Anda di halaman 1dari 12

MODUL 3

ESENSI KURIKULUM IPS SD


BERDASARKAN KTSP 2006 KELAS TINGGI

Dikerjakan Oleh :
Kelompok 1 :
1. Desi Purnama Sari
2. Diah Pratiwi
3. Defrida Handayani
Kegiatan Belajar 1
Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Kurikulum SD (KTSP)
tahun 2006 Kelas Tinggi
Peristiwa dan fakta harus diletakkan dalam hubungannya dengan konsep dan generalisasi.
Peristiwa dan fakta memberikan bahan baku utama bagi pembentukkan konsep dan
generalisasi. Konsep dan generalisasi membantu kita untuk memperoleh pemahaman yang
komprehensif tentang kerangka berfikir IPS, agar kita memiliki cara yang teratur untuk
menerjemahkan apa yang terjadi didunia kita ini, didalam kehidupan manusia ini.

HUBUNGAN ANTARA FAKTA, KONSEP DAN GENERALISASI


Dari gambaran diatas jelas bahwa suatu peristiwa merupakan dasar dari kegiatan belajar
mengajar IPS dimulai. Guru dan siswa harus aktif menjemput peristiwa ini dan
mengolahnya menjadi content, isi bahan pengajaran. Dalam proses pengolahan menjadi
bahan pengajaran itulah berfungsinya fakta, konsep, dan generalisasi sehingga guru dapat
mengorganisasikan bahan pengajaran IPS. Jadi skkenario dari alur pengembangan
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi sehingga guru dapat mengorganisasikan bahan
pengajaran IPS. Jadi scenario dari alur pengembangan fakta, konsep, dan generalisasi,
sesungguhnya sudah ditangan guru, dan dijadikan sebahai bahan dalam perencanaan
kegiatan belajar mengajar dikelas. Contohnya sebagai berikut: Topik: Zaman Pendudukan
Jepang PERISTIWA yang dapat kita ungkapkan adalah Peringatan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. FAKTA nya melalui gambar Soekarno-Hatta, foto bersejarah dll.
KONSEP nya Imperialisme, Penindasan, Ampera GENERALISASI nya penjajahan selalu
menimbulkan penderitaan bagi rakyat, tidak ada bangsa yang senang dijajah dll.
KEGIATAN BELAJAR 2
NILAI DAN SIKAP, KETERAMPILAN INTELEKTUAL/KEMAMPUAN ANALISIS,
PERSONAL, DAN SOSIAL DALAM KURIKULUM IPS SD 2006 KELAS TINGGI

A. NILAI DAN SIKAP DALAM KURIKULUM IPS SD 2006 DI KELAS TINGGI


1. Nilai
Nilai mempengaruhi perilaku seseorang terhadap jumlah objek dan terhadap orang, tidak
berkenaan dengan sesuatu yang khusus. Inilah yang membedakan nilai dan sikap. Suatu
nilai merupakan ukuran untuk menentukan apakah itu baik atau buruk, nilai juga menilik
kelakuan seseorang. Orang mendapatkan nilai dan orang lain dalam lingkungannya.
a. Nilai yang dianut seseorang tercermin dari sikapnya. Nilai bersifat utuh, merupakan
sistem dimana semua jenis nilai terpadu saling mempengaruhi. Dengan kuat sebagai satu
kesatuan yang utuh.
b. Nilai juga bersifat abstrak. Oleh karena itu, yang dapat dikaji hanya
indikatorindikatornya saja yang meliputi cita-cita, tujuan yang dianut seseorang, aspirasi
yang dinyatakan, sikap yang ditampilkan atau tampak, perasaan yang diutarakan,
perubahan yang dilakukan serta kekuatiran yang dikemukakan (Kosasih Djahiri, 1985: 18)
1) Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia
2) Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan
kegiatan.
3) Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
2. Sikap
Sikap memiliki pengertian yang rumit karena itu tedapat berbagai rumusan tentang sikap
yang dikemukakan para ahli, disebabkan adanya latar belakang pemikiran dan konsep yang
berbeda. Menurut Thursone adalah keseluruhan dari kecenderungan perasaan,
pemahaman, gagasan, dan rasa takut, perasaan terancam, dan keyakinan-keyakinan
tentang sesuatu hal. Menurut Rochman Natawijaya (1984: 20) sikap adalah kesiapan
seseorang untuk memperlakukan sesuatu objek, didalam kesiapan itu ada aspek kognitif,
afektif, dan kecenderungan bertindak. Kesiapan sendiri merupakan penilaian positif dan
negatif dengan intensitas yang berbeda-beda untuk waktu tertentu, kesiapan itu sendiri
bias berubah-ubah. Nilai itu merupakan konsep tentang kelayakan yang dimiliki seseorang
atau kelompok memiliki cara, tujuan, dan perbuatan yang dikehendakinya sesuai dengan
anggapannya bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Nilai yang dimiliki seseorang dapat
mengekspresikan mana yang lebih disukai mana yang tidak. Dapat disimpulkan bahwa
nilai menyebabkan sikap. Yang selalu terjadi adalah satu sikap disebabkan oleh banyak
nilai (values).

Didalam sikap telah terkandung aspek-aspek kognitif, afektif, dan kecenderungan


bertindak. Dapat disimpulkan terdapat kaitan antara nilai dengan aspek-aspek kognitif,
aspek afektif, dan kecenderungan bertindak. Dari kajian para ahli dapat ditegaskan sebagai
berikut :
1. Adanya hubungan timbal-balik antara nilai dan kognitif
2. Adanya hubungan timbal-balik antara afektif dengan kognitif
Nilai mempengaruhi kesiapan seseorang yang pada akhirnya akan menuju kepada
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan penghayatan
terhadap belief (keyakinan). Nilai dan sikap yang terdapat pada mata pelajaran
IPS berdasarkan kurikulum 2006 Berikut ini kita ambil beberapa contohnya:
Kelas 5 Kelas 5 Topik 1 Keragaman penampakan alam dan buatan serta pembagian
wilayah waktu di Indonesia.
Nilai yang kita dapat kita petik dari bahan pegajaran ini atara lain :
1. Nilai Nilai Material Material Siswa merasa telah dapat menikmati hasil-hasil
pembangunan yang sedang dan terus digalakan, antara lain karena dukungan
sumber daya alam tanah air kita yang melimpah.
2. Nilai Nilai Vital Vital Siswa diharapkan memiliki sifat-sifat seperti berikut ini :
a. Cermat (dalam meneliti informasi tentang yang diterimanya)
b. Tekun (dalam mempelajarinya)
c. Aktif (dalam mengumpulkan informasi dan dalam kegiatan belajar pada
umumnya)
d. Dan seterusnya.
3. Nilai Nilai Kerohanian Kerohanian
Siswa memiliki rasa seperti berikut :
a. Syukur kepada tuhan YME atas rahmat dan karunianya yang telah memberikan
kepada kita tanah air yang subur dan indah.
b. Menjunjung kebenaran sebagai syarat utama informasi disampaikan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Menikmati keindahan alam yang diberikan tanah air kita.
d. Rasa tanggung jawab atas kelestarian ala mini (tanggapan terhadap kelestarian
alam)
Sikap yang dapat diungkapkan, misalnya berikut ini :
a. Sikap yang bersyukur kepada tuhan YME disertai kecenderung perilaku yang
positif terhadap anugerah yang dilimpahkannya kepada kita.
b. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Kritis dalam menanggapi gejala-gejala alam.
d. Bertangggung jawab dalam melaksanakan tugas e. Mencintai bangsa Indonesia
e. Dan seterusnya.
2. KETERAMPILAN INTELEKTUAL/KEMAMPUAN ANALISIS, ANALISIS, PERSONAL
DAN SOSIAL DALAM KURIKULUM IPS SD TAHUN 2006 KELAS TINGGI
Dalam KTSP IPS SD tahun 2006, dalam keterampilan intelektuan ditekankan pula
tentang kemampuan analisis dari siswa didik. Keterampilan intelektual dan
kemampuan analisis adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kemampuan
analisis merupakan bagian dari keterampilan intelektual, dimana kemampuan
analisis merupakan kemampuan/kecakapan seseorang/siswa untuk melakukan
penyelidikan terhadap suatu peristiwa dengan tujuan untuk mengetahui keadaan
sebenarnya.
Keterampilan itu ada tiga bagian :
1. Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis, Keterampilan berfikir
2. Keterampilan Personal
Keterampilan personal sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari keterampilan
intelektual. Namun, dalam pemahamannya, ditekankan kepada keterampilan
yang sifatnya mandiri. Keterampilan ini ada yang bersifat praktis disebut juga
keterampilan psikomotor, seperti keterampilan berbuat. Berlatih serta
mengkoordinasi indera dan anggota badan. Keterampilan praktis ini tampak
dalam hal kemampuan siswa menggambar, membuat peta, membuat model dan
sebagainya. Keterampilan studi dan kebiasaan kerja.
Keterampilan Sosial

Keterampilan Sosial Keteraampilan itu meliputi kehidupan dan kerja sama,


belajar memberi dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang
lain, membina kesadaran sosial. Siswa mampu berkomunikasi dengan sesama
manusia, lingkungan dimasyarakat secara baik, hal ini merupakan realisasi dari
penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakat.
Disamping dilatih kemampuannya dalam berbagai kemampuan tersebut,
yang perlu dipertimbangkan guru adalah bagaimana guru mendorong siswa
untuk lebih gemar membaca, mencari dan mengolah informasi sesuai dengan
kemampuan siswa agar memiliki kebiasaan untuk memahami struktur bahan
pengajaran, mengerti istilah-istilah yang sulit/baru, mengikuti perkembangan
jaman, dan sebagainya.
Diharapkan akan tumbuh kesadaran dari mereka, tujuan mereka
membaca/mempelajari materi kajian. Bersikap kritis terhadap bahan kajian.
Bersikap kritis terhadap apa yang sudah dipelajarinya, sehimggaia merasa
memiliki kemampuan untuk memberikan kesimpulan dan keputusan.
KEGIATAN BELAJAR 3
CONTOH KETERKAITAN ANTARA PERISTIWA, FAKTA, KONSEP, GENERALISASI,
NILAI, SIKAP DAN KETERAMPILAN INTELEKTUAL/KEMAMPUAN ANALISIS,
PERSONAL, SOSIAL DALAM KONTEKS PENDIDIKAN IPS SD KELAS TINGGI

Peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi itu ada keterkaitan hubungan yang tidak mungkin
dipisahkan. Kesempatannya terpadu didalam struiktur IPS. Melalui proses belajar
mengajar IPS yang demilkian itu, juga dikembangkan. kemampuan siswa dalam ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik (keterampilan) dalam KBM secara jelas kemampuan
guru sebagai pengembangan kurikulum di lapangan direalisasikan dan dapat diamati seara
faktual. Contoh KBM yang dapat mmenunjukan adanya keterkaitan antara peristiwa, fakta,
konsep, generalisasi, nilai, dan keterampilan siswa.
Topik 1 : perjuangan para pejuang pada masa penjajahan Belanda dan jepang.
KD : mendeskripsikan perjuang penjajahan Belanda dan Jepang.
Indikator : siswa mengenal arti pergerakan nasional dan arti Sumpah Pemuda bagi
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

setelah mempelajari topiK ini siswa diharapkan dapat:


1. Menceritakan latar belakang timbulnya penrgerakan national, serta tokoh-tokohnya.
2. Menerangkan peristiwa sumpah pemuda.
3. Menceritakan tokoh-tokoh yang berperan dalam sumpah pemuda.
4. Menunjukan arti pergerakkan nasional dan sumpah pemuda bagi persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia.
Ranah afektif
1. Menghayati jasa para pelopor pergerakkan nasional.
2. Mengapresiasi jiwa sumpah pemuda.
Ranah psikomotor
1. Mencoba melakukan wawancara untuk memahami makna zaman pergerakkan
nasional dan tokoh-tokoh tertentu
2. Memahami makna sumpah pemuda melalui proses diskusi kelas.
Peristiwa sebagai bahan kajian: Peristiwa hari kebangkitan nasional dan sumpah
pemuda

Fakta-fakta sebagai bahan kajian: Fakta-fakta sebagai bahan kajian:


1. Gambar-gambardari tokoh-tokoh bersejarah
2. Naskah sumpah pemuda
3. Gambar gedung-gedung bersejarah bagi pergerakkan nasional
4. Gambaran suasana kota Jakarta pada zaman penjajahan.
Konsep: Konsep:
1. Nasionalisme, imperialism, dan konolialisme
2. Kaum pergerakan, persatuan bangsa, kemerdekaan, dominasi asing, patriotism,
organisasi politik, HAM, dan seterusnya.
Generalisasi:
1. Setiap masyarakat manusia pasti mengalami perubahan
2. Penjajahan selalu menimbulkan konflik dan kesengsaraa

Nilai material :
Peserta didik merasa telah menikmati hasil kemerdekaan.

Nilai Vital:
1. Cermat dalam meneliti ulasan sejarah
2. Objektif dalam menilai informasi
3. Kreatif dalam memprediksi

Nilai Kerohanian
1. Bersyukur kepada Tuhan YME atas rahmat-Nya dan seterusnya
2. Rasional dalam berargumentasi.
3. Memiliki empati terhadap pengorbanan para pahlawan
4. Rasa tanggung jawab atas nikmat kemerdekaan dan seterusnya.
Sikap:
1. Bersyukur kepada Tuhan YME disertai rasa tanggung jawab
2. Tanggap terhadap perkembangan zaman 3. Bersikap terbuka dan toleransi terhadap
pendapat orang lain
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan mencintai bangsa dan tanah airnya dan seterusnya

Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis:


1. Melukiskan, menyimpulkan, menganalisis informasi, konseptualisasi, generalisasi dan
membuat keputusan.
2. Memperoleh informasi, membentuk konsep, generalisasi, mengorganisasikan informasi,
mengkritik informasi, mengambil keputusan, menafsirkan fakta, menyusun laporan.

Keterampilan personal: Keterampilan personal:


1. Membaca peta, membuat denah, membuat peta, mengenal waktu, dan kronologis,
menterjemahkan konsep waktu, bekerja dalam kelompok
2. Keterampilan praktis (membuat peta dan lain-lain), belajar mandiri, memimpin dalam
diskusi, mengendalikan emosi dan lain-lain

Keterampilan sosial:
Berkontribusi memberikan gagasan, menjadi pendengar yang baik, mampu menjelaskan,
mampu mengadakan wawancara, mampu berperan dengan baik, mampu bertanya dengan
baik, dll.

Anda mungkin juga menyukai