Anda di halaman 1dari 13

RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN KONSEP DASAR IPS

Sebelum kita membahas tentang ruang lingkup dan cakupan konsep dasar IPS ada baik kita
pahami dahulu pengertian tentang Ilmu Pengetahuan Sosial, istilah Ilmu Pengetahuan Sosial
keberadaanya dalam kurikulum persekolahan di Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan
keberadaan Social Studies (Studi sosial) di Amerika Serikat.Oleh karenanya gerakan dan paham social
studies di Amerika serikat banyak mempengaruhi pemikiran mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial di
Indonesia.Studi Sosial bukanlah merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang
akademis,melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.Dalam
kerangka kerja pengkajian Studi Sosial mengunakan bidang-bidang ilmu sosial.Achmad sanusi (1971:18)
memberikan penjelasan tentang Studi sosial sebagai berikut:

Adapun studi sosial tidak selalu bertaraf akademis-universiter,bahkan dapat merupakan bahan-
bahan pelajaran bagi murid-murid sejak pendidikan dasar,dan dapat berfungsi selanjutnya sebagai
pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin ilmu sosial.Studi sosial bersifat interdisipliner,dengan
menetapkan pilihan judul atau masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu rangka referensi,dan
meninjaunya dari beberapa sudut sambil mencari logika dari hubugan-hubungan yang ada satu sama
lainya.Sesuatu acara ditinjau dari beberapa sudut sekonprehensif mungkin

Kerangka kerja studi sosial tidak menekankan pada bidang teoristis namun lebih kepada bidang-
bidang praktis dalam mempelajari gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat di lingkungan
masyarakat.Studi Sosial merupakan satu pengetahuan praktis yang dapat diajarkan pada tingkat
persekolahan,yaitu mulai tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tingggi.

Pendekatan yang digunakan Studi Sosial sangat berbeda dengan Ilmu Sosial.Pendekatan Studi
sosial bersifat interdisipliner atau bersifat multidisipliner dengan mengunakan berbagai bidang keilmuan.
Sedangkan pendekatan ilmu sosial bersifat disipliner dari berbagai bidang ilmunya masing –masing.Pada
tingkat dan taraf yang lebih rendah pendekatan studi sosial lebih bersifat multidimensional,yaitu meninjau
satu gejala atau berbagai masalah sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.

Tugas Studi sosial sebagai suatu bidang studi mulai dari tingkat Sekolah Dasar samapi tingkat
pendidikan yang lebih tinggi,dengan tujuan membina warga masyarakat yang mampu menyelaraskan
kehidupanya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial serta mampu melahirkan kemampuan
memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya.
Ilmu Pengetahuan Sosial yang kita kenal di Indonesia bukan Ilmu sosial.Oleh karena itu
proses pembelajaran ilmu pengetahuan sosial pada tingkat pendidikan baik Pendidikan Tinggi,juga pada
tingkat persekolahan mulai dari tingkat sekolah dasar dan lanjutan pertama maupun atas tidak
menekankan pada aspek teoritis,keilmuannya,melainkan lebih ,enekankan pada segi praktis
mempelajari,menelaah serta mengkaji gejala dan masalah sosial,dengan mempertimbangkan bobot dan
tingkat kemampuan peserta didik pada jenjang yang berbeda.

Terdapat sejumlah perbedaan antara Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sebagai bidang studi dengan
disiplin Ilmu-ilmu sosial antara lain:

1. IPS itu bukanlah disiplin ilmu seperti halnya ilmu sosial,Ips lebih tepatnya kajian terhadap
masalah kemasyarakatan.
2. Pendekatan yang dilakukan dalam IPS mengunakan pendekatan multidisipliner atau
interdisiplin,tidak seperti ilmu sosial yang mengunakan pendekatan disiplin ilmu atau
monodisiplin.
3. IPS sengaja dirancang untuk pendidikan oleh karena itu keberadaan IPS lebih memfokuskan pada
dunia persekolahan,tidak seperti ilmu sosial keberadaanya bisa didunia persekolahan,perguruan
tinggi atau dipelajari di masyarakat umum.
4. IPS disamping mengunakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran
dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek psikologis-pedagogis,oleh karena itu dalam
penyajian IPS sangat memperhatikan latar belakang,kemampuan, lingkungan, serta
perkembangan peserta didik harus diperhatikan.

Secara mendasar,pengajaran IPS berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan manusia yang
melibatkan segala tingkah laku dalam memenuhi aspek kebutuhan hidupnya,IPS berkaitan dengan
bagaimana cara manusia mengunakan usahanya memenuhi kebutuhannya.Pada hakikatnya yang dipelajari
IPS adalah bagaimana mempelajari –menelaah-mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi.

Berkaitan dengan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial (IPS) sebagai suatu bidang studi,sama
halnya dengan yang menjadi ruang lingkup ilmu sosial, yaitu manusia dalam kontes sosialnya atau
manusia sebagai anggota masyarakat.Tegasnya,ruang lingkup ilmu sosial sama dengan ruang linkup IPS

Pembelajaran IPS harus dilakukan pembatasan sesuai dengan kemampuan dan tingkat peserta
didik.Misal ruang lingkup pembelajaran IPS ditinggkat sekolah dasar hanya sampai pada gejala dan
masalah sosial yang mampu dijangkau pada geografi dan sejarah,itupun yang diutamakan pada gejala
dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada pada lingkungan para siswa.
Ruang lingkup untuk tingkat sekolah :

→Gejala dan masalah kehidupan yang ada di tempat tinggal dan sekolah→ dikembangkan ke tingkat
desa→kecamatan→provinsi→negara→dan akhirnya negara tetangga→ dunia (meliputi hubungan
kerjasama ekonomi,sosial,budaya diwilayah-wilayah yang bersangkutan).

Ruang lingkup untuk tingkat lanjutan :

bobotnya diperluas ke masalah-masalah :-lingkungan

-penerapan teknologi

-sektor kehidupan

-transportasi

-komonikasi

-pengangguran

-kelaparan

-kemiskinan

-sumber daya

Perbandingan region antar daerah antar regional yang berkaitan tentang gejala dan masalah-masalah
kehidupan mulai dibelajarkan.

Ruang lingkup penalaahan IPS di perguruan tingggi :

mengunakan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner serta pedekatan sistem harus benar-
benar diterapkan,baik dalam pendekatan masalah sosial sebagai metode perumusan masalah yang
sesuai,pembelajaran IPS digunakan untuk mempertajam nalar mahasiswa yang kelak menjadi
cendikiawan,ilmuan dan sarjana.Berbagai gejala dan masalah kehidupan pada berbagai tingkat dan sektor
menjadi pembahasan di perguruan tinggi,IPS merupakan tempat persemaian dan sarana untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan daya nalar para mahasiswa secara berkesinambungkan.

Dorothy J. Skeet (1979 :18) menyatakan bahwa ‘konsep adaalah sesuatu yang tergambar dalam
pikiran –suatu pemikiran,gagasan atau suatu pengertian,definisi lain konsep adalah suatu citra mental
tentang sesuatu.sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan abstrak.
Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu –Ilmu Sosial :

Ekonomi -Politik -Geografi- Antropologi- Sosiologi -Sejarah – Psikologi

Ilmu-ilmu Sosial

Sekolah → Ilmu Pengetahuan Sosial ← Paedagogik

Karakteristik Cakupan Konsep Sejarah,Geografi,Ekonomi,Sosiologi,Antropologi,Politik dan


Pemerintahan serta Psikologi Sosial

Kita akan mencoba membahas tentang berbagai konsep ilmu-ilmu sosial (IIS) sebagai sumber
bahan pengembangan materi pembelajaran bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial guna pada tingkat
persekolahan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat lanjutan,bahkan kepentingan daya nalar
pada tingkat perguruan tinggi.Konsep ilmu sosial antara lain :

1. SEJARAH
Menurut Hugiono dan P.K Poerwantana (1987:9) mengemukakan bahwa : “Sejarah
adalah gambaran tentang peristiwa – peristiwa masa lampau yang dialami manusia disusun secara
alamiah,meliputi urutan waktu,diberi tafsiran dan analisa kritis sehingga mudah dimengerti dan
dipahami”. Sedangkan Sartono Kartodirjo (1992:59) secara singkat mengonsepkan “Sejarah
sebagai berbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau”.Selain itu
Ephrain Fischoff(Fairchild,H_P,dkk :1982:141) mengemukakan “Sejarah adalah riwayat tentang
masa lampau atau suatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan
metode tertentu yang terpecaya”.
Secara singkat,sejarah itu berkenaan dengan peristiwa masa lampau tentang kehidupan
manusia dalam konteks sosialnya.Dalam konteks tadi,peristiwa atau pengalaman kolektif atau
suatu fakta ,ditafsirkan dan dianalisis,bahkan juga diteliti dengan menerapkan metode tertentu
yang sesuai.Oleh karena itu,sejarah ini tdak hanya sebagai pengetahuan,melainkan memenuhi
syarat juga sebagai cabang ilmu.

Suatu peristiwa ataupun pengalaman hidup di masa lampau,tidak dapat diulang


kembali.Namun dengan menerapkan metode,peristiwa atau pengalaman tersebut dapat
direkontruksi,disusun kembali.Secara murni tentu saja tidak sebagai mana duplikat aslinya namun
paling tidak mampu menyerupai aslinya.Ungkapan sejarah berulang dan mengambil pelajaran
dari sejarah merupakan bentuk kesadaran kita manusia,bahwa hal-hal tertentu merupakan
pengalaman masa lampau,mungkin saja terjadi atau terulang untuk diwaspadai ,khususnya
berkenaan dengan peristiwa-peristiwa negatif bagi kehidupan umat manusia.
Mempelajari peristiwa dan pengalaman masa lampau dan dihubungkan dengan kejadian
serta pengalaman aktual hari ini,sangatlah berguna,kita dapat memprediksi kejadian-kejadian
masa yang akan datang.Dengan menelaah sejarah pertumbuhan (penduduk,produksi,perluasan
kota) masa lampau sampai saat ini,kita dapat memprediksi atau paling tidak melihat
kecendrungan masa yang akan datang.
Sejarah sebagai bidang ilmu sosial memiliki konsep dasar yang menjadi karakter
dirinya.Konsep-konsep dasar itu:
Waktu :
• Dokumen
• Alur peristiwa
• Kronologi
• Peta
• Tahap-tahap peradaban.
• Ruang.
• Evolusi.
• Revolusi.
2. GEOGRAFI
Secara harfiah geografi berarti lukisan tentang bumi.Menurut rumusan geografian
Indonesia pada seminar dan lokakarya Nasional Peningkatan kualitas Pengajaran Geografi di
Semarang 1988 sebagai berikut :
“geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang lingkungan atau kewilayahan dalam konteks ruang”.Berdasarkan definisi
ini,jelas bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer,yaitu permukaan bumi yang
merupakan bagian dari bumi yang terdiri atas atmosfer (lapisan udara),litosfer (lapisan
batuan,kulit bumi),hidrosfer (lapisan air,perairan)dan biosfer (lapisan kehidupan).Pada konsep
ini,geosfer atau permukaan bumi tadi ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau lingkungan
yang menampakkan persamaan dan perbedaan fenomenanya (udara,batuan perairan,kehidupan).
Dari pengertian geografi yang telah dikemukakan tadi diketengahkan bahwa geografi berkenaan dengan:

1. Geosfer atau permukaan bumi.

2. Alam lingkungan (Atmosfer,litosfer,hidrosfer,biosfer).

3. Umat manusia atau antroposfer

4. Pesebaran ke ruang fenomena alam dan kehidupan termasuk persamaan serta perbedaanya.

5. Analisis hubungan serta interaksi ke ruang fenomena-fenomenanya di permukaan bumi.

Ada dua kelompok konsep dasar yang dikembangkan pada geografi :

Getrude Whipple (James,P.E. 1979:115) mengungkapkan ada 5 konsep dasar yaitu :

1. Bumi sebagai planet.

2. Variasi cara hidup.

3. Variasi wilayah – wilayah alamiah.

4. Makna wilayah (region) bagi manusia.

5. Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa.

Sedangkan Henry J. Warman mengemukakan 15 kosep dasar sebagai berikut :

1. Konsep kewilayahan atau kosep regional.

2. Konsep lapisan kehidupan atau konsep biosfer.

3. Konsep manusia sebagai faktor ekologi yang dominan.

4. Konsep globalisme atau konsep bumi sebagai planet.

5. Konsep interaksi ke ruangan.

6. Konsep hubungan areal (wilayah).

7. Konsep persamaan areal (wilayah).

8. Konsep perbedaan areal (wilayah).

9. Konsep keunikan areal(wilayah).


10. Konsep pesebaran areal(wilayah).

11. Konsep lokasi relatif.

12. Konsep keunggulan komparatif.

13. Konsep perubahan terus menerus atau perubahan abdi.

14. Konsep sumber daya dibatasi sama budaya.

15. Konsep bumi yang bundar di atas kertas yang datar atau konsep peta.

3. EKONOMI DAN KOPERASI


Brown & Brown (1980:241) mengemukakan bahwa “ekonomi dapat didefinisikan
sebagai studi tentang cara bagaimana manusia melalu pranata pranatanya
memanfaatkan keterbatasan sumber daya modal,sumber daya alam,dan tenaga
kerja,memuaskan kebutuhan materinya.
Sedangkan Earl E Muntz (Fairchild, H.P, dkk, : 1982:102) mengetengahkan bahwa
“ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu studi tentang cara bagaimana manusia
mengorganisasikan sumber daya alam,kemampuan budaya,dan tenaga kerja menopang dan
meningkatkan kesejahteraan materialnya.
Sementara itu Gerarado P.Sicat dan H.W Arndt (1991:3) mengemukakan ;
Ilmu ekonmi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang perorangan dan
kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan.Manusia mempunyai keinginan yang tidak
terbatas.Untuk memuaskan bermacam ragam keinginan tersebut,tersedia sumber daya yang dapat
digunakan.Berbagai sumber daya ini tidak tersedia dengan bebas.Karenanaya, sumber daya ini
langka dan mempunyai berbagai kegunaan alternative.Pilihan pengunaan data terjadi antara
pengunaan sekarang(hari ini) dan pengunaan esok hari (masa depan…Selain itu pengunaan
sumber daya tersebut menimbulkan pula biaya dan manfaat maka diperlukan pertimbangan
efisiensi dalam pengunaaan sumbr daya.
Tiga bahasan ilmu ekonomi tadi,dapat ditarik garis persamaan,yaitu bahwa ilmu ekonomi
merupakan suatu studi ilmiah mengenai”bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan materi.”
Untuk mengatur kesejahteraan rakyat khususnya kesejahteraan ekonomi bangsa
Indonesia,telah diatur dalam Undang – undang Dasar 1945.Pada Pasal 33 yang terdiri dari atas 5
ayat,yaitu sebagai berikut:
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan.
Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemampuan rakyat.
Perekonomian nasional diselengarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi, dengan
prinsip kebersamaan,efesiensi berkeadilan, berkelanjutan, lingkungan,kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemanjuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Pengertian koperasi secara konstitusional dalam undang-undang Nomor 25/1992 tentang
Perkoperasian dalam upya memantapkan ekonomi kekeluargaan dan deklarasi
ekonomi.Berdasarkan undang-undang tersebut “koperasi ialah badan usaha yang beranggotkan
orang-seorang atau badan hukum dengan berlandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaaan.”sedangkan
Internasional Cooperative Alliance dalam buku The Cooperative Principles,ditulis oleh P.E
Weraman (A.AChaniago,Cb,Toweula dkk: 1995:225) memberikan definisi :
Kopersi adalah kumpulan orang – orang atau badan hukum ; yang bertujuan untuk
perbaikan sosial ekonomi anggotanya melalui memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan
berusaha bersamam slaing membantu antar satu dengan yang lainya dengan cara membatasi
keuntungan,usaha tersebut harus didasarakan atas prinsip-prinsip koperasi.
Konsep dasar ekoomi dan koperasi ;
• kalngan sumber daya;
• keterbatasan sumber daya;
• kebutuhan yang tidak terbatas;
• kosumsi-produksi-distribusi;
• penawaran-permintaan;
• kekeluargaan;
• keuntungan ekonomi;
• keuntungan sosial;
• alternative pemanfaatan sumber daya;
• sumber daya alternative;
• sumber daya yang terbarukan (dapat diperbaharui);
• sumber daya yang tidak terbarukan (tidak dapat diperbaharui)
• modal;
• tenaga kerja;
• pemuasan kebutuhan;
• surplus-minus-keseimbangan;
• efektif-efisien produktif;
• hal-hal lain yang dapat digali sendiri lebih jauh.

4. SOSIOLOGI
Ilmu sosial yang secara khusus mempelajari “interaksi sosial”ini adalah sosiologi.Oleh
karena itu, Brown & Brown (1.980:35) mengemukakan : “sosiologi secara kasar dapat
didefinsikan sebagai studi ilmiah tentang interaksi umat manusia.Sedangkan Frank H. Hankins
(Fairchild,H.P,dkk:1982:302) lebih terperinci mengemukakan :
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang ti,bul dan hubungan kelompok umat
manusia.Studi tentang manusia dan lingkugan insaninya dalam hubungan satu sama lain.Aliran
sosiologi yang berbeda menentukan penekanan yang bevariasi berkenaan dengan faktor-faktor
yang berhubungan,sebagian menekankan hubungan pada hubungan diantara mereka sendiri
seperti interaksi,asosiasi, dan seterusnya,sedangkan aliran yang lain menekankan pada umat
manusia dalam hubungan sosialnya,memfokuskan perhatian kepada hubungan sosial dalam
berbagai peranan dan fungsinya.
Konsep- konsep dasar sosiologi :
• interaksi sosial;
• sosialisasi;
• kelompok sosial;
• perlapisan sosial;
• proses sosial;
• perubahan sosial;
• mobilitas sosial;
• moderenisasi;
• patologi sosial;

konsep- konsep lain yang dapat digali sendiri dari kenyataan dan proses kehidupan sehari baru.
5. ANTROPOLOGI
Antropologi adalah ilmu sosial yag mengkhususkan telahannya kepada
kebudayaan.menurut E.A Hoebel(Fairchild,H.P, dkk,:1982:12) secara singkat mengemukakan
:”antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya.”Sedangkan Koentjaraningrat
(1990:11) juga secara singkat menyatakan: “Antropologi berarti ilmu tentang manusia.”Dua
ungkapan di atas menyatakan bahwa antropologi itu studi atau ilmu tentang manusia.Hoebel
secara lebih tegas menyebutkan ‘dengan kerjanya’sedangkan Koentjaraningrat tidak.Namun kita
dapat menafsirkan
peryataan itu selanjutnya khusus yang dikemukakan oleh Hoebel tentang ‘kerjanya’ yang
dapat diartikan sebagai kerja dalam arti kegiatan pikiran dan pemikiran yang berarti “budaya dan
kebudayaannya.Oleh karena itu,pengertian antropologi disini lebih tepat dikatakan antropologi
budaya,yang oleh Hoebel dikemukakan bahwa “Antropologi budaya itu tidak lain adalah studi
tentang prilaku manusia”(Fairchild,dkk:1982:12) sedangkan Koentjaranigrat (1982:11-12)
mengemukakan bahwa antropologi budaya telah menjadi mata kuliah resmi di
universitas Indonesia sebagai penganti ilmu kebudayaan.Dalam struktur ataupun
humaniora,konsep atau ilmu kebudayaan itu tidak ada.Dengan demikian sebutan antropologi
disini berarti antropologi budaya yang berarti studi atau ilmu yang mempelajari manusia dengan
perilaku sosial atau dengan kebudayaannya.
Kebudayaan,akar katanya dari kata buddayah,bentuk jamak dan buddhi yang berarti budi
atau akal (Koentjaranigrat:1990:9)Soerjono Soekanto:1990:188).Kata buddhayah dan atau buddhi
itu berasal dari bahasa sanskerta.Dengan demikian,kebudayaan itu dapat diartikan sebagai “hal-
hal yang berhubungan dengan budi dan atau akal”.C.A Ellwood(Fairchild,H.P dkk : 1982 :80)
menyatakan :
Kebudayaaan adalah nama kolektif semua pola perilaku ditransparasikan secara sosial
melalui simbol –simbol ; dari sini tiap unsur semua kemampuan kelompok umat manusia yang
karakteristik, yang tidak hanya meliputi bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu, hukum,
pemerintah, moral dan keyakinan-kepercayaan saja, melainkan meliputi juga peralatan material
atau artefak merupakan penjelmaan kemampuan budaya yang menghasilkan pemikiran
yang berefek praktis dalam bentuk bangunan, senjata, mesin, media komunikasi, perlengkapan
seni, dan sebagainy. Pengertian kebudayaan secara ilmiah berbeda dengan pengertian konotatif
sehari-hari. Hal tersebut meliputi semua yang di pelajari melalui sambungan rasa atau komunikasi
timbul arah.Hal itu meliputi semua bahasa, tradisi, kebiasaan, dan kelembagaan.Tidak ada
kelompok umat manusia yang memiliki maupun yang tidak memiliki bahasa,tradisi,kebiasaan,dan
kelembagaan kebudayaan itu sifatnya universal yang merupakan ciri yang berkarakteristik
masyarakat manusia.Adapun konsep-konsep dasar itu,meliputi :
• kebudayaan;
• tradisi;
• pengetahuan;
• ilmu;
• teknologi;
• norma;
• lembaga;
• seni;
• bahasa;
• lambang;
• banyak hal serta fenomena yang dapat kita menggalinya.
6. POLITIK DAN PEMERINTAHAN
Secara singkat Mildred Parten (Fairchild,H.P. dkk:1982:224) mengemukakan bahwa ilmu
politik adalah teori,kiat dan praktis memerintah.Sedangkan Brown & Brown (1980 :304)
mengemukakan bahwa ilmu politik adalah proses dilaksanakanya kekuasaan mencapai tujuan –
tujuan tertentu.Di pihak lain,J.Barent (Miriam Budarjo :119:9),dalam ilmu politik mengemukakan
definisi : ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara…yang merupakan bagian
dari kehidupan masyarakat;Ilmu politik mempelajari Negara-negara itu melakukan tugas-
tugasnya.Akhirya dapat dikemukakan disini arti ilmu
politik menurut Ossip K Flechtheim (Miriam Budiarjo : 1991 ; 11) dalam fundamental of
political science.: Ilmu politik adalah ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari
negara sjauh negara merupakan organisasi kekuasaan,beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala
kekuasaan lain yang tak resmi,yang mempengaruhi Negara.
Empat definisi ilmu politik tadi dapat dikemukakan garis umum,yaitu bhwa ilmu politik
merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan negara ,mempelajari Negara melakukan tugasnya
mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tugas tersebut,mempelajari kekuasaan sebagai
penyelengara negara, mempelajari kekuasaan sebagai penyelengara negara, mempelajari
kekuasaan memerintah Negara.Dalam definisi-definisi tersebut,terdapat konsep-
konsep Kekuasaan,Negara,pemerintahan,sifat dan tujuan Negara.Dengan
deemikian,dalam konsep ilmu politik,tidak terpisahkan konsep-konsep dasar Negara dan
pemerintahan.
Menurut Brown & Brown (1980 : 304),” Pemerintah adalah semua aparat dan proses
yang melaksanakan penyelengaraan aktivitas Negara”.Sedangkan menurut Charles J.
Bushnell(Fairchild, H.P, dkk : 1982:132)”Pemerintah adalah organisasi penjelmaan suatu
negara,pemerintah sebagai suatu proses merupakan pelaksanaan fungsi Negara dalam segala
aspek.Konsep dasar Ilmu politik dan pemerintahan yaitu :
• kekuasaan.
• Negara.
• Undang – undang.
• Kabinet.
• Majelis Permusyawaratan Rakyat.
• Dewan perwakilan rakyat.
• Dewan perwakilan daerah.
• Mahkamah agung.
• Kepemimpinan.
• Demokrasi.
• Wilayah.
• Kedaulatan rakyat.
• Otoriter.
• Monarki.
• Republik.
Hal-hal yang dapat digali sendiri berdasarkan pengamatan serta pengalaman.
Adapun kreteria negara adalah sebagai berikut :
• Memiliki wilayah.
• Penduduk.
• Pemerintahan.
• Kedaulatan.
7. PSIKOLOGI SOSIAL.
Psikologi sosial sebagai salah satu bidang ilmu sosial, menurut Harold A Phelps
(Fairchild,H.P dkk:1982 : 290)”Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang proses mental
manusia sebagai mahluk sosial.”Dengan demikian,objek yang dipelajari oleh psikologi sosial itu
meliputi prilaku manusia dalam konteks sosial yang terungkap pada perhatian
,minat,kemauan,sikap mental,reaksi emosional,harga diri,kecerdasan,penghayatan, kesadaran dan
demikian seterusnya.Mengenai psikologi sosial ini selanjutnya,secara singkat Kerch,Clutfield dan
Ballchey(1982:5) mengemukakan: psikologi sosial dapat di definisikan
sebagai ilmu tentang perilaku antar personal.Pada kenyataannya,interaksi sosial
antarwarga masyarakat ,tidak dapat selalu dilandasi oleh dorongan kejiwaan,apakah itu namanya
perhatian,minat,harga diri atau kemauan lainya.kondisi emosional selalu menyertai proses yang
kita sebut interaksi sosial.Dorongan berinteraksi sosial tidak hanya dipengaruhi oleh
kondisi kejiwaan saja, melainkan dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Krech,Crutfield,
Ballchey (1982:487-483).Kedalam faktor lingkungan,termasuk manusia di sekitarnya(lingkungan
sosial)nilai norma yang berlaku (lingkungan budaya ),dan kondisi cuaca pepohonan sumber daya
air ketinggian dan permukaan laut(lingkungan alam).Konsep-konsep dasar psikologi sosial :
• Emosi terhadap objek sosial
• Perhatian.
• Minat.
• Kemauan.
• Motivasi.
• Kecerdasan dalam menangapi persoalan sosial.
• Penghayatan.
• Kesadaran.
• Harga diri.
• Sikap mental.
• Kepribadian.
Masih banyak fenomena kejiwaan yang lain yang dapat kita gali lebih lanjut.
Kepribadian sebagai suatu konsep dasar psikologi, meruupakan suatu perpaduan
potensi,kemampuan dan aset diri tiap individu yang menjadi jati diri masing-
masing.pengembangan dan pembinaan kepribadian peserta didik menjadi SDM yang
handal,merupakan tugas dan kewajiban guru

Anda mungkin juga menyukai