Anda di halaman 1dari 3

ISMATUN NISWAH

NIM 857515736
MATA KULIAH : PENDIDIKAN IPS DI SD (PDGK4106)
Rangkuman Modul 2&3

MODUL 02 Esensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) IPS SD Kelas Rendah
Kegiatan Belajar 1. Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu Sosial dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) IPS SD Kelas Rendah

Tujuan yang hendak dicapai oleh mata pelajaran IPS, yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan
antara lain:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan
masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4. Memiliki kompetensi berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetensi atau berdaya saing dalam
masyarakat yang majemuk, baik di tingkat local, nasional, dan global (dunia).
Ruang lingkup esensi materi dari mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Geografi meliputi manusia, tempat, dan lingkungan.
2. Sejarah meliputi waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
3. Ekonomi meliputi perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
4. Sosiologi meliputi kehidupan bermasyarakat dan pranata dalam masyarakat.
Secara lebih umum dapat dikatakan bahwa pembelajaran IPS di SD itu berkenaan
denganpengenalan dan pemahaman peserta didik terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada masa
kini, yaitu yang lebih dikenal dengan isu-isu sosial. Istilah isu sosial dapat diartikan sebagai kabar atau
berita suatu peristiwa yang terjadi dan menyangkut pada aktivitas kehidupan manusia di masyarakat
serta tidak jelas asal usulnya, masih berupa desas desus atau kabar angin.

A. PERISTIWA
Peristiwa atau kejadian adalah hal-hal yang pernah terjadi yakni semua kejadian di atas muka bumi
bahkan di alam semesta yang menyangkut kehidupan manusia. Peristiwa ada yang bersifat alamiah
seperti gunung meletus, banjir, tsunami dan sebagainya. Juga sifat insaniah yaitu peristiwa yang
berkaitan dengan aktivitas manusia seperti pembangunan jembatan, pemilu, reformasi dan sebagainya.
Peristiwa yang telah diuji kebenarannya itulah yang disebut fakta.

B. FAKTA
Fakta adalah sesuatu yang dipercaya atau apa yang benar dan merupakan kenyataan, realistas yang
riil, benar dan juga merupakan kenyataan yang nyata. Ada fakta berupa data-data misalnya keadaan
penduduk di sebuah desa, ada fakta yang tampak sebagaimana keadaannya misalnya kondisi jalan, ada
juga fakta sebagai hasil pengamatan secara lebih khusus misalnya tentang pendapatan rata-rata
penduduk sebuah kampung.
Namun demikian, perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pembelajaran IPS.
Pengetahuan yang hanya bertumpu kepada fakta akan sangat terbatas sebab;
1. Kemampuan kita untuk mengingat sangat terbatas.
2. Fakta itu bisa berubah sesuai waktu.
3. Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus.

C. KONSEP
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan
atau engkategorikan suatu kelompok dari suatu benda atau gagasan atau peristiwa. Misalnya, kata
“keluarga” maka ke dalam konsep keluarga itu termasuk bapak, ibu, anak-anak, saudara dan sebagainya.
Konseptualisasi adalah proses mengkategorisasiakn, mengklasifikasikan, dan memberi nama pada
sekelompok objek. Hasil penelitian membuktikan konsep efektif diajarkan jika sejumlah contoh positif
dikemukakan sehingga dapat dibentuk karakteristik dari konsep yang diajarkan, diikuti dengan contoh
negatif yang menggambarkan absensinya karakteristik yang membedakannya. Disinilah perlunya contoh
dan mencontoh dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

D. GENERALISASI
Schuneke (1988) mengemukakan bahwa generalisasi merupakan abstraksi dan sangat terkait
dengan konsep. Generalisasi menunjukkan adanya hubungan diantara konsep dan berisi pernyataan
yang bersifat umum, tidak terikat pada situasi khusus.
Berdasarkan KTSP Pendidikan IPS SD tahun 2006 di Kelas rendah merupakan satu kesatuan dalam
Tematik dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan atau
kompetensi analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat dalam membentuk kehidupan
bermasyarakat yang dinamis. Kepada peserta didik diajarkan lingkungan kehidupan dari yang terdekat
dengan dirinya. Oleh karena itu, bahan pembelajaran yang berkenaan dengan aspek sosiologis untuk
siswa kelas rendah dimulai dengan topik keluarga, kemudian tetangga/sekitar rumah, sekolah, desa, dan
seterusnya.

E. ASPEK LAINNYA DARI IPS MISALNYA SEJARAH


Sejarah memiliki konsep dasar waktu, Rochiati (2006:3) menganjurkan cara pendekatan melalui
pendekatan keluarga. Cara untuk lebih memberikan pengertian yang jelas tentang konsep yang
diajarkan bisa juga dengan visualisasi baik terhadap konsep yang konkret maupun konsep yang abstrak,
misalnya dengan menyuruh peserta didik menggambarkan ayahnya, ibunya, kakaknya, adiknya,
rumahnya, sekolahnya, dan sebagainya.
Kriteria Memilih Konsep
Taba dalam Banks (1985:43) menyebutkan kriteria pemilihan konsep sebagai berikut:
1. Validity: konsep yang mewakili secara tepat disiplin ilmu yang terkait.
2. Significance: konsep yang bermakna.
3. Appropiateness: konsep yang memiliki kelayakan atau kepantasan.
4. Durability: tahan lama.
5. Balance: memberikan keseimbangan dalam skop atau kedalamannya.

F. MATERI ATAU BAHAN KAJIAN IPS UNTUK KELAS RENDAH


1. Keluarga, Peran Keluarga, Memelihara Dokumen Penting Keluarga, Lingkungan Alam dan
Buatan di Sekitar Rumah
2. Denah dan Peta Lingkungan Rumah
3. Jenis-jenis Pekerjaan

Kegiatan Belajar 2. Nilai, Sikap dan Keterampilan Intelektual (Kemampuan Analisis, Personal dan Sosial)
dalam KTSP IPS SD Kelas Rendah.

Nilai itu bersifat umum dan mempengaruhi perilaku seseorang terhadap objek dan terhadap
orang lain. Sedangkan sikap berkenaan dengan hak-hak yang khusus. Nilai-nilai merupakan ukuran bagi
seseorang dan cita-citanya, tujuan hidunya, aspirasi yang dinyatakan, sikapnya yang tampak,
perasaannya yang diutarakan serta perbuatan yang dilakukannya.
Pembelajaran nilai memerlukan skill dengan memperhatikan kesesuaian bahan pengajaran
dengan kehidupan sehari-hari. Bahan azuan bukan hanya kepada kurikulum yang tertera dalam
rancangan formal tetapi juga kepada “Hidden Curriculum” dengan mempertimbangkan pula potensi dan
kemampuan anak.
Sikap memiliki rumusan yang berbeda-beda karena sifatnya yang telah kompleks. Sikap
merupakan keseluruhan dan kecenderungan, perasaan, pemahaman, gagasan, rasa takut, rasa
terancam, dan keyakinan-keyakinan tentang suatu hal. Sikap juga merupakan kesiapan untuk
memperlakukan sesuatu objek. Kedalamnya terkandung aspek-aspek, yaitu kognitif, afektif, dan
kecenderungan bertindak. Sikap seseorang sangat ditentukan oleh nilai yang dianutnya. Tetapi harus
dipahami bahwa sesuatu sikap timbul karena banyak nilai. Dari topik dan subtopik kita dapat
mengungkapkan hal-hal yang bersangkut-paut dengan pembentukan nilai dan sikap pada peserta didik
disertai contohnya.
Melalui proses kegiatan pembelajaran yang tepat yeng dikelola guru dengan terencana dan
terprogram diharapkan hasil belajar peserta didik juga menghasilkan keterampilan-keterampilan yang
fungsional yaitu keterampilan intelektual, personal dan sosial. Keterampilan-keterampilan ini sangat
esensial sifatnya baik bagi pencapaian kualitas hasil belajar maupun bagi pembentukan kepribadian
peserta didik sendiri.

Kegiatan Belajar 3. Contoh Keterkaitan Antara Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap, dan
Keterampilan Intelektual, Personal, Sosial, Dalam Konteks Pendidikan IPS SD Kelas Rendah.

Upaya perbaikan penyelenggaraan IPS perlu terus dikembangkan dengan lebih sungguh-
sungguh. Penyelenggaraan program pembelajaran IPS harus didukung oleh fakta-fakta yang aktual dan
disajikan berdasarkan konsep-konsep dan dilandasi oleh nilai-nilai yang berguna bagi kehidupan
masyarakat manusia, berkontribusi bagi pembentukan sikap dan keterampilan yang mendukung
pembangunan masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam
pengorganisasian bahan pengajaran dan penyampaian bahan pembelajaran kepada peserta didik. Guru
harus mampu menyusun bahan pembelajarannya dan menyampaikannya kepada peserta didik melalui
kegiatan pembelajaran yang tepat.

MODUL 03 Esensi Kurikulum IPS SD Berdasarkan KTSP 2006 Kelas Tinggi


Kegiatan Belajar 1. Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu-Ilmu Sosial dalam Kurikulum SD (KTSP)
Tahun 2006 Kelas Tinggi.
Kegiatan Belajar 2. Nilai, Sikap dan Keterampilan Intelektual (Kemampuan Analisis, Personal dan Sosial)
dalam KTSP IPS SD Kelas Tinggi.
Kegiatan Belajar 3. Contoh Keterkaitan Antara Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi, Nilai, Sikap, dan
Keterampilan Intelektual, Personal, Sosial, Dalam Konteks Pendidikan IPS SD Kelas Rendah.

Kepada peserta didik kelas tinggi, biasanya mereka sudah dapat menentukan klasifikasi berdasarkan
pemikiran logis. Kemampuan mengklasifikasikan sesuatu dari anak-anak SD pada umumnya berkembang
bertahap sebagai berikut.
1. Mereka dapat mengklasifikasikan benda berdasarkan pengalaman langsung (operasi formal).
2. Pada saat beranjak kemampuannya kepada “operasi konkret” mereka sudah bisa memecah grup
ke dalam subgrupnya walaupun masih dalam keadaan belum jelas.
3. Pada perkembangan berikutnya mereka sudah dapat melakukan klasifikasi, dan menyadari
bahwa sesuatu itu bisa diklasifikasikan pada kelompok yang berbeda.
Didalam praktik pembelajaranlah sesungguhnya kenyataan adanya keterkaitan antara peristiwa, fakta,
konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan itu akan tampak.
Kurikulum KTSP IPS SD tahun 2006 menuntut guru agar mampu melaksanakan pembelajaran
konsep, mengembangkan generalisasi, kemampuan menganalisis, mengintegrasikan pendidikan nilai
dan sikap, serta keterampilan di dalam program pengajaran yang disampaikan kepada siswa. Guru perlu
terus menerus mengembangkan bahan pembelajaran yang dikelolanya senantiasa sesuai dengan
situasinya. Jangan menggunakan program yang telah digunakan bertahun-tahun sehingga tidak aktual
lagi, dan kurang bermakna bagi peserta didik.

Sumber : Sardjijo, Ischak. Pendidikan IPS di SD (BMP PDGK4106). Tangerang Selatan. 2022.

Anda mungkin juga menyukai