Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RIRIN RETNOWATI

NIM : 85793532

JAWABAN TUGAS 1 PENDIDIKAN IPS DI SD

1. Kurikulum IPS 1994 materi pembelajaran ditata secara lebih terpadu dan lebih sederhana dari
pada materi kurikulum IPS 1986 dan kurikulum IPS 1975 yang masih tampak berdiri sendiri –
sendiri, namun dalam kurukulum IPS Tahun 2006 tertata dalam standar kompetensi dari kelas 1
sampai 6. Materi kurikulum 1994 merupakan korelasi antara berbagai ilmu atau disiplin ilmu
penunjangnya. Dalam kurikulum SD 1994 lebih menekankan hal – hal sebagai berikut :
 Membaca, menulis, dan berhitung
Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan dasar yang
sangat diperlukan karena membantu siswa dalam mempelajari dan memahami
pelajaran.
 Muatan local
Mata pelajaran muatan lokal merupakan suatu wahana untuk menyajikan sejumlah
bahan pelajaran yang ditetapkan dan dikembangkan oleh masing – masing daerah
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan alam, social dan budaya yang ada di
daerah yang bersangkutan.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Sesuai dengan UUSPN Pasal 39 ayah 2 dan 3, Pasal 14 ayat 2 dan Peraturan Pemerintah
No. 28 Tahun 1990 yang menyatakan bahwa siswa sedini mungkin diperkenalkan pada
teknologi dalam bentuk informasi dan prilaku teknologi
 Wawasan lingkungan
Dalam rangka memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, pemerintah
menggunakan berbagai media untuk menyampaikan pesan dan memasyarakat wawasan
lingkungan ini.
 Pengembangan nilai
Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan memrgang peran
kunci.
 Pengembangan ketrampilan
Ketrampilan merupakan hasil belajar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari –
hari baik diluar maupun didalam kelas.

Sedangkan pada kurikulum SD tahun 2006 lebih menekankan hal –hal sebagai berikut :

 Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


 Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
 Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
 Kelompok mata pelajaran estetika
 Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
2. Secara konseptual hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu sosial dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Disiplin ilmu sosial dijadikan kerangka utama berpikir dalam mengembangkan kurikulum. 2.
Bahan untuk IPS dikembangkan terlebih dahulu, serta memilih dan memilah disiplin-disiplin ilmu
sosial kemudian diidentifikasikan konsepkonsep dasar yang perlu diketahui peserta didik.
Konsep-konsep dasar ini dipilih dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam
kurikulum IPS. Konsep dasar yang dipilih dijadikan pokok bahasan daa kurikulum. Dengan kata
lain, ilmu-ilmu sosial secara langsung memberikan bahan pembelajaran untuk kurikulum IPS.
Oleh karena itu, topik-topik yang diajarkan dalam kurikulum IPS ialah hasil dan inventarisasi
konsep dasar dari disipin ilmu-ilmu sosial.tidak salah jika dikatakan bahwa IPS ialh gabungan
ilmu-ilmu sosial yang diajarkan di sekolah.
Secara konseptual hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu sosial dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Disiplin ilmu sosial dijadikan kerangka utama berpikir dalam mengembangkan
kurikulum
2. Bahan untuk IPS dikembangkan erlebih dahulu, serta memilih dan memilah disiplin-disiplin
sosial yang diajarkan di sekolah.
Ilmu Pengetahua Sosial ialah bidang pengetahuan yang digali dari kehidupan praktis sehari-
hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai
sumber dan objeknya merupakan suatu bidang pengetahuan yang tidak berpijak pada
kenyataan. IPS yang tidak bersumber kepada kenyataan tadi, tidak mungkin akan mencapai
sasaran dan tujuannya, tidak akan memenuhi tuntutan kemasyarakatan. Pengajaran IPS
tidak hanya sekadar menyajikan materi yang akan memenuhi ingatan para siswa, melainkan
lebih jauh, kebutuhannya sendiri dan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Oleh karena itu, pengajaran IPS harus mampu menggali materi-materi yang bersumber
kepada masyarakat. Secara wajar, pada pelaksanaan pengajaran IPS, kita harus
menggunakan masyarakat sebagai sumbernya, materinya dan sebagai laboratorium tempat
mencocokkan pengetahuan teoritis dan praktisnya. Pada pengajaran IPS ini, guru harus
membawa anak didik kepada kenyataan hidup sebenarnya yang dapat dihayati mereka.
Ditanggapinya, dianalisisnya dan pada akhirnya dapat membina kepekaan sikap dan mental
keterampilan dalam menghadapi kehidupan yang nyata tadi.

3. Pendidikan IPS bertujuan membina peserta didik menjadi warga Negara yang baik, yang
memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kepedulian soaial yang berguna bagi dirinya sendiri
serta bagi masyarakat dan Negara. Untuk merealisasikan tujuan ini, maka proses
pembelajaran IPS tidak hanya menakankan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan saja
melinkan meliputi juga aspak akhlak dalam menghayati serta menyadari kehidupan yang
penuh dengan masalah, tantangan, hambatan dan persaingan. Melalui pendidikan IPS
peserta didik dibina dan dikembangkan kemampuan mental – intelektualnya menjadi
warganegara yang berketrampilan dan berkepedulian sosial setra bertanggung jawab sesuai
dengan nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila.
4. Penjelasan Peristiwa, Fakta, konsep dan Generalisasi
 PERISTIWA
Peristiwa atau kejadian adalah hal – hal yang pernah terjadi. Peristiwa atau kejadian
ada yang bersifat alamiah, seperti gunung meletus, banjir, tsunami, gempa bumi,
gerhana matahari dan lain sebagainya, juga terdapat peristiwa yang bersifat
insaniah yakini peristiwa yang berkaitan dengan aktivitas umat manusia, seperti
pembangunan jembatan, skandal korupsi, pemilu, krisis moneter, inflasi, reformasi
dan lain sebagainya. Peristiwa merupakan suatu kejadian yang benar – benar dan
pernah terjadi, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya. Hal ini dikarenakan
peristiwa biasanya sudah menjadi sejarah, yakni kejadian yang sudah terjadi di masa
lalu.
Contoh penerapan peristiwa dalam pembelajaran di SD kelas 3 dan 4
 Coba kamu sebutkan dua kejadian yang terjadi di rumahmu pada hari
kemarin?
 Siapakah yang menonton acara televise pada hari kemarin, ada berita dan
kejadian apa saja?
 FAKTA
Adalah suatu yang dipercaya atau apa yang benar dan merupakan kenyataan,
realitas, yang riil, benar dan juga merupakan kenyataan yang nyata. Dalam sains,
fakta mempunyai makna tersendiri. Fakta merupakan hasil observasi yang
dibuktikan secara empiris karena itu sifat fakta bukan hasil perolehan secara acak,
memiliki relevansi dan berkaitan dengan teori. Perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya studi sosial atau IPS terjadi karena adanya interaksi antara fakta dan
teori. Fatka dapat menyebabkan lahirnya teori baru, fakta juga dapat merupakan
alas an untuk menolak teori yang ada bahkan fakta dapat mendorong untuk
mempertajam rumusan teori yang telah ada.
Contoh penerapan fakta dalam pembelajaran di SD kalas 3 dan 4
 Guru bertanya pada peserta didik
Siapakah nama kepala sekolah kita?
Siswa menjawab
Kepala sekolah kita bernama Ibu Sugiarti
 KONSEP
Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan atau mengategorikan suatu kelompok dari suatu benda atau
gagasan atau peristiwa.
Contoh penerapan konsep dalam pembelajaran di SD kelas 3 dan 4
 Kita sebutkan kata keluarga maka ke dalam konsep keluarga itu termasuk
bapak, ibu, anak – anak, saudara dan lin sebagainya.
 GENERALISASI
Generalisasi merupakan abstraksi dan sangat terkait dengan konsep, cara paling
mudah untuk memahami generalisasi dalam hubungannya dengan konsep adalah
dengan cara menelusuri proses terbentuknya generalisasi .
Yaitu setiap grup atau kelompok memiliki norma yang membimbing prilaku
anggotanya.
Contoh penerapan generalisasi dalam pembelajaran di SD kelas 3 dan 4
 Standar kopetensinya : Memahami lingkungan dan melaksanankan kerja
sama di sekitar rumah dan sekolah
 Kopetensi Dasar :
 Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan
sekolah
 Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah
 Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah
 Melakukan kerja sama dilingkungan rumah, sekolah, dan
kelurahan/Desa.
5. Keterkaitan nilai, sikap, ketrampilan intelektual, personal dan sosial     dalam konteks
pembelajaran IPS SD kelas 5 dan 6
 Nilai : kebersiahn, keindahan, kegunakan, kerjasama dsb
 Sikap : menghormati peraturan, berdisiplin, mau bekerja sama, bertanggung jawab,
menyukai kebersihan dan keindahan, dsb
 Kemampuan analisis dan kertampilan intelektual
 Mampu merencanakan kegiatan / observasi / penelitian
 Mampu menyaring dan menganalisis informasi melalui bacaan, diskusi dan
lain – lain
 Mampu berpikir, menafsirkan dan mengorganisasikan informasi dan lain –
lain
 Ketrampilan personal
 Membaca dokumen, brosur / buku dan surat kabar
 Mencatat data atau keterangan dalam berbagai bentuk
 Menafsirkan gambar, menggambarkan denah
 Keterampilan sosial
 Wawancara, bertanya, berdiskusi, menjawab pertanyaan dan menjelaskan
kepada orang lain

Anda mungkin juga menyukai