TUGAS 1
2. Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dassar tahun 2006 yang ditetepakan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006 tanggal
23 Mei 2006, mempunyai karakteristik tersendiri karena kurikulum IPS yang mulai
berlaku tahun ajaran 2006 itu tidak menganut istilah pokok bahasan, namun cukup
simpel,yakni Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Hal ini jauh lebih sederhana
dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya dan jam pelajarn relatif lebih sedikit per
minggunya. Kesemuanya ini memberikan peluang yang luas bagi guru sebagai
pengembang kurikulum untuk berkreasi dalam pengembangan kurikulum yang
mengacu pada pembelajaran IPS yang PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif dan
Menyenangkan). Di tangan gurulah, kurikulum ini dapat hidup dan berkembang.
Kurikulum Pendidikan IPS SD tahun 2006 bersifat hanya memberi rambu-rambu untk
kedalaman dan keluasan materi dalam mencapai kompetensi dasar yang diharapkan, di
sini aspirasi setempat (muatan lokal) dapat dituangkan dalam proses pembelajaran IPS
Terpadu. Di dalam kompetensi dasar, terdapat kata kerja operasionalyang menunjukan
cara pembelajaran yang disarankan. Apabila ditelaah maka kata kerja operasional
tersebut mengacu pada cara belajar aktif, misalnya membuat, menunjukan,
menceritakan, mencari, menggunakan, mengamati, dan menggambar.
Materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar terdiri dari materi Geografi,
Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Materi IPS SD tidak nampak secara nyata, namun
terata secara terpadu dalam standar kompetensi yang dimulai sejak kelas satu sampai
dengan kelas enam. Pembelajaran IPS pada kelas 1 sampai kelas 6 dilaksanakan melalui
pendekatan pembelajaran.
Kurikulum 2006 tertata dalam standar kompetensi tertata dalam kompetensi dari kelas
1 sampai kelas 6. Kurikulum 1994 materi pelajaran ditata lebih terpadu dan sederhana.
Kurikulum 1994 PMP dan IPS tetap terpisah, PMP diubah menjadi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKN) kelas 1 sampai dengan kelas 6. pelajaran IPS diajarkan
sejak kelas 3 SD.
Ditinjau dari tujuan kurikuler :
Ditinjau dari segi penyusunan tujuan kurikuler :
Kurikulum 1994 sama dengan kurikulum1986 yakni 4 tujuan kurikuler IPS,
masing-masing satu tiap kelas dan 3 tujuan kurikuler Sejarah Nasional masing-
masing satu tiap kelas.
Ditinjau dari segi lingkup bahan pengajaran :
Kurikulum 1994 menggunakan pendekatan spiral (lingkup terdekat-luas).
Pendekatan ini juga berlaku untuk kurikulum sebelumnya
Khusus Sejarah Nasional menggunakan pendekatan periodisasi (zaman kuno-
sejarah kontem porer)
Kurikilum 1994 materi sejarah nasional ditambah ditambah sejarah lokal.
Dari materi Kurikulum
Kukurikulum IPS 2006 relatif lebih sedikit yakni 3 jam dalam 1 minggu.
Perbedaan yang esensial terletak pada jumlah pokok bahasan.
Kurikulum 1994 kedalaman dan keluasan diserahkan kepadaguru selaku
pengembang
3. Contoh Keterkaitan
Topik : Lingkungan dan melaksanakan kerja sama di sekitar rumah
dan sekolah.
Subtopik : Lingkungan di Rumah (IPS Kelas 3 Semester I).
Standar Kompetensi : Memahami lingkungan di sekitar dan melaksanakan kerja
sama di sekitar rumah dan sekolah
Kompetensi Dasar : Menceritakan lingkungan yang alami dan buatan di sekitar
rumah dan sekolah
Indikator:
Setelah mempelajari topik ini peserta didik diharapkan dapat:
menjelaskan pengertian lingkungan alam;
menjelaskan pengertian lingkungan buatan;
menjelaskan pengertian rumah;
menyebutkan benda-benda yang langsung dari alam yang ada di sekitar rumah;
menyebutkan benda-benda di lingkungan rumah buatan manusia; menceritakan
pentingnya lingkungan alam dan buatan bagi setiap orang.
Fakta-fakta
Daftar benda-benda/barang-barang lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Cerita pengalaman tentang peserta didik sebagai anggota keluarga di rumahnya
masing -masing.
Daftar tugas sehari-hari siswa di rumah.
Hak dan kewajiban anggota keluarga terhadap lingkungan alami dan buatan
hasil pengamatan oleh guru dan peserta didik yang telah dilakukan.
Konsep
1. Konsep Dasarnya, antara lain berikut ini:
Rumah, lingkungan alam, lingkungan buatan, lingkungan sosial, tanaman, tanah,
batu, binatang, jalan, jembatan, manusia, radio, televisi, norma dan sanksi, nilai
(value), kedudukan dan peran, sosialisasi (sosiologi), pembagian kerja, dan
sebagainya.
2. Konsep-konsep esensial lainnya adalah berikut ini:
Perkawinan, rumah tangga, tata krama, sopan-santun, penataan lingkungan,
menjaga kebersihan lingkungan, dan seterusnya.
Generalisasi:
1. Di sekitar rumah terdapat lingkungan alami dan lingkungan buatan.
2. Kebersihan dan keindahan lingkungan di sekitar rumah ditentukan oleh rasa
tanggung jawab dan gotong royong setiap anggota keluarga di rumah sesuai
dengan peran masing masing.
Keterampilan Personal
Keterampilan psikomotor (praktis)
Keterampilan studi dan kebiasaan kerja
Keterampilan bekerja dalam kelompok
Keterampilan akademik
Keterampilan lainya seperti : keterampilan fisik, politik dan emosional
Keterampilan sosial
Meliputi kehidupan dan kerjasama belajar memberi dan menerima tanggung jawab,
menghormati hak-hak orang lain membina kesadaran sosial.
Latihan dan pembinaan pada proses belajar mengajar antara lain :
Berdiskusi dengan teman
Bertanya kepada siapapun
Menjawab pertanyaan orang lain
Menjelaskan kepada orang lain
Membuat laporan
Memerankan sesuatu
Dan seterusnya (Belen dan kawan-kawan)
Di samping itu guru harus bisa mendorong siswa untuk lebih gemar membaca, mencari
dan mengelola informasi sesuai dengan kemampuannya . dan murid dapat berfikir kritis
terhadap apa yang mereka dapat.
5. Pendidikan nilai membantu banyak orang untuk membedakan mana yang baik dan mana
yang tidak baik, mana yang harus diprioritaskan dan mana yang tidak diprioritaskan, serta
mana yang perlu dan mana tidak perlu. Pendidikan nilai yang diajarkan di sekolah akan
terasa hambar jika penyakitpenyakit sosial masih merajalela di tengah masyarakat kita.
Dapat dilepaskan dari mengajarkan nilai dan sistem nilai yang berlaku dimasyarakat.
Dengan kata lain, strategi pengajaran nilai dan sistem nilai pada IPS bertujuan untuk
membina dan mengembangkan sikap mental yang baik. Materi dan pokok bahasan pada
pengajaran IPS dengan menggunakan berbagai metode (multi metode), digunakan untuk
membina penghayatan, kesadaran, dan pemilikan nilai-nilai yang baik pada diri siswa.
Dengan terbinanya nilainilai secara baik dan terarah pada mereka, sikap mentalnya juga
akan menjadi positif terhadap rangsangan dari lingkungannya, sehingga tingkah laku dan
tindakannya tidak menyimpang dari nilai-nilai yang luhur. Dengan demikian tingkah laku
dan tindakannya tadi selalu akan dilandasi oleh tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
dan terhadap lingkungannya.
Contoh keterkaitan antara nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD KTSP 2006 di Kelas
Tinggi.
Materi Kelas 5
Topik 1 : Keragaman penampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu
di Indonesia.
Nilai yang dapat kita petik dari bahan pengajaran ini, antara lain sebagai berikut:
1. Nilai Material
Peserta didik merasa telah dapat menikmati hasil-hasil pembangunan yang sedang
dan terus digalakkan, antara lain karena dukungan sumber daya alam tanah air kita
yang melimpah.
2. Nilai Vital
Peserta didik didik diharapkan memiliki sifat-sifat, seperti berikut ini:
a. Cermat (dalam meneliti informasi tentang yang diterimanya)
b. Tekun (dalam mempelajarinya)
c. Aktif (dalam mengumpulkan informasi dan dalam kegiatan belajar pada
umumnya)
d. Dan seterusnya
3. Nilai kerohanian
Peserta didik memiliki rasa, seperti berikut ini:
a. Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang telah
memberikan kepada kita tanah air yang subur dan indah.
b. Menjunjung kebenaran sebagi syarat utama informasi disampaikan dalam
mengembangkan ilmu npengetahuan.
c. Menikmati keindahan alam yang diberikan tanah air kita.
d. Rasa bertanggung jawab atas kelestarian ala mini. (tanggapan terhadap
kelestarian alam)
e. Dan seterusnya.