Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK MODUL 2 DAN 3

PEMBELAJARAN PKN SD
(PDGK4201)
Tutor : Dra.Yuniwaty MH

Kelompok 2:
1. BENI PUTRA 856967916
2. FARADIASWITA 856965976
2. INTAN PUSPITASARI 856965912

PGSD B1 UNIVERSITAS TERBUKA


BANDAR LAMPUNG
2020
MODUL 2

KARAKTERISTIK PKN SEBAGAI


PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
Kegiatan Belajar 1

Pendekatan PKN sebagai Pendidikan Nilai dan Moral di SD


Penjelasan tentang pendidikan nilai
• Hakikat nilai.

• Proses pendidikan

• Prinsip pendidikan

• Proses pendidikan nilai

Prinsip-prinsip Pendidikan
a) Pendidikan secara demokratis dan berkeadilan, tidak diskriminatif.
b) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan sistematis dengan sistem terbuka dan
penuh makna.
c) Pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
berlangsung sepanjang hayat.
d) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi ketauladanan, membangun kemauan dan
mengembangkan kreativitas.
e) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan
berhitung bagi segenap masyarakat.
f) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melaui
peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan (pasal 4)
B. Misi Pkn sebagai Mata Pelajaran
Dalam pasal 37 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun
2003 scara inplisit tercakup dalam muatan pendidikan kewarganegaraan
scara substantif dan paedagogis memiliki nilai mengembangkan peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan rasa cinta
tanah air.
Kegiatan Belajar 2
Pendidikan Nilai dan Moral dalam Standar Isi PKN di SD
Membentuk warga negara yang melaksanakan hak dan kewajiban untuk
menjadi WNI yang cerdas, terampil, dan berkarater sesuai amanat pancasila
dan UUD 1945.

Meliputi :
a) Persatuan dan kesatuan bangsa
b) Norma hukum dan peraturan
c) HAM
d) Kebutuhan warga negara
e) Konstitusi negara
f) Kekuasaan dan politik
g) Pancasila
h) Globalisasi
Belajar 3
A. Perkembangan Nilai Moral menurut Teori Piaget
- Tahapan pada domain kesadaran mengenai aturan :


aturan dirasakan sebagai hal yang tidak
0-2 tahun
bersifat memaksa.


aturan dirasakan sebagai hal yang tidak
2-8 tahun
bersifat memaksa.


aturan dirasakan sebagai hal yang tidak
8-12 tahun
bersifat memaksa.
- Tahapan pada domain pelaksanaan aturan :

0-2 tahun Pada usia ini, aturan dilakukan sebagai hal yang

hanya bersifat motorik saja.

2-6 Pada usia ini, aturan dilakukan sebagai prilaku


tahun yang lebih berorientasi diri sendir.

6-10 Pada usia ini, aturan diterima sebagai perwujudan


tahun dan kesepakatan.

10-12 Pada usia ini, turan diterima sebagai ketentuan


tahun yang sudah dhimpun


B. Perkembangan Moral menurut Kohlberg


Tahap 1 : orientasi hukum dan kepatuhan
Tingkat 1 ●
Ciri : Sikap baik = pujian, sikap buruk = hukuman.
prakonvensional

Tahap 2 : orientasi instrumental nisbi

Ciri : perbuatan baik dibalad dengan perbuatan baik pula


Tahap 3 : orientasi kesepakatan timbal balik

Ciri : sikap baik dengan pertimbangan anggapan orang lain
Tingkat 2 konvensional ●
Tahap 4 : orientasi hukum dan ketertiban

Ciri : perbuatan baik = sesuai aturan hukum


Tahap 5 : orientasi kontrak sosial legalistik
Tingkat 3 ●
Ciri : perbuatan baik bila sesuai kesepakatan umum dan diterima sebagai
kebenaran konsensual
poskonvensional ●
Tahap 6 : orientasi prinsip etika universal.

Ciri : perbuatan baik telah menjadi etika bersifat universal sesuai norma aturan
MODUL 3

KETERKAITAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DENGAN
IPS DAN MATA PELAJARAN LAIN
Gambaran Umum Pendidikan Kewarganegraan

Dalam perkembangannya pendidikan kewarganegaraan mengalami


perubahan nama :

Pendidikan Pend.
Pendidikan
moral Pancasila &
kewargane
pancasila kewarganeg
(PMP) araan (PPKn) garaan

Walaupun sering mengalami perubahan nama, tetapi isi mata


pelajaran pendidikan kewarganegaraan scara umum tidak berubah
yaitu menekankan pada pengetahuan untuk mendorong siswa berpikir
scara kritis, melalui pendekatan politis dan kekuasaan, dan proses
pembelajaran menggunakan pembelajaran satu arah (verbalisme).
Tujuan pendidikan kewarganegaraan :

1. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menghadapi isu kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab dan bertidak cerdas dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Berkembang secara positif dan demokratis dalam berkribadian sesuai dengan


karakter masyarakat Indonesia.

4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berinterkasi dengan


bangsa lain sesuai peraturan yang berlaku
HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK BIDANG STUDI
KEWARGANEGARAAN

Hakikat Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan.


Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang fokus pada
pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia,
dan suku bangsa untuk menjasi WNI yang cerdas, trampil dan berkarakter
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Karakteristik bidang studi pendidikan kewarganegaraan.

Melalui bidang studi kewarganegaraan diharapkan mampu mencetak


masyarakat mandiri, bertanggung jawab, berfikir kritis, kreatif dan memiliki
kemampuan :
a) Sadar dan patuh pada hukum(melek hukum);
b) Berpartisipasi dalam pembangunan nasional(insane pembangunan)
c) Cinta bangsa dan tanah air (heroisme dan patriotisme)
BIDANG STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
KURIKULUM S1 PGSD

Fungsi dan tujuan pendidikan kewarganegaraan sesuai landasan konsep :


a) Pendidikan moral dan Pancasila serta UUD 1945,
b) Pendidikan politik,
c) Pendidikan kewarganegaraan,
d) Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan
Kegiatan Belajar 2
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS

EKONOMI GEOGRAFI

SEJARAH ips

PKn
PMP
PPKN
Konsep Pembelajaran Terpadu

a) Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat


perhatian (center of interest) yang digunakan untuk memahami gejala-
gejala dan konsep lain, baik yang berasal dari bidang studi yang
bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya.
b) Suatu pendekatan pembelajaran yang menggabungkan berbagai bidang
studi yang mencerminkan dunia nyata disekeliling dan dalam rentang
dan kemampuan perkembangan anak.
c) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak
scara simultan.
d) Merakit dan menggbungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang
studi yang berbeda dengan harapan anak dapat belajar lebih baik dan
bermakna.
Karakteristik Pembelajaran Terpadu

a) Berpusat pada anak (childhan antara centered).


b) Membagi pengalaman langsung pada anak.
c) Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
d) Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam satu proses
pembelajaran.
e) Bersifat luwes
f) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai kebutuhan anak.
Kelebihan Pembelajaran Terpadu

a) Relevan dengan tingkat perkembangan anak


b) Kegiatan bertolak dari minat dan kebutuhan.
c) Kegiatan lebih bermakan dengan hasil pembelajaran yang bertahan
lama.
d) Mengembangkan keterampilan berfikir anak.
e) Kegiatan bersifat pragmatis.
f) Menumbuhkembangkan keterampilan sosial anak.
KEGIATAN BELAJAR 3
Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
dengan Mata Pelajaran lainnya.

Model yang dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan


kewarganegaraan yang dapat dihubungkan dengan bidang studi lainnya
yaitu :
a) Model Webbed (Jaring laba-laba) melibatkan sebanyak mungkin konsep
dari setiap disiplin untuk mengkaji scara tuntas dan komperhensif tema
yang ditetapkan, yang tentu saja disesuaikan dengan tingkat
perkembangan anak.
b) Model integrated (Terpadu) menekankan pada tema untuk dapat
menunjukan keterhubungan mata pelajaran. Pemaduan sejumlah topik
dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah
tema tertentu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai