Anda di halaman 1dari 9

MODUL 4

ISU DAN MASALAH SOSIAL BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD

Kegiatan Belajar 1

Tren Globalisasi dan Keragaman Budaya

A. Globalisasi

Globalisasi inti katanya adalah global, yang artinya bumi atau dunia. Globalisasi artinya
suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah-masalah yang ada menyangkut berbagai
bangsa dan negara atau bahkanseluruh dunia. Pengertian lain berasal dari kata global yang
bermaknakeseluruhan.Pendidikan global adalah salah satu sarana agar siswa mengerti
bahwamereka adalah bagian dari masyarakat dunia, sekalipun demikian tidak berarti harus
mengingkari dirinya sebagai warga dari sebuah bangsa.Demikian pula sebaliknya, sebagai warga
negara yang baik seharusnya bisamenjadi warga dunia yang baik.Contoh-contoh masalah dan isu
yang sifatnya global sebagai berikut

1. Krisis energy, baik persediaan kandungan minyak bumi yang tersisa,masalah harga
maupun penelitian tentang sumber sumber energy pengganti.

2. Jurang antara Negara kaya dan miskin.

3. Kepadatan penduduk yang mendorong urbanisasi serta terjangkitnya penyakit-penyakit


yang diakibatkan oleh kelaparan dan kemiskinan.

4. Populasi yang meliputi seluruh lingkungan bumi, seperti kerusakanhutan, pencemaran


akibat industrialisasi, pencemaran udara sampailapisan ozon yang semakin menipis.5.

5. Perang nuklir

6. Perdagangan internasional

7. Komunikasi

8. Perdaganagn obat terlarangPendidikan harus dikaitkan denga penelitian tentang sebab-


sebab,akibat-akibat, dan kemungkinan penyelesaia tentang isu-isu global saat ini

Para siswa harus mengetahui bagaimana mereka memengaruhi dandipengaruhi oleh masalah-
masalah dan isu-isu ini. Sehingga, mereka berhak mengetahui bagaimana mereka dapat
memberikan kontribusidalam proses penyelesaiannya itu.

Ciri isu-isu dan masalah global1.

1. Ruang lingkupnya bersifat transnasional.


2. Asal-usul dan akibat darimasalahnya melintasi lebih dari satu negara.

3. Isu-isu dan masalah-masalah hanya dapat diselesaikan melalui tindakanmultilateral:


penyelesaian dan perbaikaan tidak dapat dicapai hanya olehtindakan satu negara.

4. Konflik berasal dari ketidaksepakatan tentang hakikat dan sebabmasalah dalam


membedakan nilai dan tujuan tentang jasil dan cara , dandalam kesulitan menemukan
tindakan yang tepat yang diperlukan untukmenjamin hasil yang diharapkan.

5. Masalah dan isu-isu mempunyai sifat terus menerus (persistence).Masalah dan isu telah
berkembang sebagai masalah dan isu yang berkelanjutan.

6. Isu dan masalah terkait dengan hal lain.

B. Keragaman Budaya

keanekaragaman budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimanasuatu masyarakat


memiliki lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan, danhasil karya. Keanekaragaman budaya
di antaranya mengambil wujud perbedaan ras dan etnik yang dimiliki oleh sebuah
masyarakat.keanekaragaman budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimanasuatu
masyarakat memiliki lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan, danhasil karya.
Keanekaragaman budaya di antaranya mengambil wujud perbedaan ras dan etnik yang dimiliki
oleh sebuah masyarakat

Keanekaragaman budaya bisa diperkenalkan sejak usia sekolahdasar, di Indonesia sejak


kelas 3, dimulai dengan memperkenalkan perbedaan-perbedaan yang ada pada siswa di kelasnya.
Misalnya, perbedaan jenis kelamin, latar belakang pekerjaan orang tua.Pelajran IPS akan
menarik jika para siswa didorong mengenali berbagai perbedaan diantara mereka, tetapi tanpa
melupakankesamaan dan kebersamaan sebagai anggota kelas tersebut. Dalammasyarakat yang
memiliki keanekaragaman budaya timbul berbagaimasalah dan isu0isu diantaranya adalah
pembauran, prasangka danethnocentrism (melahirkan superioritas dan inferioritas).

D. Pembelajaran IPS Dalam Era Globalisasi Dan Keragaman Budaya

Fungsi pengajaran IPS, antara lain membantu para siswa untukmengembangkan kemampuan
pemahaman terhadap diri pribadinya,menolong mereka untuk mampu mengetahui dan
menghargai masyrakatglobal dengan keanekaragaman budayanya, memperkenalkan
prosessosialisasi, memberikan pengertian tentang pentingnya mempertimbangkanmasa lampau
dan masa kini dalam mengambil keputusan untuk masadatangdan berpartiipasi dalam aktivitas di
masyrakat.Pengajaran keanekaragaman dalam IPS harus mengandung tujuan, yaitu:

1. Mampu mentransformasikan bahwa “sekolah” akan memberikan pengalaman dan


kesempatan yang sama kepada semua siswa baik putramaupun putri sekalipun mereka
memiliki perbedaan budaya, sosila, ras,dan kelompok etnik.
2. Membimbing para siswa utnuk mengembangkan sikap-sikap positifdalam mendekati
masalah perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompokagama.

3. Mendorong siswa untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan dengancara memberikan
ketrampilan dalam mengambil keputusan danmengembangkan sikap-sikap sosial.

4. Membimbing para siswa mengembangkan kemampuan memahamisaling keterhubungan


dan ketergantungan budaya dan mampumelihatnya dari pandangan yang berbeda-beda.

Sementara pengajaran globalisasi dalam IPS harus mengandung tujuansebagai berikut:

1. Mampu menanamkan pengertin bahwa sekalipun mereka berbeda tetapisebagai manusia


memiliki kesamaan-kesamaan.

2. Membantu para siswa untuk mengembangkan kemampuan pemahaman bahwa bumi


dihuni oleh manusia yang memiliki saling ketergantungandan lebih banyak memiliki
kesamaan budaya daripada perbedaannya.Membantu para siswa memahami kenyataan
bahwa ada masalah-masalah yang dihadapi bersama.

3. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadapmasalah-masalah


dunia dan keterampilan menganalisis informasi yangditerimanya.

Kegiatan Belajar 2

Masalah-Masalah Lingkungan dan Pendidikan Lingkungan DalamPembelajaran IPS SD

Manusia dalam kehidupannya, baik secara individu maupun kelompok tidak bisa
dilepaskan dari lingkungan sekitar dimana ia hidup. Lingkungan sekitarmemberikan wahana bagi
manusia untuk mengembangkan danmengaktualisasikan dirinya sehingga tercapai tujuan yang
diinginkan,seperti kenyamanan, kesejahteraan, dan ketenangan dalam kehidupannya.Manusia
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungan sekitar,maka corak hubungan
keduanya lebih bersifat fungsional, yaitu salingketergantungan antara satu dengan yang lainnya
untuk memainkan fungsidan perannya masing-masing. Corak hubungan antara manusia
denganlingkungan sekitarnya mengalami perubahan. Sesuai dengan perkembangan

zaman dan kemajuan peradaban manusia, maka ada usaha-usaha yangdilakukan manusia
untuk mengubah, mengolah, dan menaklukkan alam.Usaha-usaha yang dilakukan oleh manusia
itu pada gilirannya membawadampak pada perubahan tatanan lingkungan alam yang ada.
Seringkalidampak yang ditumbuhkan oleh lingkungan alam itu sedemikian rupasehingga tidak
menguntungkan juga bagi kehidupan manusia. Bencanaalam, seperti banjir, bahaya kekeringan,
kelaparan, tanah yang tandus, polusi udara, tanah, dan air, baik secara langsung mauoun tidak
langsung bersumber dari ulah manusia juga.
Kegiatan Belajar 3

Masalah-Masalah Hukum Ketertiban dan Kesadaran Hukum DalamPembelajaran IPS


SD

Sebagai makhluk sosial manusia akan saling berinteraksi satu samaalain. Di dalam
interaksi tersebut akan ada benturan-benturan kepentinganantara individu, apabila dibiarkan akan
menimbulkan suasana yang tidakaman dan tertib. Oleh karena itu, perlu adanya aturan-aturan,
baik tertulismaupun tidak yang bersifat mengikat dan memaksa agar individu atauanggota
masyarakat menaatinya. Kumpulan aturan-aturan tersebutkemudian dikenal dengan istilah
hukum.Apabila di antara individu tersebut tidak mengindahkan kaidah-kaidah hukum yang
berlaku maka akan muncul masalah hukum. Masalah-masalah hukum adalah suatu keadaan yang
memperlihatkanketidakselarasan antara kepentingan satu individu/kelompok
denganindividu/kelompok lain, yang ditandai adanya pelanggaran terhadap tatananhukum yang
berlaku. Di sinilah pentingnya kesadaran hukum dimiliki oleh setiap individu atau anggota
masyarakat sehingga suasana tertib, aman dandamai dapat terwujud.Di dalam menanamkan dan
mendistribusikan nilai-nilai yangdikandung dalam aspek-aspek hukum diperlukan suatu sarana
atau carayang efektif. Salah satunya ialah melalui pengintegrasian aspek-aspekhukum dengan
bidang IPS. Penggabungan kedua aspek ini akan memberikan kontribusi yang besar terhadap
pembentukan warga negarayang baik karena pada hakikatnya IPS bertujuan untuk membentuk
warganegara yang baik, melalui pemahaman terhadap pengetahuan dankemampuannya di dalam
berinteraksi secara positif dan aktif denganlingkungannya. Di dalam interaksi dengan lingkungan
itulah, aspek-aspektentang hukum, ketertiban, dan kesadaran hukum penting dimiliki olehsiswa
sebagai angota masyarakat.

2.4.1 Masalah-Masalah Kesadaran Hukum

Manusia sejak dilahirkan memerlukan proses interaksi dengan manusia lain.Dalam melakukan
interaksinya, manusia selalu menghadapi dua lingkungan, yaitulingkungan fisik atau alam dan
lingkungan sosial atau masyarakat. Contohlingkungan fisik, yatu bagaimana manusia
berinteraksi dengan pendayagunaan laut,hutan, sungai dan lain-lain, sedangkan contoh
lingkungan sosial, yaitu bagaimanamanusia berinteraksi dengan sesama manusia dalam suatu
masyarakat.Ketika manusia melakukan interaksi dengan kedua lingkungan tersebut
makadihadapkan pada aturan-aturan atau hukum-hukum yan tertulis maupun tidaktertulis.
Interaksi dalam suatu kelompok masyarakat, baik interaksi di antarasesama anggota kelompok
masyarakat tersebut maupun dengan alam sekitarnyayang diikat oleh hukum yang berlaku dalam
masyarakat tersebut akan terbentuksuatu

masyarakat hukum
.Dengan adanya hukum yang mengikat, bagi setiap anggota masyarakatharus memiliki kesadaran
hukum. Keadaran hukum ini yang dimaksud adalah diamengetahui mana yang boleh dia lakukan
dan mana yang tidak boleh dilakukanmenurut dasar hukum yang telah digariskan. Selain itu,
kesadaran dapat pulamenimbulkan pemahaman individu anatara hak dan kewajiban yang
dimiliki olehindividu tersebu

Hukum memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut.1.

Penertiban (penataan) masyarakat dan pengaturan pergaulan hidup.2.

Penyelesaian pertikaian.3.

Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan-aturan jika perludengan kekerasan.4.

Pengubahan tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka penyesuaian pada kebutuhan-kebutuhan
dari masyarakat.5.

Pengaturan tentang perubahan hukum harus mewujudkan fungsi-fungsitersebut di atas agar ia


dapat memenuhui tuntutan keadilan, hasil gunadan kepastian hukum.Setiap hukum senantiasa
ada sanksi. Biasanya bentuk hukum sepertiini adalah hukum tertulis atau hukum positif.
Contohnya, peraturan lalulintas, peraturan di sekolah, peraturan ketatanegaraan. Hukum
tersebutsudah memiliki kebakuan yang sangat mutlak.Selain itu, terdapat pula dalam kehidupan
bermasyarakat terdapathukum yang tidak tertulis dan tidak ada sanksinya apabila ada
yangmelanggar. Walaupun demikian, hukum wajib ditaati oleh masyarakat danmemiliki
kekuatan mengikat. Hukum dinamakan juga norma.

2.4.3 Keterkaitan Pendidikan IPS dengan Masalah-MasalahKesadaran Hukum dan Pendidikan


Kesadaran Hukum Negara

Menurut E. Wesley, IPS bukan ilmu sosial, tetapi bidang perhatiannya sama, yaitu hubungan
timbal balik di kalangan manusia. IPShanya terdapat pada pengajaran program sekolah semata-
mata. Ilmu-ilmusosial dipolakan untuk menggambarkan human knowledge melalui penelitian,
penemuan, eksperimen, dan sebagainya, dengan materi dan permasalahan yang kompleks. IPS
dipolakan untuk tujuan-tujuaninstruksioanl dengan materi sesederhana mungkin, menarik,
mudahdimengerti, dan mudah dipelajari.
Untuk dapat melaksanakan program-program IPS dengan baik,sudah sewajarnya apabila guru
pengajar ilmu sosial mengetahui benar-benarakan tujuan pengajaran, di samping
pengorganisasian bahan pelajaran danmetode yang dipakai dalam pelaksanaan proes belajar
mengajar.

2.5 Pluralisme Budaya dan Keanekaragaman Etnis dalam Pendidikan IPS SD

Keragaman budaya menurut Koenjaraningrat (1980) mengandung dua arti katayaitu keragaman
yang artinya ketidaksamaan, perbedaan dan budaya yang berarti dalam rangka kehidupan
bermasyarakat yang dijadikan milik manusiadengan belajar. Dengan demikian keanekaragaman
budaya dapat diartikansebagai suatu keadaan dimana satu masyarakat memiliki lebih dari satu
perangkat gagasan tindakan dan hasil karya.Keanekaragaman budaya bisa diperkenalkan sejak
usia sekolah dasar diIndonesia sejak kelas tiga dimulai dengan memperkenalkan perbedaan-
perbedaan yang ada pada kelasnya, misalnya perbedaan jenis kelamin, latar belakang orang tua
kemampuan belajar dan sebagainya. Pelajaran IPS akansangat menarik jika para siswa didorong
mengenali berbagai perbedaandiantara mereka, tetapi tanpa melupakan kesamaan dan
kebersamaan sebagaianggota kelas tersebut.Dalam masyarakat memiliki keanekaragaman
budaya tibul berbagaimasalah dan isu diantaranya adalah pembaharuan, prasangka
danethnocentrisme yang dapat melahirkan superioritas dan enpioritas dua halyang terakhir
sebenarnya lebih bersifat bagian yang tak terpisahkan dari proses pembaharuan
(asimilasi).Proses pembaharuan itu sering mengalami hambatan disebabkan oleh:1. Kurang
pengetahuan terhadap kebudayaan yang dihadapi.2. Sifat takut terhadap kekuatan dari
kebudayaan lain atau inferioritas3. Memandang terlalu tinggi terhadap kebudayaan sendiri dan
memandangrendah terhadap kebudayaan lain atau perasaan superioritas.Sebagai akibat dari
perkembangannya hambatan-hambatan tersebut dalam proses pembaharuan maka sering timbul
kecurigaan dan ketidak percayaan

diantara individu-individu pendukung kebudayaan tersebut. Akibat lainnyaadalah sulit


menanamkan sikap toleransi yang didasari simpati. Sehingga di beberapa lingkungan
masyarakat, hubungan sosial kurang begitu harmonis, halini menunjukan adanya sikap
seteriotipe-seteriotipe kuat dikalangan masyarakat.Seteriotipe adalah karakteristik yang dimiliki
oleh individu berupa ciri khas prilaku dan emosi yang sama dalam suatu kelompok primordial
(kesamaankedaerahan misalnya sama-sama orang jawa). Stereotipe terbentuk berdasarkansuatu
pendapat yang sudah ada, kemudian diperkuat oleh pengamatan pribadisecara sepintas dan
biasanya berkonotasi negatif. Contonya: orang gemuk malasdan kurang memiliki disiplin pribadi
semua ibu tiri kejam, orang jepang danAmerika cerdas-cerdas dan sebagainya.Steriotipe bisa
menumbuhkan fanatisme dan kecurigaan yang akhirnyaakan menutup diri masing-masing
kelompok dan memperkuat steoriotif itusendiri. Ketertutupan itu tentu saja penghambat
pembaruan dalam bernegara.Komunikasi merupakan slah satu syarat terjadinya interaksi sosial
yangharmonis. Pertukaran pengetahuan dan pengertian dibaalik steriotipe diharapkandapat
menumbuhkan rasa saling menghormati dan menghargai antara dua belah pihak.Indonesia
sebagai bagaian dari masyarakat dunia merasakan gelombangglobalisasi yang semakin lama
semakin terasa menerpa segala segi kehidupanmasyarakat, baik dari dalam bidang ekonomi,
teknologi, politik sosial dan tentusaja budaya. Berkembangnya karakter global dan teknologi,
masalahlingkungan, keuangan, telekomunikasi, dan menia menyebabkan lahirnyaumpan balik
budaya yang baru yakni kebijakan suatu pemerintas, termasuk pemerintah Indonesia, menjadi
perhatian bagi Negara lain. Implikasinya adalahtidak ada Negara menutupi fakta dari Negara
lain. Indonesia tampaknya tidakhanya strategi dari segi giografis dan ekonomi tetapi juga sumber
daya manusiadan telekkumunikasi. Indonesia lebih dulu menyadari pentingnyatelekomunikasi
dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa. Luas Indonesiayang demikian mampu dieratkan
dan jaraknya di perpendek dengan teknologikomunikasi satelit. Bahkan dalam decade 70-an
Indonesia adalah saatu-satunya

Negara di asia tenggara yang mempercayakan system komunikasinya denganmenggunakan


satelit Phalapa, bahkan berlangsung hingga decade tahun 80-andan Indonesia tidak
menggunakan jasa satelit Negara lain tetapi milik sendiri.Trend globalisasi terakhir yang
melanda Indonesia adalah pengggunaan jaringan internet dalam telekomunikasi. Individu yang
menjadi anggota ataumempunyai akses dalam jaringan tersebut tidak lagi mengenal batas
Negara, budaya, bahkan tidak mengenal batas kepentingan. Orang Indonesia bisamengetahui
papun tentang Negara dan bangs lain, sebaiknya bangsa lain pun bisa memperoleh informasi
yang berkaitan dengan Indonesia.Dengan melihat keuntungan dan kerugian yang diakibatkan
oleh gencarnyaglobalisasi, rasanya kita sepakat bahwa kita harus mewaspadai
perkembanganlebih lanjut demi kelangsungan generasi muda kita di masa mendatang. Kitatidak
akan menolak arus globalisasi. Dengan lebih memahaminya agar dapatdiperkenalkan kepada
siswa kita, berbagai kemungkinan yang akan ditemukandalam fungsinya kelak sebagai warga
Negara yang baik sekaligus menjadi wargadunia yang efektif.Pembentukan sebagai warga ngara
yang baik bisa dilakukan melaluiantara lain : pendidikan formal, pendidikan yang bagaimana
mampumenghasilkan siswa menghormati dan menghargai keragaman budaya. Bahkan perbedaan
budaya harus di anggap sebagai suatu modal untuk memperkaya budaya itu sendiri.Fungsi
pelajaran IPS menurut Skell (1995) antara lain membantu para siswauntuk mengembangkan
kemauan pemahaman terhadap diri pribadinya, menolongmereka untuk mampu mengetahui dan
menghargai masyarakat globalkeanekaragaman budayanya, memperkenalkan proses sosialisasi,
memberika pengertian tentang pentingnya mempertimbangkan masa lampau atau masa
kinidalam mengambil keputusan untuk masa datang, mengembangkan
keterampilannmenganalisis dan memecahkan masalah dalam membimbing pertumbuhan
danmengembangkan partisipasi dalam aktifitas di masyarakat. (dalam Jschak, 1997:
2. Murid mampu menghargai hasil karya orang lain dan menerima pendapat ataukeyakinan orang
yang berbeda dengan dirinya. Bila orang mempunyai sifat yangdemikian maka sifat-sifat
etnosentrisme akan makin menghilang.3. Murid mampu memahami kebutuhan, perasaan, dan
kementingan orang lain.4. Mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi
dalamkelompok etnis yang berbeda, untuk berkomunikasi dengan kelompok minoritasdan
mayoritas, untuk memecahkan masaahh komplik dan mengambil tindakanuntuk meningkatkan
kondiri yang baru.5. Mengembangkan sikap, nilai, tingkah laku yang sportif terhadap
berbagaikebudayaan atau berbedaan etnis, keinginan untuk memerani rasialisme, dan prasangka,
setiap siswa dapat menghormati perbedaan antar individu, sadarterhadap keberhasilan politik
atau menghargai berbagai faktor dalam meningkatkankebudayaan.Dari tujuan- tujuan yang
terumuskan diatas, jelas bahwa melalui pengajaranIPS diharapkan akan lahir generasi muda yang
penuh pengertian akan keragaman budaya da ikut bertanggung jawab dan peduli terhadap
masalah dan isu globalsesuai dengan tingkat pendidikan dan kematangan siswa.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Isu dan masalah sosial budaya dalam pengajaran IPS meliputi (1) masalahtren globalisasi dan
keragaman budaya, (2) masalah-masalah lingkungandan pendidikan lingkungan, (3) masalah-
masalah hukum, ketertiban dankesadaran hukum, (4) masalah-masalah hukum dan pendidikan
kesadaranhukum warga negara.Pembelajaran IPS bagaimana pun merupakan disiplin ilmu yang
mengkajitentang manusia dan pola-pola interaksi dengan lingkungan di luar dirinya.Pemahaman
dan penghargaan terhadap manusia yang lain, mengapresiasi,dan mewarisi khasanah peninggalan
peradaban manusia, dan yang lebih

penting dalam hubungannya dengan masalah ekologi melestarikan danmemanfaatkan sumber


daya alam secara rasional dan wajar, merupakan pilar-pilar dari tujuan pembelajaran Pendidikan
IPS.Hakikatnya IPS bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik, melalui pemahaman
terhadap pengetahuan dan kemampuannya didalam berinteraksi secara positif dan aktif dengan
lingkungannya. Di dalaminteraksi dengan lingkungan itulah, aspek-aspek tentang hukum,
ketertiban,dan kesadaran hukum penting dimiliki oleh siswa sebagai angotamasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai