Dikerjakan Oleh :
Nama : Diah Pratiwi
NIM : 856030105
Kelas :2A
“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak/mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara”
Kegiatan Belajar 2.
Berbasis Bentuk dan Jenis layanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
A. Pelayanan Pendidikan Segregasi, Integrasi dan Inkluisi
1. Layananan Pendidikan Segregasi
Bentuk layanan pendidikan segregasi memisahkan ABK dari anak normal.
Dengan demikian, ABK mempunyai sekolah sendiri, demikian pula anak normal
mempunyai sekolah yang tidak ad kaitannya dengan sekolah untuk ABK. Alasan para
pendukung pelayanan pendidikan terpisah ini antar lain sebgai berikut :
a. Dalam layanan segregasi (terpisah) ABK akan mendapat perlakuan/ perhatian
yang lebih intensif karena para guru memang disiapkan khusus untuk melayani
mereka.
b. Dalam layanan segregasi, para ABK merasa senasib sehingga dapat berggaul lebih
akrab.
c. Keinginan untuk bersaing dalam pendidikan segregasi mungkin lebih tinggi
karena para ABK merasa mempunyai kemampuan setara sehingga kesempatan untuk
unggul akan semakin terbuka.
2. Layanan Pendidikan Integrasi
Layanan ini menyediakan pendidikan bagi ABK disekolah yang sama dengan
anka normal. Melalui pendidikan integrasi, para ABK dapat menghayati dunia yang
sama dengan anak normal, demikian pula anak normal akan mendapat kesempatan
untuk menghayati keanekaragaman dalam hidup. Anak normal dan masyarakat luas
akan menyadari bahwa setiap individu mempunyai karakteristik yang khas, yang harus
diterima sebagai sesuatu yang wajar.
3. Layanan Pendidikan Inkluisi
Terlepas dari berbagai pertentangan antara penganut layanan, segregasi dan
integrasi, konsep layanan terpadu tampaknya semakin popular, bahkan sampai pada
bentuk yang paling ekstrem, yang disebut inclusion, yang dalam bahas Indonesia
disebut inkluisi, yang pada dasarnya berarti termasuk atau golongan didalamnya.
Artinya, setiap anak diakui sebagai bagian dari anak-anka lain yang ada dalam sekolah.