Anda di halaman 1dari 9

hakikat pembelajaran IPS SD

October 30, 2012 by suuphierhero

2.1 Definisi Pembelajaran IPS

Setiap pengajar seyogyanya mengetahui dan menghayati sepenuhnya mengapa ia mengajar


sesuatu mata pelajaran tertentu. Begitu juga dengan pengajar IPS, untuk menghindari dari
“pertukangan” maka membelajarkan peserta didik seharusnya dilakukan secara berwawasan.

Secara sederhana IPS ada yang mengartikan sebagai studi tentang manusia yang dipelajari oleh
anak didikdi tingkat sekolah dasar dan menengah. IPS sering disebut dengan istilah Social
Education dan Social Learning. Kedua istilah tersebut menurut Cheppy lebih menitik beratkan
kepada berbagai pengalaman di sekolah yang dipandang dapat membantu anak didituntut lebih
mampu bergaul di tengah-tengah masyarakat.

Istilah IlmuPengetahuan Sosial (IPS) dan keberadaannyha dalam kurikulum persekolahan di


Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan keberadaan Social studies (Studi Sosial) di
Amerika Serikat. Oleh karenanya gerakan dan paham social studies di Amerika banyak
mempengaruhi pemikiran mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia.

IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji
masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui
pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek
psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas tentang IPS, maka penting untuk dikemukakan
beberapa pengertian social studies dan IPS menurut

para ahli.
• Edgar B Wesley menyatakan bahwa social studies are the social sciences simplified for
paedagogieal purposes in school. The social studies consist of geografy history, economic,
sociology, civics and various combination of these subjects.
• John Jarolimek mengemukakan bahwa The social studies as a part of
elementary school curriculum draw subject-matter content from the social science, history,
sociology, political science, social psychology,
philosophy, antropology, and economic. The social studies have been
defined as “ those portion of the social science… selected for instructional purposes”

Demikian beberapa pengertian yang dikembangkan di Amerika Serikat oleh beberapa tokoh
pendidikan terkenal. Pengembangan IPS di Indonesia banyak mengambil ide-ide dasar dari
pendapat-pendapat yang dikembangkan di Amerika Serikat tersebut. Tujuan, materi, dan
penanganannya dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan nasional dan aspirasi masyarakat
Indonesia. Hal ini didasarkan pada realitas, gejala, dan problem sosial yang menjadi kajian IPS
yang tidak sama dengan negara-negara lain. Setiap negara memiliki perkembangan dan model
pengembangan social studies yang berbeda.

Berikut pengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS di Indonesia.
• Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan
dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi
budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi
manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi
dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
• Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan
SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a) menurunkan tingkat
kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi
pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah
dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka
cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi
pelajaran yang mudah dicerna.
• S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi
atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS
merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran
manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah,
ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
• Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi
yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang
berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benarbenar dapat dipahami
dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai
ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan
sekolahsekolah.

Studi Sosial bukan merupakan bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih
merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalaj social. Dalam kerangka kerja
pengkajian studi social menggunakan bidang-bidang keilmuan yang termasuk bidang-bidang
ilmu social.

Tugas studi social sebagai suatu bidang studi mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke tingkat
pendidikan yang lebih tinggi, dengan tujuan membina warga masyarakat yang mampu
menyelaraskan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan social, serta membantu
melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah social yang dihadapinya

Ilmu pengetahuan Sosial Ilmu-ilmu Sosial


Mengkaji padamasalah-masalah yang terjadi di
Suatu disiplin ilmu
masyarakat
Menggunakan pendekatan multidisiplin atau Mengguna pendekatan disiplin ilmu atau
interdisiplin monodisiplin
IPS dirancang untuk kepentingan kependidikan Ilmu-ilmu social keberadaannya bias di sunia
oleh karena itu, keberadaan IPS lebih persekolahan, perguruan tinggi atau dipelajari
memfokuskan pada dunia persekolahan di masyarakat umum

Dengan demikian, IPS bukan ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada
pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis
keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah
sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan
masingmasing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang
terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas,
yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan
demikian siswa dan siswi yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan
dibekali pengetahuan tentang masa lampau umat manusia.

Dengan bertolak dari uraian di depan, kegiatan belajar mengajar IPS membahas manusia dengan
lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada masa lampau, sekarang, dan masa
mendatang, baik pada lingkungan yang dekat maupun lingkungan yang jauh dari siswa dan
siswi. Oleh karena itu, guru IPS harus sungguh-sungguh memahami apa dan bagaimana bidang
studi IPS itu.

2.2 Rasional Pembelajaran IPS

Manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan YME yang menjadi penghuni di permukaan
plane tbumi ini,yang senantiasa berhadapan atau berhubungan dengan dimensi-dimensi ruang,
waktu dan berbagai bentuk kebutuhan (Needs) serta berbagai bentuk peristiwa baik dalam sekala
individual maupun dalam skala kelompok (satuan social). Berkenaan dengan sebagian dari
hakikat dari makhluk manusia tadi, dan kemudian dihadapkan pada beberapa disiplin ilmu social,
maka tentu saja terdapat relasi, relevansi dan fungsi yang cukup signifikan. Dimensi ruang
(permukaan bumi) dengan segala fenomenannya, sangat relevan menjadi objek atau kajian
geografi. Sedangkan dimensi manusia baik dalam skala individual maupun dalam skala
kelompok (masyarakat dan satuan social lainnya) sangat relevan menjadi bahan kajian atau
telaah disiplin sosiologi dan psikologi social. Kemudian dimensi waktu dan peristiwa-peristiwa
yang dialami manusia dari waktu ke waktu sangat relevan menjadi objek /bahan kajian bagi
disiplin ilmu sejarah.sedangkan dimensi kebutuhan (needs) yang senantiasa memiliki
karakteristik atau sifat keterbatasan(kelangkaan) sangat tepat menjadi objek kajian bagi disiplin
ilmu ekonomi..

Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pengembangan Sumber Daya


Manusia (SDM) berkualitas di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini harus
bersamaan dengan pengembangan nilai-nilai. Dengan pengembangan nilai-nilai tersebut
diharapkan sumber daya manusia Indonesia memiliki pengetahuan, keterampilan, kpedulian,
kesadaran, dan tanggungjawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat, bangsa, dan negaranya
bagi pengembangan kini dan mendatang. Nilai-nilai tersebut menurut Nutrsid Sumaatmadja
(1997), yaitu sebagai berikut:
1. a. Nilai Edukatif

Dalam proses peningkatan perilaku sosial melalui pembinaan nilai edukatif, tidak hanya terbatas
pada perilaku kognitif, melainkan lebih mendalam lagi berkenaan dengan perilaku afektifnya.
Melalui pendidikan IPS perasaan, kesadaran, penghayatan, sikap, kepedulian, dan tanggung
jawab sosial peserta didik ditingkatkan. Kepedulian dan tanggungjawab sosial secara nyata
dikembangkan dalam pendidikan IPS untuk mengubah perilaku peserta didik bekerja sama,
gotong royong, dan membantu pihak-pihak yang membutuhkan.

1. b. Nilai Praktis

Pendidikan dianggap tidak memiliki makna yang baik jika tidak memiliki nilai yang praktis
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pokok bahasan IPS itu harusnya digali dari
krhidupan sehari-hari. Dalam hal ini, nilai praktis itu disesuaikan dengan tingkat usia dan
kegiatan peserta didik sehari-hari. Pembelajaran pada pendidikan IPS tersebut diproses secara
menarik, tidak terlepas dari kehidupaan sehari-hari dan secara langsung ataupun tidak langsung
memiliki nilai praktis.

1. c. Nilai Teoritis

Peserta didik dibina dan dikembangkan daya nalarnya ke arah dorongan mengetahui sendiri
kenyataan (sense of reality) dan dorongan menggali sendiri di lapangan (sense of discovery).
Dengan demikian, kemampuan mereka mengajukan “hipotesis” dan dugaan-dugaan terhadap
suatu persoalan juga berkembang. Dengan kata lain, kemampuan mereka dalam “berteori” dibina
dan dikembangkan dalam pendidikan IPS ini.

1. Nilai Filsafat

Pembahasan ruang lingkup IPS secara bertahap dan keseluruhan sesuai dengan perkembangan
kemampuan peserta didik, dapat mengembangkan kesadaran mereka selaku anggota masyarakat
atau sebagai makhluk sosial.

1. e. Nilai Ketuhanan

Pendidikan IPS dengan ruang lingkup dan aspek kgehidupan sosial yang luas cakupannya
menjadi landasan yang kuat bagi penanaman dan pengembangan nilai ketuhanan yang menjadi
kunci kebahagiaan kita baik lahir maupun batin.

2.3 Tujuan Pembelajaran IPS

IPS sebagai suatu progam pendidikan tidak hanya menyajikan tentang konsep-konsep
pengetahuan semata, namun harus pula mampu membina peserhta didik menjadi warga Negara
dan warga masyarakat yang tau akan hak dan kewajibannya, yang juga memiliki atas
kesejahteraan bersama yang seluas-luasnya. Oleh karena itu peserta didik yang dibina melalui
IPS tidak hanya memiliki pengetahuan dan kemampuan berfikir tinggi, namun peserta didik
diharapkan pula memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi terhadap diri dan
lingkungannya.

Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup IPS dapat terlihat nyata dari tujuannnya. Di
sepanjang sejarahnya selama ini IPS memiliki 5 tujuan yang penjelasannya sebagai berikut:

1. IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut dibidang social sciences jika ia nantinya
masuk ke perguruan tinggi.untuk itu maka pelajara seperti sejarah, geografi, ekonomi dan
antropologi budaya harusnya diberikan lepas-lepas sebagai vak tersendiri.
2. IPS yang bertujuan mendidik kewarganegaraan yang baik, mata pelajaran yang disajikan
oleh guru sekaligus harus ditempatkan dalam konteks budaya melalui pengolahan secara
ilmiah dan sikologis yang tepat.
3. IPS yang hakikatnya merupakan kompromi antara satudan dua tersebut di atas inilah
yang kita temukan dalam definisi IPS, sebagai “suatu penyederhanaan dan penyaringan
terhadap ilmu-ilmu social, yang penyajiannya di sekolah disesuaikan dengan kemampuan
guru dan daya tangkap peserta didik
4. IPS yang mempelajari closed area atau masalah-masalah social yang pantanbg untuk
dibicarakan di muka umum.bahannya menyangkut macam-macam pengetahuan dari
ekonomi sampai politik, dari yang social sampai cultural. Dengan cara ini, siswa dilatih
berfikir demokratis
5. Menurut pedoman khusus bidang studi IPS, tujuan bidang studi tersebut yaitu dengan
materi yang dipilih disaring dan disinkronkan kembali maka sasaran seluruh kegiaran
belajar dan pembelajaran IPS mengarah pada 2 hal. Yaitu:
1. Pembinaan warga Negara Indonesia atas dasar moral pancasila/ UUD 1945, nilai-
nilai dan sikap hidup yang dikandung oleh Pancasila/ UUD 1945 secara sadar dan
intensif ditanamkan pada siswa sehingga terpupuk kemauan dan tekad untuk
hidup bertanggung jawab demi keselamatan diri,bangsa,Negara dan tanah air.
2. Sikap sosial yang rasional dalam kehidupan. Untuk dapat memahami dan
selanjutnya mampu memecahkan masalah-masalah social perlu ada pandangan
terbuka dan rasional. Dengan berani dan sanggup melihat kenyataan yang ada,
akan terlihat segala persoalan dan akan dapat ditemukan jalan memecahkannya.
Termasuk pula kenyataan menurut sejarah perjuangan bangsa bahwa pancasila
adalah falsafah hidup yang menyelamatkan bangsa dan menjamin kesejahteraan
hidup kita bersama

v Karakteristik Mata Kuliah Konsep dasar IPS

Tujuan utama setiap pembelajaran Ilmu Sosial adalah membentuk warga Negara yang baik,
demikian pula halnya Ilmu Pengetahuan Sosial, sebagai suatu program pendidikan juga memiliki
tujuan yang sama yaitu memebentuk warga Negara yang baik. Namun, dalam proses
penyajiannya IPS memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan dengan karakteristik Ilmu
Sosial yang ada walaupun demikian, keberadaan Ilmu-ilmu Sosial tidak dapat terpisahkan dari
IPS karena konsep-komsep Ilmu-ilmu social merupakan sumber utama bagi pengembangan
materi pembelajaran program IPS.
Sebagai program pendidikan IPS yang layak harus mampu memberikan berbagai pengertian
yang mendasar, melatih berbagai ketrampilan, serta mengembangkan sikap moral yang
dibutuhkan agar peserta didik menjadi warga masyarakat yang berguna, baik bagi dirinya sendiri
maupun orang lain.

Ketiga aspek yang dikaji dalam proses pendidikan Ilmu Pengetahuan social (memberikan
berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai ketrampilan, serta mengembangkan sikap
moral yang dibutuhkan ) merupakan karakteristik IPS sendiri. Berikut adalah karakteristik
pengembangan tujuan pengajaran IPS sebagai tujuan jangka panjang, yaitu:

1. Berbagai pengertian yang selayaknya dimiliki oleh setiap peserta didik melalui
programpendidikan IPS, antara lain:
1. Aspek-aspek utama dalam lingkungan keluarga
2. Aspek-aspek utama dari lingkungan social
3. Aspek-aspek utama dari lingkungan alam sekitar
4. Kesalingtergantungan di antara Individu, masyarakat bangsa dan Negara
5. Berbagai upaya manusia beradaptasi dan bekerjasama dalam pelestarian
lingkungan
6. Berbagai cara manusia memerintah dan diperintah
7. Berbagai fungsi control social dalam kelompok
8. Hubungan timbale balik antara individu dan masyarakat
9. Berbagai cara manusia memenuhi kebutuhan dasarnya, baik ekonomi, social,
budaya dan lainnya.
10. Perkembangan-perkembangan utama dari peradaban manusia
11. Sifat-sifat yang membentuk kepribadian manusia
12. Perkembangan sikap, nilai, dan moral sebagai warga masyarakat dan negara
13. Berbagai ketrampilan yang harus dikembangkan melalui program pendidikan IPS
antaralain berikut ini
1. Berpikir kritis
2. Menganalisis dan memecahkan masalah
3. Menentukan dan mengumpulkan informas ata data
4. Mampu mengorganisasikan dan menilai secara logis
5. Mambacasan mendengarkan untuk mengerti secar nalar
6. Berbicar dan menulisyang sistematis
7. Menginterpretasikan atau membacapeta globe,bagan, statistic, dan grafik
secara akurat.
8. Menggunakan konsep ruang dan waktu
9. Ikut dalam kegiatan kelompok
10. Berbagai sikap moral yang harus dikembangkan dalam proses
pembelajaran pendidikan IPS, antara lain berikut ini
1. Menghargai harkat sesame individu
2. Yakin adanya persamaankesempatan dalam berbagaihal bagi
semua orang
3. Menjunjung tinggi supremasi hokum
4. Bekerja sama demi kebahagiaan bersama
5. Bersedia membuktikan tanggung jawab sebagai warga Negara
6. Yakin akan perlunya demokrasi
7. Yakin bahwamanusia mampu mengatur dirinya sendiri
8. Yakin bahwa problema sosila mampu dipecahkan melalui
pemikiran kritis
9. Yakin akan masa depan yang lebih baik
10. Yakin mampu menghadapi arus globalisasi secara positif

Karakteristik IPS yang lain juga ada pada pendekatan pengembangan bahan pembelajaran IPS,
dalam rangka menjawab permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam proses
pembelajaran.berikut ini penjelasan mengenai berbagai pendekatan pembelajaran IPS, antara
lain:

1. Separated Subject

Pengorganisasian kegiatan pembelajaran dalam bentuk bagian-bagian yang terpisah antara satu
dengan yang lain. Masing-masing bagian disertai dengan satu kesatuan waktu yang terpisah.
Bahan disajikan secara terpisah dan berbeda dengan bagian-baguan yang lain. Proses
pembelajran semacam ini dapat kita temukan pada sekoahlanjut tingkat atas atau SLTA, dan
tingkat perguruan tinggi.

1. Correlation of Subject

Suatu modifikasi dari bentuk pendekatan separated subject dikenalsebagai pendekatan


correlation of subject. Melalui pendekatan ini, sebagai pengajaran music, misalnya atau suatu
wacana, dapat dihubungkan denagn konsep-konsep yang adadalam IPS. Masalah pemilihan
bacaan yang dapat dikaitkan dengan topic-topik IPS, hendaknya diseleksi sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran, serta pengaturan waktu yang telah ada.

Dengan perencanaan yang seperti ini, diharapkan akan dapat dihindari pemisahan subjek-subjek
yang ada, namun tetap menunjukkan antar hubungan antara ilmu-ilmu social yang ada.

1. Integration of Fusion

Pada sisi yang lain sering kita saksikan para pembelajar kurang mampu mengetahui batas-batas
yang ada di antar berbagai subjek sehingga seolah-olah kabur.Nilai utamadigunakannya
pendekatan ini adalah dengan digunakannya seluruh subjek untuk meningkatkan proses
pembelajaran.Namun, kelemahan yang sering pula Nampak adalah apabila guru terlalu bertumpu
atau terlalu mendasarkan pada suatu subjek tertentu,dan kurang memperhatikan keterampilan
mengajarnya.Apabila hal ini terjadi maka bahasan dapat mengahambat IPS karena alokasi waktu
yang sedikit, terutama untuk mengembangkan kreatifitas-kreatifitas yang dipersyaratkan proses
pembelajaran tersebut.

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Ilmu Pengethauan Sosial (IPS) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang
akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah
social. Dalam kerangka kerja pengkajiannya Ilmu Pengethuan Sosial (IPS) menggunakan
bidang-bidang keilmuan yang termasuk bidang-bidang ilmu sosial.

Kerangka kerja Ilmu Pengethuan Sosial (IPS) tidak menekankan pada bidang teoritis, tetapi lebih
kepada bidang-bidang praktis dalam memepelajari gejala dan masalah-masalah social yang
terdapat di lingkungan masyarakat. Studi social tidak terlalu akademis- teoritis, namun
merupakan satu pengethuan praktis yang dapat diajarkan pada tingkat persekolahan, yaitu mulai
tingkat SD samapai perguruan tinggi. Demikian pula pendekatan yang digunakan Ilmu
Pengethuan Sosial sangat berbeda denganpendekatan yang biasa fdigunakan dalam Ilmu Sosial.
Pendekatan Ilmu Pengetahuan social bersifat interdisipliner atau bersifat multidisipliner dengan
menggunakan berbagai budang keilmuan, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam Ilmu
Soaial (Socila Science) bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing-masing.

3.2 Saran

Pembelajaran IPS di sekolah dasar seyogyanya dapat dibelajarkan pada peserta didik dengan
baik dan tepat karena sebagai bidang pendidikan IPS tidak hanya membekali peserta didik
dengan pengethuan social, melainkan lebih jauh daripada berupaya membina dan
mengembangkan mereka menjadi SDM Indonesia yang berketrampilan social dan intelektual
sebagai warga Negara yang memiliki perhatian serta kepedulian social yang bertanggung jawab
merealisasikan tujuan nasional. Selain itu, kehidupan peserta didik di masyarakat dan dalam
bermasyarakat yang terus berkembang, menjadi landasan bagi pengembanganIPS sebagai bidang
pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan serta kemajuan kehidupan peserta didik tersebut.

DAFTAR RUJUKAN

Chandra, Agus. Rasional Pembelajaran IPS, (Online),http://aguschandra.com/page/2/?


s=rasional+pembelajaran+ips&cat=plus-5-result, (diakses tanggal 31 Agustus 2012).

Sumaatmadja, Nursid dkk. 2003. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.

Massofa.Pengertian ruang lingkup dan tujuan IPS, (Online),


http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips/, (diakses
tanggal 30 Agustus 2012).

Oktaseji. Konsep Dasar IPS dan Ilmu-Ilmu Sosial dalam Pembelajaran, (Online),
http://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/konsep-dasar-ips-dan-ilmu-ilmu-sosial-dalam-
pembelajaran/, (diakses tanggal 30 Agustus 2012).

https://docs.google.com/viewer?
a=v&q=cache:nO3k7HVqX_IJ:id.download.gameforsmart.com/kur/lain2/panduan-penyusunan/
silabus-ips.pdf+rasional+ips&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESh4Qez_NdO8/
MadFa5q179naa5pdEIQcIuEvDA1

Anda mungkin juga menyukai