DISUSUN OLEH :
karunia, hidayah, dan pertolongan-Nya, kita semua masih dalam keadaan sehat wal’afiat,
saya telah meresume makalah Konsep Dasar IPS, Shalawat dan salam semoga dilimpahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. yang kita nantikan syafaat, dan kebaikan
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai mata pelajaran dalam pendidikan dasar, secara
historis muncul bersamaan dengan diberlakukannya Kurikulum tahun 1975 sampai sekarang.
Ips adalah mata kuliah yang wajib di ikuti semua mahasiswa pgmi yang merupakan
bagian dari kajian pengetahuan dasar bagi calon guru di kelas sd/Mi Maka pembelajaran ips
ini mengkaji tentang konsep dasar ips dan ruang lingkup lingkungannya, yaitu sejarah,
geografi, ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial, serta melatih
mahasiswa mengindetifikasi masalah masalah dan solusi pemecahan nya di kaitkan dengan
A. Pendahuluan
Dalam bidang pengetahuan sosial, dikenal istilah Ilmu Sosial dan Ilmu
Sosial (Social Studies) di Amerika Serikat. Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris Social Studies yang telah
dikembangkan di Amerika Serikat (Wahab, dkk., 2009: 1.4). Oleh karena itu, gerakan
mengenai IPS di Indonesia. Studi Sosial (Social Studies) bukan merupakan suatu
bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu
Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil
kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem
pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut, IPS
merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang sekolah dasar
dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi
dari mata pelajaran sejarah, geografi, dan ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial
lainnya (Sapriya, 2009: 7). Nama IPS ini sejajar dengan nama mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), sebagai integrasi dari mata pelajaran biologi, kimia, dan
Fisika.
B. Pengertian IPS
Studi sosial dalam arti luas, yaitu persiapan kaum muda agar mereka memiliki
dalam masyarakat).
Social studies in the broadest sense, that is, the preparation of young people so that
they possess the knowledge, skills, and values necessary for active participation in
Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak 1970-an sebagai hasil kesepakatan
komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan
ilmu-ilmu sosial. Secara konseptual IPS erat hubungannya dengan studi sosial dan ilmu
sosial.
Masih banyak definisi tentang IPS (Social Studies) yang telah disampaikan para
IPS sebagai program pendidikan atau bidang studi dalam kurikulum sekolah yang
antara manusia dengan lingkungannya (fisik dan sosial). Isi atau materi IPS diambil
dan dipilih dari bagian-bagian pengetahuan/konsep dari ilmu- ilmu sosial disesuaikan
dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik khususnya antara IPS untuk sekolah
dasar (SD) dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk
Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang
berarti nama mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan (integrated)
dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu, dan ada yang berarti program
pengajaran.
pengetahuan semata, namun yang terpenting harus mampu membina peserta didik
menjadi warga negara dan warga masyarakat yang tahu akan hak dan kewajiabannya,
Tujuan mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), sikap dan nilai (attitudes and values)
IPS atau social studies lebih mengarah untuk persiapan peserta didik untuk siap
peran diri sendiri baik dalam keluarga maupun masyarakat, mengetahui peranan orang
lain dan bagaimana memerankan peranan orang lain, serta siap untuk menerima bentuk
apapun yang diberikan masyarakat. Jadi, Pendidikan IPS merupakan kajian ilmu yang
terintegrasi dalam disiplin ilmu-ilmu sosial yang bersifat menyeluruh (holistik) yang
materinya diambil dari rumpun ilmu sosial, seperti bidang ilmu sejarah, geografi,
pembelajaran terpadu.
Tujuan mata pelajaran IPS adalah untuk mempersiapkan anak didik menjadi warga
negara yang baik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan menitikberatkan pada
pengembangan individu yang dapat memahami masalah-masalah yang ada dalam
lingkungan, baik yang berasal dari lingkungan sosial yang membahas interaksi antar
manusia, dan lingkungan alam yang membahas antara manusia dengan lingkungannya,
Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
menyebutkan mata pelajaran IPS di SMP secara rinci memiliki empat tujuan, yaitu :
lingkungannnya;
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
pelajaran yang lain. Demikian juga mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Soemantri
(2001: 38) menjelaskan bahwa pembaharuan pengajaran IPS sebenarnya masih dalam
proses yang penuh berisi berbagai eksperimen. Adapun ciri- ciri yang kedapatan di
1. Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para siswa, masalah-masalah
sosial, keterampilan berpikir serta pemeliharaan/pemanfaat lingkungan alam.
6. Evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor saja,
tetapi juga mencoba mengembangkan apa yang disebut democratic quotient dan citizenship
quotient,
sumber daya manusia (SDM) berkualitas di era kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dewasa ini yang sangat urgen. Pengembangan SDM harus
sebab IPS sarat dengan nilai-nilai, seperti nilai teoretis, nilai praktis, nilai edukatif dan
1. Nilai Teoritis
Membina peserta didik hari ini pada proses perjalanan diarahkan menjadi SDM untuk
hari esok. Oleh karena itu, pembelajaran IPS tidak hanya menyajikan dan membahas
kenyataan, fakta dan data yang terlepas-lepas, melainkan lebih jauh dari itu yakni
Pokok bahasan IPS jangan hanya tentang pengetahuan yang konseptual teoritis
belaka, melainkan digali dari kehidupan sehari-hari; misalnya mulai dari lingkungan
keluarga, di pasar, di jalan, dan tempat-tempat lain. Dalam hal ini, nilai praktis disesuaikan
dengan tingkat usia dan kegiatan peserta didik sehari-hari. Pengetahuan praktis tersebut
3. Nilai Edukatif.
Salah satu tolok ukur keberhasilan pelaksanaan pembelajaran IPS, yaitu adanya
perubahan perilaku sosial peserta didik ke arah yang lebih baik. Perilaku tersebut,
meliputi aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Peningkatan kognitif dalam hal
ini tidak hanya terbatas makin meningkatnya pengetahuan sosial, melainkan pula
masalah sosial. Oleh karena itu, materi yang dibahas dalam pembelajaran IPS, tidak
hanya terbatas pada kenyataan, fakta dan data sosial, melainkan juga mengangkat
4. Nilai Ketuhanan
Kita dapat menghayati dalam menikmati segala yang kita peroleh sebagai manusia,
makhluk individu dan makhlk sosial yang berbeda dengan makhluk-makhluk hidup
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Kenikmatan
dari Tuhan Yang Maha Esa berupa akal pikiran yang berkembang dan dapat
kebutuhannya.
BAB II
manusia. IPS juga berkaitan dengan bagaimana usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhannya, baik kebutuhan materi, budaya, jiwa, pemanfaatan sumber daya yang
dalam konteks sosial sangat banyak dan luas, maka pembelajaran IPS dalam setiap
didik pada jenjang masing-masing (Wahab, 2009: 3.6 – 3.7). Misalny,a ruang lingkup
materi IPS untuk tingkat sekolah dasar dibatasi pada gejala dan masalah sosial yang
mampu dijangkau pada geografi dan sejarah. Itu pun diutamakan pada gejala dan
1. Sistem sosial dan budaya, meliputi: individu, keluarga, dan masyarakat, sosiologi
sebagai ilmu dan metode, interaksi sosial, sosialisasi, pranata sosial, struktur sosial,
2. Manusia, tempat, dan lingkungan, meliputi: sistem informasi geografi, interaksi gejala fisik
dan sosial, struktur internal suatu tempat/wilayah, dan interaksi keuangan, serta persepsi
lingkungan dan kewilayahan.
4. Waktu, berkelanjutan, dan perubahan meliputi: dasar- dasar ilmu sejarah, fakta, peristiwa,
dan proses.
merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah
konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains, bahkan berbagai isu dan masalah sosial
kehidupan (Sapriya, 2009: 20). Namun, di Sekolah Dasar tidak secara mentah
mengajarkan secara khusus dalam geografi, sejarah, ekonomi, politik, atau ilmu-ilmu
Istilah IPS di sekolah dasar menurut Gunawan (2013: 48) merupakan suatu bahan
kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan
Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi. Jadi, pembelajaran IPS Sekolah Dasar
merupakan kajian ilmu yang terintegrasi dalam disiplin ilmu-ilmu sosial yang bersifat
menyeluruh (holistik) yang materinya diambil dari rumpun ilmu sosial yang
Pengorganisasian materi membahas mengenai materi yang ada, diatur sehingga ini
merupakan suatu kesatuan yang utuh. Pengorganisasian materi amat penting dalam
pendidikan ilmu- ilmu sosial, demikian pentingnya sehingga dalam pandangan tertentu
1. Pengorganisasian Terpisah
2. Pengorganisasian Korelatif
Pengorganisasian materi ini tidak menghilangkan ciri dari disiplin ilmu yang
3. Pengorganisasian Fusi
Sesuai dengan namanya dalam organisasi fusi, ciri dan warna disiplim ilmu sudah tidak
tampak. Dalam organisasi ini orang tidak dapat mengatakan bahwa ini adalah bahasan
sejarah, geografi, sosiologi atau ekonomi. Peleburan tersebut dilakukan atas dasar
pertimbangan pendidikan dan bukan atas dasar pertimbangan kepentingan keilmuan.
D. Kurikulum IPS di SD
Sesuai dengan Standar Isi yang dikembangkan oleh BSNP dan dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005, berikut ini akan disajikan kurikulum IPS di
SD.
extend to wich instuctional objectives are achieved by pupil”. Kegiatan penilaian adalah
suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan- tujuan instruksional telah
dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil-hasil belajar yang diperlihatkannya
setelah mereka menempuh pengetahuan belajarnya (proses belajar mengajar) ” . Lebih lanjut,
pengertian penilaian juga dikatakan oleh Zainul, dan Nasution (2005: 8), “Penilaian adalah
suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen tes maupun nontes”.
Jadi, maksud penilaian adalah memberi nilai tentang kualitas sesuatu.
Beberapa kriteria atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian sebagai berikut.
dan sikap.
2. Menggunakan berbagai cara penilaian pada waktu kegiatan belajar sedang berlangsung,
misalnya mendengarkan, observasi, mengajukan pertanyaan, mengamati hasil kerja siswa,
dan memberikan tes.
3. Pemilihan cara dan bentuk penilaian berdasarkan atas tuntutan kompetensi dasar.
4. Mengacu kepada tujuan dan fungsi penilaian, misalnya pemberian umpan balik, pemberian
informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilan belajarnya, dan memberikan laporan
kepada orang tua.
5. Mengacu kepada prinsip diferensiasi, yakni memberikan peluang kepada siswa untuk
menunjukkan apa yang diketahui, yang dipahami, dan mampu dilakukannya.
6. Tidak berlaku diskriminatif (tidak memilih-milih mana siswa yang berhasil dan mana yang
gagal dalam menerima pembelajaran (Depdiknas, 2004: 20).
BAB III
pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban
belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum juga merupakan aplikasi
yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
per semester.
kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang
Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS di kelas rendah didasarkan pada
keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V
dan VI, Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam
tema-tema yang ada untuk kelas IV, V, dan VI.
B. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar
selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing- masing 30, 32,
34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi
yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang
lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu
latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi.
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan
kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur
antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di
atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
BAB IV
1. Dalam pendidikan IPS, pembinaan konsep merupakan salah satu strategi mengajar
SDM generasi muda yang memiliki kemampuan konseptual di masa yang akan datang.
2. Secara teoritik-konseptual, suatu konsep dasar dengan konsep dasar yang lain dapat
dipisah-pisahkan. Namun dalam proses berpikir yang integratif hal tersebut berkaitan
satu sama lain. Konsep geografi erat hubungannya dengan sejarah, konsep sosiologi
erat hubungannya dengan konsep-konsep antropologi, dan psikologi sosial serta
demikian seterusnya.
afektif yang mendasar pada pembinaan dasar kepribadian peserta didik. Oleh karena
itu, guru, khususnya guru IPS memiliki kedudukan, peranan dan fungsi strategis dalam
potensi, kemampuan dan aset diri tiap individu yang menjadi jati diri masingmasing.
5. Secara alamiah, persediaan dan penyediaan sumber daya ada dalam keterbatasan,
bahkan ada yang langka. Di pihak lain, pemenuhan kebutuhan oleh manusia cenderung
tak terbatas. Oleh karena itu, dalam kenyataan terjadi kesenjangan. Penerapan dan
pengembangan asas efektif, efisien dan produktif dalam kegiatan ekonomi, menjadi
6. Sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang- Undang Dasar 1945, salah satu
ber-Pancasila.
7. Ilmu Politik sebagai salah satu bidang ilmu sosial, ruang lingkup kajiannya adalah
serta persoalannya. Oleh karena itu, untuk memahami dan menghayati proses
penyelenggaraan pemerintahan, serta untuk mampu menjadi warga negara yang baik,
perangkat-perangkat
9. kegiatan dan persoalannya, kita wajib mempelajari konsep-konsep dasar Ilmu Politik
dan Pemerintahan
perkembangan manusia selalu terkait dengan tiga dimensi kesejarahan, yakni: dimensi
masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Dari tiga dimensi tersebut
hanya masa sekarang (kini) yang sungguh-sungguh real, berarti masa lampau
terangkum dalam masa sekarang, dan masa depan menjadi proyeksi masa kini (Munir,
1997: 139).
Dalam ilmu sejarah, manusia merupakan konsep utama. Sejarah membahas manusia
pada masa lalu. Namun, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bukan berarti
Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya
sebagian. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi,
tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga
mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan dibawah
permukaan bumi (air dan tanah) sampai ke kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup
lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi
kehidupan.
Berbagai organisme dan makluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan
demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang
secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan terjadi karena
Berhubungan dengan konsep waktu ini lah dikisahkan kehidupan manusia pada masa
lalu. Masa lalu merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Namun, masa lalu
bukanlah suatu masa yang terhenti dan tertutup. Masa lalu bersifat terbuka dan
berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lalu manusia bukan demi masa lalu
itu sendiri.
lupa sama sekali akan masa lampaunya dapat diibaratkan seperti mereka yang sakit jiwa”
(Kartodirdjo, 1986: 23)
Kedua ungkapan tersebut benar adanya. Seperti yang disebutkan oleh Sartono Kartodirdjo
bahwa mereka yang lupa 62|Yulia Siska, M.Pd.
akan masa lampaunya itu telah kehilangan identitas dan oleh karena itu dapat membahayakan
masyarakat di sekitarnya. Hal itu disebabkan karena kelakuannya yang mungkin sudah tidak
menentu dan terlepas dari norma-norma atau nilai-nilai hidup yang berlaku di masyarakat.
Keterkaitan antara waktu dengan peristiwa sejarah meliputi 4 hal berikut.
a. Perkembangan
Perkembangan masyarakat terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke
bentuk yang lain. biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke
bentuk yang lebih kompleks. Contoh paling jelas adalah perkembangan demokrasi Amerika
Serikat yang mengikuti perkembangan kota. Perkembangan masyarakat manusia dari masa
lampau sampai sekarang.
b. Kesinambungan
Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-
lembaga lama. Dikatakan bahwa pada mulanya kolonialisme adalah kelajutan dari
patrionalisme. Demikianlah, kebijakan kolonialisme hanya mengadopsi kebiasaan lama.
c. Pengulangan
Pengulangan terjadi bila peristtiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi pada masa
yang selanjutnya, misalnya ; jatuhnya kekuasaan Presiden Soekarno akibat aksi-aksi yang
dilakukan oleh mahasiswa. Peristiwa ini kembali terjadi, di mana presiden Soeharto lengser
akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa.
d. Perubahan
relatif singkat. Biasanya perubahan ini terjadi akibat pengaruh dari luar.
a. Faktor Internal
yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan
dari bentuk penemuan lama (invention). Suatu proses social dan kebudayaan yang besar,
tetapi terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut dengan inovasi.
ini bisa terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok
kemasyarakatannya.
b. Faktor Eksternal
1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah
untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami
tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan
lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi
perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat menyebabkan
perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan
kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda
akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa
paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak,
maka disebut cultural animosity.
Studi sejarah seperti mengunakan beberapa cara pendekatan, antara lain pendekatan objektif,
(Louis Gottschalk, 1974: 144) yaitu setiap jenis exsposisi, atau kisah,
fakta-fakta sejarah harus (1) diseleksi, (2) disusun, (3) diberi atau dikurangi tekanannya,
dan (4) ditempatkan dalam suatu urut-urutan kausal dan masing-masing diantara
a. Ontologi
Ontologi dapat mendekati masalah hakikat kenyataan dari dua macam sudut pandang.
Pertama, dari sudut pandang kuantitatif, hal ini bisa dicontohkan “ Kenyataan itu tunggal atau
jamak?” atau dapat juga mengajukan pertanyaan, “Dalam babak terakhir apakah yang
merupakan jenis kenyataan itu? ” Yang demikian ini merupakan pendekatan secara kualitatif.
b. Epistemologi
Cara kerja atau metode pendekatan epistemologi sama dengan ciri khas pendekatan filosofis
terhadap gejala pengetahuan. Pengetahuan bukan hanya menjadi objek ilmu filsafat tetapi
juga ilmu-ilmu lain seperti ilmu sosiologi kognitif dan sosiologi pengetahuan. Yang
membedakan ilmu filsafat seara umum dari ilmu-ilmu lain bukannlah objek materialnya atau
apa yang menjadi kajian, tetapi objek formal atau cara pendekatannya: bagaimana objek yang
dijadikan bahan kajian itu didekati.
c. Aksiologi
Aksiologi ialah ilmu yang menyelidiki ilmu pengetahuan, pada umunya ditinjau dari sudut
pandang kefilsafatan. Sedangkan etika merupakan cabang aksiologi yang pada pokoknya
membicarakan masalah perdikat-predikat nilai “betul” (right), “salah” (wrong) dalam arti “
susila ” (moral) dan “ tidak susila ” (immoral). Di dunia ini terdapat banyak cabang
pengetahuan yang bersangkutan dengan masalah masalah nilai yang khusus seperti, ekonomi,
estetika, etika, filsafat agama dan spistemologi.
Istilah Geografi pertama kali diperkenalkan Erastothenes abad ke-2 SM. Pada masa itu,
geografi didominasi oleh cerita-cerita perjalanan dari berbagai penjuru dunia (Logografi).
Kata geografi sendiri berasal dari kata Geographica yang berarti ‘penulisan atau
penggambaran mengenai bumi’. Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan
geografi.
1. Hakikat Geografi
bahwa geografi adalah suatu studi tentang hubungan keruangan, meliputi aspekaspek fisik,
biotic, dan sosial, tetapi dapat dibedakan dengan ilmu-ilmu lain karena geografi memusatkan
perhatiannya/studinya pada penyebaran atau distribusi,gejala/penomena serta hubungan
dengan gejala-gejala dengan tempat atau ruang. Pada abad ke-2, seorang ahli astronomi
Alexandria yg bernama Claudius Ptolemaeus, mengajukan metode baru dalam pembuatan
peta dalam karyanya yang berjudul Geographike Syntaxis lalu membuat atlas yang
dinamakan Atlas Ptolemaeus.
2. Konsep-kosep Geografi
Konsep-kosep dalam kajian geografi antara lain: distribusi, ruang, lokasi, wilayah,
bentangan alam, sumber alam, lingkungan hidup, globalisasi, penduduk, sungai, laut, gunung
dan lain sebagainya. Konsep-konsep tersebut dapat terbagi- bagi lagi kepada konsep yang
lebih khusus. Misalnya: bentangan alam dapat berupa konsep tentang gunung, lembah, sungai
dan seterusnya. Pengorganisasian secara spesifik dapat diperjelas sebagai berikut.
b. Wilayah atau region adalah suatu daerah yang ditandai dengan adanya keseragaman atas
satu atau lebih fenomena/kenampakan.
c. Asosiasi areal adalah suatu areal yang memungkinkan terjadi suatu wilayah Formal,
misalnya adanya dataran rendah didaerah pantai, mungkin dapat menjadi daerah rawa.
d. Interaksi keruangan yaitu adanya hubungan antara fakta dengan fakta lain di dalam satu
ruang antar ruang dapat berwujud intraksi. Dengan adanya intraksi biasanya akan timbul
fakta baru.m
a. Apa (what) dalam arti struktur pola, fungsi dan proses gejala, kenampakan atau kejadian di
permukaan bumi
b. Dimana ( where) dalam arti letak ( lokasi), penyebaran (spatial distribution) dipermukaan
bumi
c. Kapan (when) dalam arti waktu lampau, sekarang dan akan datang
d. Mengapa (why) dalam arti korologi/keruangan dan penjelasan/deskripsi latar belakang dan
pola hubungan sebab akibat ataupun gejala/kejadian
e. Bagaimana ( how) penjelasan suatu struktur pola, fungsi dan proses gejala/kejadian atau
solusi terhadap suatu masalah.
4. Prinsip Geografi
a. Persebaran
Persebaran berarti keberadaan suatu fenomena di permukaan bumi. Dalam prinsip ini
fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di permukaan bumi. Persebaran fenomena
atau permasalahan itu tidak merata.
b. Interelasi
Fenomena atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan antara aspek yang
satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat terjadi antara aspek fenomena alam
dengan aspek fenomena alam lain, atau fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena
manusia.
c. Deskripsi
Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaiatan. Keterkaitan antara aspek
alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat dideskripsikan. Pendiskripsian itu melalui
fakta, gejala dan masalah, sebab-akibat, secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan
peta, grafik, diagram, dan lain-lain.
d. Korologi
Fenomena atau masalah alam dan manusia dikaji persebarannya, interelasinya, dan
interaksinya dalam satu ruang. Kondisi ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan
gejala, kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk.
a. Konsep lokasi; merupakan letak suatu objek di permukaan bumi, contoh: Geografis
Provinsi Lampung terletak pada kedudukan : Timur - Barat berada antara: 103o 40' - 105o 50'
Bujur Timur Utara - Selatan berada antara : 6o 45' - 3o 45' Lintang Selatan. Lokasi relatif,
contoh; Kota Metro berada di antara Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung
Tengah.
b. Konsep jarak
- Jarak Geometrik absolut, contoh; Jarak Metro – Bandarlampung pada peta berskala
1:1.000.000 = 4 cm. Berarti jarak Metro – Bandarlampung yang sebenarnya adalah 40 Km -
Jarak Geometrik relatif, contoh; jarak tempuh Metro – Bandarlampung tidak sama bila diukur
melalui Kalianda dan Tanggamus karena rute yang dilaluinya pun berbeda.
- Waktu tempuh Metro – Bandarlampung melalui Tegineneng berbeda bila menempuh Metro
– Bandarlampung melalui Jatimulyo.
c. Konsep keterjangkauan; adalah mudah atau tidaknya suatu tempat dihubungi dari tempat
lain. Contoh; rumah Andri yang berada jauh dari jalan raya lebih sulit dijangkau
dibandingkan dengan rumah Sono yang letaknya dekat dengan jalan raya.
d. Konsep pola; merupakan susunan keruangan suatu objek di permukaan bumi. Contoh;
Mencari alamat rumah Yulia yang berada real estate lebih mudah dibandingkan mencari
alamat rumah Siska yang tinggal di perkampungan.
e. Konsep morfologi; yaitu bentuk permukaan bumi yang beraneka ragam di sebabkan oleh
adanya tenaga geologi. Contoh; Lampung Tengah terletak di daerah dataran rendah
sedangkan Tanggamus berada di daerah dataran tinggi.
g. Konsep nilai kegunaan; Nilai kegunaan dari fenomena di permukaan bumi bersifat relatif
sehingga tidak sama bagi setiap orang atau kelompok penduduk. Contoh; Seorang profesor
memandang mata air yang mengandung mineral.
i. Konsep Diferensiasi Area; bahwa antara wilayah satu dengan lainnya terdapat perbedaan
baik dalam hal bentuk maupun potensi yang dimiliki.
a. Pendekatan Keruangan.
Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang
menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi
dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatialpattern), dan proses
(spatialprocessess).
pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk
ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1)
kenampakan titik (point features), (2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan
bidang (areal features).
Kewilayahan, yang dikaji yaitu tentang persebaran fenomena, gaya dan masalah
dalam ruangan, interaksi antar/variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling
terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. Karena pendekatan kewilayahan merupakan
perpaduan antara pendekatan keruangan dan kelingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan
antara keduanya.
Ekonomi adalah suatu pelajaran tentang bagaimana orang dan masyarakat memilih
tanpa uang mempekerjakan sumber- sumber produksi yang langkah, untuk menghasilkan
bermacam-macam barang sepanjang waktu dan mendistribusikannya untuk komsumsi,
sekarang dan yang akan datang, diantara berbagai macam orang dan golongan masyarakat
(Paul Samuelson dan Nordhaus, 2004).
Konsep dasar yang sentral dari ilmu ekonomi adalah konsep kelangkaan (Scarcity), bahwa
setiap masyarakat dihadapkan pada masalah tentang kebutuhan yang tak terbatas dengan
sumber-sumber produksi yang terbatas.
a. Kegiatan Produksi
b. Kegiatan Distribusi
c. Kegiatan Konsumsi.
Prinsip-prinsip Ekonomi:
- Labour (tenaga kerja) - bukan sekedar jumlah orang, juga termasuk waktu manusia yang
digunakan untuk bekerja, atau untuk proses produksi, dengansegala keragaman keahlian
mereka.
- Land (lahan) - bukan hanya sekedar sebidang tanah, mencakup juga hal-halyang terkandung
di dalamnya dan di atasnya yang menyebabkan manusia dapat memproduksi sesuatu dengan
menggunakan semua yang ada di alam (termasuk biji logam, minyak mentah, kesuburan
tanah, dan bahan baku lainnya).
3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemampuan rakyat.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
hal yang perlu mendapat perhatian yang menunjukkan ciri koperasi Indonesia,
yaitu:
Hal ini menunjukkan bahwa Koperasi sebagaimana badan usaha-badan usaha lainnya
perlu dikelola secara profesional dan berdasar pada prinsip-prinsip usalia yang rasional,
efektif, efisien dan produktif sehingga dapat mencapai tujuannya.
modal, melainkan kumpulan orang yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Prinsip Koperasi merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dalam
kehidupan Koperasi. Dengan melaksanakan keseluruhan prinsip tersebut Koperasi
mewujudkan dirinya sebagai badan usaha sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berwatak sosial.
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat
politik yang dikenal dalam ilmu politik Dalam perspektif sistem, sistem politik adalah
subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi
yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan
memiliki hubungan yang relatif tetap di antara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan
politik dari perspektif sistem bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan
pada kelembagaan yang ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai
lembaga atau institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara
sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek,
Kekuasaan
Negara
Undang-undang.
Kabinet
Mahkamah Agung
Kepemimpinan
Demokrasi
Wilayah
Kedaulatan rakyat
Otoriter
Monarki
Republik
Memiliki wilayah
Penduduk
Pemerintahan
Kedaulatan
Pada sub bab berikut akan diulas mengenai paradigma, teori, dan metode sosiologi
menurut Farida Hanum (2011: 5-13). Dalam sosiologi terdapat tiga paradigma yaitu
paradigma fakta sosial, paradigma definisi sosial dan
Durkheim melihat sosiologi yang baru lahir itu dalam upaya untuk memperoleh
kedudukan sebagai cabang ilmu sosial yang berdiri sendiri, tengah berada dalam ancaman
bahaya kekuatan pengaruh dua cabang ilmu yang telah berdiri kokoh, yakni filsafat dan
psikologi. Durkehim melihat filsafat sebagai ancaman Fakta sosial seperti arsitektur dan
norma hukum adalah merupakan sesuatu yang berbentuk material. Alasannya karena dapat
disimak dan diobservasi.
Sedang fakta sosial lain seperti opini hanya dapat dinyatakan sebagai sesuatu, tidak
dapat diraba. Adanya hanya dalam kesadaran manusia. Kedua macam fakta sosial itu adalah
sama-sama nyata (eksternal) bagi individu dan berpengaruh terhadap mereka. pranata sosial
inilah yang menjadi pokok persoalan penyelidikan sosiologi menurut paradigma fakta sosial.
Ada empat varian teori dalam paradigma fakta sosial, yaitu: teori fungsionalisme
struktural, teori konflik, teori sistem, dan teori sosiologi makro.
Teori menekankan pada keteraturan (order) dan mengabaikan konflik dan perubahan-
perubahan dalam masyarakat. Konsep utamanya adalah fungsi, disfungsi, fungsi latent, fungsi
manifest dan keseimbangan (equilibrium).
2) Teori konflik
Teori ini dibangun dalam rangka untuk menentang secara langsung teori
fungsionalisme struktural. Teori ini berasumsi bahwa masyarakat senantiasa berada dalam
proses perubahan yang ditandai oleh pertentangan yang terus menerus di antara unsur-
unsurnya.
Tindakan sosial yang dimaksudkan Weber dapat berupa tindakan yang nyata
diarahkan kepada orang lain. Juga dapat berupa tindakan yang bersifat "membatin" atau
bersifat subjektif yang mungkin terjadi karena pengaruh positif dari situasi tertentu. maka
perbuatan-perbuatan lainnya tidak termasuk ke dalam objek penyelidikan sosiologi.
a. Teori-teori
Ada tiga teori yang termasuk ke dalam paradigme definisi sosial, yaitu teori aksi
1) Teori aksi
Teori ini sepenuhnya mengikuti karya Weber. Teori aksi dewasa ini tidak banyak
mengalami perkembangan melebihi apa yang sudah dicapai oleh tokoh utamanya Max Weber
(1961). Malahan teori ini sebenarnya mengalami semacam jalan buntu.
Charles Horton Cooley dan Herbert Blumer (1962). Menurut Blumer istilah interaksionisme
simbolik menunjuk kepada sifat khas dari interaksi antar manusia.
3) Teori fenomenologi
Alfred Schutz merupakan tokoh teori ini bertolak dari padangan Weber bahwa
tindakan manusia menjadi suatu hubungan sosial bila manusia memberikan arti atau makna
tertentu terhadap tindakannya itu dan manusia lain memahami pula tindakannya itu sebagai
sesuatu yang penuh arti.
b. Metode
dalam penelitian mereka. Alasannya adalah untuk dapat memahami realitas intrasubjektif dan
intersubjektif dari tindakan sosial dan interaksi sosial. Penganut paradigma ini sangat tertarik
kepada tindakan manusia yang spontan dan sikap yang wajar. Untuk maksud tersebut metode
kuesioner dan interview dinilai kurang relevan.
yang menguasai antar hubungan individu dengan objek sosial adalah sama dengan prinsip
yang menguasai hubungan antar individu dengan objek non sosial. Artinya hubungan antara
individu dengan objek sosial dan hubungan antar individu dengan objek non sosial dikuasai
oleh prinsip yang sama.
Pendekatan ini awalnya diperkenalkan oleh John B. Watson (1941, 1919). Pendekatan
ini cukup banyak mendapat perhatian dalam psikologi di antara tahun 1920-an s/d 1960- an.
Ketika Watson memulai penelitiannya, dia menyarankan agar pendekatannya ini tidak
sekedar satu alternatif bagi Pendekatan instinktif dalam memahami perilaku sosial, tetapi juga
merupakan alternatif lain yang memfokuskan pada pikiran, kesadaran, atau pun imajinasi.
3. Perspektif Struktural
Telah kita catat bahwa telah terjadi perdebatan di antara para ilmuwan sosial dalam
hal menjelaskan perilaku sosial seseorang. Untuk menjelaskan perilaku sosial seseorang
dapat dikaji sebagai sesuatu proses yang (1) instinktif, (2) karena kebiasaan, dan (3) juga
yang bersumber dari proses mental. Mereka semua tertarik, dan dengan cara sebaik mungkin
lalu Konsep Dasar IPS di SD/MI |123 menguraikan hubungan antara masyarakat dengan
individu. William James dan John Dewey menekankan pada penjelasan kebiasaan individual,
tetapi mereka juga mencatat bahwa kebiasaan individu mencerminkan kebiasaan kelompok -
yaitu adat-istiadat masyarakat - atau strutur sosial.
Beberapa teori yang melandasi persektif struktural adalah: a. Teori Peran (Role
Theory). Teori Peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor yang
bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini,
harapan- harapan peran merupakan pemahaman bersama yang menuntun kita untuk
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
c. Posmodernisme (Postmodernism)
George Herbert Mead (1934) mengembangkan teori bahwa keanggotaan kita dalam
suatu kelompok sosial menghasilkan perilaku bersama yang kita kenal dengan nama budaya.
Individu-individu yang memegang posisi berbeda dalam suatu kelompok, mempunyai peran
yang berbeda pula sehingga memunculkan perilaku yang juga berbeda. Misalnya, perilaku
pemimpin berbeda dengan pengikutnya. Aspek internal (mental) sama pentingnya dengan
aspek eksternal untuk dipelajari. Karena dia tertarik pada aspek internal dan eksternal atas
dua atau lebih individu yang berinteraksi.
Antropologi mempelajari semua mahluk manusia yang pernah hidup pada semua
waktu dan semua tempat yang ada di muka bumi ini. Mahluk manusia ini hanyal ah satu dari
sekian banyak bentuk mahluk hidup yang ada di bumi ini yang diperkirakan muncul lebih
dari 4 milyar tahun yang lalu (Siregar, 2016).
1. Hakikat Antropologi
Istilah "antropologi" berasal dari bahasa Yunanai asal kata "anthropos" berarti
"manusia", dan "logos" berarti "ilmu", dengan demikian secara harfiah "antropologi" berarti
ilmu tentang manusia. Para ahli antropologi (antropolog) sering mengemukakan bahwa
antropologi merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi
yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya.
a. Antropologi Fisik
Antropologi Fisik tertarik pada sisi fisik dari manusia. Termasuk didalamnya
mempelajari gen-gen yang menentukan struktur dari tubuh manusia. Mereka melihat
perkembangan mahluk manusia sejak manusia itu mulai ada di bumi sampai manusia yang
ada sekarang ini.
b. Arkeologi
Ahli Arkeologi bekerja mencari benda -benda peninggalan manusia dari masa
lampau. Mereka akhirnya banyak melakukan penggalian untuk menemukan sisa-sisa
peralatan hidup atau senjata.
BAB V
dalam Pembelajaran)
A. Mengamati
B. Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan
mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya,
pada saat itu pula guru membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik.
Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula guru mendorong peserta
didiknya untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. Berbeda dengan penugasan
yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan
verbal.
1. Fungsi bertanya
a. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau
topik pembelajaran.
b. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
2. Kriteria Pertanyaan
Contoh: (1) Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor- faktor yang
b. Menginspirasi jawaban
pada bangsa yang multiagama. Jika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan
beragama, akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. Coba jelaskan dampak sosial
apa saja yang muncul,
c. Memiliki fokus
Untuk pertanyaan seperti ini sebaiknya masing- masing peserta didik diminta
memunculkan satu jawaban. Peserta didik pertama hingga kelima misalnya menjawab:
kebodohan, kemalasan, tidak memiliki modal usaha, kelangkaan sumber daya alam,
Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh peseta didik dengan Ya atau Tidak.
Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang bervariasi urutan jawaban dan
penjelasannya, yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama.
Pertanyaan dapat diajukan dengan cara meminta kepada peserta didik yang berbeda
untuk menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk
memvalidsi atau melakukan penguatan atas jawaban peserta didik sebelumnya.
Untuk menjawab pertanyaan dari guru, peserta didik memerlukan waktu yang cukup
untuk memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena itu, setelah
mengajukan pertanyaan, guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau
menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan itu.
Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya.
3. Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan
jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga
menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih
rendah hingga yang lebih tinggi.
C. Menalar
D. Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba
atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata
pelajaran IPA, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya
dengan kehidupan sehari- hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode
ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-
hari.
Pada pembelajaran kolaboratif, fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar.
Sebaliknya, peserta didiklah yang lebih aktif. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik
berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan
masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin
peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama.
a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan
logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng
semata.
b. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka,
pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analisis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
d. Mendorong dan menginspirasi siswa untuk mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun dengan menggunakan
sistem penyajian yang menarik.
BAB VI
Sistem sosial budaya Indonesia sebagai totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku
manusia Indonesia harus mampu mewujudkan pandangan hidup dan falsafah negara
Pancasila ke dalam segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara. Asas yang melandasi
pola pikir, pola tindak, fungsi, struktur, dan proses sistem sosial budaya Indonesia yang
diimplementasikan haruslah merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, transformasi serta pembinaan sistem sosial budaya harus tetap
berkepribadian Indonesia.
A. Pranata Sosial
Melver dan C.H. Page (Soekanto, 1984: 49), mengartikan pranata sosial adalah
lembaga sosial sebagai proedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan
antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat. Pengertian tersebut sejalan
dengan pendapat Leopold Von Wiese dan Becker (Soekanto; 1984: 51), lembaga sosial
adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi
memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan individu
dan kelompoknya. Sedangkan W.G. Sumner (Soekanto, 1984: 69), melihat lembaga dari
sudut pandang kebudayaan. Pranata sosial adalah lembaga sosial yang merupakan perbuatan,
cita- cita, sikap Pranata sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan pokok
manusia, pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
a. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku
atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang
menyangkut kebutuhan- kebutuhan.
B. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial menurut Sofa (dalam Sambas, 2016:7) merupakan suatu konsep
dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status
yang dimilikinya. Status yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat
dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat tanpa suatu usaha (ascribed
status). Stratifikasi berasal dari kata stratum yang berarti strata atau lapisan dalam bentuk
jamak.
Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan
masyarakat, juga dapat dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama.
1. Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat a. Ascribed Status Ascribed status adalah tipe status
yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, golongan, keturunan, suku, usia, dan
lain sebagainya.
b. Achieved Status Achieved status adalah status sosial yang didapat sesorang karena kerja
keras dan usaha yang dilakukannya. Contoh achieved status yaitu seperti harta kekayaan,
tingkat pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
c. Assigned Status Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam
lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan
kepercayaan masyarakat. Contohnya seperti seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua
adat, sesepuh, dan sebagainya.
Terdapat lima norma yang umumnya berlaku dalam kehidupan masyarakat, yaitu:
1. Norma kesopanan/etika
Adalah norma yang berpangkal pada aturan tingkah laku yang diakui di masyarakat,
seperti cara berpakaian, cara bersikap dan berbicara dalam bergaul. Norma ini bersifat relatif,
berarti terdapat perbedaan yang disesuaikan dengan tempat, lingkungan, dan waktu.
2. Norma kesusilaan
Norma ini mengatur bagaimana seseorang dapat berperilaku secara baik dengan
pertimbangan moral atau didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia. Norma ini bersifat
universal, dimana setiap orang di seluruh dunia mengakui dan menganut norma ini.
3. Norma agama
Didasarkan pada ajaran atau akidah suatu agama. Norma ini menuntut ketaatan
mutlak setiap penganutnya. Dalam agama terdapat perintah dan larangan yang harus
dijalankan para pemeluknya. Apabila seseorang melanggar perintah Tuhannya, maka ia akan
mendapat dosa. Demikian sebaliknya, apabila ia melaksanakan perintah-Nya, maka ia akan
mendapatkan pahala sebagai ganjarannya. Karena agama didasarkan pada suatu keyakinan,
maka bagi masyarakat yang agamis norma ini akan sangat efektif untuk mengatur kehidupan
dalam masyarakat.
4. Norma hukum
Norma ini merupakan jenis norma yang paling jelas dan kuat ikatannya karena
merupakan norma yang baku. Didasarkan pada perintah dan larangan yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat dengan ketentuan yang sah dan terdapat penegak hukum
sebagai pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi.
5. Norma kebiasaan
Didasarkan pada hasil perbuatan yang dilakukan berulang- ulang dalam bentuk yang
sama sehingga menjadi suatu kebiasaan. Contoh: Mudik di hari raya (Ningrum, 2016: 1011).
Pada dasarnya, setiap anggota masyarakat mengetahui, mengerti, menghargai, dan
menginginkan keberadaan norma yang mengatur pola perilaku dalam masyarakat demi
terciptanya kehidupan yang tertib dan aman. Namun, dalam pelaksanaannya selalu ada
penyimpangan.
Pada dasarnya, masyarakat Indonesia sebagai suatu kesatuan telah lahir jauh sebelum
lahirnya (secara formal) masyarakat Indonesia. Peristiwa sumpah pemuda antara lain
merupakan bukti yang jelas. Peristiwa ini merupakan suatu konsensus nasional yang mampu
membuat masyarakat Indonesia terintegrasi di atas gagasan Bineka Tunggal Ika.
BAB VII
Demokrasi dan negara hukum adalah dua konsepsi mekanisme kekuasan dalam
menjalankan roda pemerintahan negara. Kedua konsepsi tersebut saling berkaitan yang satu
sama lainnya tidak dapat dipisahkan, karena pada satu sisi demokrasi memberikan landasan
dan mekanisme kekuasaan berdasarkan prinsip persamaan dan kesederajatan manusia, pada
sisi yang lain negara hukum memberikan patokan bahwa yang memerintah dalam suatu
negara bukanlah manusia, tetapi hukum. Dalam tataran
Secara historis, gagasan tentang konsepsi negara hukum terus bergulir sejalan dengan
arus perkembangan sejarah. Mulai dari konsepsi negara hukum liberal negara sebagai penjaga
malam) ke negara hukum formal kemudian menjadi negara hukum materiil hingga pada ide
negara kemakmuran atau negara yang mengabdi kepada kepentingan umum atau sociale
verzorgingsstaat)
e. Pengawasan oleh hakim yang merdeka dalam hal organ-organ pemerintah melaksanakan
dan menegakkan aturan-aturan hukum.
Ciri-ciri negara hukum antara lain adanya azas legalitas, adanya pengakuan terhadap
Hak azasi manusia dan adanya suatu sistem peradilan yang bebas, tidak memihak. Dalam
KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) Pasal 1 Ayat (1) menyatakan “Tiada suatu
perbuatan boleh dihukum melainkan atas kekuatan ketentuan pidana dalam Undang-Undang
yang ada terdahulu”. Ketentuan ini tidak dapat dikenakan kepada perbuatan yang telah
dilakukan sebelum ketentuan pidana itu diadakan, hal ini di kenal dengan asas nullum
delictum nulla poena sine praevia lege poenalli artinya peristiwa pidana tidak akan ada jika
ketentuan pidana dalam Undang-Undang tidak ada terlebih dahulu.
Dengan adanya ketentuan Pasal 1 Ayat (1) KUHP ini dalam menghukum orang hakim
terikat oleh Undang-Undang sehingga terjaminlah hak kemerdekaan diri pribadi orang.
Penghargaan kita terhadap azas nullum dellictum itu ditentukan menurut pertimbangan antara
2 hal yang menjadi latar belakang de strijd om hec straafrecht yaitu pertama, kemerdekaan
pribadi individu. Kedua, kepentingan kolektiviteit atau masyarakat
Indonesia, sebagai negara yang terlahir pada abad modern melalui Proklamasi 17
Agustus 1945 juga "mengklaim" dirinya sebagai negara hukum. Hal ini terindikasikan dari
adanya suatu ciri negara hukum yang prinsip-prinsipnya dapat dilihat pada Konstitusi Negara
R. I. (sebelum dilakukan perubahan), yaitu dalam Pembukaan UUD 1945, Batang Tubuh
(non Pasal-pasal tentang HAM). maka dapat ditemukan pengaturan nsur-unsur negara hukum
dalam Batang Tubuh UUD 1945 sebagai berikut.
Perlindungan terhadap HAM di dalam UUD 1945 (sebelum perubahan) selain telah
dijamin pengaturannya pada Pembukaan UUD 1945, juga telah diatur dalam Batang Tubuh
UUD 1945 yaitu dalam Pasal-pasal 27, 28, 29, 30, 31, dan Pasal 34. Kemudian setelah UUD
1945 dilakukan perubahan, perlindungan terhadap HAM telah dijamin pengaturannya lebih
komprehensif lagi jika dibandingkan dengan UUD 1945 sebelum perubahan yang dituangkan
dalam pasal-pasal HAM pada bab tersendiri yaitu Bab X A dengan judul "Hak Asasi
Manusia", dan di dalamnya terdapat 10 pasal tentang HAM ditambah 1 pasal (pasal 28) dari
bab sebelumnya (Bab X) tentang "Warga Negara dan Penduduk", sehingga ada 11 pasal
tentang HAM mulai dari Pasal 28 A sampai dengan Pasal 28.
BAB VIII
A. Pendahuluan
Manusia adalah makhluk yang berhadapan dengan dirinya sendiri. Tidak hanya
berhadapan, akan tetapi juga menghadapi, dalam artian menghadapi persoalan hidup. Ia
mengolah, mengangkat, melakukan dan bahkan merendahkan dirinya sendiri. Dia bisa
menyatu dengan dirinya sendiri akan tetapi disisi lain ia juga bisa mengambil jarak dengan
dirinya sendiri. Bersama dengan itu, manusia juga berada dan menghadapi alam, manusia
adalah bagian dari alam, dia bisa bersatu akan tetapi juga bisa berjarak dengan alam. Manusia
bisa memandang, berpendapat tentangnya, mengolah dan merubah alam. Manusia itu hidup
dan selalu mengubah dirinya dalam arus situasi konkret. Manusia seutuhnya adalah sebuah
matriks yang mempunyai akal, jasmani, dan rohani. Pemahaman terhadapnya memerlukan
pendekatan multi dimensional dengan tidak melupakan kodratnya sebagai makhluk pribadi
dan sosial. Melalui akalnya manusia dapat menciptakan dan mengembangkan teknologi,
lewat jasmaninya manusia dapat menerapkan dan merasakan kemudahan yang diperolehnya
dari teknologi tersebut sedangkan melalui rohani terciptalah peradaban.
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya
yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
dan mati, serta terkait dan berinteraksi dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya
dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif. Lingkungan adalah
media manusia hidup, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas terkait secara
timbal-balik dengan keberadaan manusia yang menempatinya dan memiliki peranan
kompleks dan riil.
Lingkungan sosial skunder adalah lingkungan sosial dimana hubungan indidvidu satu
dengan yang lain agak longgar, individu satu dengan individu yang lain. Namun pengaru
lingkungan sosial , baik lingkungan primer maupun lingkungan sosial skunder sangat besar
terhadaap individu sebagai anggota masyarakat.
D. ManusiadanLingkungandalamBingkaiIslam
Allah SWT telah menjelaskan dalam Al Qur’an bahwa faktor keturunan dan
lingkungan mempunyai pengaruh yang besar bagi manusia. Tetapi, di sana ada kemauan
manusia yang dapat mengalahkan keturunan dan lingkungan tersebut dengan pertolongan
Allah.
1. Faktor keturunan
2. Faktor lingkungan
Menurut Ali Abdul Azhim (1989: 124), lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat
dalam pada proses pertumbuhan dan perkembangan seorang manusia di mana Allah
menyiapkan dari keluarga yang soleh dan mulia. Pengaruh lingkungan terhadap individu
sebenarnya telah diawali sejak terjadinya pembuahan. Sejak pembuahan sampai saat
kelahiran, lingkungan telah mempengaruhi calon bayi lewat ibunya. Misalnya defisiensi
kalsium dalam aliran darah sang ibu dapat menyebabkan abnormalitas tulang bayi.
E. Pendekatan dalam Kajian Manusia – Lingkungan
Pendekatan yang digunakan dalam mempelajari pengaruh faktor herediter dan faktor
lingkungan terhadap individu menghendaki agar pengaruh faktor herediter dan faktor
lingkungan dapat dikendalikan secara sistematik.
Metode ini mempelajari kemiripan yang terjadi antara anakorangtua, antara anak
dengan saudara sekandung, antar kembar framental (yang berasal dari dua sel telur dan
disebut juga kembar dizygotic atau kembar DZ), dan antar kembar identik. Dengan cara
mempelajari kemiripan dalam keluarga seakan-akan peneliti berada dalam situasi hereditas
yang bervariasi dan lingkungan yang terkendali.
INDONESIA
Kata Kebudayaan atau budaya adalah kata yang sering dikaitkan dengan
Antropologi. Konsep ini memang sangat sering digunakan oleh Antropologi dan
telah tersebar kemasyarakat luas bahwa Antropologi bekerja atau meneliti apa
160 definisi kebudayaan yang dibuat oleh para ahli Antropologi. Tetapi, dari
sekian banyak definisi tersebut ada suatu persetujuan bersama diantara para
ahli Antropologi tentang arti dari istilah tersebut.
yang multi etnik dihadapkan pada persolan tipikal. Koentjaraningrat yang sejak
format ideal bagi nasionalisme bangsa Indonesia dalam karyanya Manusia dan
Indonesia".
Ignas Kleden (dalam Pasaribu, 2016: 108-109) menyusun persepsi bahwa dari
satu segi, negara Indonesia merdeka harus berusaha (dengan tidak selalu
baik negara kolonial Belanda maupun negara kolonial Jepang. Orientasi utama
dari negara kolonial Hindia Belanda. Demikian pun, peranan besar militer
dalam bidang sosial-politik dalam masa Orde Baru adalah salah satu warisan
kebudayaan asing.
dalam politik sebagai refleksi kebudayaan Barat, tetapi dengan tangan terbuka
ini hanya ditujukan kepada apa yang dibayangkan sebagai kebudayaan Barat,
sedangkan kebudayaan Cina, Parsi, India, dan kebudayaan luar lainnya tidak
dengan rentetatan perjalanan panjang sejarah negeri ini adalah sebagai suatu
yangberlangsung lama. Hal itu terjadi apabila ada kelompok kelompok yang
pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha dari India sejak 400 tahun sebelum
masehi. Hinduisme dan Budhaisme, pada waktu itu tersebar meliputi daerah
yang cukup luas di Indonesia, serta lebur bersamasama dengan kebudayaan
asli yang telah lama hidup. Namun demikian, terutama di Pulau Jawa dan
Pulau Bali pengaruh agama Hindu dan Budha itu tertanam dengan kuatnya
ke 13, akan tetapi baru benar-benar mengalami proses penyebaran yang meluas
dan Budha tidak cukup kuat. Di daerah Jawa tengah dan Jawa Timur, dimana
pengaruh agama Hindu dan Budha telah tertanam dengan cukup kuat, suatu kepercayaan
keagamaan yang bersifat sincretic dianut oleh sejumlah besar
ke tanah Indonesia ini karena tertarik dengan kekayaan alam berupa rempahrempah di daerah
kepulauan Maluku, rempah-rempah ini adalah sebagai
barang dagangan yang sedang laku keras di Eropa pada saat itu. Kegiatan
Globalisasi dalam konteks ini dapat diartikan proses masuk menuju ruang
lahan bagi produk budaya Barat. Harus diakui bahwa tidak semua yang berasal
dari budaya Barat itu tidak baik. Sebaliknya, tidak semua yang ada pada
budaya kita sendiri itu baik. Kebaikan dan ketidakbaikan itu ada di
mana-mana.
Terkait dengan semua itu, ada dua hal, paling tidak, yang mesti kita lakukan
prinsipnya kita harus mampu menyikapi secara arif budaya 'asing' yang mau
masuk ke Indonesia. Kedua, sebuat saja sebagai upaya internal, pada pokoknya
Tulisan ini berangkat dari fenomena yang terjadi pada masyarakat Jawa
sebagai salah satu etnis di Indonesia. Di satu sisi, masyarakat Jawa jelas
kebanjiran muatan dari budaya 'asing'. Budi pekerti dalam hal ini merupakan
salah satu alat, di samping moral keagamaan dan Pancasila, yang secara jitu
Kita tentu menyadari benar adanya tiga pusat pendidikan yang pernah
a. Rumah
Untuk pertama kalinya anak (-anak) berkenalan dengan norma dan tata nilai
sudah tentu di rumah (sendiri). Proses pendidikan yang pertama dan utama
berlangsung di rumah. Kita yakin bahwa dalam keluarga yang baik pasti akan
terbentuk kepribadian yang baik pula. 'Dulu' ada istilah 'dongeng sebelum tidur',
yakni para orang tua yang selalu (menyempatkan diri untuk) mendongengkan
b. Sekolah
(transfer of
pelajaran yang terbatas dan kurikulum yang terlalu padat karena adanya
c. Masyarakat
dewasa ini sudah banyak terpolusi dan terkontaminasi oleh situasi kehidupan
Wilayah yang tercakup dalam negara kolonial Hindia Belanda pada awalnya
taklukkan VOC. Kerajaan Aceh, Bangka dan Belitung tidak termasuk Hindia
Pada saat Commissaris Generaal memulai tugasnya di awal abad ke-19, ada
beberapa daerah taklukkan VOC yang menyatakan tidak terikat lagi oleh
perjanjian dengan VOC, sekaligus tidak terikat pula oleh negara kolonial Hindia
Jawa.
A. Perlawanan Pattimura
Matulesya (Matulessy), mantan sersan mayor yang mendapat status burger dari
diperlakukan tidak adil oleh Belanda. Selama VOC berkuasa, para petingginya
kesejahteraan penduduk
pemerintahannya lebih lunak dan bijaksana, dalam arti mereka tidak hanya
sauh di teluk di depan benteng Duurstede yang ternyata telah ditinggalkan oleh
Pattimura.
siapa saja yang berhasil menyerahkan Pattimura dan 500 gulden lagi bagi setiap
Ketika Sultan Hamengku Buwono III wafat pada tahun 1816 terjadi kericuhan
dari istri samping. Ketika putra mahkota kemudian wafat juga, tahta jatuh ke
tangan anak laki- laki putra mahkota yang masih berusia dua tahun. Pangeran
disingkirkan dari istana oleh para bangsawan yang pro-Belanda dan akhirnya
menetap di Tegalrejo.
Konflik pun terjadi antara para pengikut pengikut Diponegoro dengan pengikut
pihak
menghadapi Diponegoro.
taktik pukul lari dan menjadikan daerah Surakarta sebagai 'perangkap' pihak
lawannya. Akhirnya salah seorang perwira de Kock menemukan cara untuk
benteng kecil yang saling berhubungan serta diadakan patroli secara teratur
Oleh karena itu, Diponegoro setuju untuk berunding walaupun dia mengetahui
banyak pengikutnya yang tidak setuju. Sebagai langkah awal pada 16 Februari
Eropa. Selain itu Belanda harus menanggung beban biaya yang amat besar.
Hindia.
C. Perlawanan Padri (1821-1838)
Kaum Adat dan Kaum Padri dalam masalah praktik keagamaan. Gerakan kaum
Padri sudah ada sejak awal abad ke-19, yang bertujuan untuk memurnikan
Islam dari praktikpraktik sinkretisme, yaitu adat istiadat setempat yang justru
dari kata padre (bahasa Portugis) suatu istilah untuk menyebut orang suci atau
dukungan dari pimpinan adat tertinggi di Alahan Panjang, yaitu Datuk Bandaro.
1838, pertahanan terakhir kaum Padri jatuh ke tangan Belanda. Akan tetapi
Haji Saleh dan Tuanku Tambusei tidak bisa ditangkap. Kedua tokoh itu
Pada tahun 1841, pihak Belanda berhasil meyakinkan para raja Bali untuk
jaminan bahwa kedaulatan dalam negeri mereka tidak akan dibatasi. Sebagian
raja Bali menerima tawaran itu dengan harapan pihak Belanda mau membantu
Perlawanan kedua raja itu mendapat dukungan dari raja Klungkung, yaitu
ekspedisi militer ke Bali, yaitu pada tahun 1846, 1848, dan 1849.
utama VOC, yaitu Bone yang telah tumbuh menjadi satu kerajaan yang terkuat
di wilayah ini. Sejak Belanda dikalahkan Inggris, banyak tokoh Bone menilai
Pada tahun 1824, Gubernur Jenderal Van der Capellen mengunjungi daerah ini
Perjanjian Bongaya, tapi Bone menolaknya. Setelah Van de Capellen pergi, Ratu
Belanda bergabung dengan musuh lama Bone, Makassar. Pada tahun 1825
(Irian Jaya). Pada tahun 1828, Belanda mendirikan Benteng Du Bus di Lobo,
sebagai bukti eksistensi mereka di sana, sekaligus untuk mencegah masuknya
kekuatan Eropa lainnya ke wilayah itu. Namun setelah mengamati wilayah ini,
untuk sementara waktu Belanda menilai daerah ini kurang menarik secara
kebangsaan Indonesia.
karena letaknya mengapit jalur perdagangan dari Cina ke India. Karena itulah
melihat Kalimantan sebagai sarang bajak laut dan orang-orang Cina yang
Namun perlawanan rakyat itu sendiri baru dapat diatasi pada tahun 1863,
Badaruddin ini juga diperlihatkan kepada Inggris sehingga pada tahun 1812
Pada tahun 1899, Sultan Jambi terakhir yang diakui Belanda, yaitu Ahmad
Dr. N. Van der Tuuk. Kedatangannya disambut dengan penuh kebencian oleh
rakyat, sehingga ia hampir terbunuh oleh rakyat. Namun dengan cara mengaku
Mangaraja beserta dua orang puteranya, Sutan Nagari dan Patuan Anggi serta
seorang puterinya Lopian termasuk orang- orang yang gugur bersama para
pengikut lainnya. Istrinya dan anak-anaknya yang lain yang masih hidup
kemudian ditangkap dan ditawan yang kemudian dibuang ke luar daerah Batak.
1860-an membuat pemerintah kolonial Belanda menjadi cemas dan tidak bisa
membiarkan Aceh tetap merdeka. Di antara perkembangan tersebut adalah
(seperti Amerika Serikat, Turki, dan kekuatan Eropa lainnya selain Inggris dan
rakyat Aceh terhadap orang-orang Belanda yang dinilai sebagai orang kafir
oleh para bangsawan atau petinggi istana, maka kini pimpinan perlawanan
didominasi oleh para alim- ulama. Salah satu tokoh ulama yang terkenal
adalah Tengku
Cik di Tiro (1836-1891). Perlawanan pun telah berubah menjadi perang suci,
bagian barat Teuku Umar bersama istrinya, Cut Nyak Dien. Pertempuran sengit
Tahun 1893 Umar menyerah pada Belanda. Pada tanggal 26 maret 1896 Teuku
diberi kesempatan untuk masuk korps pamong praja dalam pemerintah konial
Belanda.
Belanda. Maka dari itu, Belanda segera menyerang benteng pertahanan Teuku
Februari 1899. Dalam pertempuran ini Teuku Umar gugur sebagai syuhada.
Perlawanan dilanjutkan oleh Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien dengan
rakyat Aceh belum berakhir. Para pejuang Aceh di bawah komando Sultan
Muhammad Dau Syah dan Panglima Polem terus berkobar. Setelah istana
Sejak Sultan menyerah dalam periode 1903-1912 justru terjadi kericuhan sosial.
Pada masa ini Van Heutsz diangkat menjadi Gubernur Jenderal (1904-1909).
terkemuka Aceh yang mati syahid. Menurut kolonial verslag tahun 1908
tindakan van Daalen yang bertujuan agar Aceh aman, justru mendorong
Meskipun perang Aceh dianggap berakhir pada tahun 1912 dan pejuang Aceh
sanasini masih tetap berlangsung. Sejak tahun 1910 hingga 1921 tercatat ada 79
BAB XI
Pada bab ini akan dibahas mengenai sejarah pergerakan nasional dari Budi
Utomo 1908 hingga Proklamasi Kemerdekaan 1945 yang disusun sesuai dengan
kronologis waktu dan diikhtisarkan dari apa yang telah disusun oleh Ayi Budi
cara dan dengan cara apa mengeksploitasi koloni tidak kunjung selesai. Politik
kolonial konservatif yang dianggap kuno itu diserang oleh golongan liberal
yang akan menguntungkan kedua belah pihak, penjajah dan terjajah, tetapi
liberal itu tidak lepas dari kritikan golongan etis yang tengah muncul di
koloni harus dilakukan bersama tanpa berat sebelah. Kemudian muncullah Van
pengertian, oleh sebab itu sudah sewajarnya kalau kebaikan orang Indonesia
Tulisan Van deventer ternyata berpengaruh besar. Proses politik pun terus
penyelidikan tentang kesejahtraan rakyat Jawa. Inilah yang disebut Politik Etis.
Van Deventer yang kemudian dikenal sebagai "Bapak Pergerakan Politik Etis"
B. Budi Utomo
Corak baru yang diperkenalkan Budi Utomo adalah kesadaran lokal yang
itu mempunyai pimpinan, ideologi yang jelas dan anggota. Lahirnya Budi
menempuh cara dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pada waktu itu
barat dianggap penting dan dipakai sebagai jalan untuk menempuh jenjang
BU bukan hanya dikenal sebagi salah satu organisasi nasional yang pertama di
Indonesia,
Studiefonds. Pada tahun 1909dana lain-lain. Selajutnya, pada tahun 1911 Haji
C. Sarekat Islam
Organisasi Serikat Islam didirikan pada akhir tahun 1911 atau awal tahun 1912
merupakan salah satu pusat terpenting kerajinan batik di Indonesia yang dalam
dengan orang Cina berkembang dan telah pula menyebar keluar Surakarta
pertemuan ini H Samanhudi dia sambut besar-besaran oleh para anggota SI.
Pada 23 maret diadakan lagi kongres umum yang kedua di Surakarta. Yang
yang datang dari berbagai daerah. Ssudah kongres di Surabaya dan Surakarta
pendudukan indonesia dan perlakuan yang tidak sama antara bangsa indonesia
4. anti kapitalisme
D. Indische Partij
E. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta tanggal 18
Nopember 1912, organisasi ini bertumpu pada cita-cita agama. Sebagai aliran
modernis Islam, organisasi ini ingin memperbaiki agama umat Islam Indonesia.
Agama Islam sudah tidak utuh dan murni lagi karena pemeluknya terkungkung
asalnya yaitu Kitab Suci Al Qur'an. Dorongan dari luar yang melahirkan
pengembangan agama Islam yang menginginkan agar agama Islam tetap tidak
murni dan utuh. Karena itu kembalinya ke agama yang murni dan utuh
sakit, poliklinik, rumah yatim piatu yang dikelola oleh lembaga- lembaga.
Kesengsaraan Umum (PKU) pada tahun 1923 dan ini merupakan bentuk
F. Nahdlatul Ulama
didirikan oleh para ulama (Hasyim Asy'ari), pemegang teguh salah satu dari
empat madzhab berhaluan Ahlusunnah wal jam'ah, yang bertujuan tidak saja
umat manusia. Pada dasarnya NU tidak mencampuri urusan politik dan dalam
Belanda yang pada waktu itu organisasi itu adalah Sneevliet, Brandsteder, dan
Dekker, sedangkan dari pihak Indonesia yang terkenal adalah Semaun. ISDV
berusaha mencari kontak dengan IP dan SI untuk mendekati rakyat tetapi tidak
berhasil.
yang merupakan forum dan pusat eksekutif bagi partai-partai komunis seluruh
dunia. Sementara itu juga PKI mendapat kekuatan di kalangan buruh, sebagai
akibat dari depresi ekonomi. Namun pada akhirnya, PKI hancur dalam proses
besar-besaran.
H. Perhimpunan Indonesia
pada tahun 1925 adapun tokoh-tokoh PI yang muncul pada saat itu adalah Iwa
perjuangannya:
untuk mencapai
kemerdekaan
c. Konflik kepentingan antara penjajah dan yang dijajah harus dilawan dengan
penjajah
d. Pengaruh buruk penj ajahan Belanda terhadap kesehatan fisik dan psikis
bangsa Indonesia harus segera dipulihkan dan dinormalkan dengan cara terus
maupun yang ada dinegeri Belanda. Para mahasiswa ini secara teratur
Latar belakang didirikannya PNI adalah akibat dari situasi sosio-politik serta
pasca dilarangnya kegiatan yang berbau komunis, pada tahun 1927 berdirilah
PNI yang dipelopori oleh Soekarno dan mayoritasnya anggotanya berasal dari
pada organisasi lain. Tujuan PNI pada waktu adalah mencapai Indonesia
merdeka, dengan asas self help atau berdikari, nonkoperasi, serta marhaenisme.
Dalam perjuangannya seringkali PNI melalui Soekarno sebagai penarik massa karena
kelihaianya akan berorasi mampu membuat PNI menjadi organisasi yang banyak
pengikutnya, selain itu Soekarno pun selalu membuat propaganda yang mampu
pemerintah kolonial, serta perlawanan antara front kulit putih dengan sawo matang.
Perjuangan PNI yang semakin subur ternyata pengundang petaka bagi Sukarno.
Organisasi yang semakin keras mulai dicium oleh polisi Belanda. Sukarno dan
partainya dituduh akan melakuakn revolusi. Dari berita itulah, pada 29 desember 1929
intimidasi Belanda, pada 1930 PNI mengadakan rapat (konferensi) luar biasa untuk
kemudian menjadi milik para pelajar dan pemuda yang kemudian terhimpun
K. Partindo
Partindo merupakan pecahan dari PNI pimpinan Soekarno dan setelah
dalam partai baru ini oleh Mr. Sartono karena dengan adanya Soekarno di
Tujuan dari Partindo sendiri ialah mencapai satu negara Republik Indonesia
merdeka dan kemerdekaan akan tercapai jika ada persatuan seluruh bangsa
Partindo pun semakin rutin mengadakan kongres dan pada setiap kongresnya
peraturan larangan bagi para pegawai negeri untuk tidak jadi anggota Partindo,
dan dibuang ke Ende Flores, dan Partindo pun menjadi sempit ruang geraknya
rakyat melalui kegiatan ekonomi, sosial, dan politik. Pada pertengahan bulan
yang didirikan PBI memiliki pengaruh luas di kalangan petani dan berhasil
ekonomi.
Pada waktu itu gerakan nonkooperasi sedang dalam kematian maka tidak
menang tidak cocok dengan politik pemerintah organisasi ini tidak segan-segan
para anggotanya boleh duduk dalam badan perwakilan, organisasi ini bercorak
Pemimpin Gerindo tidak setuju dengan sebagian kaum nasionalis yang lebih
setuju pada faham fasisme daripada demokrsi. Untuk itu Gerindo bergerak di
bawah tanah memerangi fasisme, dengan dana 2.500 Yen Jepang pemberian
pada tanggal 21 Juli 1939 di Jakarta. Sifatnya koperasi dengan mengusung asas
diwakili oleh Parindra, Gerindo dan Gapi, tetapi organisasi ini tidak dapat
berbuat banyak.
Belanda makin sulit dengan berbagai desakan dari rakyat Indonesia untuk
Kekuatan politik pada waktu itu : Parindra terdiri dari golongan menengah,
menewngah dan kecil serta bekas anggota PKI. Anggota PNI lama menyebar ke
yang tergabung dalam Gapi ada 47.000 anggota, sedangkan MIAI berjumlah
tanah (ilegal) dan ada juga yang bekerjasama dengan Jepang (legal). Adapun
gerakan yang dipimpin oleh syahrir dan Amir Syarifudin, akan tetapi Syahrir
mendirikan "Gerakan Tiga A" pada bulan April 1942. untuk memimpin
Gerakan Tiga A (Jepang pemimpin Asia, Pelindung Asia dan Pemimpin Asia)".
untuk keperluan peran maupun untuk pengangkuta bahan pangan. Selain itu,
hari". Maksud didirikannya badan ini adalah untuk menyelidiki hal-hal penting
diresmikan pada tanggal 28 mei 1945 bertempat di Gedung Chuo Sang In, di
Moeh. Jamin, dan A.A Maramis. Kemudian panitia kecil ini melakukan
R. Sekitar Proklamasi
dihasiri utisan pemuda, pelajar dan mahasiswa dari seluruh Jawa. Mereka
2. Rengasdengklok
Perbedaan pendapat terjadi antara golongan tua dan golongan terjadi sebelum
Nagasaki, tak ada pilihan lain selain menyerah ke Sekutu. Karena Sekutu belum
pemimpin negara ini. Untuk itu PPKI mengadakan sidang pertama pada
tanggal 18 Agustus 1945, dipimpin oleh Ir. Soekarno. Dalam sidang ini
diputuskan hal penting, yaitu pengesahan UUD 45, pemilihan presiden dan
wakil presiden. Pengusulan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai presiden
dan wakil presiden Sidang PPKI yang pertama dilangsungkan pada hari Sabtu,
Perjanjian Potsdam (salah satu kota di Jerman) tahun 1945 memberi kekuasan
yang sebelumnya diambil alih oleh negara-negara porors axis (Jerman, Jepang
untuk segera dibebaskan dari Jepang dan menunggu Tentara Sekutu untuk
situasi dan kondisi yang dihadapi oleh tentara Inggris di Indonesia dalam posisi
yang terjepit. Antara kepentingan Belanda dan kenyataan yang dihadapi bahwa
memandang bahwa yang paling aman bagi tentara Inggris untuk bertugas di
Indonesia.
Sementara itu di Bali, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat Daya pertempuran
antara pihak Indonesia dan Belanda berjalan terus. Di Sulawesi Barat Daya,
dan Belanda. Ada beberapa periode yang dapat dikatakan bahwa pertempuran
relatif berhenti, yaitu pada beberapa bulan sebelum pasukan Inggris menarik
diri pada tahun akhir November 1946, satu dua bulan setelah perjanjian
terjadi.
B. Menuju Perundingan
diperlukan agar wakil Indonesia akan dilihat sebagai orang-orang yang tidak
Pihak Belanda menolak usul dari pihak Indonesia. Van Mook secara pribadi
Pada akhir Maret 1946, Sjahrir memberikan jawaban yang meminta Belanda
mengakui kedaulatan de facto Republik Indonesia atas Jawa dan Sumatra serta
meminta kerjasama dalam membentuk RIS.
Belanda melakukan agresi militer pada 21 Juli 1947. Belanda tidak menyebut
Republik Indonesia.
1947 dan merupakan suatu konferensi Asia pertama. Arti Inter-Asian Relations
di Asia. Republik Indonesia mengirimkan suatu delegasi yang besar yang terdiri
dari tiga puluh orang, dengan ketua Abu Hanifah. Sjahrir bersama Agus Salim
tersebut adalah Mesir, Irak, Syria, Lebanon, Saudi Arabia, Afghanistan, dan
Yaman.
dan Belanda menjadi buruk. Hubungan buruk itu ditandai dengan sering
karena Moh Hatta dianggap telah menarik kembali janjinya kepada Menteri
berunding selama satu tahun tanpa hasil. Belanda selalu mengulur waktu, dan
Pada persidangan DK-PBB ke-173 tanggal 1 Agustus 1947 muncul suatu sikap
oleh Ketua DK-PBB, Faris El Kouri. Laporan tersebut diterima sehari kemudian
oleh Amir Sjariffudin yang sedang ditahan oleh Belanda di Jakarta. Belanda
negeri Belanda.
anggota DK-PBB. India dan Australia diminta bantuannya oleh pihak Indonesia
dan para pimpinan Republik bersedia diajak berunding dan menilai Cochran
yang lama. Akhirnya pada l7 Mei 1949, perundingan yang disponsori oleh
dengan
Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta untuk memberikan "jaminan pribadi"
perang gerilya.
D. KonferensiMejaBundar(KMB)
Belanda dan mengundang Ir. Soekarno untuk menghadiri Konferensi itu di Den
syarat, yaitu:
perundingan.
dan Republik akan dilaksanakan secara serentak oleh kedua belah pihak pada 3
Sumatera. Sesudah tanggal tersebut, delegasi Republik dan delegasi BFO yang
masing-masing diketuai oleh perdana menteri Hatta dan Sultan Hamid dari
Republik Indonesia.
BAB XIII
A. Hakikat Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti
untuk mencapai tujuan dengan alat=alat sesedikit mungkin. Di bawah ini akan
atau hukum- hukum dan teori-teorinya akan tergantung kepada konteks ruang
dan waktu serta tidak mutlak. Jadi sifat keberlakuan dalil-dalil atau hokumhukumnya adalah
bersyarat. Yaitu bila yang lainnya tidak berubah Syarat ini
bisa disebut juga dengan "Cateris Paribus". Hal ini disebabkan oleh
di mana tingkah laku tersebut juga dipengaruhi atau tergantung kepada situasi
dan kondisi yang berlaku pada suatu saat. Jadi ilmu ekonomi sebagai bagian
dari ilmu sosial tetap tidak dapat melepaskan dirinya dari keterbatasanketerbatasan yang
dimiliki oleh ilmu sosial.
Ragnar Frisch pada tahun 1933, untuk diterapkan pada studi mengenai
hubungan antar agregat ekonomi yang bersifat luas, seperti; pendapatan
moneter dilaksanakan oleh bank sentral, sebagai contoh oleh Bank Indonesia.
Ketat/tidaknya kebijakan ini dapat diukur dari tingkat suku bunga riil (suku
berbeda dari kebijakan fiskal., kebijakan ini bisa dikaji ulang dan diubah secara
yang tunduk pada ketentuan- ketentuan yang telah mendapat engesahan dari
badan legislatif.
Terdapat enam topik yang sering dipresentasikan dalam ekonomi mikro, yakni;
(1) teori perilaku konsumen, (2) teori pertukaran, (3) teori produksi dan biaya,
(4) teori perusahaan, (5) teori distribusi, dan (6) teori ekonomi kesejahteraan
(Asimakopulos, 2000: 661). Tema umum yang mendasari semua topik tersebut
adalah upaya dari para aktor individual untuk meraih suatu posisi yang optimal,
memaksimalkan laba mereka, dan ini berarti bahwa dengan tingkat output
Skarsitas" atau "kelangkaan" adalah sebuah prinsip bahwa sebagian besar barang
yang diinginkan orang hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas (kecuali seperti
barang bebas seperti udara). Dengan demikian barang umumnya dalam keadaan langka
dan harus dijatah, baik melaui mekanisme harga maupun cara lainnya
2. Produksi
"Produksi" dapat diartikan secara luas dan sempit. Dalam pengertian luas
"produksi" adalah segala usaha untuk menambah atau mempertinggi nilai atau
faedah dari sesuatu barang. Sedangkan dalam arti sempit "produksi" adalah
segala usaha dan aktivitas untuk menciptakan suatu barang atau mengubah
3. Konsumsi
Nordhaus
4. Investasi
"Investasi" dapat diartikan sebagai perubahan stok modal dalam kurun waktu
tertentu, bisanya satu tahun buku (Mullineux, 2000: 522). Makna "investasi"
obligasi yang nantinya akan akan dijual kembali begitu harganya meningkat,
dan hal itu lebih terkait dengan analisis jasa. "Investasi" juga berbeda dari
5. Pasar
"Pasar" adalah sebuah mekanisme yang melaluinya para pembeli dan para
barang dan jasa (Samuelson dan Nordhaus: 2003; 29). Dengan demikian pasar
6. Uang
Uang secara umum dilihat dari fungsinya dapat didefinisikan sebagai alat tukar
(Sastradipoera, 1991: 397- 398). Uang juga berfungsi sebagai sebagai satuan ukuran
(standard for valuing things) maupun memiliki fungsi turunan (seperti sebagai standard
perincian utang atau standard deferred payments, dan sebagai alat penyimpan
kekayaan).
7. Letter of Credit
"Letter of Credit" (L/C) adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas
permintaan importir nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan kepada eksportir
8. Neraca Pembayaran
lainnya (Thirlwall, 2000: 58). Penerimaan valuta asing dari penjualan barang
dan jasa disebut ekspor dan sebagai item kredit dalam apa yang disebut neraca
transaksi berjalan (current account) yang merupakan salah satu bagian dari
neraca berjalan.
9. Bank (Perbankan)
Istilah "bank" mempunyai arti yang sebenarnya dan sudah berakar khususnya
yang dimaksud adalah "meja" yang sering dipakai tempat penukaran uang di
pasar pada Abad Pertengahan dan bukan "meja" yang dipakai oleh para "lintah
darat"
10. Koperasi
11. KebutuhanDasar
Menurut Townsend (2000: 61) istilah kebutuhan dasar dipakai secara luas sejak
Konverensi Tenaga Kerja Dunia (ILO) yang berlangsung di Jenewa tahun 1976,
12. Kewirausahaan
(Samuelson dan nordhaus, (1990: 518). Dari kata entrepreneur tersebut maka
usaha", sampai "petualang". Para wira usaha adalah penggerak atau motor
sentral.
13. Perpajakan
pendapatan negara
14. Periklanan
Istilah "perikalanan" mengacu pada suatu komunikasi pasar yang dilakukan para
penjuan barang dan jasa. Pada mulanya yang paling banyak memperhatikan bidang ini
ini adalah para ekonom, dan pembahasannya didasrkan pada konsep kunci informasi
15. PerseroanTerbatas
politik perekonomian RI terpancang dalam UUD 1945 pasal 33. Sementara itu,
usaha partekelir.
kekeluargaan.
c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
layak.
ekonomi rakyat.
berkeadilan sosial :
multikultural
konstitusionilnya adalah UUD 1945 pasal 23, 27, 33, dan 34 (Cornelis Rintuh,
1995: 43). Dari butir-butir tersebut, keadilan menjadi sangat utama di dalam
sekaligus.
Berikut dibahas mengenai Sejarah Ekonomi Indonesia yang disadur dari buku
Daya tarik Indonesia akan sumber daya alam dan rempah- rempah membuat
Sebelum merdeka
negri.
Kondisi Ekonomi Indonesia pada masa liberal masih sangat buruk. Hal ini
yang telah ditetapkan dalam hasil KMB. Beban tersebut berupa utang luar
di Belanda.
5) Defisit yang harus ditanggung pemerintah RI pada waktu itu sebesar Rp. 5,1
miliar.
sebagai berikut.
Pemerintahan reformasi diawali pada tahun 1998. Peristiwa ini dipelopori oleh
ribuan mahasiswa yang berdemo menuntut presiden Soeharto untuk turun dari
merugikan Negara dan banyak yang melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Indonesia sebagai akibat krisis moneter di Asia yang dampaknya sangat terasa
di Indonesia. Nilai rupiah yang semula 1 US$ senilai Rp. 2.000,-menjadi sekitar
Rp. 10.000,- bahkan mencapai Rp. 12.000,- (5 kali lipat penurunan nilai rupiah
terhadap dolar). Artinya, nilai Rp. 1.000.000,- sebelum tahun 1998 senilai
dengan 500 US$ namun setelah tahun 1998 menjadi hanya 100 US$.
Boediono, 2009-2014)
Kondisi perekonomian pada masa pemerintahan SBY mengalami
pemulihan ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008
hingga 2009.
mencapai 5,5-6 persen pada 2010 dan meningkat menjadi 6-6.5 persen pada
2011. Dengan demikian prospek ekonomi Indonesia akan lebih baik dari
ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini antara lain adalah:
1. Kemiskinan
Data BPS menunjukkan bahwa angka kemiskinan Indonesia pada tahun 2008
masih berada pada tingkat yang cukup tinggi, yaitu 15,42. Angka ini memang
pembangunan tersebut.
3. Pengangguran
Data BPS menunjukkan bahwa angka pengangguran terbuka pada tahun 2009
dibanding dengan tahun sebelumnya menunjukkan kenaikan hingga menjadi
9%. Apabila jumlah penduduk Indonesia pada pertengahan 2009 naik menjadi
sekitar 242,5 juta jiwa, ini berarti jumlah penganggur di Indonesia pada tahun
Data Moneter Bank Indonesia 2009 menunjukkan bahwa tingkat inflasi pada
bulan Januari 2009 adalah 9,17%. Tingkat inflasi ini lebih rendah dibanding
tingkat inflasi pada bulan Desember 2008 yaitu 11,06%. Namun demikian,
tingkat inflasi itu masih harus ditekan lebih rendah lagi agar daya beli
(diatur) luar negeri, misalnya dalam hal pengelolaan SDA (sumber daya alam).
Hal ini mengakibatkan hasil yang diperoleh bangsa Indo-nesia dari pengelolaan
D. Koperasi,SolusiMasalahPerekonomianIndonesia
Sekarang marilah kita coba mengaitkan koperasi sebagai suatu sistem ekonomi
di muka.
lambat
rakyat. Dalam hal ini, koperasi akan menjadi wadah kegiatan ekonomi rakyat
Mereka ini pada umumnya tidak mungkin tertampung pada badan usaha lain
rakyat yang menjadi anggota koperasi akan meningkat taraf hidupnya sesuai
dengan tujuan koperasi. Dalam peningkatan taraf hidup ini berarti terjadi
sekitarnya, tentu kope- rasi akan dapat menciptakan lapangan kerja bagi
kerja tersendiri.
BAB XV
A. Pendahuluan
sebuah upaya pelaksanaan dari amanat konstitusi UUD Tahun 1945, yang sejak
awal diadakan sebagai panduan dasar dalam dimensi nomatif dan/atau yuridis
adalah proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang
makro (nasional) dan mikro. Makna penting dari pembangunan adalah adanya
semua proses perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan
terencana.
menengah,
D. StrategiNormatifPenyusunanKebijakanPerencanaan Pembangunan
Nasional
Berkenaan dengan GBHN dalam status yuridisnya sebagai TAP MPR sebagai
disandarkan pada aturan-aturan hukum yang ada, meskipun GBHN juga dapat
Dengan ditetapkannya UUD 1945, NKRI telah memiliki sebuah konstitusi, yang
Pembukaan UUD 1945 merupakan bagian dari UUD 1945 atau merupakan
berlakunya (oleh negara); segi negatifnya, Pembukaan dapat diubah oleh MPR
Dalam negara hukum, supremasi hukum pun harus menjamin bahwa HAM
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh hukum; HAM harus sebagai ciri negara
hukum.
melekat pada manusia (atau melekat pada kodrat manusia), yang harus diakui
dan dihormati oleh masyarakat dan negara. HAM itu universal, tidak tersekat
oleh suku, bangsa, dan agama; tetapi tatkala HAM dirumuskan dalam UUD
masing-masing.
yang terlibat, di samping hak negara untuk mengatur kehidupan berbangsa dan
komponen strategis bangsa lainnya, (d) sebagai bagian dari sistem nasional, (e)
pemberdayaan bangsa.
(DN), dan tujuan negara (TN) di Negara Kesatuan Republik Indonesia, ia harus
dijadikan sistem nilai acuan (paradigma) dalam memahami UUD 1945. Selanjutnya,
karena UUD 1945 merupakan hukum dasar (yang tertulis) bagi segala norma moral
secara harmonis dengan memperhatikan potensi pada saat ini dan masa depan dalam
interpretasi yang lahir dari pemikiran kaum environmentalist dan ada pula
interpretasi yang datang dari para pakar dalam donor agencies. Kedua
negara berkembang.