Anda di halaman 1dari 13

TEH CELUP DAUN KAKAO (Theobroma cacao L)

DENGAN BUBUK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L)


SEBAGAI MINUMAN PENYEGAR

NAMA Kelompok kakao bun 5b


CRISTONI SIAHAAN NIRM 01.02.19.105
DONI SETIAWAN NIRM 01.02.19.106
DWI ANGGRAINI NIRM 01.02.19.107
FADILLAH NUR UTAMI NIRM 01.02.19.108
FADLI GUSTIAN NIRM 01.02.19.109

PENYULUHAN PERKEBUNAN PRESISI


POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
MEDAN
2021
Latar Belakang

Komoditas perkebunan yang


peranannya cukup penting bagi
perekonomian nasional, khususnya
sebagai penyedia lapangan kerja,
sumber pendapatan, dan devisa
negara

Peningkatan produksi dengan cara


ekstensifikasi

Budidaya tanaman kakao dan


pengolahan

Hasil pemangkasan daun kakao


sering dianggap limbah
Indentifikasi Masalah

Budidaya tanaman kakao


01 dilakukan proses
pemangkasan daun Daun kakao belum
02 dimanfaatkan semaksimal
hanya sebagaian kecil
yang telah dimanfaatkan

Daun kakao hasil


pemangkasan dianggap
03 sebagai produk limbah dan Biji kakao umumnya digunakan
dibuang begitu saja sebagai membuat coklat dan
(Supriyanto, 2014)
04 belum banyak dimanfaatkan
untuk inovasi
Kandungan Daun Kakao

Daun kakao mengandung Daun kakao juga Pada daun muda Pada daun tua (daun
senyawa bioaktif berupa mengandung Se (pucuk daun ditambah nomer 5 sampai
senyawa fenolat, yang juga (selenium) yang lebih 3 daun dibawahnya ) dengan 8)
memiliki peran sebagai tinggi dari daun teh. mengandung total mengandung total
antioksidan. Menurut Minifie Selenium ini termasuk polifenol 19,0% dan polifenol 28,4%, dan
(1970), daun kakao elemen mikroesensial kafein 2,24% dari kafein 1,33% dari
mengandung theobromine , yang berperan dalam ekstrak daun kakao, ekstrak daun kakao,
kafein, anthocianin, pertumbuhan dan total katekin 9,75% total katekin 5,25%
leucoanthocianin dan perkembangan bagi dari total polifenol dari total polifenol
catechol, yang jumlahnya hewan, tumbuhan serta
bervariasi, dipengaruhi oleh manusia.
umur daun dan umur tanaman
Kandungan Bubuk Biji Kakao

Kandungan senyawa polifenol pada biji Kandungan senyawa polifenol pada Leusin berfungsi membangun dan Asam aspartat memiliki manfaat
kakao meliputi katekin 33 - 42 %, kakao maupun produk turunannya memperbaiki otot, mengatur dalam membantu menjaga
leukosianidin 23 - 25 %, dan seperti kakao bubuk sangat metabolisme gula dan lemak, metabolisme, mengatasi kelelahan
antosianin 5 %. Sedangkan pada berkontribusi untuk menyehatkan meningtkan produksi hormon, dan dan depresi. Selain itu mendorong
kakao bubuk bebas lemak tubuh, karena mempunyai peran membantu penyembuhan tulang. molekul dinukleotida koenzim
mengandung 5-18 % senyawa sebagai antioksidan, anti kanker, anti Valin berfungsi dalam sistem saraf nikotinamida adenin (NADH) dari
polifenol (Kusuma et al., 2013). diabetes, anti hipertensi, anti dan pencernaan, membantu tubuh utama menuju mitokondria
Senyawa polifenol merupakan inflamasi, menghilangkan stres, gangguan saraf otot, mental, dalam sel, dimana asam aspartat
senyawa kimia yang mempunyai sifat mencegah karies gigi, kemampuan emosional, insomnia, keadaan digunakan untuk menghasilkan
antioksidan, yang sangat penting kognitif, meningkatkan resistensi gugup, memacu koordinasi otot, adenosine triphosphate (ATP),
dalam peranannya menyehatkan tubuh terhadap hemolisis, menyehatkan membantu perbaikkan jaringan yang memberikan energi untuk kekuatan
manusia (Crozier et al., 2011). jantung dan sebagai aprodisiak rusak, menjaga keseimbangan semua aktivitas seluler.
(Kelishadi, 2005 nitrogen dalam tubuh
Rencana Inovasi
Teh Celup adalah teh yang dikemas didalam kantong (kertas saringan) untuk
sekali hidangan dengan mencelupkannya di air panas menggunakan gelas atau
cangkir.
Sementara itu pada teh hijau sebagai pembanding, mengandung total polifenol
17,3%, dan kafein 3,34% dari ekstrak daun kakao, total Daun kakao juga
mengandung Se (selenium) yang lebih tinggi dari daun teh. Selenium ini
termasuk elemen mikroesensial yang berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan bagi hewan, tumbuhan serta manusia.katekin 15,2% dari total
polifenol.

Contents Title Contents Title Contents Title


Proses Rencana Inovasi
Daun teh kakao
Pemilihan daun kakao
Teh daun kakao dibuat dari dua macam daun, yaitu daun
kakao muda dan daun kakao tua. Daun kakao muda yaitu
daun nomer 1 sampai dengan 4 yang dihitung dari pucuk
daun dan daun kakao tua yaitu daun nomer 5 sampai
dengan nomer 8.
Penjemuran daun kakao
Dilakukan pelayuan pada suhu 90-100o C, RH < 70%
dengan tebal hamparan satu lapis. Daun layu digiling
menggunakan alat penggling daging pada kecepatan
putar alat 40 rpm pada kondisi suhu ruang dan
kelembaban ruang.

Pengilingan menjadi bentuk serbuk daun kakao


Lama penggilingan/penggulungan tidak melebihi 30 menit.
Bubuk daun kakao hasil penggilingan/penggulungan
dikeringkan
Proses Rencana Inovasi
Bubuk biji kakao
Pemilihan bubuk biji kakao
Proses pembuatan bubuk biji kakao diawali dengan
pengumpulan biji kakao, sortasi, pengupasan, pencucian,
penimbangan biji,dan air.

Pengilingan menjadi bentuk bubuk biji kakao


Bubuk biji kakao yang dihasilkan dihaluskan dengan
menggunakan blender, lalu diayak dengan ayakan,
sehingga dihasilkan bubuk biji kakao
Rancangan Produk

Teh daun kakao Bubuk Biji Kakao Bungkusan teh Penyajian Teh
B

Memasukkan teh
daun kakao dan Mengemas dalam
Menyiapkan bahan Menyiapkan bahan bubuk jahe bungkusan pouch
teh kakao bubuk biji kakao kedalam sekitar 15 teh
bungkusan teh celup
celup

Satu Dua Tiga Empat


Manfaat Teh Daun Kakao dan Bubuk Jahe

Untuk kesehatan berfungsi


sebagai menurunkan resiko
jantung,memperbaiki suasana
hati,memiliki sifat anti kanker,dll

Untuk lingkungan dan


sosial sebagai
pemanfaatan limbah
yang berguna bagi
masyarakat

Untuk ekonomi sebagai


perekomian dalam
petani,keluarga,dan kelompok
Untuk pendidikan sebagai media tani
informasi inovasi perkebunan
DAFTAR RINCIAN BIAYA

Rencana barang yang dipakai dari kampus


 Tempayan/tampi
 Saringan tepung
 Pisau
 Baskom
 Blender penghalus
 Batu gilingan
Daftar Pustaka

 Supriyanto,dkk. 2014. Studi Pembuatan Teh Tanaman Kakao (Theobroma cacao L) Sebagai
Minuman Penyegar. Fakultas Teknologi Pertanian Ugm.Journal Agritech Vol 34 (4)

 Nasarudin, R. dan Lee, S.L. (2004). Extracts of cocoa (Theobroma cacao L) leaves and their
antioxidant potential. Food Chemistry86: 41-46.

 Rosniati. 2012. Pengolahan Kakao Bubuk Dari Biji Kakao Fermentasi dan Tanpa Fermentasi Sebagai
Sediaan Bahan Pangan Fungsional. Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.

 Kusuma, Y.T.C., S, Suwasono.S, Yuwanti. 2013. Pemanfaatan biji kakao inferior campuran sebagai
sumber antioksidan dan antibakteri. Berkala Ilmiah Pertanian 1(2): 33-37
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai