Anda di halaman 1dari 11

UNIVERSITAS TERBUKA – UPBJJ MEDAN

EVALUASI TUTORIAL KE – 2  MATA KULIAH

PDGK 4106 PENDIDIKAN  IPS DI SD

NAMA: FADILAH AZMI TANJUNG


NIM : 855837123

1. Bagaimana pengembangan aspek emosi,sosial,dan keterampilan sosial melalui   


berbagai kegiatan dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar,jelaskan!

Jawab:

Disekolah dasar pengembangan aspek emosi, sosial, dan keterampilan sosial


melalui    berbagai kegiatan dalam pembelajaran IPS dikembangkan melalui melalui
berbagai kegiatan, antara lain:

a. Kehidupan kelas sehari-hari yang menitikberatkan pada kepedulian kepada


oranglain, kebebasan dan persamaan, kemerdekaan berpikir, tanggung jawab, dan
penghormatan terhadap harga diri manusia.

b. Mempelajari sejarah dan perkembangan kehidupan negara terutama mengenai


cita-cita dan ideologinya yang memerlukan usaha untuk terus mewujudkannya.

c. Mempelajari riwayat hidup tokoh-tokoh penting yang mencerminkan nilai-nilai


dari bangsa dan negaranya.

d. Mempelajari hukum beserta sistem hukum dan sistem peradilannya.

e. Merayakan hari-hari besar yang memperkenalkan nilai dan sikap.

f. Menganalisis makna kata-kata dalam proklamasi, pembukaan UUD 45 dan


perundangan lainnya.

(modul 5 kb 1 hlm 5.25- 5.26)


2. Tuliskan dan jelaskan 4 pendekan yang berorientasi pada nilai dan sikap  dalam
bentuk pembelajaran formal!

Jawab:

Khusus dalam pembelajaran formal, Simon, Howe dan Kirshenbaum


menawarkan 4 pendekatan yang berorientasi pada nilai dan sikap sebagai berikut:

a. Transisi nilai secara bebas.

Anak didik diberi kebebasan untuk menangkap, mengkaji dan memilih


nilai atas dasar pertimbangannya sendiri. Kelihatannya bagi indonesia
modul ini perlu diadaptasi menjadi transmisi nilai secara bebasdab terarah.
Anak disajikan pilihan nilai secara bebas atas alternatif nilai yang secara
sosial dapat diterima dalam masyarakat indonesia.

b. Penanaman nilai atau Value Inculcation

Merupakan proses pembelajaran nilai secara langsung mengenai konsep


dan nilai yang sudah dianggap baik. Contohnya pembelajaran nilai-nilai
pancasila dan UUD 1945 dan nilai-nilai keagamaan yang dianut.

c. Suri Teladan atau Modeling Model

Ini menitikberatkan pada penampilan teladan dalam berbagai bidang.


Misalnyasiswa teladan, guru teladan, keluarga teladan, petani teladan,
dokter teladan dll

d. Klarifikasi Nilai

Ini menitikberatkan pada langkah sistematis dalam menghayati,


memahami, dan melaksanakan nilai.

Langkah-langkahny adalah sebagai berikut:

I. Bangga atas nilai dan perilaku


1. Menunjukkan rasa senang dan bangga

2. Mengatakan nilai pada orang lain

II. Memilih nilai dan perilaku

3. Memilih dari berbagai kemungkinan

4. Memilih setelah mengujinya

5. Memilih dengan bebas

III. Bertindak atas dasar pilihan itu

6. Bertindak atas perilaku

7. Bertindak sesuai pola secara tetap/konsisten

e. Klarifikasi nilai terintegrasi struktur

Model ini menitikberatkan pada pembelajaran nilai melalui proses analisis


konsep bidang studi. Jadi sebenarnya model ini bertolak dari pendekatan
kognitif tetapi diupayakan bermuara pada pembelajaran ini. Conotoh,
dapat menganalisis masalah banjir, yaitu apa, mengapa, dan bagaimana
banjir. Pada saat membicarakan materi, guru dapat menghubungkan
dengan nilai dan sikap warga masyarakat. (modul 5 kb 2 hlm.5.26 - 5.27)

3. Tuliskan 8 bentuk metode mengajar serta jelaskan keunggulan dan kelemahan                 


masing-masing metode tersebut!

Jawab:

a. Metode Ceramah

Yaitu sebuah metode mengajar dengan cara menyampaikan informasi serta pengetahuan
melewati lisan kepada sejumlah siswa yang umumnya mengikuti pendidik secara
pasif.Metode ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya cara yang paling ekonomis untuk
menyampaikan suatu informasi, dan paling efektif dalam mengatasi langkanya bahan rujukan
atau literatu sesuai dengan jangkauan daya beli dan pemahaman siswa.

Kelebihan Metode Ceramah

 Guru mudah menguasai situasi dan kondisi kelas.


 Guru mudah menerangkan bahan-bahan pelajaran berkuantitas banyak.
 Dapat diikuti oleh anak didik dalam jumlah yang besar.
 Tergolong mudah dalam pelaksanaan.

Kelemahan Metode Ceramah

 Menjadikan peserta didik menjadi pasif.


 Mengandung unsur paksaan kepada peserta didik.
 Mengandung daya kritis kepada peserta didik.
 Anak didik yang lebih tanggap dari segi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang
lebih tanggap segi auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
 Sulit mengendalikan sejauhmana perkembangan belajar anak didik.
 Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
 Membosankan bila terlalu lama.

b. Metode diskusi kelompok

Metode diskusi kelompok ialah percakapan yang direncanakan diantara 3 atau


lebih yopik tertentu dengan seorang pemimpin, cara mengajar yang sangat erat kaitannya
dengan pemecahan suatu masalah. Metode ini umum dikenal dengan diskusi kelompok
dan resitasi bersama (socialized recitation).

Tujuan dari pelaksanaan dari metode ini ialah untuk:

 Mendorong peserta didik berpikir secara kritis.


 Peserta didik didorong untuk mampu mengutarakan pendapatnya secara bebas.
 Mendorong peserta didik untuk menyumbangkan idenya untuk memecahkan masalah
bersama.
 Mampu membuat anak didik untuk mengambil sebuah atau beberapa alternatif
jawaban untuk memecahkan masalaah berdasar pertimbangan tertentu.

Kelebihan Metode Diskusi

 Anak didik tersadar bahwa masalah mampu dipecahkan dengan banyak cara.
 Membuat peserta didik sadar bahwa dengan saling berdiskusi dan mengemukakan
pendapat secara konstruktif mampu mendapatkan keputusan yang terbaik.
 Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat atau ide orang lain walaupun
berbeda
 Membiasakan peserta didik bersikap toleransi.

Kelemahan Metode Diskusi

 Tak cocok untuk digunakan dalam skala besar.


 Informasi yang didapat peserta didik terbatas.
 Hanya dapat dikuasai oleh anak didik yang suka berbicara.
 Memerlukan pendekatan yang lebih formal.

c. Metode Panel

Panel adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang


sebuah topik. Pada diskusi panel diperlukan 3 panelis atau lebih dan seorang
pemimpin diskusi atau moderator.

Kelebihan metode panel

 Membangkitkan pemikiran bagi para peserta

 Mendorong memberikan analisis

Kelemahan metode panel

 Mudah tersesat ke masalah lain

 Tidak semua peserta dapat mengambil bagian dalam pembicaraan


d. Metode Studi Kasus

Studi Kasus ialah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang


memungkinkan kelompok menganalisi masalah ini. Permasalahan itu merupakan
bagian dari hidup yang mengundang diagnosis dan pengobatan.

Kelebihan studi kasus

 Dapat disajikan secara tertulis, lisan, di filmkan, direkam dan diceritakan.

 Semua anggota diberi kesempatan untuk mengajukan usul pemecahan masalah

Kelemahan studi kasus

 Membutuhkan keterampilan untuk menuliskan masalah

 Memerlukan waktu yang lama

 Sulit mencari moderator yang benar-benar terampil

e. Metode brainstorming

Brainstorming (curah pendapat) adalah suatu model dalam pembelajaran untuk


menghasilkan banyak gagasan dari seluruh siswa dalam kelompok diskusi yang
mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik.

Kelebihan Brainstorming:

 Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pedapat.


 Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
 Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah
yang diberikan oleh guru.
 Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
 Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru.

Kelemahan Brainstorming:
 Guru kurang memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dengan
baik.
 Anak yang kurang selalu ketinggalan.
 Kadang-kadang pembicara hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja.
 Guru hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan kesimpulan.

 tidak menjamin pemecahan masalah.

f. Diskusi Formal

Diskusi Formal Adalah metode pemecahan masalah yang sistematis, mencakup :


1)      Penyampaian permasalahan
2)      Pengumpulan data
3)      Mempertimbangkan pemecahan yang mungkin
4)      Memilih cara pemecahan yang terbaik
Kelebihan diksusi formal

 Membangkitkan pemikiran yang logis

 Mendorong analisis secara menyeluruh

 Dapat membangkitkan pemusatan pikiran pada masing-msing peserta

 Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema

Kelemahan diksusi formal

 Membutuhkan banyak waktu dan sulit

 Memerlukan pemimpin yang benar-benar terampil

 Kadang kadang sulit memperoleh hasil diskusi yang tuntas

g. Metode tanya jawab

Metode ini dipakai untuk hal hal menayakan kembali pelajaran yang telah diajarkan.
Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama siswa dan memimpin
pengamatan dan pemikiran siswa.
.         Kelebihan metode tanya jawab
 peserta didik dapat mengembangkan keberanian dan ketrampilan dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat.
 Pertanyaan yang dilontarkan dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik,
sekalipun ketika itu peserta didik sedang rebut.
 Merangsang peserta didik untuk berlatih mengembangkan daya pikir, termasuk daya
ingatan.
 pertanyaan yang jelas lebih mudah dipahami peserta didik.
 Situasi kelas menjadi hidup/dinamis, karena siswa aktif berpikir dan memberikan
jawaban atas pertanyaan yang diajukan.
 Melatih siswa agarberani mengemukakan pendapat secara argumentatif dan
bertanggung jawab.
 Mengetahui perbedaan pendapat antar siswa dan guru yang dapat membawa ke arah
diskusi yang positif.
 Membangkitkan semangat belajar dan daya saing yang sehat diantara siswa.
Kelemahan metode tanya jawab

 Pembicaraan kadang-kadang menyimpang dari poko pembicaraan

 Membutuhkan waktu yang lebih lama

h. Metode kerja kelompok

Merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang membagi siswa dalam satu kelas
menjadi beberapa kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Metode kerja kelompok dapat
digunakan untuk hal-hal sebagai berikut ;
1)      Mengatasi kekurangan alat dan sumber belajar.
2)      Mengatasi perbedaan kemampuan belajar peserta didik.
3)      Mengatasi adanya perbedaan minat belajar peserta didik.
4)      Mengatasi tugas pekerjaan yang sangat banyak atau sangat luas.

Kelebihan metode belajar kelompok

 Dapat memupuk nasa kenjasama.


 Suatu tugas yang luas dapat segera diselesaikan.
 Adanya persaingan yang sebat.
 Ditinjau dari segi pedagogis, kegiatan kelompok akan dapat meningkatkan kualitas
kepribadian siswa, seperti adanya kerjasama, toleransi, berpikir kritis, dan disiplin.
 Ditinjau dari segi psikologis, timbul persaingan yang positif antar kelompok karena
mereka bekerja pada masing-masing kelompok.
 Ditinjau dari segi sosial, anak yang pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu
anak yang kurang pandai dalam menyelesaikan tugas

Kelemahan metode belajar kelompok

 Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah
merasa rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain.
 Bila kecakapan tiap anggota tidak seimbang, akan rnenghambat kelancaran tugas, atau
didominasi oleh seseorang..
 Tugas-tugas yang diberikan kadang-kadang hanya dikerjakan oleh segelintir siswa yang
cakap dan rajin, sedangkan siswa yang malas akan menyerahkan tugas-tugasnya kepada
temannya dalam kelompok tersebut.
Modul 7 kb 1 hlm 7.4 - 7.8)

4. Uraikan 4 tugas guru dalam menggunakan pendekatan sosial ketika merancang


dan menetapkan metode pemembelajaran ips di sekolah dasar kelas 3 dan 4
Jawab:

Ketika proses inkuiri sosial berlangsung guru harus berperan sebagai pembimbing
tugas guru dalam menggunakan pendekatan sosial ketika merancang dan menetapkan
metode pemembelajaran ips di sekolah dasar kelas 3 dan 4:
a. Memberikan bantuan kepada peserta didik dalam menjelaskan kedudukan peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar
b. Memberikan penjelasan tentang cara-cara belajar yang harus dilakukan peserta
didik
c. Memberikan penjelasan tentang cara-cara menyusun rencana kegiatan yang akan
dilakukan.
d. Membantu peserta didik dalam merumuskan setiap istilah yang ada pada hipotesis
e. Membantu peserta didik dalam memilih dan menyusun asumsi-asumsi yang akan
digunakan serta diskusi dan berfikir efektif dan objektif.
(modul 7 kb 2 hlm. 7.21)
Dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar akan disajikan beberapa model terpilih yang dapat
diterapkan di SD yaitu:
1.      Pendekatan ekspositori berorientasi nilai dan sikap
a.       Tujuannya adalah menyampaikan secara dialogis melalui ceramah, peragaan, dan Tanya
jawab.
b.      Langkah-langkahnya
1)  Guru memilih suatu nilai yang sudah seharusnya diterima oleh semua murid karena memang
telah diterima kebenarannya
2)   Guru menyiapkan media pembelajaran.
3)  Guru menyajikan konsep nilai dengan memanfaatkan peragaan yang telah disiapkan diselingi
dialog yang hangat mengenai pentingnya nilai
4)   Menguasai murid untuk menerapkan nilai-nilai yang telah dikaji dalam kehidupannya sehari-
hari
5) Pada kesempatan selanjutnya guru meminta laporan penerapan nilai itu dan membicarakannya
kembali di kelas.

2.      Pendekatan analitik keteladanan


a.       Tujuannya adalah menangkap nilai atau sikap melalui analisis sampel keteladanan dalam
masyarakat dalam berbagai bidang, di berbagai tempat, dan dalam berbagai era atau kurun
waktu, dan memotivasi murid untuk mengadaptasi keteladanan itu.
b.      Langkah-langkah
1)      Guru menentukan sampel keteladanan dalam berbagai bidang.
2)    Guru membaca dan menyediakan sumber informasi berupa buku, majalah, clipping,    Koran,
gambar, rekaman, film, dan lain-lain
3)    Guru menyajikan pertanyaan mengapa, misalnya mengapa hal tersebut perlu dipahami?
4)    Secara berkelompok murid mencari jawaban dengan memanfaatkan sumber yang ada
5)   Guru memimpin diskusi kelas setelah masing-masing kelompok selesai mendapatkan jawaban
dari sumber informasi yang ada
6)      Bersama murid guru mengidentifikasi cirri-ciri keteladanan dari sampel
7)  Bersama murid guru memilih cirri mana yang dapat diterapkan oleh murid sesuai dengan
tingkat usia dan lingkungannya
8)     Guru menugaskan murid untuk mencoba menerapkan cirri keteladanan yang dipilih.
9)    Guru meminta kesan-kesan  dari setiap murid.

3.      Pendekatan kajian nilai


a.       Tujuannya adalah menangkap nilai melalui kajian nilai secara sistematis dan mendasar.
b.      Langkah-langkah
1)  Membahas apa hakikat dari objek peristiwa atau kebijaksanaan yang akan dinilai. Misalnya
masalah pemerataan
a)      Membahas criteria untuk menilai pemerataan
b)      Menyepakati criteria
2) Membahas konsekuensi penerapan criteria dalam hal ini untuk menilai masalah pemerataan
3)   Menguji keberlakuan criteria dengan cara melihat kekurangan dan kebaikan dari criteria
tersebut
4)      Memberikan justifikasi criteria dengan cara melihat apakah criteria itu dapat diterapkan
secara ajek atau konsisten. Apabila ternyata ajeg dapat diterima pengambilan keputusan telah
selesai.

4.      Pendekatan integrative konsep dan nilai


a.       Tujuannya adalah menangkap nilai yang melekat pada atau merupakan implikasi dan suatu
konsep melalui kajian akademis
b.      Langkah-langkah
1)   Guru menetapkan suatu konsep yang akan dibahas yang memiliki implikasi nilai atau
mengandung nilai, misalnya konsep banjir yang diperkirakan memiliki implikasi nilai cinta
lingkungan, kepedulian, social, gotong royong, dan lain-lain.
2)    Guru bersama murid membahas sebab dan akibat banjir secara kademis melalui analisis
pemecahan masalah dengan menggunakan matriks

3)   Memusatkan perhatian pada sebab dan akibat banjir dari sudut manusia, misalnya banjir,
antara lain karena penebangan hutan.
4)  Mengangkat isu nilai atau sikap atau moril dari masalah penebangan hutan dan kesengsaraan
melalui dialog guru murid atau diskusi kelompok
5)  Membahas secara analitis cara-cara penanggulanagn banjir dari sudut manusia dan
mengangkat isu nilai atau sikap atau moril yang terkait pada cara itu
6)      Memusatkan perhatian pada factor.
7)  Member penguasaan pentingnya unsure manusia khusus nilai, sikap, moral dalam memelihara
kelangsungan hidup agar lebih baik dan lebih menenagkan.
Modul 5 hlm( 5.27-5.30)

Anda mungkin juga menyukai