Kegiatan Belajar 1
A. Globalisasi
Globalisasi inti katanya adalah global, yang artinya bumi atau dunia. Globalisasi artinya
suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah-masalah yang ada menyangkut berbagai
bangsa dan negara atau bahkanseluruh dunia. Pengertian lain berasal dari kata global yang
bermaknakeseluruhan.Pendidikan global adalah salah satu sarana agar siswa mengerti
bahwamereka adalah bagian dari masyarakat dunia, sekalipun demikian tidak berarti harus
mengingkari dirinya sebagai warga dari sebuah bangsa.Demikian pula sebaliknya, sebagai warga
negara yang baik seharusnya bisamenjadi warga dunia yang baik.Contoh-contoh masalah dan isu
yang sifatnya global sebagai berikut
1. Krisis energy, baik persediaan kandungan minyak bumi yang tersisa,masalah harga
maupun penelitian tentang sumber sumber energy pengganti.
5. Perang nuklir
6. Perdagangan internasional
7. Komunikasi
Para siswa harus mengetahui bagaimana mereka memengaruhi dandipengaruhi oleh masalah-
masalah dan isu-isu ini. Sehingga, mereka berhak mengetahui bagaimana mereka dapat
memberikan kontribusidalam proses penyelesaiannya itu.
5. Masalah dan isu-isu mempunyai sifat terus menerus (persistence).Masalah dan isu telah
berkembang sebagai masalah dan isu yang berkelanjutan.
B. Keragaman Budaya
Fungsi pengajaran IPS, antara lain membantu para siswa untukmengembangkan kemampuan
pemahaman terhadap diri pribadinya,menolong mereka untuk mampu mengetahui dan
menghargai masyrakatglobal dengan keanekaragaman budayanya, memperkenalkan
prosessosialisasi, memberikan pengertian tentang pentingnya mempertimbangkanmasa lampau
dan masa kini dalam mengambil keputusan untuk masadatangdan berpartiipasi dalam aktivitas di
masyrakat.Pengajaran keanekaragaman dalam IPS harus mengandung tujuan, yaitu:
3. Mendorong siswa untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan dengancara memberikan
ketrampilan dalam mengambil keputusan danmengembangkan sikap-sikap sosial.
Kegiatan Belajar 2
Manusia dalam kehidupannya, baik secara individu maupun kelompok tidak bisa
dilepaskan dari lingkungan sekitar dimana ia hidup. Lingkungan sekitarmemberikan wahana bagi
manusia untuk mengembangkan danmengaktualisasikan dirinya sehingga tercapai tujuan yang
diinginkan,seperti kenyamanan, kesejahteraan, dan ketenangan dalam kehidupannya.Manusia
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan sekitar,maka corak hubungan
keduanya lebih bersifat fungsional, yaitu salingketergantungan antara satu dengan yang lainnya
untuk memainkan fungsidan perannya masing-masing. Corak hubungan antara manusia
denganlingkungan sekitarnya mengalami perubahan. Sesuai dengan perkembangan
zaman dan kemajuan peradaban manusia, maka ada usaha-usaha yangdilakukan manusia
untuk mengubah, mengolah, dan menaklukkan alam.Usaha-usaha yang dilakukan oleh manusia
itu pada gilirannya membawadampak pada perubahan tatanan lingkungan alam yang ada.
Seringkalidampak yang ditumbuhkan oleh lingkungan alam itu sedemikian rupasehingga tidak
menguntungkan juga bagi kehidupan manusia. Bencanaalam, seperti banjir, bahaya kekeringan,
kelaparan, tanah yang tandus, polusi udara, tanah, dan air, baik secara langsung mauoun tidak
langsung bersumber dari ulah manusia juga.
Kegiatan Belajar 3
Sebagai makhluk sosial manusia akan saling berinteraksi satu samaalain. Di dalam
interaksi tersebut akan ada benturan-benturan kepentinganantara individu, apabila dibiarkan akan
menimbulkan suasana yang tidakaman dan tertib. Oleh karena itu, perlu adanya aturan-aturan,
baik tertulismaupun tidak yang bersifat mengikat dan memaksa agar individu atauanggota
masyarakat menaatinya. Kumpulan aturan-aturan tersebutkemudian dikenal dengan istilah
hukum.Apabila di antara individu tersebut tidak mengindahkan kaidah-kaidah hukum yang
berlaku maka akan muncul masalah hukum. Masalah-masalah hukum adalah suatu keadaan yang
memperlihatkanketidakselarasan antara kepentingan satu individu/kelompok
denganindividu/kelompok lain, yang ditandai adanya pelanggaran terhadap tatananhukum yang
berlaku. Di sinilah pentingnya kesadaran hukum dimiliki oleh setiap individu atau anggota
masyarakat sehingga suasana tertib, aman dandamai dapat terwujud.Di dalam menanamkan dan
mendistribusikan nilai-nilai yangdikandung dalam aspek-aspek hukum diperlukan suatu sarana
atau carayang efektif. Salah satunya ialah melalui pengintegrasian aspek-aspekhukum dengan
bidang IPS. Penggabungan kedua aspek ini akan memberikan kontribusi yang besar terhadap
pembentukan warga negarayang baik karena pada hakikatnya IPS bertujuan untuk membentuk
warganegara yang baik, melalui pemahaman terhadap pengetahuan dankemampuannya di dalam
berinteraksi secara positif dan aktif denganlingkungannya. Di dalam interaksi dengan lingkungan
itulah, aspek-aspektentang hukum, ketertiban, dan kesadaran hukum penting dimiliki olehsiswa
sebagai angota masyarakat.
Manusia sejak dilahirkan memerlukan proses interaksi dengan manusia lain.Dalam melakukan
interaksinya, manusia selalu menghadapi dua lingkungan, yaitulingkungan fisik atau alam dan
lingkungan sosial atau masyarakat. Contohlingkungan fisik, yatu bagaimana manusia
berinteraksi dengan pendayagunaan laut,hutan, sungai dan lain-lain, sedangkan contoh
lingkungan sosial, yaitu bagaimanamanusia berinteraksi dengan sesama manusia dalam suatu
masyarakat.Ketika manusia melakukan interaksi dengan kedua lingkungan tersebut
makadihadapkan pada aturan-aturan atau hukum-hukum yan tertulis maupun tidaktertulis.
Interaksi dalam suatu kelompok masyarakat, baik interaksi di antarasesama anggota kelompok
masyarakat tersebut maupun dengan alam sekitarnyayang diikat oleh hukum yang berlaku dalam
masyarakat tersebut akan terbentuksuatu
masyarakat hukum
.Dengan adanya hukum yang mengikat, bagi setiap anggota masyarakatharus memiliki kesadaran
hukum. Keadaran hukum ini yang dimaksud adalah diamengetahui mana yang boleh dia lakukan
dan mana yang tidak boleh dilakukanmenurut dasar hukum yang telah digariskan. Selain itu,
kesadaran dapat pulamenimbulkan pemahaman individu anatara hak dan kewajiban yang
dimiliki olehindividu tersebu
Penyelesaian pertikaian.3.
Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan-aturan jika perludengan kekerasan.4.
Pengubahan tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka penyesuaian pada kebutuhan-kebutuhan
dari masyarakat.5.
Menurut E. Wesley, IPS bukan ilmu sosial, tetapi bidang perhatiannya sama, yaitu hubungan
timbal balik di kalangan manusia. IPShanya terdapat pada pengajaran program sekolah semata-
mata. Ilmu-ilmusosial dipolakan untuk menggambarkan human knowledge melalui penelitian,
penemuan, eksperimen, dan sebagainya, dengan materi dan permasalahan yang kompleks. IPS
dipolakan untuk tujuan-tujuaninstruksioanl dengan materi sesederhana mungkin, menarik,
mudahdimengerti, dan mudah dipelajari.
Untuk dapat melaksanakan program-program IPS dengan baik,sudah sewajarnya apabila guru
pengajar ilmu sosial mengetahui benar-benarakan tujuan pengajaran, di samping
pengorganisasian bahan pelajaran danmetode yang dipakai dalam pelaksanaan proes belajar
mengajar.
Keragaman budaya menurut Koenjaraningrat (1980) mengandung dua arti katayaitu keragaman
yang artinya ketidaksamaan, perbedaan dan budaya yang berarti dalam rangka kehidupan
bermasyarakat yang dijadikan milik manusiadengan belajar. Dengan demikian keanekaragaman
budaya dapat diartikansebagai suatu keadaan dimana satu masyarakat memiliki lebih dari satu
perangkat gagasan tindakan dan hasil karya.Keanekaragaman budaya bisa diperkenalkan sejak
usia sekolah dasar diIndonesia sejak kelas tiga dimulai dengan memperkenalkan perbedaan-
perbedaan yang ada pada kelasnya, misalnya perbedaan jenis kelamin, latar belakang orang tua
kemampuan belajar dan sebagainya. Pelajaran IPS akansangat menarik jika para siswa didorong
mengenali berbagai perbedaandiantara mereka, tetapi tanpa melupakan kesamaan dan
kebersamaan sebagaianggota kelas tersebut.Dalam masyarakat memiliki keanekaragaman
budaya tibul berbagaimasalah dan isu diantaranya adalah pembaharuan, prasangka
danethnocentrisme yang dapat melahirkan superioritas dan enpioritas dua halyang terakhir
sebenarnya lebih bersifat bagian yang tak terpisahkan dari proses pembaharuan
(asimilasi).Proses pembaharuan itu sering mengalami hambatan disebabkan oleh:1. Kurang
pengetahuan terhadap kebudayaan yang dihadapi.2. Sifat takut terhadap kekuatan dari
kebudayaan lain atau inferioritas3. Memandang terlalu tinggi terhadap kebudayaan sendiri dan
memandangrendah terhadap kebudayaan lain atau perasaan superioritas.Sebagai akibat dari
perkembangannya hambatan-hambatan tersebut dalam proses pembaharuan maka sering timbul
kecurigaan dan ketidak percayaan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Isu dan masalah sosial budaya dalam pengajaran IPS meliputi (1) masalahtren globalisasi dan
keragaman budaya, (2) masalah-masalah lingkungandan pendidikan lingkungan, (3) masalah-
masalah hukum, ketertiban dankesadaran hukum, (4) masalah-masalah hukum dan pendidikan
kesadaranhukum warga negara.Pembelajaran IPS bagaimana pun merupakan disiplin ilmu yang
mengkajitentang manusia dan pola-pola interaksi dengan lingkungan di luar dirinya.Pemahaman
dan penghargaan terhadap manusia yang lain, mengapresiasi,dan mewarisi khasanah peninggalan
peradaban manusia, dan yang lebih