MODUL 2
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunianya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang ditentukan. Penulisan makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan
khusus di Sekolah Dasar pada Universitas Terbuka SALUT Silampari Lubuk Linggau.
Penyusun sangat berterimakasih kepada Tutor Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Anak
Berkebutuhan khusus Bapak Bramana Nanditya Putra,M.Pd.Kons , karena telah banyak
membimbing dalam proses belajar mengajar.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan kata atau kalimat dan tata letak dalam
makalah ini tentunya banyak sekali kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kebaikan dan
kesempurnaannya makalah ini, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar
dapat bermanfaat bagi pembaca, penyusun dan mahasiswa.
Penulis,
Kelompok 2
Modul 2
Didalam Modul 2 ini akan mengkaji beberapa hal yang penting diantaranya adalah pengertian
dan sejarah pelayanan pendidikan khusus di Indonesia, bentuk pelayanan pendidikan segregasi, san
integrasi termasuk inklusif, karakteristik berbagai jenis pelayanan, serta pendekatan kolaboratif dalam
pelayanan ABK.
Penguasaan Materi dan luasnya wawasan yang dimiliki seorang pendidik tentu akan
memudahkan dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi siswa dengan ABK. di dalam modul ini di
harapkan seorang pendidik mampu menguasai diantaranya, yaitu:
Kegiatan belajar 1 akan menjabarkan tentang pengertian pelayanan pendidikan dan sejarah
perkembangan pendidikan khusus di Indonesia. Sementara didalam kegiatan belajar 2 akan membahas
tentang berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
Adapun pengertian pelayanan pendidikan dapat di ambil dari beberapa sumber diantaranya
yaitu menurut bahasa asing pelayanan disebut service. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pelayanan : Perihal / Cara melayani, Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh
imbalan (uang), Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. Kemudian
terdapat pula di dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas. Dalam Bab I, Pasal I, Ayat I, menjelaskan "
Pendidikan adalah usaha sadar san terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
sepiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat kita tarik satu kesimpulan bahwa pelayanan
pendidikan merupakan berbagai macam cara yang telah terancang dilakukan oleh seorang pendidik
untuk memenuhi kebutuhan siswanya dalam mencapai tujuan tertentu di dalam proses pembelajaran.
Setiap mkhluk hidup di ciptakan Tuhan dengan bentuk dan rupa yang berbeda-beda, sebagai
mkhluk ciptaanNya kita wajib mensyukuri hal itu semua. Dalam hal ini sebagai seorang pendidik di
tuntut mampu memberikan pelayanan yang berbeda pula kepada siswa nya yang mengalami ABK,
beberapa dari mereka mungkin tidak membutuhkan pelayanan yang khusus seperti layanan pendidikan
khusus bagi tunarungu atau layanan kesehatan secara ekstra bagi tunadaksa. Ada tiga jenis pelayanan
pendidikan bagi ABK yaitu:
1. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan fisik (ahli terapi fisik).
2. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan emosional sosial (psikolog dan tenaga sosial).
3. Layanan pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan pendidikan (melibatkan beberapa ahli
dibidang pendidikan dan psikologi)
ABK telah ada zaman orang-orang primitif yang mempercayai segala hal yang berbau mistis,
mitos, tahayul, kutukan Serta adat dan istiadat yang sangat kental. Banyak dari mereka mempercayai
bahwa anak-anak ABK adalah anak kutukan, anak pembawa bencana atau lain sebagainya sehingga
anak-anak ABK para saat itu mengalami perlakuan yang buruk, mereka disisihkan dan dikucilkan dari
lingkungan sekitar.
Pelayanan pendidikan ABK telah di telusuri muncul Pertanyaan Kali pada abad ke-16 di Spanyol,
disanalah untuk Pertama Kali berhasil mendidik seorang anak penyandang tunarungu sejak lahir, dan
berawal dari sana mulai bermunculan satu demi satu sekolah atau lembaga -lembaga yang melakukan
pelayanan pada anak ABK.
Berbagai Bentuk dan Jenis Layanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)