Anda di halaman 1dari 6

NAMA : PUTRI INAYAH H.s.

STAMBUK : A40120271
KELAS : G

“Uts Pendidikan IPS SD”

1. Jelaskan rasionalisasi pembelajaran IPS yang berkaitan dengan dimensi manusia!


2. Jelaskan makna pendidikan IPS SD!
3. Apa saja ruang lingkup kajian IPS? Di mana letak perbedaan antara IPS dengan ilmu sosial?
4. Apa tujuan pendidikan IPS?
5. Anda telah menyusun makalah dan mempresentasikannya. Tulis judul makalah Anda dan jelaskan
apa urgensi mempelajari konsep makalah anda bagi mahasiswa PGSD?

“Jawab”

1. Rasional Mempelajari IPS Pengajaran IPS (social studies), sangat penting bagi jenjang
pendidikan dasar dan menengah karena siswa yang datang ke sekolah berasal dari
lingkungan yang berbeda-beda. Pengenalan mereka tentang masyarakat tempat
mereka menjadi anggota diwarnai oleh lingkungan mereka tersebut. Sekolah
bukanlah satu-satunya wahana atau sarana untuk mengenal masyarakat. Para siswa
dapat belajar mengenal dan mempelajari masyarakat baik melalui media massa,
media cetak maupun media elektronika, misalnya melalui acara televisi, siaran radio,
membaca koran.
Pengenalan siswa melalui wahana luar sekolah mungkin masih bersifat umum
terpisah-pisah dan samar-samar. Oleh karena itu agar pengenalan tersebut dapat
lebih bermakna, maka bahan atau informasi yang masih umum dan samar-samar
tersebut perlu disistematisasikan. Dengan demikian sekolah mempunyai peran dan
kedudukan yang penting karena apa yang telah diperoleh di luar sekolah,
dikembangkan dan diintegrasikan menjadi sesuatu yang lebih bermakna di sekolah,
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kematangan siswa.

2. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial
dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.
Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta
kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan.
Pengertian Pendidikan IPS yang pertama berlaku untuk pendidikan dasar dan
menengah sedangkan yang kedua berlaku untuk perguruan tinggi. Perbedaan dari
dua definisi ini terletak pada istilah ‘penyederhanaan’ untuk pendidikan dasar dan
menengah sedangkan untuk perguruan tinggi ada istilah ‘seleksi’. Menurut Somantri,
istilah penyederhanaan digunakan pada Pendidikan IPS pada pendidikan dasar dan
menengah dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa tingkat kesukaran bahan harus
sesuai dengan tingkat kecerdasan dan minat peserta didik sedangkan tingkat
kesukaran untuk perguruan tinggi adalah sama dengan dtingkat kesukaran
perguruan tinggi.
Adanya pembedaan definisi Pendidikan IPS di Indonesia ini berimplikasi bahwa
Pendidikan IPS dapat dibedakan atas dua, yakni Pendidikan IPS sebagai mata
pelajaran dan Pendidikan IPS sebagai kajian akademik. Pendidikan IPS sebagai mata
pelajaran terdapat dalam kurikulum sekolah mulai tingkat sekolah dasar (SD) hingga
sekolah menengah (SMP/MTs dan SMA/MA/SMK). Pendidikan IPS pada kurikulum
sekolah (satuan pendidikan), pada hakikatnya merupakan mata pelajaran wajib
sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39.
Pendidikan IPS untuk tingkat sekolah sangat erat kaitannya dengan disiplin ilmu-ilmu
sosial yang terintegrasi dengan humaniora dan ilmu pengetahuan alam yang dikemas
secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran di sekolah. Oleh
karena itu, IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan
para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk
memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil
keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi
warga negara yang baik.
Pendidikan IPS sebagai kajian akademik disebut juga IPS sebagai pendidikan disiplin
ilmu adalah Pendidikan IPS sebagai seleksi dan integrasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial
dan disiplin ilmu lain yang relevan, dikemas secara psikologis, ilmiah, pedagogis dan
sosial-kultural untuk tujuan pendidikan. Artinya, berbagai tradisi dalam ilmu sosial
termasuk konsep, struktur, cara kerja ilmuwan sosial, aspek metode maupun aspek
nilai yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial, dikemas secara psikologis, ilmiah,
pedagogis dan sosial-kultural untuk kepentingan pendidikan.
Untuk memahami masalah Pendidikan IPS, seseorang hendaknya memiliki
pemahaman yang baik tentang disiplin ilmu-ilmu sosial yang meliputi struktur, ide
fundamental, pertanyaan pokok, metode yang digunakan dan konsep-konsep setiap
disiplin ilmu, di samping pemahamannya tentang prinsip-prinsip kependidikan dan
psikologi serta permasalahan sosial.
Lebih jauh, calon guru IPS hendaknya punya pemahaman yang baik tentang disiplin
ilmu sosial yang meliputi struktur, ide fundamental, pertanyaan pokok, metode yang
digunakan dan konsep-konsep setiap disiplin ilmu, di samping pemahamannya
tentang prinsip-prinsip kependidikan dan psikologis serta karakter peserta didik.

3. - Ruang Lingkup Pendidikan IPS


Tasrif (2008: 4) membagi ruang lingkup IPS menjadi beberapa aspek berikut:
1. Ditinjau dari ruang lingkup hubungan mencakup hubungan sosial, hubungan ekonomi,
hubungan psikologi, hubungan budaya, hubungan sejarah, hubungan geografi, dan
hubungan politik.
2) Ditinjau dari segi kelompoknya adalah dapat berupa keluarga, rukun tetangga, kampong,
warga desa, organisasi masyarakat dan bangsa.
3) Ditinjau dari tingkatannya meliputi tingkat lokal, regional dan global.
4) Ditinjau dari lingkup interaksi dapat berupa kebudayaan, politik dan ekonomi.
Berdasarkan Permendiknas 2006 tentang Standar Isi, menjelaskan bahwa ruang
lingkup mata pelajaran IPS meliputi: (1) Manusia, tempat, dan lingkungan; (2) Waktu,
keberlanjutan, dan perubahan; (3) Sistem sosial dan budaya; dan (4) Perilaku ekonomi dan
kesejahteraan.
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang
melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia
memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan
kejiwaannya; memanfaatkan sumber daya yang ada di permukaan bumi; mengatur
kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka
mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya, IPS mempelajari, menelaah,
dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks sosialnya
atau manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan pertimbangn bahwa manusia dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS
pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap
jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda
dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala
dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah.Terutama gejala dan
masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik di sd

- Ilmu sosial adalah ilmu yang didasari berdasarkan suatu nilai dalam
berkependudukan yang bertempat di suatu Negara.
ilmu pengetahuan sosial lebih diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang
masyarakat”. Ilmu Pengetahuan Sosial itu sendiri mempunyai arti ilmu yang mempelajari
tentang hubungan social di dalam bermasyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial juga
mengajarkan kita dalam berinteraksi yang baik dengan masyarakat sekitar. Misalnya, kita
harus menghormati orang yang lebih tua, berbicara dengan bahasa yang baik dan benar,
dan bersikap sopan santun.

perbedaan : Ilmu Sosial diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial
diberikan hanya di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.Ilmu Sosial merupakan satu
matakuliah yang tunggal, sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari
sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).Ilmu Sosial lebih tertuju kepada
pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada
pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.

4. Tujuan pendidikan IPS tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang
dirumuskan berdasarkan pada falsafah negara Pancasila dan UUD 1945, yaitu:
Berdasarkan pada falsafah negara tersebut, maka telah dirumuskan tujuan
pendidikan nasional, yaitu: membentuk manusia pembangunan yang ber-
Pancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rokhaninya,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas
dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh
tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai
budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya, dan mencintai sesama manusia
sesuai ketentuan yang termaksud dalam UUD 1945.
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional di atas, maka tujuan pendidikan di atas
harus dikaitkan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan tantangan-tantangan
kehidupan yang akan dihadapi siswa. Beberapa pendapat yang berkaitan dengan
tujuan pendidikan IPS, yaitu:
Kurikulum 2004 (tingkat SD) menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial bertujuan
untuk:
mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan
kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan
masalah, dan keterampilan sosial
membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk, baik secara nasional maupun global.

5.Judul makalah Individu dan masyarakat sesuai budaya jadi pentingnya


mempelajari makalah tentang individu dan masyarakat sesuai budaya bagi
mahasiswa pgsd yaitu karena :

Individu
Individu merupakan unit terkecil dalam sebuah masyarakat. Dalam ilmu sosial,
individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri
dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut,
yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling
bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan
memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.

Masyarakat
Masyarakat merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti
manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu
merupakan jaringan perhubungan antara individu. Dari segi pelaksanaan, masyarakat
adalah sesuatu yang dibuat – atau tidak dibuat – oleh kumpulan orang orang.
Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.
Perkataan society (masyarakat) datang daripada bahasa Latin societas,
“perhubungan baik dengan orang lain”. Perkataan societas diambil dari socius yang
bererti “teman”, maka makna masyarakat itu adalah berkait rapat dengan apa yang
dikatakan sosial. Ini bermakna telah tersirat dalam kata masyarakat bahawa ahli-
ahlinya mempunyai kepentingan dan matlamat yang sama. Maka, masyarakat selalu
digunakan untuk menggambarkan rakyat sesebuah negara.
Oleh kerana itu sebuah masyarakat yang inginkan kestabilan memerlukan ahli-ahli
yang sanggup menolong antara satu sama lain, maka mereka perlu mematuhi nilai-
nilai murni sepertikerakyatan, hak dan etika. Ini merupakan perkara asas untuk
mencapai keadilan. Jika nilai-nilai ini gagal dipatuhi, orang akan mengatakan
sesebuah masyarakat tersebut sebagai tidak adil dan musibah akan berlaku.
Walaupun setiap masyarakat itu berbeda, namun cara masyarakat musnah adalah
selalu sama: penipuan, pencurian, keganasan, peperangan dan juga kadangkala
penghapusan etnikjika perasaan perkauman itu timbul. Masyarakat yang baru akan
muncul.

Budaya (Kebudayaan)

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam
bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.

Unsur-unsur yang MempengaruhiBudaya

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:


alat-alat teknologi
sistem ekonomi
keluarga
kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat
untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
organisasi ekonomi
alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga
adalah lembaga pendidikan utama)
organisasi kekuatan (politik)
Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal
categories of culture) yaitu:
- Bahasa
- sistem pengetahuan
- sistem tekhnologi dan peralatan
- sistem kesenian
- sistem mata pencarian hidup
- sistem religi
- sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan
KomponenKebudayaan

Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen,


menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
Kebudayaan material
Kebudayaan material

Anda mungkin juga menyukai