1. Delfiardi
2. Febriani
3. Hafizah Rahmaini
MODUL 11
Menurut
Aristoteles
warga negara adalah orang yang
secara aktif ikut mengambil bagian
dalam kegiatan hidup bernegara, yaitu
orang yang bisa berperan sebagai
orang yang diperintah,dan orang yang
berperan sebagai memerintah.
Warga negara dibagi 2 golongan
2. Membina Ketertiban
3. Membuat Keputusan
4. Berkomunikasi
5. Menjalin Kerjasama
6. Melakukan berbagai
macam kepentingan
secara benar
1. Kemampuan Memperoleh
dan Menggunakan
MANFAATNYA! Informasi
1 2 3 4
Teori
komunikasi:
Pembicara,
pesan, media,
komunikasi yang hendak dibangun oleh
warga negara yang cerdas dengan
memenuhi unsur-unsur tersebut
dan penerima
pesan.
5. Kerja sama
03 04
Warga yang cerdas meliputi dimensi
Mampu memberdayakan
kecerdasan intelektual, kecerdasan
segala potensi yang dimiliki
spritual, kecerdasan emosional, dan
serta diaktualisasikan dalam
kecerdasan moral
kehidupan ril.
Setiap warga negara mempunyai potensi dasar
mental yang dapat dikembangkan:
4.Dorongan Ingin
1. Minat (Sense of 2. Dorongan Ingin 3. Dorongan Ingin Menyelidiki
Interest) Tahu ( Sense of Membuktikan ( Sense of
Curiosity) Kenyataan Inquiry)
5. Dorongan Ingin
Menemukan
Sendiri ( Sense of
Discovery)
KB 2
A. WARGA NEGARA YANG PARTISIPATIF
A. PENGERTIAN PARTISIPASI
Menurut Koentjaraningrat
(1994) ada 3 bentuk partisipasi:
Bentuk tenaga, pikiran, dan
bentuk materi (benda)
B. PARTISIPASI POLITIK
A. PENGERTIAN TANGGUNG
JAWAB
Menurut Purbacaraka (1988) : Tanggung jawab
bersumber atau lahir atas penggunaan fasilitas dalam
penerapan kemampuan tiap orang untuk
menggunakan hak dan melaksanakan kewajiban
01 02
Berhubungan sesama warga negara
Berhubungan dengan Tuhan
03 04
Berhubungan dengan
Berhubungan dengan
lingkungannya
pemerintah negaranya
C. Pentingnya suatu toleransi
1. Tolransi adalah sikap lapang dada terhadap prinsip atau pendirian orang , tanpa mengorbankan
prinsip dan pendirian sendiri.
2. Toleransi dibagi menjadi 2: Toleransi agama dan toleransi sosial
3. Perwujudan sikap toleran antar lain dapat dimanifestasikan:
Bergaul dan berinteraksi dengan sesama warga negara
Tidak melakukan tindakan yang memprovokasi
Tidak mempercampurkan ajaran-ajaran agama yang satu dengan yang lainnya