NIM : 859951217
Prodi : PGSD S1
UPBJJ : UT MANADO
POKJAR : KOTAMOBAGU
Demikianlah pembuatan Tugas Mata Kuliah Pendidikan IPS di SD ini. Saya meyadari bahwa
dalam pembuatan Tugas ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Besar harapan saya
atas kririk dan saran yang membangun demi kesempurnaan Tugas ini. Oleh karena itu pada
kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bpk Tegar Pambudhi, M.Pd selaku Tutor Mata Kuliah Pendidikan IPS di SD
Semoga pembuatan Tugas ini bisa memenuhi nilai Tugas Mata Kuliah dengan baik.
1. Perbedaan kurikulum IPS SD tahun 1994 dan kurikulum tahun 2006 [KTSP]
a. Kurikulum SD 1994 lebih menekankan hal-hal sebaga berikut
Membca, menulis dan berhitung
Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan dasar yang
sangat diperlukan karena membantu siswa dalam mempelajari dan memahami mata
pellajaran. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa dewasa ini masih banyak
siswa sekolah dasar dikelas tinggi belum menguasai kemampuan-kemampuan dasar
tersebut. Oleh sebab itu kurikulum 1994 dipusatkan pada penguasaan ketiga
kemampuan dasar tersebut, diantaranya dengan menambah jam pelajaran untuk
bahasa Indonesia dan matematika.
Muatan lokal
Mata pelajaran muatan lokal merupakan suatu wahana untuk menyajikan sejumlah
bahan pelajaran yang ditetapkan da dikembangkan oleh masing-masing daerah sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan alam, social dan budaya yang ada di
daerah yang bersangkutan. Bahan pelajaran tersebut dapat diorganisasikan dalam
berbagai mata pelajaran yang berada dalam naungan muatan lokal, misalnya mata
pelajaran bahasa daerah, bahasa inggris untuk SD, budi pekerti, tulis arab Indonesia,
tulis huruf al-quran, baca tulis huruf arab melayu, keterampilan pertanian, peternakan,
kepariwisataan, pendidikan lingkungan kehidupan Jakarta, adat istiadat, kesenian
daerah, dan kerajinan.
Wawasan lingkungan
Dalam rangka memelihara dan melestarikan lingkungn hidup, pemerintah
mengguankan berbagai media untuk menyampaikan pesan dan memasyarakatkan
wawasan lingkungan ini. Salah satu media itu adalah pendidikan. Perhatian dan
kepedulian siswa sekolah dasar terhadap lingkungan hidup harus dikembangkan
sedini mungkin. Upaya pengembangan pengetahuan, wawasan sikap dan kebiasaan
yang berkaitan dengan persoalan kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan
hidup dilakukan melalui mata pelajaran pendidikan agama, PPKN, IPS, IPA,
penjaskes dan mulok.
Pengembangan nilai
Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang
peran kunci. Dalam usaha itu, pendidikan tidak hanya memperhatikan pengembangan
kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saja tetapi
juga mengembangkan kepribadian siswa secara keseluruhan termasuk pengembangan
sikap dan nilai serta iman dan takwa (IMTAQ). Berbagai mata pelajaran disekolah
dasar dapat mengembangkan nilai-nilai melalui kegiatan belajar mengajar. Mata
pelajaran pendidikan agama dan ppkn. Misalnya mengutamakan perwujudan nilai-
nilai di dalam pembelajarannya. Selain itu mata pelajaran lainnya, seperti bahasa
Indonesia, IPA, IPS, juga mengembangkan nilai-nilai tertentu.
Pengembangan keterampilan
Keterampilan merupakan hasil belajar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-
hari baik diluar maupun didalam kelas. Keterampilan itu meliputi keteram[ilan fisik
atau manual, keterampilan social dan keterampilan mental atau kognitif
Keterampilan manual meliputi keterampilan menggunakan alat-alat, seperti penggaris
dalam mengukur dan alat-alat lain yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yang
sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan siswa.
Keterampilan social, antara lain meliputi keterampilan melakukan diskusi, memimpin
suatu pertemuan atau kegiatan dan mengatur serta melakukan kerja sama dalam suatu
kelompok.
Keterampilan mental atau kognitif meliputi keterampilan, seperti mengamati,
menafsirkan, berkomunikasi, mengajukan pertanyaan merancang, merencanakan
kegiatan, (misalnya eksperimen), membandingkan, menganalisis, menarik kesipulan
dan mengarang atau meyusun suatu laporan sederhana. Keterampilan-keterampilan
tersebut membantu siswa dalam pembelajaran itu dalam memperoleh,
mengembangkan dan menerapkan pengetahuan.
4. Pengertian peristiwa, fakta , konsep dan generalisasi dan contoh keterkaitannya dalam
konteks pembelajaran IPS di SD kelas 3 dan 4 ialah sebagai berikut:
Peristiwa
Peristiwa atau kejadian adalah hal-hal yang pernah terjadi. Peristiwa atau kejadian
ada yang bersifat alamiah, seperti gunung meletus, banjir, tsunami, gempa bumi,
gerhana matahari, dsb. Juga terdapat peristiwa yang bersifat insaniah, yakni peristiwa
yang berkaitan dengan aktivitas umat manusia, seperti pembangunan jembatan
skandal korupsi, pemili, krisis moneter, inflasi, reformasi, dsb.
Fakta
Secara harfiah kata “fakta” berarti sesuatu yang telah diketahui atau telah terjadi
benar, ada. Bias juga diartikan bahwa itu adalah sesuatu yang dipercaya atau apa yang
benar dan merupakan kenyataan, realitas yang riil, benar dan juga merupakan
kenyataan yang nyata. Di dalam sains, fakta mempunyai makna tersendiri. Fakta
merupakan hasil observasi yang bisa dibuktikan secara empiris karena itu sifa fakta
bukan hasil perolehan secara acak, memlikiki relevansi dan berkaitan dengan teori.
Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya studi social atau ips, terjadi karena
adanya interaksi antara fakta dan teori. Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru,
fakta juga dapat merupakan alasan untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta
dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang telah ada. Menurut Banks
(1985) fakta merupakan pernyataan posistif dan rumusannya sederhana.
Konsep
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan atau mengategorikan suatu kelompok dari suatu benda atau
gagasan atau peristiwa.
Generalisai
Schunke (1988) mengemukakan bahwa generalisasi merupakan abstraksi dan sangat
terkait dengan konsep. Cara yang paling mudah untuk memahami generalisiai dalam
hubungannya dengan konsep adalah dengan cara menelusuri proses terbentuknya
generalisasi. Secara sederhana dapat didefinisikan bahwa generalisasi menunjukkan
adanya hubungan di antara konsep dan berisi pernayataan yang bersifat umum, tidak
terikat pada situasi khusus.
Contoh keterkaitannya ialah ketika kita memiliki topic Indonesia, kita juga harus
mengetahui peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi mengenai Indonesia. Peristiwa
yang pernah terjadi di Indonesia mislanya peristiwa bandung lautan api diikuti fakta
mengenai kota bandung atau kota yang berkaitan dengan peristiwa tersebut atau fakta
bahwa Indonesia memiliki banyak sekali wilayah. Konsepnya missal kondisi wilayah
di Indonesia, wilayah daratan dan lain-lain. Generalisasinya mengenai kondisi
wilayah di Indonesia mengakibatkan adanya hubungan dagang antara wilayah satu
dengan yang lainnya, atau pengembangan teknologi antar wilayah satu dengan
lainnya
5. Contoh keterkaitan nilai, sikap, keterampilan intelektual, personal, dan social dalam
pembelajaran IPS kelas 5 dan 6 SD yaitu pada pembelajaran ips terdapat suatu materi
tentang nilai-nilai pancasila. Pembelajaran mengenai nilai pancasila memiliki tujuan
untuk membentuk karakter peserta didik, dimana peserta didik tidak hanya memperoleh
pengetahuan mengenai apa saja nilai yang terdapat di dalam pancasila namun juga
peserta didik dapat dilatih mempraktekkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-
hari. Sehingga aspek pengetahuan yang diajarkan memiliki kaitan dengan kemampuan
personal dan social siswa. Siswa dapat belajar bagaimana besosialisasi dengan
meningtegrasikan nilai-nilai pancasila kedalamnya.