikelas/disekolah biasa yang dilengkapi dengan ruang khusus
yang disebut ruang khusus atau dapat pula disebut sebagai ruang bimbingan khusus.
5. Model Kelas Khusus
Pada model ini layanan ABK diberikan dikelas khusus,terpisah dari anak normal.

6. Model Sekolah Khusus Siang Hari


Model ini menyediakan layanan bagi ABK dalam satu sekolah khusus pada siang hari
sedangkan pada waktu di luar hari/jam sekolah para ABK berada dirumah bersama keluarga
dan dilingkungan masyarakat sekitarnya.
7. Model Sekolah dalam Panti Asuhan atau Rumah Sakit
Dalam model ini layanan pendidikan bagi ABK diberikan di panti-pantiasuhan atau rumah
sakit tempat ABK dirawat.

C. Pendekatan Kolaboratif Dalam PelayananPendidik ABK


Pelayanan Pendidikan untuk ABK merupakan satu kegiatan atau proses yang sangat kompleks
yang memerlukan kerja sama dari berbagai pakar/personelyang terkait dengan ABK.
Anggota tim yang mencakup para pakar/personil berikut:
1. Guru sekolah biasa
2. Guru pendidikan Khusus
3. Pengawas sekolah
4. Kepala sekolah
5. Orang Tua ABK
6. ABK Sendiri
7. Psikolog Sekolah
8. Guru Bina Wicara dan Persepsi Bunyi
9. Dokter dari berbagai keahlian (doctor spesialis)
10. Perawat Sekolah
11. Guru pendidikan Jasmani yang sudah mendapat pelatihan khusus untuk menangani ABK.
12. Ahli terapi fisik(physical therapist)
13. Pekerja sosial dan konselor
14. Personel lain, sesuai dengan keperluan.

Anda mungkin juga menyukai