Anda di halaman 1dari 7

TUGAS IPS

PDGK4107

DISUSUN OLEH :

NAMA : RIRIN RAHMA FITRI


NIM : 856475962
UPBJJ-UT : PELALAWAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RIRIN RAHMA FITRI


NIM/ID Lainnya : 856475962
Program Studi : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
: SD Negeri 011 Desa bukit
Nama Sekolah
gajah______________________________________

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Bapak Rudi chandra


FOTO
Nip/Id Lainnya :
Instansi Asal :
Nomor Hp :
Alamat Email :

TUGAS TUTORIAL 1
PENDIDIKAN IPS DI SD PDGK 4106
2022

Uraian Tugas :
Kurikulum suatu satuan tingkat pendidikan mengalami perubahan untuk menuju yang lebih
menunjang ke arah pembangunan suatu bangsa. Demikian juga kurikulum pendidikan IPS di
SD perlu usaha pengembangan guna menunjang pembangunan bangsa Indonesia. Dalam
mengembangkan kurikulum pendidikan IPS SD selalu berpijak pada ilmu-ilmu sosial. Dalam
kurikulum Pendidikan IPS SD terkandung beberapa esensi penting seperti, peristiwa, fakta,
konsep, generalisasi, keterampilan personal, sosial.

Soal no. 1
Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan kurikulum !
Soal no. 2
Jelaskan persamaan dan perbedaan antara ilmu sosial dengan Ilmu Pengetahuan Sosial
! Soal no. 3
Jelaskan pengertian dan hubungan antara fakta, konsep, dan generalisasi!
Soal no. 4
Jelaskan dan berikan contoh yang dimaksud keterampilan personal, sosial !
Soal no. 5
Jelaskan keterkaitan antara keterampilan personal dengan keterampilan sosial
dalam pembelajaran IPS SD !
JAWABAN

1. Berikut ini macam macam prinsip pengembangan kurikulum:

1. Prinsip Relevansi
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum
(tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi).

Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan


tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis).
Tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan
perkembangan masyarakat (relevansi sosiologis).

2. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau dikurangi berdasarkan
tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku.
Misalnya dalam suatu kurikulum disediakan program pendidikan ketrampilan industri dan
pertanian.

Pelaksanaan di kota, karena tidak tersedianya lahan pertanian., maka yang dilaksanakan
program keterampilan pendidikan industri.

Sebaliknya, pelaksanaan di desa ditekankan pada program ketrampilan pertanian.

Dalam hal ini lingkungan sekitar, keadaan masyarakat, dan ketersediaan tenaga dan peralatan
menjadi faktor pertimbangan dalam rangka pelaksanaan kurikulum.

3. Prinsip Kontinuitas
Kurikulum dirancang secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-aspek, materi
pembelajaran, dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu
sama lain memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan,
struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa.

Dengan prinsip ini, tampak jelas alur dan keterkaitan didalam kurikulum tersebut sehingga
mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.

4. Prinsip Efisiensi
Yaitu mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya,
dan sumber-sumber daya manusia lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga
hasilnya memadai.

5. Prinsip Efektivitas
Efektivitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas maupun
kualitasnya.

Kurikulum merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan dari kebijakan-kebijakan


pemerintah.

Dalam pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama kurikulum yaitu tujuan,
isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan sistem pemerintahan dalam bidang
pendidikan.

2. Ilmu Sosial
Bahwa sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah filsafat. Semua ilmu, baik ilmu –ilmu alam
maupun ilmu-ilmu sosial pengembanganya bermula sebagai filsafat.
Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita ketahui dan apa yang telah kita ketahui.
Filsafat pada hakikatnya mempersoalkan hidup dan kehidupan manusia di dunia, misalnya
apa arti hidup, apa tujuan hidup, apakah ada kehidupan sebelum dan sesudah kehidupan kita
sekarang, dan sebagainya.
Berdasakan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, lahirnya ada 3
kelompok ilmu pengetahuan, yaitu:
1.     Natural sciences (ilmu-ilmu alamiah), meliputi: fisika, kimia, astronomi, biologi, dan lain-lain
2.     Social sciences (ilmu-ilmu sosial), terdiri atas: sosiologi, ekonomi, politik, antropologi,
sejarah, psikologi, geografi, dan lain-lain
3.     Humanisties (ilmu-ilmu budaya), meliputi: bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dan lain-
lain.[1]
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah ilmu-ilmu sosial yang dipergunakan dalam pendekatan, sekaligus
sebagai sarana jalan ke luar untuk mencari pemecahan masalah-masalah sosial yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat.
ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial kepada mahasiswa, yang diharapkan akan cepat
tanggap serta mampu menghadapi dan memberikan alternatif pemecahan masalah-masalah
dalam kehidupan masyarakat.[2]
Pengertian sosial menurut beberapa ahli
1.     Lewis
      Sosial adalah sesuatu yang dicapai dihasilkan dan diterapkan dalam interaksi sehari-hari.
2.     Keith Jacobs
      Sosial adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas.
3.     Ruth Aylett
      Social adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun tetap inheren dan
terintegrasi.[3]
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara ilmu sosial dengan ilmu sosial dasar  tidak
terdapat perbedaan yang prinsipil sepanjang yang menyangkut konsep-konsep dasar atau
pengetahuan ilmu-ilmu sosial.
b.     Ilmu Pengetahuan Sosial
      Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan
pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah juga bidang studi yang
merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial.
      Materi dari berbagai  disiplin ilmu sosial seperti Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropolgi,
Psikologi Sosial , Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Hukum, dan ilmu-ilmu sosial lainnya
dijadikan bahan baku bagi pelaksanaan proram pendidikan dan pelajaran di sekolah dasar
dan menengah.[4]
Persamaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
1.     Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran
2.     Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan pengetahuan social
Perbedaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
1.     Ilmu Sosial Dasar diberikan di perguruan tinggi sedangkan ilmu pengetahuan sosial diberikan
sekolah dasar dan sekolah lanjutan
2.     Ilmu sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian sedangkan ilmu
pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan
intelektual[5]
Hubungan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)  dengan  Ilmu Sosial
 Hubungan Ilmu Pengetahuan Sosial             (IPS) dengan geografi
IPS mengambil materi geografi yang terkait dengan bumi, garis lintang, garis bujur, arah, jarak,
lokasi ruang, kondisi ruang serta lingkungan, sumber daya alam. Serta interaksi antara
manusia dengan lingkunganya.
 Hubungan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan ekonomi
Ilmu Pengetahuan Sosial mengambil materi ekonomi terkait dengan usaha manusia untuk
mencapai kemakmuran dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul dari usaha tersebut.

3. Fakta adalah suatu perisiwa, hal atau keadaan yang sudah terjadi dan dapat dibenarkan oleh
Indera manusia sendiri.

Konsep adalah sebuah teori atau pembenaran yang ada di dalam pikiran manusia dalam
mengingat dan menceritakan fakta yang terjadi dari perspektif dirinya.

Generalisasi adalah Sebuah kumpulan dari beberapa teori atau konsep yang terdapat pada
sebuah fakta yang dapat menghubungkan atau menceritakan fakta tersebut dan pengaruhnya
secara lebih luas dan terkordinir.

Hubunan Fakta, Konsep dan Generalisasi dapat dilihat dalam pelajaran IPS. IPS adalah sebuah
ilmu yang mempelajari peristiwa, hal atau keadaan yang terjadi di masyarakat dan hal ini
disebut fakta. Dalam menyampaikan Fakta tersebut kepada orang lain supaya dapat dimengerti
maka masyarakat yang menyaksikan fakta tersebut menggunakan konsep dalam
penyampaiannya. Beberapa konsep yang diterima tersebut mencoba dikumpulkan oleh orang
lain dan menuangkannya dalam buku atau menyampaikan lagi kepada orang lain, hal ini
disebut dengan generalisasi.

4. Keterampilan personal adalah kemampuan keperibadian yang dimiliki setiap individu.


Contohnya kamampuan motorik atau fisik, rasa percaya diri, dan memiliki motivasi yang
tinggi dalam memperlajari sesuatu.  

Keterampilan sosial adalah kemampuan sesorang dalam berinteraksi dengan orang lain
dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya kemampuan berkomunikasi, mudah memahami suatu
hal, dan kemampuan dalam menyampaikan informasi.  

Keterampilan personal dan keterampilan sosial dalam pembelajaran IPS di SD yaitu


keterampilan dasar siswa yang dibutuhkan dalam pembelajaran IPS di SD yang digunakan
dalam mendukung kognitif, afektif dan psikomotorik anak dalam meneriman pembelajaran
yang diberikan oleh guru. Dengan adanya keterampilan personal dan sosial siswa akan
memiliki kemandirian, membentuk rasa tanggung jawab, meningkatkan motovasi belajar dan
rasa percaya diri dalam melakukan diskusi dan komukasi dengan sesama temannya ketika
prose belajar mengajar sedang berlangsung. Keterampilan merupakan kamampuan atau
keahlian yang dimiliki oleh seseorang individu dalam membantu memenuhi kebutuhan dirinya.
Dalam pembelajaran IPS di SD ada tiga keterampilan yang perlu untuk dikembangkan yaitu
keterampilan intelektual, keterampilan personal dan keterampilan sosial.  

5. Keterampilan personal (keterampilan pribadi dalam diri tiap-tiap individu) dapat


membantu keterampilan sosial dalam pembelajaran. Misalnya, sikap disiplin, tertib hingga
serius bisa mendukung kelancaran atau bahkan kesuksesan keterampilan sosial (keterampilan
dalam berinteraksi sosial) seperti toleran, supel dan ramah pembelajaran bersama dalam sebuah
kelompok saat mengerjakan sebuah tugas sekolah contohnya

Anda mungkin juga menyukai