Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN SOSIAL (IPS)

“Esensi kurikulum IPS MI/SD”

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Tika Sundari (1911240111)


2. Abella karolin (1911240108)
3. Kosi Afrianti (1911240134)

Dosen pengampu :

Indira Septianty Ramadhan, M.Pd


Semester 5
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang  telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami sehingga mampu menyelesaikan tugas mata kuliah Pembelajaran
IPS MI/SD. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada
Dosen pengampu mata kuliah ini Indira Septianty Ramadhan, M.Pd.

Kami sadar bahwa kesempurnaan hanyalah milik Yang Maha Sempurna, tetapi
usaha maksimal telah kami lakukan dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran
akan kami terima dengan tangan terbuka. Kami berharap, semoga makalah ini
memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Serta dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca.

Bengkulu,September 2021
Penulis

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian kurikulum
B. Peristiwa, fakta, konsep, generalisasi ilmu-ilmu sosial dalam kurikulum IPS
MI/SD
C. Nilai dan sikap, keterampilan intelektual/kemampuan analisis, personal dan
sosial dalam kurikulum ips MI/ SD
D. Keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan
kemampuan analisis/keterampilan (intelektual, personal, dan sosial) dalam
konteks pendidikan ips mi/sd

BAB III
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan sejak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berusaha
memberikan wawasan secara komprehensif tentang peristiwa,fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Berbagai tradisi dalam ilmu sosial,
termasuk konsep, teori, fakta, struktur, metode dan penanaman nilai-nilai dalam ilmu
sosial perlu dikemas secara pedagogis, integratif dan komunikatif serta relevan
dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Menurut Edgar B, Wesley (1952:9) menegaskan bahwa materi yang disajikan


dalam IPS itu merupakan “penyederhanaan” dari ilmu-ilmu sosial yang digunakan
untuk tujuan pedagogis di sekolah. pentingnya peristiwa dan fakta dalam konteks
pembelajaran IPS walaupun peristiwa dan fakta bukan tujuan akhir pembelajaran IPS.
Di dalam pembelajaran IPS, tidak mungkin guru mengabaikan peristiwa dan fakta.
Peristiwa dan fakta itu sangat esensial dalam proses berpikir. Peristiwa dan fakta
itulah yang memberikan raw material kepada konsep sebagai pilar-pilar kegiatan
intelektual. Di dalam kegiatan pembelajaran peristiwa dan fakta harus dipetakan
dalam hubungan fungsional dengan konsep, generalisasi dengan cara yang sistematik.
Dengan pandangan seperti itu maka peserta didik akan mampu melihat hubungan
Siantar fenomena intelektual dan penggunaanya ke dalam upaya meraih pengetahuan
yang bermakna. Sehingga dapat dikatakan bahwa peristiwa dan fakta itu merupakan
fondasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

4
|

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kurikulum ?
2. Bagaimana Peristiwa, fakta, konsep, generalisasi ilmu-ilmu sosial dalam
kurikulum IPS MI ?
3. Bagaimana Nilai dan sikap, keterampilan intelektual/kemampuan analisis,
personal dan sosial dalam kurikulum ips MI/ SD
4. Bagaimana Keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi, nilai,
sikap dan kemampuan analisis/keterampilan (intelektual, personal, dan sosial)
dalam konteks pendidikan IPS MI/SD

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum
2. Untuk mengetahui Peristiwa, fakta, konsep, generalisasi ilmu-ilmu sosial
dalam kurikulum IPS MI
3. Untuk mengetahui Nilai dan sikap, keterampilan intelektual/kemampuan
analisis, personal dan sosial dalam kurikulum ips MI/ SD
4. Untuk mengetahui Keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi,
nilai, sikap dan kemampuan analisis/keterampilan (intelektual, personal, dan
sosial) dalam konteks pendidikan IPS MI/SD

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kurikulum
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
ayat 19 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi,
tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum merupakan jantung pendidikan. Kurikulum merupakan panduan
yang memberikan jawaban atas pernyataan: untuk apa pendidikan dilakukan apa yang
memberikan, bagaimana pendidikan dilaksanakan serta bagaimana mengukur proses
dan hasil pendidikan. (Buku materi Prepektif Pendidikan SD).
Menurut Hilda Taba (1962) : Pengertian kurikulum sebagai a plan of learning
yang berarti bahwa kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh
siswa yang memuat rencana untuk peserta didik. Dalam bukunya "Curriculum
Development Theory and Pratice". 
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan kurikulum adalah serangkaian
rencana pembelajaran mengenai mata pelajaran, metode pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang di tempuh oleh siswa yang telah disesuaikan dengan jenjang
pendidikan masing masing. kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat
penting dalam pendidikan. tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan
mulus. kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan
tercapainya tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan
pola pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran. Itulah sebabnya,
menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban bagi guru.
B. PENGERTIAN PERISTIWA, FAKTA, KONSEP, GENERALISASI ILMU
SOSIAL

6
Ruang lingkup esensi materi dari mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek
berikut; geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi. Ke empat aspek tersebut tentunya
diambil atau dikaji dari pengalaman sebuah peristiwa. Peristiwa atau kabar berita
yang terjadi dan menyangkut pada aktivitas kehidupan manusia di masyarakat serta
tidak jelas asal usulnya, dan masih berupa desas-desus atau kabar angin diartikan
sebagai isu sosial. Peristiwa Pengertian peristiwa dalam IPS secara sederhana adalah
hal-hal yang pernah terjadi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya. Peristiwa
atau kejadian ada yang bersifat alamiah seperti gunung meletus, tsunami, gempa
bumi, gerhana matahari. Peristiwa bersifat insaniah yakni peristiwa yang berkaitan
dengan aktivitas umat manusia seperti pembangunan jembatan, skandal korupsi,
pemilu, krisis moneter inflasi, reformasi dan sebagainya. Peristiwa yang telah diuji
kebenarannya itulah yang disebut fakta. Contoh peristiwa
1. Terjadi tsunami di Aceh
2. Terjadi banjir di Jakarta
3. Terjadi kecelakaan mobil
Fakta Secara harfiah kata fakta berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah
terjadi benar dan merupakan kenyataan, realitas yang riil, benar dan juga merupakan
kenyataan yang nyata. Fakta di dalam sains merupakan hasil observasi yang bisa
dibuktikan secara empiris karena itu sifat fakta bukan hasil perolehan secara acak,
memiliki relevansi dan berkaitan dengan teori. Fakta dapat menyebabkan lahirnya
teori baru, fakta juga merupakan alasan untuk mempertajam rumus teori baru yang
ada bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang telah ada.
Di pihak lain, teori dapat membatasi fakta dalam rangka mengarahkan penelitian.
Sehingga fakta bukan tujuan akhir dari pelajaran IPS. Pengetahuan yang hanya
bertumpu kepada fakta akan sangat terbatas sebab : Kemampuan kita untuk
mengingatkan sangat terbatas
Fakta itu bisa berubah sesuai waktu misalnya tentang perubahan iklim suatu
kota, perubahan bentuk pemerintahan dan sebagainya. Fakta hanya berkenaan dengan
situasi khusus

7
Konsep adalah suatu istilah pengungkapan abstrak yang digunakan untuk
tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda,
gagasan atau peristiwa. Misalnya, kita mengatakan binatang klasifikasi dari jenis-
jenis makhluk yang disebutkan diatas. Jika kita menyebutkan kata “keluarga” maka
ke dalam konsep keluarga itu termasuk bapak, ibu, anakanak, saudara, dan
sebagainya. Konsep-konsep dalam IPS Komponen-komponen ilmu sosial terdapat
banyak sekali konsep, antara lain:
1. Sosiologi, konsep-konsep dasarnya adalah sosialisasi, peranan, norma dan
sanksi, nilai, gerakan sosial, masyarakat.
2. Ekonomi, konsep-konsep dasarnya adalah kelangkaan, produksi, saling
ketergantungan, pembagian kerja
3. Geografi, konsep-konsep dasarnya adalah lokasi, interaksi spasial, pola spasial
kota, difusi kebudayaan.
4. Sejarah, konsep-konsep dasarnya adalah kontiunitas dan perubahan, waktu
lampau, kerja sama dan konflik, nasionalisme.
Konsep-konsep yang dipilih harus dapat digunakan untuk mengorganisasikan,
mensintesiskan sejumlah hubungan, fakta-fakta spesifik dan gagasan-gagasan.
Kriteria pemilihan konsep adalah sebagai berikut:
1. Validity, konsep mewakili secara tepat disiplin ilmu yang terkait
2. Significance, konsep yang bermakna
3. Appropriateness, konsep yang memiliki kelayakan atau kepantasan 4
4. Durability, tahan lama
5. Balance, memberikan keseimbangan dalam skop atau kedalamannya Contoh
konsep 1. Jenis-jenis pekerjaan 2. Keluarga 3. Sungai 4.

Generalisasi Generalisasi adalah proses penalaran yang membentuk


kesimpulan secara umum melalui suatu kejadian, hal, dan sebagainya (wikipedia,
2019:1). Generalisasi merupakan abstraksi dan sangat terikat konsep.Cara
mempermudah memahami generalisasi dalam hubungannya dengan konsep adalah

8
dengan cara menelusuri proses terbentuknya generalisai 2 konsep bisa dari disiplin
ilmu sosial atau disiplin dari ilmu-ilmu sosial yang berbeda (Sardjijo, Ischak, 2018:
2.10). Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa generalisasi menunjukan adanya
hubungan antara konsep dan berisi pernyataan bersifat umum, tidak terkait pada
situasi khusus. Dari luang lingkup pembelajaran IPS yang tercantum dalam KTSP,
tampak bahwa pembelajran IPS mengikuti konsep: “Expanding Communities of Men
(Hana dalam Banks, 1985). Kepada siswa diajarkan lingkungan kehidupan dari yang
terdekat dengan dirinya yaitu keluarga, rumah, kemudian berkembangan
kelingkungan kehidupan yang lebih luas, sekolah RT/RW, desa, kota dan propinsi
sendiri melalui aspek sosiologi, geografis, ekonomi dan sejarah. Contoh generalisasi
1. Setiap orang perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup
2. Setiap anggota keluarga harus saling membantu
3. Sungai merupakan ketampakan wilayah perairan

Peristiwa merupakan hal-hal yang pernah terjadi, sedangkan peristiwa yang


telah teruji kebenarannya di sebut fakta. Fakta merupakan salah satu bahan kajian
yang amat penting dalam mata pelajaran IPS. Dengan kata lain bahwa fakta
merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada kita
dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi. Fakta
merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang
saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi. Fakta, konsep, dan
generalisasi merupakan bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus
dipahami. Pentingnya fakta dalam struktur susunan ilmu pengetahuan karena fakta
dapat membentuk suatu konsep dan generalisasi. Dari beberapa fakta yang khusus
dan saling berkaitan satu sama lain, maka dapat membentuk suatu konsep atau
pengertian. Keterkaitan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan
fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi.
Dengan demikian antara fakta, konsep dan generalisasi merupakan suatu
rangkaian keseluruhan (sistem) yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan dalam

9
rangkaian membentuk suatu teori ilmu pengetahuan termasuk IPS. Hubungan yang
erat antara peristiwa, fakta dan konsep dapat dilihat dari ilustrasi berikut ini: Bentuk
lain dari sikap bersyukur adalah selalu menjaga kesehatan tubuh. Berolahraga
membuat tubuh kita sehat. Tubuh kita juga sehat dengan menghirup udara yang
mengandung banyak oksigen. Tanaman memberikan oksigen pada lingkungan
sekitar. Dengan berolahraga di halaman, tubuh kita akan terasa lebih segar. Gerakan
memutar atau meliukkan badan dapat dilakukan untuk melenturkan tubuh. Dengan
demikian, otot tidak kaku dan peredaran darah lancar. Fakta tersebut di atas tampak
saling berkaitan dan membentuk suatu gagasan atau konsep tentang kesehatan.
Kesehatan dapat terjaga dengan baik salah satu caranya dengan rutin berolahraga.
Sebenarnya dari ilustrasi di atas terdapat dua konsep, kesehatan dan olahraga. Untuk
membentuk suatu generalisasi pada taraf awal harus didukung oleh sejumlah besar
fakta yang membawakan sejumlah konsep untuk mengungkapkan sebuah
generalisasi. Dari sejumlah konsep yang telah dikemukakan dapat disimpulkan jika
menjaga kesehatan adalah wujud dari bersyukur.

C. Peristiwa, fakta, konsep, generalisasi ilmu-ilmu sosial dalam kurikulum IPS


MI/SD
Menurut Edgar B, Wesley (1952:9) menegaskan bahwa materi yang disajikan
dalam IPS itu merupakan “penyederhanaan” dari ilmu-ilmu sosial yang digunakan
untuk tujuan pedagogis di sekolah. pentingnya peristiwa dan fakta dalam konteks
pembelajaran IPS walaupun peristiwa dan fakta bukan tujuan akhir pembelajaran IPS.
Di dalam pembelajaran IPS, tidak mungkin guru mengabaikan peristiwa dan fakta.
Peristiwa dan fakta itu sangat esensial dalam proses berpikir. Peristiwa dan fakta
itulah yang memberikan raw material kepada konsep sebagai pilar-pilar kegiatan
intelektual. Di dalam kegiatan pembelajaran peristiwa dan fakta harus dipetakan
dalam hubungan fungsional dengan konsep, generalisasi dengan cara yang sistematik.
Dengan pandangan seperti itu maka peserta didik akan mampu melihat hubungan

10
Siantar fenomena intelektual dan penggunaanya ke dalam upaya meraih pengetahuan
yang bermakna. Sehingga dapat dikatakan bahwa peristiwa dan fakta itu merupakan
fondasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Dalam hubungan antar peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dapat
disimpulkan, bahwa, konsep menghubungkan fakta-fakta, dan generalisasi
menghubungkan beberapa konsep. Dengan hubungan itu terbentuklah pola hubungan
yang mempunyai makna, yang menggambarkan hasil pemikiran yang tinggi.
beberapa kesimpulan tentang generalisasi jika diperbandingkan dengan konsep, yaitu
berikut ini:
1. Generalisasi adalah prinsip-prinsip atau rules (aturan) yang dinyatakan
dalam kalimat sempurna.
2. Generalisasi memiliki dalil, konsep tidak
3. Generalisasi adalah objektif dan impersonal, sedangkan konsep subjektif
dan personal (berbeda antara seseorang dan lainnya).1
4. Generalisasi memiliki aplikasi universal, sedangkan konsep terbatas pada
orang tertentu.2

Tugas guru adalah mengembangkan pengertian konsep dan generalisasi,


bersamaan dengan itu juga mengembangkan kemampuannya untuk mengenal konsep-
konsep esensial dan konsep-konsep lainnya dan juga untuk mengembangkan
kemampuan untuk merumuskan generalisasi sesuai dengan kemampuan berpikir
peserta didik.

D. Nilai dan sikap, keterampilan intelektual/kemampuan analisis, personal dan


sosial dalam kurikulum ips MI/ SD
1. Nilai dan Sikap
Tananan sistem nilai yang harus menjadi acuan pendidikan IPS, yakni
Pancasila.Sementara dalam proses pendidikan kita kembangkan kemampuan peserta
1
Edgar B, Wesley (1952:9)
2
Notonagoro (Darmodiharjo, 1979:55-56)

11
didik agardapat mengembangkan dan menemukan sendiri ukuran-ukuran nilai yang
dihayati dengan sungguh-sungguh.
Menurut Notonagoro (Darmodiharjo, 1979:55-56) nilai terbagi atas 3 bagaian :
a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani
manusia.
b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapatme
ngadakan kegiatan.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Mengevaluasi nilai juga bisa menggunakan teknik menilai diri, misalnya
dengan perisai kepribadian. Cara ini sangat bersifat pribadi. Oleh karena itu, apabila
akandigunakan dikelas dan dijadikan bahan dialog tentang nilai antara guru dan
pesertadidik sebaiknya tanpa nama. Peserta didik mengisi beberapa pertanyaan
tentang nilaiyang berkenaan dengan nilai-nilai yang menjadi pilihan peserta didik,
kekurangan dirisendiri, kebaikan yang dimilikinya, kebiasaan dan lain-lain.
Sikap dapat dibentuk dengan dua cara utama sebagai berikut:
a. Melalui proses belajar (mendapatkan informasi yang benar)
b. Melalui keteladanan dari orang-orang yang dijadikan contoh.
Sedangkan untuk mengevaluasi sikap, biasanya digunakan skala Sikap.
Skalasikap ada beberapa macam, seperti Skala Likert, Skala Thurstone, dan Skala
Guttman.Selain itu ada juga Semantic Different dari Osgood.
2. Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis, Personal dan Sosial
Aspek keterampilan kemampuan analisis dalam pengajaran IPS itu hanya dapat
dicapai jika guru mengintegrasikan aktivitas peserta didik dalam kegiatan
belajarmengajar. Artinya guru harus memprogram kegiatan belajarnya dengan
pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan
(PAIKEM).Pengalaman berharga yang diperoleh peserta didik itu akan memberikan
manfaat. Misalnya sebagai berikut :
a. Peserta didik dapat memperdalam pemahaman dan pengertian materi
pelajaran juga mampu mengembangkan sikap dan keterampilannya.

12
b. Mendorong siswa berpikir kritis dan realistis.
c. Pengalaman menghadapkan peserta didik kepada keadaan yang sebenarnya.
d. Pengalaman itu akan berakumulasi agar diperoleh pengalaman yang
lebihmendalam lagi.
Keterampilan merupakan proses. Oleh karena itu guru harus
merencanakankegiatan pembelajaran dengan memperhatikan pengalaman belajar
yang mengacu pada pencapaian keterampilan. Guru dapat membuat tabel
keterampilan intelektual, personal, dan sosial yang dilakukan melalui observasi.

E. Keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan


kemampuan analisis/keterampilan (intelektual, personal, dan sosial) dalam
konteks pendidikan ips mi/sd
Dalam pengajaran IPS kita harus mengembangkan dan membangkitkan minat
dan sikap positif serta aktivitas siswa. Dalam artian di dalam penyajiannya seorang
pendidik harus mengetahui kemampuan anak didik dan kemampuan berfikirnya.
Dalam penyajiannya seorang guru mempersiapkan isi materi secara terperinci disertai
contoh-contoh dan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan peristiwa, fakta
konsep dan generalisasi. Anda telah mengikuti secara singkat contoh keterkaitan
antara fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan (intelektual, personal
dan sosial) dalam konteks Kurikulum IPS MISD
Pada awal pembicaraan kita dalam kegiatan belajar ini telah dikemukakan
bahwa sesungguhnya antara fakta, konsep, generalisasi, serta nilai, sikap dan
keterampilan itu tidak dapat dipisahkan karena memang semua aspek tersebut terikat
dalam struktur pendidikan IPS. Dalam pengembangan kurikulum di kelas, guru harus
memperhatikan hal ini jika perlu kaitan tersebut dalam kegiatan belajar mengajar
maka proses belajar mengajar yang kita kelola akan menjadi verbalistik, sasaran
tujuan pencapaian hasil belajar akan terhenti pada aspek pengetahuan saja. Dan hal
itu bukan tujuan Pendidikan IPS. Pengembangan kurikulum yang melaksanakan
prinsip tersebut di atas selanjutnya akan terlihat dari kegiatan belajar mengajar di

13
kelas. Di dalam praktek KBM-lah sesungguhnya kenyataan adanya keterkaitan antara
fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan itu akan tampak.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah serangkaian rencana pembelajaran mengenai mata
pelajaran metode pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang di tempuh oleh siswa
yang telah disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing masing. Kurikulum
merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa
kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus. Kurikulum diperlukan
sebagai salah satu komponen untuk menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Di
dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan dan pola pengajaran yang dapat
menentukan arah proses pembelajaran. Itulah sebabnya, menelaah dan mengkaji
kurikulum merupakan suatu kewajiban bagi guru.
Dalam hubungan antar peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dapat
disimpulkan, bahwa, konsep menghubungkan fakta-fakta, dan generalisasi
3
Belen, S. 1989. CBSA Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Pelajaran IPS SD berdasarkan CBSA. Solo: Tiga
Serangkai.

14
menghubungkan beberapa konsep. Dengan hubungan itu terbentuklah pola hubungan
yang mempunyai makna, yang menggambarkan hasil pemikiran yang tinggi.

B. Saran

Perubahan kurikulum dari tahun ke tahun mengalami


perkembangan, namun sebagus apapun rancangan kurikulum tersebut jika
pelaksanaannya tidak berjalan dengan semestinya maka keberhasilan
tujuan awal tidak akan dicapai. Oleh karena itu untuk menjalankan
kurikulum dengan berhasil kita memerlukan guru yang benar-benar profesional.
Sebelum kurikulum diaplikasikan, kita harus mampu mempersiapkan guru
tampil lebih siap dengan wawasan yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA
Sardjiyo, dkk. 2007. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
https://www.academia.edu/39143860/ESENSI_KURIKULUM_IPS_SD_BER
DASARKAN_KTSP_2006_KELAS_TINGGI
Supriatna, N. 2007. Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI PRESS.
Belen, S. 1989. CBSA Ilmu Pengetahuan Sosial, Buku Pelajaran IPS SD
berdasarkan CBSA. Solo: Tiga Serangkai.
1989. Belajar Aktif Ilmu Pengetahuan Sosial, untuk SD. Jakarta: Gramedia
1 Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2012) h. 1-2.

15

Anda mungkin juga menyukai