Anda di halaman 1dari 32

MODUL I

HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK


MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS

KEGIATAN BELAJAR 1
Hakikat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

 Dalam bidang pengetahuan sosial, terdapat beberapa istilah yaitu meliputi Ilmu Sosial
( Social Sciences), Studi Sosial (social studies) , dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam
bidang studi IPS sering disebut dengan istilah-istilah Antropologi, Sosiologi, Ekonomi,
Geografi, Sejarah, Ilmu Politik, Psikologi maupun Psikologi Sosial.
 Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bidang studi IPS antara lain Sosial
Education dan Sosial learning.
 Kedua istilah tersebut menurut Cheppy lebih menitikberatkan kepada berbagai
pengalaman di sekolah yang dipandang dapat membantu anak didik untuk lebih
mampu bergaul di tengah-tengah masyarakat.
 Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan
keberadaan Social Studies ( Studi Sosial) di Amerika Serikat. Studi Sosial (Sosial Studies)
bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis., melainkan
suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.
 Achmad Sanusi (1971:18) memberikan penjelasan tentang Studi Sosial sebagai berikut
: “Adapun Studi Sosial tidak selalu bertaraf akademis Universitas, bahkan dapat
merupakan bahan-bahan pembelajaran bagi murid-murid sejak Pendidikan Dasar, dan
dapat befungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin
ilmu sosial . Studi Sosial bersifat Interdisipliner, denga menetapkan pilihan judul atau
masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu dalam rangka referensi, dan
meninjaunya beberapa sudut sambil mencari logika dan hubungan yang satu dengan
lainnya. Sesuatu acara ditinjau dari beberapa sudut sekomprehensif mungkin ”.
 Perbedaan antara Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ssebagai bidang studi dengan disiplin
Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences) antara lain :
1. IPS itu bukanlah suatu disiplin ilmu seperti halnya Ilmu Sosial, tetapi IPS lebih tepat
dilihat sebagai bidang kajian, yaitu suatu kajian terhadap masalah-masalah
kemasyarakatan.
2. Pendekatan yang dilakukan dalam IPS menggunakan Pendekatan Multidisiplin atau
Interdisiplin, tidak seperti halnya Ilmu Sosial yang menggunakan Pendekatan
Disiplin Ilmu atau Monodisiplin.
3. IPS sengaja dirancang untuk kepentingan kependidikan, keberadaan IPS lebih
memfokuskan pada dunia persekolahan, tidak seperti Ilmu Sosial
keberadaannya bisa di dunia persekolahan, Perguruan Tinggi, atau dipelajari di
masyarakat umum sekalipun.
4. IPS di samping menggunakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan
materi pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek
Psikologis – Pemdagogis.

Selain itu IPS juga sangat memperhatikan dan mempertimbangkan kemanfaatan,


urutan, dan ruang lingkup bahan bagi setiap peserta didik dalam hidup dan kehidupannya
kelak, tidak seperti halnya ilmu sosial yang hampir lepas dan tidak mempermasalahkan
pertimbangkan pertimbangan.
Keseluruhan IPS sebagai sarana pendidikan yang memaparkan manusia dalam segi tiga
waktu - ruang – hidup, sebagaimana dilakukan oleh Studi Sejarah ( membicarakan ‘Man In
Time’), Geografi (membicarakan ‘Man In Space’), dan gabungan Sosiologi, Antropologi,
Ekonomi, Tata Negara ( membicarakan ‘Man In Life ’), hubungan ketiganya adalah Transmisi
Budaya (Sejarah), Adaptasi Ekologis (Geografi), dan Perjuangan Hidup (Sosiologi dan
seterusnya). Melalui sejarah diadakan pengalaman umat manusia dan segenap masa lampau,
untuk mengerti masa kini serta untul menentukan masa depan. Melalui Geografi di tunjukkan
peran manusia dalam kegiatannya menyesuaikan diri dengan tantangan dan tawaran
lingkungan alam.

IPS sebagai satu program pendidikan tidak hanya menyajikan konsep-konsep


pengatahuan semata, nammun harus pula mampu membina peserta didik menjadi warga
negara dan warga masyarakat yang akan hak dan kewajibannya.

IPS memiliki lima tujuan sebagai berikut :


1. Mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang Sosial Sciences
2. Mendidik Kewarganegaraan yang baik
3. Merupakan suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut diatas, ditemukan definisi IPS sebagai
“suatu penyederhanaan dan penyaringan ilmu-ilmu sosial, yang penyajiannya disesuaikan
kemampuan guru dan peserta didik
4. Mempelajari Closed Areas atau masalah-masalah sosial
5. Materi yang dipilih disaring dan disinkronkan

Pembelajaran IPS meliputi nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoritis, nilai filsafat, dan nilai
ketuhanan. Nilai-nilai tersebut di kemukakan oleh Nursid Sumaatjmaja (1997), yaitu sebagai
berikut :
A. Nilai Edukatif
Salah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu adanya
perubahan perilaku sosial peserta didik ke arah yang lebih baik, meliputi aspek-aspek Kognitif,
Efektif, dan Psikomotor. Peningkatan Kognitif tidak hanya terbatas meningkatnya pengetahuan
sosial, melainkan pula nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif-alternatif
pemecahan masalah sosial.

B. Nilai Praktis
Diterapkan secara praktis dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pokok bahasan jangan
hanya tentang pengetahuan yang konseptual-teoritis belaka, melainkan digali dari
kehidupan sehari- hari. Nilai praktis disesuaikan dengan tingkat usia dan kegiatan peserta
didik sehari-hari.

C. Nilai Teoritis
Pendidikan IPS tidak hanya menyajikan dan membahas kenyataan, fakta dan data,
melainkan menelaah keterkaitan aspek kehidupan sosial dengan yang lainnya. Kemampuan
menyelidiki dan meneliti denga mengajukan berbagai pernyataan ( Sense Of Inquiry ).

D. Nilai Filsafat
Mengembangkan kesadaran mereka selaku anggota masyarakat atau sebagai makhluk
sosial.

E. Nilai Ketuhanan
Kekaguman kita sebagai manusia pada segala ciptaan-Nya baik berupa fenomena
fisikal, alamiah maupun fenomena kehidupan, merupakan nilai ketuhanan yang strategis
sebagai bangsa yang berfalsafahkan Pancasila.

KEGIATAN BELAJAR 2
Karakteristik Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

Dalam kehidupan Sosial kita manusia, ada aspek sejarah, yaitu peristiwa-peristiwa
kehidupan manusia yang telah lalu yang tidak kita alai sendiri.
Nu’man Somantri, yang dikutip oleh Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa pembaharuan
pengajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi berbagai eksperimen.
v Ekonomi, objeknya mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya
guna mencapai kemakmuran.
v Politik, mempelajari kehidupan negara, pemerintahan dan kehidupan manusianya
sebagai”An Organized Of Political Man”.
v Ekologi, mempelajari bagaimana manusia berhubungan dengna lingkungan alamnya,
memelihara, mengembangkan, dan melestarikannya.
v Sosiologi, mempelajari bentuk dan proses sifat atau ciri yang timbul dari kehidupan
masyarakat yaitu interaksi sosial yang dilembagakan.
v Antropologi, mempelajari tentang manusia dan karyanya “The Science Of Group Of Man and
Their Behavior and Production”.
v Psikologi Sosial, mempelajari proses mental manusia sebagai anggota masyarakat.
v Sejarah, mempelajari aspek historis kehidupan manusia yang meliputi peristiwa
kemanusiaan sesuai dengan kurun waktunya dan sesuai dengna urutan kejadian.
v Geografi, mempelajari relasi manusia dengan akan yang terungkapkan pada pemanfaatan
alam dalam berbagai bentuknya.

Evaluasi Pembelajaran IPS berlandaskan asas yang meliputi :


1. Asas Komprehensif atau asas keseluruhan
2. Asas Kontinuitas atau asas kesinambungan
3. Asas Objektif
MODUL 2
SEJARAH PERKEMBANGAN IPS

Kegiatan Belajar 1
Sejarah perkembangan IPS secara umum

IPS adalah terjemahan dari social Studies.Untuk mengetahui perkembangan IPS ini, tentu kita
harus melihat sejarah perkembangan social studies yang berkembang di Amerika Serikat.
Perkembangan
pemikiran ini dapat dilihat diberbagai karya Akademis yang dipublikasikan oleh National
councilv for the social studies ( NCSS )

Definisi tentang “Social Studies”menurut Edgar Bruce Wasley pada tahun 1937 ( barr , Bart dan
Shermis , 1977:12 ) yaitu “the social studies are the social sciences simplified for pedagogical
purposes “.Social studies adalah ilmu-ilmu social yang disederhanakan untuk tujuan
pendidikan.Pengertian ini dikemudian dibakukan bahwa ”social studies ”meliputi aspek aspek
sejarah,ilmu ekonomi, ilmu politik , sosiologi , antropologi, psikologi, ilmu geografi dan filsafat.

Bila dianalisis dengan cermat . didalam pengertian awal, ”social studies ”tersebut diatas
terkandung
hal-hal sebagai berikut :
1. social studies merupakan turunan dari ilmu-ilmu social
2. Disiplin dikembangkan untuk memenuhi tujuan pendidikan / pembelajaran baik pada tingkat
persekolahan maupun pada tingkat pendidikan tinggi
3. Aspek-aspek dari masing-masing disiplin uilmu social itu perlu diseleksi sesuai tujuan tersebut
4. Antara tahun 1940-1950 NCSS mendapat serangan yang berkisar pada pertanyaan mesti
tidaknya
5. social studies menanamkan nilai dan ikap demokratis kepada para pemuda. Hal itu tumbuh
sebagai dampak yang melahirkan tuntutan bagi sekolah untuk berpartisipasi dalam mayarakat
demokratis.

Pada tahun 1960-an, timbul suatu gerakan akademis yang mendasar dalam pendidikan, yang
secara khusus dapat dipandang sebagai suatu revolusi dalam social studies.Yang dipelopori
oleh para sejarawan dan ahli-ahli ilmu social.Kedua kelompok ilmuan tersebut terpikat oleh
social studies, antara lain karena pada saat itu pada pemerintah federal menyediakan dana
yang sangat besar untuk perkembangan kurikulum.

Namun demikian sampai tahun 1970-an ternyata gagasan untuk mendapatkan the new spcial
studies belum menjadi kenyataan.Isu yang terus menrpa social studies.

Pada tahun 1940-1960 ditegaskan oleh Barr,dkk, ( 1977:36 ) yaitu terjadinya tarik menarik
antara dua visi socisl studies, disatu pihak adanya gerakan mengintegrasi diberbagai disiplin
ilmu social untuk tujuan citicenship education.Dilain pihak,terua bergulirnya gerakan
pemisahan berbagai disiplin ilmu social yang cenderung memperlemah konsepsi social studies
education.

Pada tahun 1955terjadi terobosan besar , demikian diungkapkan Barr,dkk.( 1977:37 ) berupa
inovasi Maurice Hunt dan Lawrence Metcalf yang mencoba melihat cara baru dalam
pengintegrasian pengatahuan dan keterampilan ilmu social untuk tujuan citizenship
education.
Tekanan perubahan lain yang juga cukup dahsyat muncul pada tahun 1957 dalam bentuk
upaya komperenhansip untuk mereformasi social studies.Pemicu perubahan tersebut adalah
keberhasilan
Rusia meluncurkan pesawat ruang angkasa “sputnik”yang telah membuat Amerika menjadi
panic dan merasa jauh tertinggal dari Rusia.
Gerakan the new social studies yang menjadi pilar dari mpermukaan social studies pada tahun
1960-an , bertolak dari kesimpulan bahwa social studies dinilai sangat tidak efektif dalam
mengajarkan
substansi yang mempengaruhi perubahan sikap para siswa.Oleh karena itu, para ilmuan
dalam hal ini sejarawan dan ahli-ahli ilmu social bersatu padu untuk bergerak meningkatkan
social studies kepada taraf higher level of intellectual pursuit ( Barr,dkk.1977:42 ) yakni
mempelajari ilmu social secara mendasar dengan orientasi baru tersebut maka dimulailah era
modus pembelajaran social science education.

Pada dasa warsa 1960-an tercata (Barr,dkk:45) adanya perubahan orientasi pada disiplin
akademik yang terpisah pisah kesuatu upaya untuk mencari hubungan interdisipliner. Untuk
ini The social studies curriculum center at Syracuse mengindentifikasi 34 konsep dasar yang di
gali dari sejumlah ilmu social yang dinilai perlu diajarkan disekolah.

Pada dasa warsa 1970-an , demikian direkam Barr,dkk (1877:46) terjadi pertemuan social
studies yang serupa dengan perkembangan sebelumnya.Para ahli ternyata mendapatkan
kesimpulan yang sama yakni terlepas dari upaya pemerintah belum banyak terjadi perubahan
disekolah Barr,dkk(1978:1917)

Jika dilihat dari visi, misi strateginya ,Barr,dkk (1978:1917) social studies telah dan dapat
dikembangkan dalam tiga tradisi yakni social studies taught as citizenship transmission,
sogialstudies tought as social science, and social studies tought asreflegtive inguiry.Masing
masing tradisi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tradisi citizenship transmission merujuk pada suatu modus pembelajaran social yang
bertujuan untuk mengembangkan warga Negara yang baik yang ditandai oleh confoms to
certain accepted practices, hold particular belief, isloyal to certain values, participates in
certain activities. And conform to norm which are often local to character.

Seadngkan tradisi social science merupakan modus pembelajaran social yang juga
mengembangkan karakter warga Negara yang baik, yang ditandai oleh kemampuannya dalam
melihat dan mengatasi masalah-masalah social dan personal dengan menggunakan visi dan
cara kerja ilmuwan social .

Dilain pihak tradisi revlective inguiry merupakan modus pembelajaran social yang
menekankan pada hal yang sama yakni pengembangan waraga Negara yang baik dengan
criteria yang berbeda yaitu dilihat dari kemampuannya.Jika dilihat dari definisi dan tujuannya,
social menurut laporan tersebut terkandung dalam hal sebagai berikut:
1. Pertama social studies merupakan mata pelajaran dasar diseluruh jenjang pendidikan
persekolahan.
2. Kedua tujuan utamamata pelajaran ini ialah mengembangkan siswa untuk menjadi warga
Negara yang memiliki pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan.
3. Ketiga konten pembebelajarannya digali dan diselaksi dari sejarah dan ilmu-ilmu social
4. Keempat pembelajarannya menggunakan cara-cara yang mencerminkan kesadaran pribadi ,
kemasyarakatan , pengalaman budaya perkembangan siswa.
Pada tahun 1992 the bord of direction of the nationa council for the social studies mengadopsi
visi
terbaru mengenai social studies yang kenudian diterbitkan dalam dokuman resmi NCSS pada
tahun 1994 dengan judul Expectations of excellence: curriculum standart of social
studies.Dokumen ini nampaknya yang sedang mewarnai pemikiran dan praksid social studies
di Amerika Serikat saat ini. Didalam dokumen teresbut ( NCSS, 1994:13) diadopsi pengertian
social studies sebagai berikut: Secara essensial terkandung visi, misi, dan strategi pendidikan
social studies yang mengokohkan kristalisasi pemikiran yang lebih solid dan kohesif dari pakar
dan praktisi yang tergabung dalam NCSS.Yang secara social akademik sangat berpengaruh di
Amerika serikat, yang juga biasanya memberi dampak yang sangat signifikan terhadap
pemikiran dan praksis dalam bidang itu dan Negara lain.

Sebagai rambu-rambu dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan setrategi baru social studies
tersebut, NCSS (1994) menggariskan hal-hal sebagai berikut:
· Pertama program social studies mempunyai tujuan pokok yang ditegaskan kembali bahwa civic
competence itu bukanlah menjadikan tanggung jawab dari social studies .
· Kedua program social studies dalam dunia pendidikan persekolahan mulai dari taman kanak-
kanak sampai dengan pendidikan menengah ditandai oleh keterpaduan know ladge, skill, and
attitudes within and cross disciplines ( NCSS.1994:3 )hal ini memberikan dasar bahwa
pendidikan social studies memiliki dua akternatif yakni yang bersifat monodisipliner. Pda kelas
rendah ditekankan pada social studies yang mengintegrasikan beberapa disiplin yang bertolak
dari suatu tema tertenru misalnya tema tine, continutity, an cange sedangkan pada kelas lanjutan
dan menengah program social studies dapat diteruskan dengan mengintegrasikan secara
interdisipliner yang sering disebut dengan secara interdisciplinary yang lebih luas.
· Ketiga program social studies dititikberatkan pada upaya membantu siswa dalam construcl a
know base and attitudes drawn from academic diciplines as specialized ways of viewing reality
( NCSS ,1994:4). Disini siswa di perankan bukan sebagai penerima pengetahuan yang pasif,
tetapi sebagai pembangun pengetahuan dan sikap yang aktif melalui cara pandang escara
akademik terhadap realita
· Keempat program social studies mencerminkan “The chaging nature know , ledge, fostering
entirely now and highly integrated approfe dres to resolving issue of significance to
humanity”(NCSS 1994:5) dengan begitu hakikat pengetahuan yang semula dilihat secara kotak-
kotak kini harus dilihat secara terpadu yang menuntun perlibatan sebagai disiplin.
KEGIATAN BELAJAR 2
Sejarah Perkembangan IPS di Indonesia

Untuk menelusuri perkembangan pemikiran / konsep Pendidikan IPS di Indonesia secara


histories epistomologis terasa sangat sukar karena ada dua alasan

1. Di Indonesia belum ada profisional bidang pendidikan IPS seperti NCSS ( national Council for
the social studies)
2. Perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontology ilmu pendidikan ( disiplin )
IPS sampai saat ini sangat tergantung pada pemikiran individual / kelompok pakar yang ditugasi
secara incidental untuk mengembangkan perangkat kurikulum IPS melalui pusat pengembangan
kurikulum dan sarjana pendidikan badan penelitian perkembangan ( BALITBANG DIKNAS )
dan pusat kurikulum ( purkur )

Istilah IPS untuk pertama kalinya muncul dalam seminar Nasional tentang Civic Education
tahun 1972 di
Tawangmangu Solo, dalam winata putra, 1972; 42 ada 3 istilah yang muncul dan digunakan
secara
bertukar pakai ( in tere hangeably ), yaitu:
1. Pengetahuan social
2. Studi social
3. Ilmu Pengetahuan Social

Ketiga istilah tersebut diartikan sebagai suatu studi masalah-masalah social yang dipilih dan
dikembangkan dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dan bertujuan agar masalah-
masalah social itu dapat dipahami oleh siswa.

Konsep IPS untuk pertama kalinya masuk kedalam dunia persekolahan terjadi pada tahun
1972- 1973,yakni dalam kurikulum proyek perintis Sekolah Pembangunan( PPSP ) IKIP
Bandung. Dalam kurikulum SD PPSP diartikan sama dengan pendidikan
kewarganegaraan ,sedangkan dalam kurikulum sekolah menengah 4 tahun, digunakan istilah
1. Studi Social
2. Pendidikan kewarganegaraan
3. Civies dan hokum
Pada tahap ini konsep pendidikan IPS diwujudkan dalam 3 bentuk , yaitu:
1. Pendidikan IPS , terintegrasi denagn nama pendidikan kewargaan Negara / Studi Social
2. Pendidikan IPS terpisah , dimana istilah IPS hanya digunakan sebagai konsep ,payung untuk
mata pelajaran geografi, sejarah dan ekonomi.
3. Pendidikan kwargaan Negara sebagai suatu bentuk Pendidikan IPS khusus, yang dalam konsep
tradisi Social Studies termasuk “Citizenship Trans Mission”(Barr , dkk;1978)

Konsep pendidikan IPS tersebut kemudian memberi Inspirasi terhadap kurikulum 1975 ,
menampilkan 4 profil, yakni :
a. Pendidikan moral pancasila menggantikan kewargaan Negara sebagai suat bentuk pendidikan
IPS khusus yang mewadahi tradisi citizenship transmission
b. Pendidikan IPS terkonferdasi untuk SNIP yang menempatkan IPS sebagai konsep paying yang
menaungi mata pelajaran geografi ,sejarah dan ekonomi koperasi.
c. Pendidikan IPS terpadu untuk sekolah dasar
d. pendidikan IPS terpisah-pisah yang mencakup mata pelajaran sejarah , geografi , ekonomi,
untuk SMA atau sejarah dan Geografi untuk SPG
Secara konseptual mata pelajaran ini masih tetap merupakan bidang pendidikan IPS yang
khusus mewadahi tradisi citizenship transmission dengan muatan utama butir-butir pancasila
yang diorganisasikan dengan menggunakan pendidikan spiral of concept development ala
Taba dan expanding evirenment approach ala Hanna dengan bertitik tolak dari masing-masing
sila pancasila.

Dalam kurikulum 1994, mata pelajaran social khusus yang wajib diikuti semua siswa ( SD,
SLTA,SMU ) sedang mata pelajaran IPS diwujudkan dalam :
1. Pendidikan IPS terpadu di SD kelas III-VI
2. Pendidikan IPS terkonfederasi di SLTA yang mencakup materi geografi , sejarah dan ekonomi
koperasi
3. Pendidikan terpisah, yang mirip dengn tradisi “Sosial Studies”

Dilihat dari tujuan setiap mata pelejaran sama / memiliki tujuan yang bervariasi
1. Sejarah, untuk menanamkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat masa lampau
hingga masa kini
2. Ekonomi, untuk memberikan pengetahuan konsep-konsep dan teori sederhana untuk
menjelaskan fakta , peristiwa dan masalah ekonomi yang dihadapi.
3. Sosiologi, untuk memberikan kemampuan secara kritis berbagai persoalan dalam kehidupan
sehari-hari yang muncul. Seiring dengan perubahan masyarakat dan budaya.
4. Tata Negara, untuk meningkatkan kemampuan agar siswa memahami penyelenggaraan Negara
sesuai dengan tata kelembagaan Negara, tata peradilan, sistim pemerintahan Negara RI maupun
Negara lain.
5. Antropologi, untuk memberikan pengetahuan mengenahi proses terjadinya kebudayaan ,
pemanfaatan dan perwujudan dalam kehidupan sehari-hari.

M.Numan Somantri selaku pakar dan ketua HISPISI, kembali menegaskan adanya 2 versi PIPS.
Sebagaimana dirumuskan dalam pertemuan Yogyakarta tahun 1991
· Versi PIPS untuk pendidikan dasar dan menengah ;
PIPS adalah penyederhanaan, adaptasidari disiplin ilmu-ilmu social dan humairo, serta kegiatan
dasar manusia, yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan pedagagis / psikologis untuk
tujuan pendidikan.

· Versi PIPS untuk jurusan pendidikan IPA-IKIP


PIPS adalahseleksi dari disiplin ilmu-ilmu social dan humaninior serta kegiatan dasar manusia
yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

Dilihat dari perkembangan pemikiran yang berkembang di Indonesia sampai saat ini
pendidikan IPS
terpilih dalam 2 arah :
1. PIPS, untuk persekolahan dan dasarnya merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu social , dan
humaiora yang diorganisasikan secara psikopedagogis untuk tujuan pendidikan persekolahan
2. PDIPS, untuk perguruan tinggi, pda dasarnya merupakan penyelecsian dan pengorganisasian
secara ilmiah dan meta psikopedagogis dari ilmu social, humaniora dan disiplin lain yang
relevan untuk tujuan pendidikan professional guru IPS

PIPS untuk dunia persekolahan terpilah menjadi 2 versi / tradisi


1. Tradisi citizenship transmission dalam banyak mata bentuk mata pelajaran pendidikan Pancasila
dan kewarganegaraan dan sejarah Indonesia
2. Tradisi social science dalam bentuk mata pelajaran terkonfenderen untuk SLTA, dan IPS
terpisah-pisah untuk SMU

Secara filsafat ilmu pengetahuan bagian dari pengetahuan, yakni pengetahuan bersifat ilmiah.
Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang terorganisasikan dan bersistem yang digali dan
dibangun dengan menggunakan pendekatan ilmiah menurut Golmark ( 1968, dalam bank,
1977:16 ) yaitu “Bahwa suatu kebenaran tidaklah mutlak dan tidak berubah , akan tetapi
merupakan suatu kesimpulan yang disepakati komutis yang memahaminya dengan baik dan
menghasilkan sesuatu.

Suatu metide ilmiah mempunyai cirri-ciri : Systematyzed, Precise, expanding, testable, open itu
public judgment, demans responsibility dan reconstructable.

Bidang pengetahuan yang bersifat ilmiah ini dikenal sebagai suatu disiplin ilmu.
· Logika disiplin ilmu seperti di kemukakan oleh Gold mark pada dasarnya mencerminkan apa
yang menjadi telaah dan bagaimana pengetahuan itu digali dan dikembangkan dengan
mengikuti prinsip dan prosedur yang baku . Dalam wacana filsafat pengetahuan ( suriasumantri,
1984 , 1986 ) Terang tersebut dikenal sehingga “landasan antologi dan epistemology”

· Logika eksternal seperti dikemukakan oleh Dufty ( 1967 ) dan Somantri ( 1998 ) pada dasarnya
mencerminkan seharusnya pengetahuan itu digunakan sehingga memberikan manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakan Negara , apabila mungkin terhadap masyarakat dunia.
Dalam wacana filsafat pengetahuan kerangka pemikiran teresbut dikenal sebagai “ Landasan
Aksiologi “
PDIPS tersebut sebagai berikut:
1. Karakteristik potensi dan perilaku belajar siswa SD, SLTP, dan SMU
2. Krakteristik potensi dan perilaku belajar mahasiswa FPIPS-IKIP atau JPIPS-STKIP / FKIP
3. Kurikulum dan bahan belajar IPS SD, SUP, dan SMU
4. disiplin ilmu-ilmu social , humaniora, dan disiplin lain yang relevan.
5. Teori, prinsip, strategi, media dan evaluasi pembelajaran IPS.
6. Masalah-masalah social dan masalah ilmu dan teknologi yang berdampak social .
7. Norma agama yang melandasi dan memperbuat profesionalisme

Paradigma pembangunan pengetahuan dalam bidang PDIPS

Hal yang dimaksud dengan paradigma adalah accepted pattern or model : ( kuhn:1970 ). Ser
ofperasional paradigma pembangunan pengetahuan dalambidang PDIPS diartikan sebagai
pola pikir , pola sikap , dan pola tindak yang tertata secara utuh yang seyogyanya digunakan
oleh para pakar /
ilmuan PDIPS dalam melakukan kegiatan”

Kontruksi, interprestasi , tranformasi dan rekontruksi ( KITR ) ”pengetahuan sampai pda


akhirnya
ditemukan teori ( Sanusi, 1998 : 19 )

Teori inilah yang pda gilirannya membangun suatu system pengetahuan / disiplin ilmu .
Namun demikian disiplin itu sendiri tidak dapat dipandang hanya sebagai akumulasi informasi
, fakta ,teori / paradigma.Melainkan system berfikir.
MODUL 3
RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN KONSEP DASAR IPS

Kegiatan Belajar 1
Ruang Lingkup Dan Cakupan Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial

Antara IPS dan IIS memiliki prbedaan yang mendasar. Keduanya tidak bisa dipisahkan karena
secara tradisional antara IPS dan IIS memang sudah saling berhubngan.Disekolah IPS lebih
menekankan kepada pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, dimana topik-topik dalam IPS
dapat kita manipulasi menjadi suat isu,pertanyaan atau permasalahan yang berperspektif
interdisiplin. Keberadaan gerakan dan paham social studies di Amerika Serikat banyak
mempengaruhi pemikiran
mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia.Studi

Sosial(social studies)bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang


akademis,melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah
sosial.
Studi Sosial lebih bersifat multidimensional yaitu ,meninjau satu gejala atau masalah sosial
dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.Studi sosial bertujuan membina warga
masyarakat yang mampu menyelaraskan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik
dan sosial,serta membantu melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya. IPS dengan Studi Sosial tidak mempunyai perbedaan,karena apa yang disebut
studi sosial(social studies) yang berkembang dan dikembangkan di Amerika Serikat atau
dibeberapa perguruan tinggi di Indonesia,tidak lain adalah IPS yang kita kenal saat ini. Antara
IPS sebagai bidang studi dengan disiplin Ilmu Sosial (social sciences) terdapat beberapa
perbedaan :
1. IPS bukan suatudisiplin ilmu seperti halnya ilmu sosial, tetapi IPS lebih tepat dilihat sebagai
suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
2. Dalam IPS menggunakan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, sedangkan ilmu sosial
menggunakan pendekatan disiplin ilmuatau monodisiplin.
3. Keberadaan IPS untuk memfokuskan kepentingan kependidikan didunia persekolahan
sedang ilmu sosial bisa didunia persekolahan , perguruan tinggi atau dipelajari di masyarakat
umum.
4. IPS menggnakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran
dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek psikologis ,pedagogis.

IPS berkaitan dengan dengan berbagai aspek kehidupan manusia yang melibatkan segala
tingkah laku dalam memenuhi aspek kebutuhan hidupnya, berkaitan dengan bagaimana cara
manusia menggunaka usaha untuk memeuhi kebuthan materinya, memenuhi kebutuhan
budayanya ,kebutuhan jiwanya ,pemanfaatan sumber daya yang terdapat dibmi ,mengatur
kesejahteraan dan pemerintahannya untuk mengatur dan mempertahankan kehidupan
masyarakat manusia. Konsep dasar IPS adalah suatu citra mental tentang objek konkret
ataupun gagasan yang abstrak. Konsep IPS mencerminkan suatu fenomena atau gejala atau
benda-benda yang berkaitan dengan IPS. IPS dan Ilmu-ilmu Sosial sama-sama memiliki subjek
dan objek yang sama,yang mempelajari tentang perilaku
manusia.Ilmu-ilmu sosial sosial,seperti sosiologi,Antropologi<danPsikologi sosial
merupakanilmu-ilmu sosial yang secara khusus mempelajari perilaku manusia.
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik Cakupan Konsep Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Politik
Dan Pemerintahan, Serta Psikologi Sosial

A. Sejarah
Setiap apa yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing atau paling tidak ada
riwayat asal-usulnya.Asal-usul yang menyangkut proses,peristiwa,dan waktu.Sejarah adalah
riwayat tentang masa lampau atau sesuatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan
riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya.

Konsep-konsep dasar sejarah sebagai bidang ilmu sosial :


1. Waktu,waktu yang telah lampa,menjelaskan sifat,bobot dan warna peristiwa yang bersangkutan.
2. Ruang, ruang lebih mendekat yang geografi.Sejarah mengungkapkan kapan terjadinya sedang
geografi merupakan petunjuk dimana peristiwa itu terjadi.
3. Alur peristiwa adalah suatu rentetan peristiwa atau pengalaman sejarah masa lampau
berdasarkan urutan waktu terjainya atau pengalaman sejarah dari waktu ke waktu yang
menunjukkan perkembanagan serta perubahannya.
4. Evolusi adalah sejarah yang berlangsung dengan sangat lambat.
5. Revolusi adalah peristiwa yang berlangsung sangat cepat.
6. Tahap-tahap beradaban mengungkapkan perkembangan serta kemajuan sesuatu
masyarakat.Dengan menerapkan pendekatan kita dapat merumuskan suat generalisasi bahwa
bagaimanapun sederhananya masyarakat,yang selalu mengalami perkembangan dan kemajuan.
7. Kronologi adalah analisis sejarah yang kemudian memprediksi peristiwa yang akan datang.

B. Geografi
Konsep geografi terungkap hubungan saling mempengaruhi serta fenomena alam ditempat-
tempat tertentu dengan perilaku serta tindakan manusia.Yang menjadi objek studi geografi
adalah geosfer,yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terjadi atas
atmosfer(lapisan udara),litosfer (lapisan batuan,kulit bumi),hidrosfer (lapisan air) dan biosfer
(lapisan kehidupan).
Pada konsep ini, geosfer atau permukaan bumi di tinjau dari sudut pandang kewilayahan atau
lingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan fenomenanya
(udara,batuan,perairan,kehidupan). Persamaan dari perbedaan fenomena tersebut tidak lepas
dari hubungan interaksi ke ruang dari unsur-unsur geografi di wilayah atau dalam lingkungan
di permukaan bumi.

Dari pengertian geografi yang telah dikemukakan tadi, dapat diketengahkan bahwa geografi
berkenaan dengan:
1. Geosfer atau permukaan bumi
2. Alam lingkungan (atmosfer, litosfer,hitdrosfer,biosfer)
3. Umat manusia atau atroposfer
4. Persebaran ke ruangan fenomena alam dan kehidupan termasuk persamaan serta
perbedaan
5. Analisis hubungan serta interaksi ke ruangan fenomena-fenomenanya di permukaan
Bumi

Berkenaan dengan konsep dasar yang dikembangkan pada geografi,paling tidak kita dapat
mempelajari dua kelompok konsep yang dikemukakan oleh Getrude Whipple (James,
P.E.:1979:115) dan Henry J. Warman (Gabler,RE:1966:13-16) Rincian konsep dasar itu sebagai
berikut.
Getrude Whipple mengungkapkan ada 5 konsep dasar,yaitu sebagai berikut.
1. Bumi sebagai planet
2. Variasi cara hidup
3. Variasi wilayah-wilayah alamiah
4. Makna wilayah (region) bagi manusia
5. Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia

Sedangkan Henry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar sebagai berikut:


1. Konsep Kewilayahan atau konsep regional
2. Konsep lapisan kehidupan atau konsep biosfer
3. Konsep manusia sebagai faktor ekologi yang dominan
4. Konsep globalisme atau konsep bumi sebagai planet
5. Konsep interaksi ke ruangan
6. Konsep hubungan areal (wilayah)
7. Konsep persamaan areal (wilayah)
8. Konsep perbedaan areal (wilayah)
9. Konsep keunikan areal (wilayah)
10. Konsep persabaran areal (wilayah)
11. Konsep lokasi relative
12. Konsep keunggulan kompratif
13. Konsep perubahan yang terus-menerus atau perubahan abadi
14. Konsep sumber daya dibatasi sama budaya
15. Konsep bumi yang bundar di atas kertas yang datar atau konsep peta

Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan pendidikan dasar (PenDas) konsep dasar itu dapat kiat
mulai dari arah (mata angin),jarak ,peta perbedaan kesenambungan.cara membina konsep
pada diri kita masing-masing yaitu dengan mengajarkan pengertian konotatif tentang sesuatu
(Womanck,J.G:1970:32) jadi kita sebagai guru IPS mengajarkan pengertian yang selias –luasnya
tentang sesuatu secara bertahap berkesinambungan sampai terjadi pola pengertian dalam
benak kita dan juga dalam benak peserta didik sampai ke tahap abstrak yang mencirikan
konsep tersebut.

Dapat dikemukakan tentang sungai sebagai sesuatu konsep dasar geografi. Kiat selaku guru
IPS bertanya kepada peserta didik mengenai sungai “ Apakah ada di antara mereka belum
mengenal sungai itu.secara kongkrit berarti guru sudah menyampaikan pengertian sungai
sesuai yang diuraikan dalam kamus.

C. Ekonomi Dan Koperasi


Pembahasan ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu nsosial myang akan dikaitkan dengan
koperasi yang menurut undang-undang menjadi soko guru perekonomian Indonesia.
Berkenaan dengan ekonomi ini, Brown &Brown (1980:241) mengemukakan bahwa ”Ekonomi
adalah suatu studi tentang cara bagaimana manusia mengorganisasikan sumber daya
alam ,kemampuan budaya dan tenaga kerja menopang dan mengingatkan kesejahteraan
material “Sementara itu, dengan cukup panjang.

(Gerarado P.Sicat dan H. W Arndt (1991:3) mengemukakan bahwa Ilmu ekonomi adalah suatu
studi yang mengkaji bagaimana orang perorangan dan kelompok – kelompok masyarakat
menentukan pilihan. Karena manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas.Untuk
memuaskan bermacam-macam ragam keinginan tersebut,tersedia sumber daya yang dapat
digunakan.itupun tidak tersedia dengan bebas.
Ketiga bahasan ilmu ekonomi tadi, dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa ilmu ekonomi
merupakan suatu studi,ilmiah mengenai bagaimana cara memenuhi kebutuhan materi.

Bagaimana mengembangkan upaya menahan diri dan hidup yang berlebih-lebihan padahal
kemampuan sumber daya ada dalam keterbatasan. Untuk mengatur kesejahteraan
rakyat,khususnya kesejahteraan ekonomi Bangsa Indonesia, telah diatur dalam Undang-
undang Dasar 1945. Pada pasal 33 yang terdiri atas 5 yaitu :

1. Perekonomian disusun sebagai usaha,bersama berdasarkan atas kekeluargaan


2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang me3nguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara
3. Bumi,air dan kekayaan yg terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan di gunakan
sebesar-besarnya kemampuan rakyat
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi,ekonomi,dengan prinsip
kebersamaan,efisiensi berkeadilan,berkelanjutan,berwawasan lingkungan,kemandirian.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang
Dalam pasal 33 ini adalah kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan, kemakmuran
orang-orang. Sebab itu perekonomian dsisusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan seperti Koprasi.

Koprasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koprasi
dengan berlandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koprasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.Menurut P.E. Weraman (A.A Chaniago,
Cb, Toweula,dkk:1995:225) mendefinisikan bahwa

Koprasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hokum yang bertujuan untuk perbaikan
social ekonomi anggotanya melalui memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan berusaha
bersama saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi
keuntungan ,usaha tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koprasi.
Dari 3 batasan tadi dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa koprasi adalah kegiatan
ekonomi bersama dari para anggotanya,berdasarkan kekeluargaan,kerakyatan,demi
keuntungan bersama,
Dan tidak mengutamakan keuntungan ekonomi semata- mata,melainkan juga memperhatikan
keuntungan sosial. Tujuan penyejahterakan para anggota berdasarkan alas keluarga dan
keuntungan sosial ,Ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, yang menguasai hajat hidup
orang banyak yang di arahkan pada kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya yang
dicantumkan dalam UUD 1945.

Batas-batas ekonomi dan koprasi,dengan mengamati konsep-konsep dasar yang menjadi


kunci dua pokok presoalan masih bersangkutan dengan satu sama lain,konsep- konsep dasar
itu sebagai berikut:

1. Kalangan sumber daya


2. Dan keterbatasan sumberdaya
3. Kebutuhan yang tidak terbatas
4. Konsaumsi-produksi-distribusi
5. Penawaran-permintaaan

Dalam memenuhi sampai mencapai kepuasan kebutuhan,manusia baik perorangan maupun


kelompok melakukan kegiatan produksi, menghasilkan baik yang langsung dan sumber daya
alam melalui pengolahan lebih dulu.proses produksi tadi memenuhi konsumsi yang selalu
meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Orang yang ahli dalam bidang usaha sesuai dengan
sifat badan usaha .sedangkan yang mencirikan koprasi dengan asas kekeluargaan dan
demokrasi ekonominya,terutama dalam mempertahankan keuntungan sosial bagi seluruh
anggota dan pengguna jasa koprasi ,wajib menjadi acuan utama.Modal dalam kegiatan usaha
kegiatan ekonomi tidak hanya terbatas pada produksi,gedung,lahan dan keuangan namun
paling utama terletakm pada SDM yang menjadi aset hidup kegiatan dan kehidupan ekonomi
tersebut.oleh karena itu, baik perusahaan milik Negara,milik swasta ataupun milik rakyat
dalam bentuk koprasi,dituntut adanya modal SDM yang bersifat mental wiraswasta.oleh
karena itu sebagai calon guru IPS harus membimbing,mengarahkan,membina,dan
mengembangkan peserta didik untuk bersikap mental wiraswasta bagi kepentingan diri
sendiri,keluarga,masyarakat,bangsa dan Negara. Kemajuan dan
Pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam bidang produksi,telahnpula menyebabkan terjadinya
alternatif pe,manfaatan dan penggunaan suatu jenis sumber daya.sebagai contoh:
penggunaan dan pemanfaatan migas serta batu bara,tidak mlagi hanya nuntuk bahan bakar
melainkan untuk kepentingan yang meluas.contohnya dengan petro kimia minyak bumi dan
batu bara dimanfaatkan untuk bahan pakaian,ban kendaraan,kosmetik,obat-obatan.

D. Sosiologi
Menurut pebdapat Frank H. Hankins (Faircdhild, H.P,dkk.:1982:302)lebih terperinci
mengemukakan: bahwa Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dan
hubungan kelompok umat manusia.studi tentang manusia dan insaninya dengan hubungan
satu sama lain.Aliran sosiologi yang
berbeda menentukan penekanan yang bervariasi berkenaan dengan factor-faktor yang
berhubungan,sebagaian menekankan hubungan pada hubungan diantara mereka sendiri
seperti interaksi,asosiasi,dan seterusnya.

Secara sibgkat yang baru dikemukakan,dapat diketengahkan konsep – konsep dasar sosiologi
sebagai berikut:
1. Interaksi sosial
2. Sosialisasi
3. Kelompok sosial
4. Proses sosial
5. Proses sosial
6. Perubahan sosial
7. Mobilisasi asocial

Interaksi sosial sebagai konsep dasar sosioligi,telah cukup dibahas pada uraian terdahulu.
Interaksi ini nbagaimanapun intensitasnya,selalu dialami oleah tiap individu dan selalu terjadi
dimasyarakat.Lebih tepat kelompok sosial tepat terjadinya interaksi antara individu tidak lain
adalah kumpulan manusia yang paling tidak terdiri atas dua orang namun biasanya lebih dari
itu, telah saling mengenal dalam waktu yang relative lama, ada kaitan rasa senasib, diikat oleh
nilai dan norma yang sama serta memiliki rasa persatuan

Selain kelompok sosial yang merupakan kesatuan antara anggota masyarakat, di dalamnya
terjadi atau terdapat lapisan-lapisan sosial yang ditunjukkan oleh pengelompok anggotanya
berdasarkan ikatan persamaan tertentu,seperti pendidikan,ekonomi,mata pencaharian,suku
bangsa.

Sebagai akibat proses sosial, perubahan sosial dan modernisasi,baik secara perorangan
maupun kelompok,terjadi perubahan status dan lapisan bawah ke lapisan menengah dan
bahkan sampai lapisan atas. Atau juga terjadi perubahan status dan petani menjadi pedagang
atau menjadi pegawai negeri.perubahan konsep yang dialami merupakan konsep mobilisasi
sosial. Jika lapisan tersebut dari lapisan bawah ke lapisan menenggah sampai lapisan atas atau
sebaliknya di konsepkan sebagai
Vertikal. Sedangkan perubahan status yang sifatnya setara seperti pretani menjadi pedagang
kemuadian menjadi nelayan dan seterusnya,mobilisasiu yang demikian di konsepkan sebagai
mobilisasi horizontal.

Dalam kehidupan sosial itu terdapat hal-hal yang dianggap sebagai penyakit masyarakat,
sweperti kaehatan,pengangguran,pelacur,gelandangan,kemiskinan penyakit-penyakit
masyarakat byang demikian yang merupakan masalah sosial, dikonsepkan sebagai patologi
sosial. Kondisi atau lebih tegas lagi,masalah yang demikian itu merupakan salah nsatu konsep
dasar sosiologi yang wajib dikaji secara mendalam, untuk menentukan alternative
pemecahanya.dan cara pemecahanya dengan cara : wajib mendapat perhatian dan
keperdulian segala pihak. Apalagi hal mtersebut kita abaikan maka menjadi masalah sosial
yang makin gawat yang merusak mental generasi muda Indonesia.

E. Antropologi
Seperti yang terlah di uangkapkan bahwa kehidupan manusia di masyarakat atau manusia
dalam konteks sosial meliputi aspek salah satu aspek yang makna dalam kehidupann manusia
yang juga mencirikan kemajuanya yaitu kebudayaan.yang mengkhususkan telaahanya kepada
budaya ini tidak lain adalah antropologi.Menurut E.A.Hoebel (Faichild,H.P,dkk.:1982:12) secara
singakat mengemukakan “Antropologi adalah suat studi tentang manusia dengan
kerjanya.sedangkan menurut Koentjaraningrat (1990:11) juga secara singkat mengatakan
antropologi adalah ilmu tentang manusia,sedangkan Hoebel mengemukakan anteropologi
adalah cara kerjanya.dengan demikian sebutan antropologi disini berate studi ilmu yang
mempelajari manusia dengan perilaku sosial atau dengan kebudayaanya.

Kebudayaan adalah nama kolektif semua pola prilaku di transparasikan secara sosial melalui
simbul-simbul dari sini tiap unsur semua kemampuan kelompok umat manusia yang
karakteristik yang hanya meliputi bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu hukum, pemerintah,
moral, dan kenyakinan dan kepercayaan saja,melainkan meliputi juga peralatan material atau
artewfak yang merupakan jelmaan kemampuan budaya yang menghasilkan fikiran yang
berefek praktis dalam bentuk bangunan, senjata, mesin, media komunikasi, perlengkapan
seni, dan sebagainya

Konsep yang dikemukakan oleh Ellwood di atas sangat jelas dan gamlang bahwa kebudayaan
hanya milik otentik manusia saja.Konsep-konsep mdasar itu meliputi:
1. Kebudayaan
2. Tradisi
3. Pengetahuan
4. Ilmu
5. Teknologi
6. Norma
7. Lembaga
8. Seni
9. bahasa
10. lambang
11. Fenomena yang dapat kita gali dengan sendirinya

Dalam lingkup antropologi dan kebudayaan, pengetahuan, ilmu dan teknologi merupakan
konsep dasar yang terkait dengan budaya belajar. Tip konsep konsep dasar tersebut saat ini
biasabisa dijadikan satu sebagai IPTEK ( ilmu pengetahuan dan teknologi ) penyatuan tiga
konsep tersebut sangat beralasan karena ketiganya sangat erat satu sama lain.oleh karena itu,
kita sepakat untuk memadukan mewnjadi IPTEK.

Konsep lain yang memegang peranan kunci dalam mkehidupan masyarakat dan budaya
adalah nilai serta norma.Sedangkan norma lebih mengarah pada ukuran dan aturan
kehidupan yang berlaku dikehidupan masyarakat.

Pada tingkatan taraf yang lebih tinggi kita juga mengenal pranata yang juga merupakan salah
satu konsep dasar dalam kehidupan masyarakat dan budaya.Dalam hal ini, kita juga harus
membedakan antara pranata (intstitution) dengan lembaga (insititute). Mengenai konsep
dasar diatas menurut Koentjaraningrat (1990:165-166) pranata adalah sistim norma atau
aturan-aturan yang mengenai satu aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan lembaga atau
institut adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu ”. Contohnya sebagai
pranata yang berfungsi memenuhi kebutuhan kekerabatan, yaitu perkawinan, tolong
menolong antar kerabat, sopan santun, pergaulan antar kerabat, dan sebagainya.

Bahasa sebagai suatu konsep dasar memiliki pengertian konotatif yang luas. Bahasa sebagai
konsep, bukan hanya merupakan rangkaian kalimat tertulis ataupun lisan, melainkan
pengertiannya lebih jauh dari pada hanya sekedaar rangkaian tulis atau lisan melainkan bahsa
itu sebagai suatu konsep meliputi pengertian sebagai bahasa anak, bahasa bisnis, bahsa
isyarat, dan lainya

Konsep dasar antropologi lainya mengenai lambang sesungguhnya bahasa itu juga termasuk
lambang bagi manusia contohnya uangkapan”bahasa mencirikan bangsa pada ungkapan itu
tercermin bahwa bangsa yang memiliki tutur kata yang baik ,mencerminkan bangsa tersebut
merupakan bangsa yang baik ,lambang- lambangnya antara lain seperti bendera bagi suatu
bangsa, tanda pangkat, atau jabatan bagi satu angkatan, monument bagi suatu kelompok
masyarakat dan bangsa.

F. Politik dan Pemerintahan


Di dalam kehidupan bermasyarakat, tidak akan lepas dari dua aspek kehidupan social, yaitu
berpolitik dan berpemerintahan. Dikesempatan ini, pertama kita membahas pengertian ilmu
politik secara singkat dan menurut pendapat para ilmuan-ilmuan lain.

Menurut para ilmuan, diantaranya :


1. Mildred Parten (Fairchild. H.P., dkk.: 1982: 224)
Ilmu politik adalah Teori, kiat dan praktis memerintah.
2. Brown and Brown (1980: 304)
Ilmu politik adalah proses dilaksanakannya kekuasaan mencapai tujuan-tujuan tertentu.
3. J. Barents (Miriam Budiarjo: 119:9)
Ilmu politik adalah Ilmu yang mempelajari kehidupan Negara.., yang merupakan bagian dari
kehidupan masyarakat; ilmu politik mempelajari negara- negara itu melakukan tugas- tugasnya.
4. Ossip K Flechtheim (Miriam Budiarjo: 1991:11) dalam buku Fundamental of Political Science.
“Ilmu politik adalah Ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari Negara sejauh
negara merupakan Organisasi kekuasaan beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan
lain yang tak resmi yang mempengaruhi negara.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian Ilmu Politik secara umum adalah ilmu yang mempelajari
kehidupan negara untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tuganya dan sebagai
penyelenggara negara,
Pengertian Pemerintahan menurut Brown and Brown (1980: 304) dan Charles J. Bushnell
(Fairchild, H.P. , dkk :1982 :132)
1. Brown and Brown (1980: 304)
Pemerintahan adalah semua aparat dan proses yang melaksanakan penyelenggaraan aktifitas
negara
2. Charles J. Bushnell (Fairchild, H.P. , dkk :1982 :132)
Pemerintahan adalah Organisasi menjelmaan suatu negara, pemerintahan adalah negara dalam
penampilan, prakteknya pemerintahan sebagai proses merupakan pelaksanaan fungsi
negaradalam segala aspeknya.

Jadi, untuk kesimpulan pemerintahan secara umum adalah penyelenggaraan, pelaksanaan


kerja secara operasional suatu negara. Dengan kata lain pemerintah adalah aparat pelaksana
negara.

Konsep-konsep dasar politik dan pemerintahan.


1. Kekuasaan
2. Negara
3. Undang-undang
4. Kabinet
5. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
6. DPR
7. DPD
8. Mahakamah Agung
9. Kepemimpinan
10. Demokrasi
11. Wilayah
12. Kedaulatan Rakyat
13. Otoriter
14. Monarki
15. Republik
16. Hal-hal lain yang dapat digali sendiri berdarkan pengamatan dan pengalaman.

Suatu nusantara yang dapat dikatakan negara, setidaknya memiliki kriteria sebagai berikut,
yakni: memiliki wilayah, penduduk, pemerintah, dan kedaulatan.Negara yang demokratis
adalah Negara yang memiliki tertib dan aman karena adanya peraturan yang disusun
bersama, disepakati bersama dan serta dipatuhi bersama-sama juga. Dansemua itu telah
disusun oleh Undang-undang yang menjadi pokok utama atau induk dari segala peraturan.

Di Negara tercinta kita, Negara Republik Indonesia sebagaimana telah ditentukan dan digaris
besarkan pada UUD 1945 yang menjadi pokok utama dari segala peraturan. Demokrasi yang
arti harfiahnya, rakyat berkuasa atau kekuasaan di tangan rakyat, yang pada pelaksanaannya
di serahkan kewenangannya kepada kepala negara atau presiden. Dapat disimpulkan, segala
aspirasi pendapat masyarakat akan disampaikan secara bertahap. Yang pertama disampaikan
melalui perwakilan rakyat (DPR) yang merupakan perwakilan dari rakyat, dan kemudian
disampaikan kepada majelis permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan masih
dimusyawarahkan diambil kebijakan-kebijakan. Dan setelah itu baru ditujukan kepada kepala
Negara kita yaitu Presiden.
G. Psikologi Sosial
Secara umum pengertian Psikologis Sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam
kontek sosial.

Pengertian psikologi sosial menurut HaroldA Phelps (Fairchild, H.P, dkk,. :1982: 290), “adalah
suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial ”.

Pengertian menurut Kerch, Clutfield, dan Ball Chey (1982: 5) mengemukakan :


“Psikologo Sosial adalah Ilmu tentang peristiwa perilaku antar personal. “(Hukum
Konvergensi)”, Hasil perpaduan kerjasama antara potensi dari dalam diri dengan rangsangan
dari lingkungan.
Psikologi sebagai salah satu bidang ilmu sosial yang berperan strategi dalam mengamati,
menelaah, menganalisis, menarikn kesimpulan dan memberikan arahan alternatif terhadap
masalah sosial yang merupakan ungkapan aspek kejiwaan.

Konsep dasar Psikologi :


1. Emosi terhadap objek sosial
2. Perhatian
3. Minat
4. Kemauan
5. Motifasi
6. Kecerdasan dalam menangagapi persoalan sosial
7. Penghayatan
8. Kesdaran
9. Harga Diri
10. Sikap Mental
11. Kepribadian.

Emosi dengan reaksi emosional merupakan konsep dasar psikologi social yang peranannya
besar dalam mengembangkan potensi psikologis lainnya. Perhatian dan minta seseorang
terhadap sesuatu benda, fenomena social, interaksi social dan yang lainnya. Tinggi rendahnya,
terkendali tidaknya emosi seseorang, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial yang
bersangkutan. Oleh karena itu, emosi sebagai suatu potensi kepribadian wajibdiberi santapan
dengan berbagai pembinaan psikologis, termasuk santapan keagamaan.
Kemauan yang kuat merupakan modal dasar yang berharga dalam memperoleh suatu
prestasi. Ada pepatah mengatakan, “di mana ada kemauan, di situ ada jalan ”. Orang yang
kemauannya lemah, bagaimanapun sukar mencapai prestasi yang tinggi. Motivasi selain
timbul dari dalam diri individu masing-masing, juga dapat datang dari lingkungan. Untuk
mencapai suatu harapan yang tinggi, kiat harus mempunyai motivasi diri yang kuat. Agar semu
citi-cita yang kita harapkan akan tercapai.
Konsep dasar yang merupakan komprehensif adalah kepribadian. Secara singkat, Brown &
Brown (1980:149) mengemukakan bahwa “kepribadian tidak lain adalah pola karakteristik,
sifat atau atribut yang dimiliki individu yang ajeg dari waktu ke waktu ”. Sedangkan Hornrl Hart
(Fairchild, H.P., dkk.: 1982:218) secara lebih rinci mengemukakan:

“Kepribadian yaitu organisasi gagasan yang dinamik, sikap, dan kebiasaan yang dibina secara
mendasar oleh potensi biologis yang diwariskan melalui mekanisme psiko-fisika organisme
tunggal dan yang secara sosial ditransmisikan melalui pola budaya, serta yang terpadu dengan
semuapenyesuaian, motif, kemauan dan tujuan individu berdasarkan keperluan satu
kemungkinan dari lingkungan sosialnya.”
Jadi, dapat disimpulkan kepribadian sebagai suatu konsep dasar psikologi, dan juga
merupakan suatu perpaduan potensi, kemampuan dan aset diri tiap individu yang menjadi jati
diri masing-masing. Jadi, kita sebagai SDM generasi muda yang akan menjadi subjek
pembangunan masa yang akan datang, wajib mengembangan dan membina kepribadian
peserta didik kita menjadi SDM yang handal yang kelak dapat menyelamatkan kehidupan yang
telah menyimpang dan kebenaran yang hakiki yang “ mengorbankan nilai-nilai moral demi
mencapai tujuan material semata”. Panggilan dan tugas pendidikan memang berat, namun
sangat mulia.
MODUL 4
KONSEP DASAR SEJARAH

Kegiatan Belajar 1
Penjajahan Indonesia dan Akibatnya

A. LATAR BELAKANG TIMBULNYA PENJAJAHAN DI INDONESIA

Timbulnya penjajahan di indonesia disebabkan oleh dua faktor , yakni faktor internal dan
faktor eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang terjadi dari dalam yaitu kondisi politik, ekonomi dan sosial
budaya yang memungkinkan bangsalainmemasuki indonesia untuk berdagang yang kemudian
berusaha menguasai peragangan dengan memonopoli perdagangan, sedangka faktor
eksternal yaitu faktor yang terjadi dari luar yaitu kondisi yang terjadi di negara –negara barat
sehingga meraka mengadakan ekspansi ke seluruh dunia.

1. Faktor Esktern
Maksudnya adalah kondisi yang terjadi di Eropa yang memungkinkan terjadinya
penjajahan di indonesia dengan masuknya bangsa Barat ke Asia Tenggara pada abad ke-16
yang secara bertahab membawa bangsa indonesia ke lingkup perdagangan Internasional
kemudian setahap demi setahap kekuasaan asing mulai masuk ke tanah air kita. Negara barat
yang pertama kali masuk ke Indonesia diawali oleh Spanyol, Inggris dan Belanda. Bangsa
Spanyol lebih memusatkan di Filipina, Inggris mengutamakan sasarannya di India sedangkan
Indonesia menghadapi bermacam-macam corak imperalisme, seperti Portugis, Belanda, dan
Inggris walaupun kekuasaaanya hanya sebentar saja.
Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa masuk ke Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Berkembangnya keyakinan akan kebenaran ajaran Copernicus yang mengatakan bahwa “dunia
ini tidak datar melainkan bulat seperti bola apabila seseorang berlayar lurus ke arah barat
maka akhirnya akan tiba kembali pada titik semula”.
b. Berlangsungnya zaaman Renaisance di Eropa. Sekitar tahun 1500 di Eropa berkembang zaman
kebebasan yaitu lahirnya kembali jiwa bebas dari berbagai kekangan yang membelenggu
kehidupan mereka, sehingga mendorong semangat para ilmuan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan dapat menghasilkan penemuan baru, seperti kompas, peta bumi yang lebih
baik, pembuatan kapal yang lebih baik serta penggunaan mesiu.
c. Berkembangnya kekuasaan islam di daerah Afrika Utara dan Pantai Timur Laut Tengah pada
tahun 1453 berhasil merebut pusat perdagangan dan ibu kota kerajaan Romawi, yakni
Constaninopel. Jatuhnya Constaninopel ini mengakibatkan tertutupnya jalur buhungan
perdagangan antara Eropa dan Asia. Akibatnya bangsa Barat mencari sendiri baru untuk pergi
ke daerah penghasil rempah-rempah di Timur yakni Indonesia.
d. Semangat Reconquesta atau semangat perang salib, yaitu semangat untuk menaklukkan
bangsa-bangsa yang pernah mengalahkan mereka, yaitu orang-orang islam.
e. Ambisi untuk mencari darah-daerah baru dalam rangka mengemban tugas mencari
kekayaan(Gold), kejayaan (Glory), penyebaran agama nasrani (Gospel.
f. Adanya perjanjian Tordessilas (7 Juni 1494)
· Terjadinya perjanjian ini akibat dari Paus Alexander VI di Roma yang memberikan peluang
kepada Spanyol dan Portugis untuk meluaskan ekspansinya dengan mengeluarkan keputusan
suci yang disebut Bull of Demarcation yang isi pokonya Paus memberikan dunia ini kepada dua
bangsa tersebut dengan batas garis khayal dari Utara ke Selata samudra Atlantik, sebelah barat
garis meridian diberikan kepada Spanyol, sedangkan sebelah timurnya diberikan
kepadaPortugis.
· Isi perjanjian bahwa garis batas kekuasaan Spanyol dan Portugis adalah garis meridian yang
melalui sebuah titik barjarak 370 mil di sebelahBarat Kepulauan Tanjung Verde.
· Dampak isi perjanjian
Ø Timbulnya imperalisme dan kolonialisme Barat di seluruh dunia
Ø Portugis berhasil menguasai pusat-pusat perdagangan sekaligus menguasai wilayah bagian timur,
seperti :
§ Bartolomus Diaz menepukan Tangjung Harapan.
§ Vasco da Gama menemukan Calicut, India.
§ Don Alfonso de Albuquerque, menaklukkan Goa yang kemudian sampai ke Maluku.
§ Antonio d’Abreu menguasai maluku.
· Spanyol menguasai sepenuhnya seleruh Amerika Latin, Hawai dan Filipina, yang ditandai
dengan
Ø Pelayaran Columbus menemukan benua Amerika,
Ø Magelhaens ekspedisi berkeliling dunia hinga sampai ke Filipina bahkan sampai ke Maluku
akhirnya konflik dengan Portugis.

2. Faktor Intern atau Kondisi yang Memungkinkan Bangsa Asing Menjajah Indonesia
a. Kontak hubungan perdagangan, seperti lazimnya seorang pedangang yang pada awalnya tidak
mempunyai prasangka negatif terhadap bangsa lain untuk membeli rempah-rempah. Namun
hal ini dimanfaatkan oleh bangsa lain untuk dapat dikuasai pusat perdagangannya dengan
jalan mengadu domba dan selanjutnya meminta imbalan yakni hak monopoli perdagangan.
b. Penghasil rempah-rempah terbesar, ini termasuk faktor positif. Akan tetapi terdapat pula faktor
negatif yakni menjadi tempat tujuan utama bagi para saudagar Eropa dan setelah tiba di
Indonesia lambat laun dimungkinkan bangsa Barat untuk menguasai pusat perdagangan
tersebut.
c. Belum ada persatuan antara kerajaan satu dengan kerajaan lain sehingga mudah terpancing
konflik dan dimanfaatkan oleh penjajah.

B. KARAKTERISTIK PENJAJAHAN PORTUGIS, SPANYOL, INGGRIS, BELANDA DAN JEPANG

Karakteristik penjajahan di Indonesia adalah dengan cara memperdaya orang-orang


pribumi untuk di adu domba dengan maksud agar masyarakat pribumi terpecah belah untuk
selanjutnya dikuasai.

Berikut ini adalah karakteristik penjajahan di indonesia.


1. Karakteristik Penjajahan Portugis
Portugis masuk ke indonesia disebabkan oleh perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander
VI di Roma. Mula-mula ditemukannya Tanjung Harapan oleh Bartolomeus Diaz, kemudian
Vasco Da Gama sampai di Kalikut, India dan Alfonso de Albuquerque sampai di malaka.
Setelah Portugis berhasil menguasai Asia Tenggara khususnya Selat Malaka (1511), dari sinilah
Portugis mengirimkan angkatan perangnya yang dipimpin oleh Antonio d ’breu. Mereka
memanfaatkan persainganyang terjadi di antara penguasa setempat untuk memperkuat
kedudukannya. Ketika Portugis mendatangai kerajaan Ternate, mereka diterima baik oleh
penguasa setempat karena Portugis dianggap sekutu dalam menghadapi kerajaan Tidore.
Maka sebagai imbalan Portugis menuntut hak monopoli perdagangan cengkeh. Portugis
mengambil kebebasan bangsa Indonesia untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan
semua rempah-rempah harus dijual kepadanya, barang siapa yang melawan akan diancam
dengan kekerasan senjata. Hal ini menimbulka perlawanan oleh bangsa Indonesia khususnya
pusat-pusat kekuasaan islam yaitu kerajaan Demak,Ternate, dan Aceh.
2. Karakteristik Penjajahan Spanyol
Spanyol menjajah Indonesia hanya sementara, karena mereka lebih memfokuskan
kekuasaaannya di Filipina. Sesuai hasil perjanjian Tordesilas bahwa Spanyol mendapatkan
bagian wilayah Barat, rombongan kapal Spanyol bertolak dari negerinya kearah Barat, di
bawah pimpinan Magelhaen. Setelah melintasi samusdra Atlaktik, mereka tiba di Amerika
Selatan lalu menyusur pantai Amerika Selatan,Samudra Pasifik (Lautan Teduh) kemudian
sampai di Filipina. Magelhaen tewas dalam perang melawan penduduk pulu Cebu(Baca Sebu)
di Filipina. Akan tetapi rombongannya meneruskan perjalanan sampai ke Tidore pada tahun
1521.
Sultan Al-Mansur menyambut baik kedatangan bangsa Spanyol karena Tidore sedang
berselisih dengan Ternate. Maka Tidore mencari dukungan seperti halnya Ternate di dukung
Portugis. Hubungan kedua Sekutu itu bertambah baik. Akan tetapi dibalik semua itu
berlangsung permusuhan antara Portugis dan Spanyol. Akhirnya kedua bangsa ini
mengadakan kesepakatan yang hasilnya Portugis memperoleh Maluku sedang Spanyol
memperoleh Filipina.

3. Karakteristik Penjajahan Inggris


Pada tahun 1980 F. Drake dalam perjalanan keliling dunia singgah di Ternate , setelah
berlayar melalui Lautan Pasifik. Ia melaporkan kepada pemerintahannya tentang perminttan
Sultan Ternate agar diberi bantuan peralatan untuk melawan Portugis. Pada tahun 1586,
Thomas Cavendish menggunakan rute pelayaran Selat Magelhaen – Samudra Pasifik sampai
ke Filipna Selanjutnya berlayar ke Maluku, dan menerangkan bahwa di Maluku dilakukan
perdagangan rempah-rempah secara bebas.
Ada dua pendapat tentang sikap yang harus diputuskan oleh Inggris dalam menghadapi
Portugis. Pendapat yang pertama meminta membantu Portugis dengan imbalan mendapat
hak Monopoli dari Portugis, sedangkan pendapat kedua agar Inggris segera merebut hak
perdagangan dari Portugis dan segera menggunakan jalur perdagangan laut melalui Tanjung
Harapan. Pendapat kedua yang lebih kuat untuk dilaksanakan.
Pada tahun 1591 satu ekspedisi atas tiga kapal yang dipimpin oleh George Raymond dan
James Lancaster bertolak dari Plymouth menuju ke India melalui Tanjung Harapan. Namun, G.
Raymound tenggelam. Sedangkan James Lancaster mampu mencapai Selat Malaka.

4. Karakteristik Penjajahan Belanda


Motivasi yang mendorong bangsa Belanda datang ke Indonesia yaitu upaya mencari
rempah-rempah sendiri. Ekspedisi pertama tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman
berhasil mendarat di Banten. Hal ini disambut baik oleh pedagang belanda sehingga, tidak
lama kemudian Belanda sampai di Maluku. Karena adanya persaingan yang tidak sehat maka
dibentuklah Kongsi Dagang Belanda pada tanggal 20 Maret 1602 dan diberi nama Vereenigde
Oost Indische Compagnie (VOC) dengan tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan
jalan melawan persaingan baik baik dari dalam maupun dari luar negeri (Portugis, Spanyol,
dan Portugis). VOC mendapat hak Oktroi dari Parlemen Belanda sehingga dapat memegang
hak monopoli perdagangan antara Tanjung Harapan dengan selat Magelhaen. Hak ini
merupakan kedaulatan yang dimiliki oleh VOC sehingga memiliki :
1. Hak membuat perjanjian dengan Raja-raja dikawasan tersebut,
2. Hak untuk menyatakan perang dan mengadakan perdamaian,
3. Hak membuat senjata dan mendirikan perbentengan,
4. Hak mencetak uang,
5. Hak mengangkat dan menghentikan para pegawainya,
6. Hak mengadili perkara, dan
7. Hak Oktroi ini berlaku dalam jangka waktu 21 tahun
Perkembangan VOC identik dengan imperialisme barat. Pada tangal 31 Desember 1799
VOC dinyatakan bubar . Karena tidak mampu bersaing dengan Inggris dan Perancis.
5. Karaktersitik Penjajahan Jepang
Latar belakang kehadiran Jepang di Indonesia karena dari sejarah perkembangan Jepang
itu sendiri. Modernisasi Jepang diawali dengan gerakan Restorasi Meiji atau usaha pemulihan
kekuasaan kepada Tenno Meiji.Masa pemerintahannya dari tahun 1867 – 1912 dan dapat
memajukan negeri Jepang. Contohnya dalam ilmu pengetahuan, Ekonomi, Politik dan
Kekuasaan. Sasaran Ekspansi pertama adalah semenanjung Korea gugusan kepulauan Riukiu
dan Formosa didapat setelah mengalahkan Cina 1895. Perang Dunia I, 1914 sampai 1918
memberikan kesempatan baru pada Jepang untuk memperluas daerah pasaran produksi
industrinya. Berdasarkan perjanjian Versailles 1919 Jepang memperoleh seluruh daerah bekas
koloni Jerman di Pasifik. Tenno Meiji wafat pada tahun 1912 setelah Perang Dunia I. Salah satu
tokoh da arsitek ekspansi dan imperalisme modern Jepang adalah Baron Tanaka yang
mengajukan dokumen rahasia (Tanaka Memorial) kepada kaisar yang berisikan suatyi doktrin
bbahwa bangsa jepang memikul suatu tugas suci untuk memimpin bangsa-bangsadi Asia
Timur, dan akan disusun suatu lingkungan persemakmuran bersama di Asia Timur Raya
dibawah pimpinan jepang. Doktrin ini disebut juga idiologi Hakko Ichiu yang menjadi pedoman
pelaksanaan politik imperalisme dan ekspansionisme di wilayah Asia.
Negara Jepang juga disebut sebagai bahaya kuning maka negara-negara Barat
membentuk fron ABCD dengan anggota Amerika, Inggris, Cina dan Belanda. Yang dimaksud
persemakmuran Asia Timur Raya adalah kemakmuran Jepang sendiri. Pemimpin-pemimpin
bangsa Indonesia yang semula mengharapkan kemerdekaan yang datang dari Jepang,
akhirnya sadar setelah Jepang melakukan pemerasan atas segala kekayaan Indonesia. Dari hal
tersebut maka timbullah perlawanan rakyat anti Jepang yang dipimpin oleh K.H.Zainal Mustafa
dari pesantren Sukamanah Singapura. Kemudia disusul rakyat Aceh yang dipimpin oleh
Tengku Abdul Jalil, dan tentara peta yang dipimpin oleh Syodanco Supriyadi di Blitar Jawa
Timur.

C. AKIBAT-AKIBAT DARI PENJAJAHAN DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN


Belanda menjajah Indonesia hampir 350 tahun sedangkan Jepang kurang lebih 3,5
tahun. Sehingga mengakibatkan hal-hal berikut ini.
1. Bidang Ekonomi
Kegiatan perekonomian Indonesia dahulu tertata rapi tanpa ada unsur paksaan, namun
setelah penjajah datang ke Indonesia mereka memporak-porandakan tatanan ekonomi
bangsa Indonesia. Akibatnya setelah berlakunya tanam paksa, bagi bangsa Indonesia
menimbulkan kemiskinan, kesengsaraan dan kelaparanyang menimpa rakyat petani.
Penyebabnya adalah beban pajak, panen yang gagal dan kerja rodi.

2. Bidang Politik dan Ideologi


Kaum penjajah berupaya membekukan bidang politik dan ideologi Indonesia, supaya
tidak dapat berkembang. karena hal ini akan menjadi bumerang bagi pemerintah kolonial.
Namu masih banyak partai politik yang ingin memerdekakan indonesia baik secara terang-
terangan maupun secara terselubung.atau dengan jalan kerjasama (kooperatif) maupun
berdikari (non-kooperatif). Melihat kondisi demikian maka Jepang membuat suatuorganisasi
yaitu Gerakan Tiga A, Putera, JawaHokokai.

3. Bidang Sosial Budaya


Setelah Indonesia sepenuhnya dikuasai oleh belanda, beberapa daerah melakukan
perlawanan dengan menentang adanya pungutan pajak, pemerasan dan penindasan. Karena
hal ini lah yangg mengakibatkan terjadinya peraturan hukum yang berbeda dalam satu
negara.
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mencapai Kemerdekaan

A. FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA KEBANGKITAN NASIONAL

1. Kemenangan Jepang terhadap Rusia


Pada tahun 1905 terjdi konflik antara Jepang (negara yang sangat keci ) dengan
Rusia( negar raksasa). Dalam konflik ini ternyata Jepang lebih unggul dan mampu menglahka
Rusia. Kemenangan Jepang ini membangkitkan kesadaran, harga diri dan semangat bagi bangsa
Asia untuk menentang bangsa Barat.

2. Perjuangan Nasional Rakyat Filipina 1898


Pada tahun 1896 terjadi pemberontakan terhadap kekuasaan kolonial Spanyol, yaitu
pemberontakan Katipuna yang dipimpin oleh Joze Rizal. Namun pemrontakan ini dapat
dipadamkan dan pimimpinnya di hukum mati.Kemudian Amerika Serikat berhasil mendekati
golongan nasionalis dan menjanjikan kemerdekaan. Kemerdekaan itu terwujud pada tanggal 4
juli 1946 setelah mengusai hampir 50 tahun.

3. Kebangkitan Nasional India


Dimulai sejak tahun 1885, yaitu saat berdirinya organisasi kebangsaan pertama yang
disebut All India National Congres (AINC).pendirinya adalah Surendranath Banerjee. Ajaran
pokok perjuangan Mahatma Gandhi adalah:
a. Ahimsa (dilarang membunuh)
b. Hartal (tetap bekerja namun tanpa aksi apapun)
c. Satyagraha (Gerakan non-kooperation)
d. Swadesi ( Gerakan memakai bahan dalam negeri dan menentang impor tikstil lain)

Untuk mendukung ajaran diatas, maka diperkuat oleh gerakan-gerakan dibawah ini.
a. Gerakan Brahma Samaj, menghapu tradisi kuno dan mengajarkan dasar monotheisme dalam
agama hindu.tokohnya adalah Raja Ramohan Roy (1928).
b. Ajaran dan pembaharuan Santiniketan, tujuannya untuk menanamkan rasa cinta tanah air
dan budaya india.
c. Ajaran Ramakrishna, untuk kesatuan agama.
d. Geraka theosofi, menghidupkan kembali nilai-nilai filsafat dan ajaran india kuno. Tokohnya
adalah Nyonya Annie Besant.
e. The Great India mutiny atau pemberontakan Sipahi, yaitu pemberontakan prajurit EIC mendapat
dukungan dari raja Moghul Bahadur Syah. Namun dapat ditumpas oleh Inggris dan kerajaan
islam Moghul dihapuskan.

4. Revolusi Nasional Tiongkok atau Cina


Dinasti terakhir kekaisaran cina adalah dinasti Mancu (1644-1912), kaumnya terdiri dari
tuan-tuan tanah besar yang memiliki hak-hak istimewa. Dalam perang dengan Jepang kekaiaran
China kalah dah terpaksa harus melepaskan formosa (taiwan) kepada Jepang berdasarkan
perjanjian Shimonoseki. Hal ini mendorong kalangan muda untuk bangkitguna menyelamatkan
negerinya.kemudian munculah tokoh nasional Dr. Sun Yat Sen dan menyusun garakan
pembaharuan dan kebangsaan atas dasar p[erjuangan yang disebutsan min chu I atau tiga dasar
kerakyatan, yaitu nasionalisme(kebangsaan), demokrasi (kedaulatan rakyat), dan sosialisme
(kesejahteraan rakyat).pada tanggal 10 Oktober 1911 munculah revolusi Cina yang kemudian
menyusun negara Republik Cina yaitu:
1. Republik Cina adalah suatu negara nasional bangsa Cina.
2. Pemerintah disusun atas dasar demokrasi.
3. diperuntukkan dalam mencapai kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
Presiden pertamanya adalah Yuan Shih Kai(1912-1916) kemudian diganti oleh Dr.Sun Yat Sen
(1916-1925).

5. Kebangkitan Nasional di Mesir


Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat mesir yang dipimpin oleh Arabi Pasya dan
bersumber pada inspirasi serta nasionalisme.hal inii terbukti dengan berkembangnya gerakan
pembaharuan yang disebut gerakan Salafiyah. Bangsa indonesia menyadari akan penderitaan
dan kemelaratan rakyatnya serta melepaskan diri dari kemiskinan. Pada tuhun 20 Mei 1908
lahirlah Budi Utomo yaitu cara berjuang dengan tegnaga persatuan dalam organisasi pergerakan
politik kebangsaan.

B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL

1. Organisasi Budi Utomo


Pada tahun 1906-1907 dr. Wahidin Sudirohusodo, mengadakan kampanye ke beberapa
daerah di pulau Jawa. Namun golongan tua kurang setuju terhadap gagasan tersebut. Sebaliknya
pelajar Stovia yaitu Sutomo dan Suraji sangat terkesan atas gagasan tersebut. Pada akhirnya
Sutomo menjadi pemimpin dari orgasasi Budi Utomo.
Kongres pertama Budi Utomo di Yoggyakarta pada bulan Oktober 1908 di ambil
keputusan;
a. Budi Uytomo tidak ikut kegiatan polotik
b. Kegiatan terutama ditujukan dalam bidang pendidikan dan budaya
c. Ruang gerak terbatas hanya di daerah Jawa dan Madura.
Kongres juga memutuskan susunan pengurus besar, R.T. Tirtokusumo, bupati karang
anyar sebagai ketua sebagai pusat kegiatan organisasi di tetapkan di Yogyakarta. Harapan
tersebut tidak terkabul karena gerak organisasi menjadi lamban. Dikarenakan hal-hal berikut:
a. Adanya kesulitan keuangan
b. Para bupati mendirikan organisasi sendiri
c. Budi utomo cenderung memajukan pendidikan untuk golongan priayi;
d. Karena ketuanya seorang bupati maka ia lebih banyak mementingkan
reaksipemerintahan kolonial;
e. Menonjolnya pengaruh golongan priayi
f. Banyaknya anggota yang keluar dari kalangan pelajar.

2. Organisasi Serikat Islam


Serikat Islam didirikan pada tahun 1911 di Solo, oleh Haji Samanhudi seorang pengusaha
batik Laweyan. Berdasarkan semangat pendirinya itulah dilakukan perubahan nama dari
Serikat Dagang Islam menjadi Serikat Islam. Tujuan Serikat Islam adalah sebagai berikut.
a. Mengembangkan jiwa dagang;
b. Menolong anggotanya yang mengalami kesulitan dalam usahanya;
c. Mengajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat;
d. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama islam;
e. Hidup menurut perintah agama (Nugroho Notosusanto, 1982)
Menurut D.M.G. Koch didalam bukunya yang berjudul menuju kemerdekaan, bahwa
dalam tubuh Serikakat Islam terdapat 3 aliran, yaitu:
1. golongan yang bersifat islam fanatik;
2. golongan yang bersifat nmenentang karas;
3. golongan yang hendak mencari kemajuan dengan bantuan pemerintah.
Dalam kongres ketujuh Serikat Islam mengganti nama menjadi Partai Serikat Islam (PSI)
dan mulai bergerak dalam ilmu polotik.
3. Indische Party
Indische Party didirikan di Bandung pada tahun 1912 oleh 3 serangkai, yakni Dr Douwes
Dekker (Danudirja Setyabudi), Dr. Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar
Dewantara). Ketiga tokoh ini merumuskan anggaran dasar partai hingga hasilnya dapat dilihat
dari cita-cita IP ialah membangun rasa cinta dari dalam hati orang Hindia terhadap bangsa dan
tanah airnya. Tindakan pemerintah semakin nyata setelah terbit tulisan Ki Hajar Dewantara
yang berjudul All ik en Nederlender wass yang maknanya sekiranya saya orang Belanda. Masih
belumlah saya akan berlaku sekehendak hati saya... sindiran tersebut mengakibatkan
dipecatnya 3 serangkai dan mengakibatkan merosotnya IP.

4. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia ini didirikan oleh sekelompok mahasiswa yang sedang belajar di
negeri Belanda yang bernama Indische Vereniging pada tahun 1908 lalu namanya diubah
menjadi PI agar tidak berbau Belanda. Tujuan PI sebelumnya adalah mengusahakan suatu
pemerintah untuk indonesia yang bertanggungjwab kepada rakyat indonesia semata-mata.
kemudian dipertegas kembali dengan tujuan utama yaitu kemerdekaan indonesia dan massa
nasional yang sadar dan percaya pada diri sendiri. Tokoh –tokoh PI yang militan antara lain
Mohammad Hatta, Subardjo, Abdul Madjid, Aalisastrimidjoyo, dan Natsit Datuk Pamuncak.
Hasil kerja PI terbukti dengan berdirinya Indonesiab Studi Club(ISC) di surabaya yang
dipimpin oleh Sutomo dan di Bandung yang dipimpin oleh Ir. S ukarno.

5. Partai Nasional Indonesia (PNI)


Lahirnya PNI pada tahun 1927 yang bertujuan mencapai indonesia merdeka dengan
ketuanya Ir. Sukarno.asa partai ini berdasarkan kepada 3 pokomyaitu:
1. Self-help, artinya memperbaiki keadaan dengan kekuatan sendiri.
2. Non-kooperasi, artinya tidak bersedia bekerjasama dengan pemerintah dan imperalis serta
hanya akan mengakui pemerintahan yang hadir dari rakyat sendiri.
3. Marhaenisme, artinya semacam suatu prinsip yang berkeinginan mengangkat rakyat yang
melarat.
Salah satu bukti keberhasilan PNI adlah dengan diselenggarakannya kongres pertama di
Surabaya pada tahun 1928 yang telah berhasil menyusun program partai yang intinya:
1. Bidang polotik
a. Memperkuat rasa kebangsaan dan kesatuan.
b. Menyebarkan pengetahuan tentang sejarah nasional.
c. Pan asianisme.
d. Menuntut kemerdekaan pers dan berserikat.
2. Bidang ekonomi, pada prinsipnya memajukan perekonomiam nasional dengan
memperhatikan skala proiritas sektottertentu.
3. Bidang sosial, pada prinsipnya meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup bangsa
indonesia.

6. Partai Indonesia Raya (Parindra)


Berdirinya partai ini karena diadakannya fusi dari dua organisasi yaitu BU dan PBI.
Dasarpertimbangan fusi ini adalah sebagaui upaya untuk tidak membuang tenaga de3nga
percuma dan diharapkan dua kekuatan akan melahirkansatu kesatuan yang tangguh dan
efisien.
Program dari Parindra sendiri adalah:
1. Memperkokoh semangat dan rasa kebangsaan indonesia.
2. Menjalankan aksi polotik untuk mendapatkan hak-hak yang lengkap dalam suatu
pemerintahan berdasarkan demokrasi dan nasionalisme.
3. Memajukan kesejahteraan sosial rakyat indonesia.
Kongres kedua pada tahun 1938 diadakan setelah Dr. Sutomo meninggal, yang diketuai
oleh Wuryaningrat. Memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Memperkecil pengangguran dengan memperkuat ekonomi rakyat.
2. Memperbesar anggaran untuk pekerjaan umum.
3. Mmemperjuangkan jam kerja untuk buruh dan jaminan asuransi.
4. Tidak memindahkan kemiskinan melalui program transmigrasi.
5. Perbaikan sistem hukum.

7. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)


Terbentuk pada tahun 1939 merupakan gabungan dari organisasi pergerakan dengan
tujuan mempersatukan partai polotik indonesia.dasar geraknya adalah:
1. Hak mengatur diri sendiri
2. Persatuan bangsa.
3. Demikrasi dalam poloti untuk mencapai cita-cita bangsa.
Salah satu keberhasilan Gapi adalah indonesia berparlemen dan pengakuan merah putih
sebagai benderanya.

8. Sumpah Pemuda
Lahirnya Sumpah Pemuda berkaitan erat dengan Budi Utomo yang merupakan cikal bakal
terbentuknya organisasi pergerakan nasional. Semangat yang mulai dibina oleh para pemuda
terbukti dengan diadakannya kongres pemuda tahun 1926 untuk ke- I dengan topik
pembahasan berkisar pada masalah kebudayaan , sosial dengan bahasa pengantar bahasa
Belanda. Sedangkan kongres II yang berlangsung pada tanggal 26 – 28 Oktober 1928 di Jakarta
yang intinya tentang semangat Indonesia bersatu. Tokoh-tokoh pada sumpah pemuda adalah
Muhammad Yamin menyatakan tentang persatuan dan kebangsan indonesia; Purnomo
Wulan, Sarwono dan Ki S.Mangunsarkoro menyatakan tentang pendidikan dan prasaran
berkaitan dengan kepanduan.
Intisari dari kongres ke- II adalah;
Pertama : Kami poetra dan poetri indonesia Mengakoe Bertoempah Darah yang Satoe
Tanah
Indonesia.
Kedua : Kami poetra dan poetri indonesia Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa
Indonesia.
Ketiga : Kami poetra dan poetri indonesia Mengakoe Berbangsa yang Satoe, Bangsa
Indonesia

C. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA


MENJELANG KEMERDEKAAN

Perjuangan partai politik Indonesia sudah menggembirakan,namun kegembiraan itu


punah ketika Belanda bertekuk lutut pada pemerintahan Jepang. Semua pertai politik
dipetieskan dan diganti dengan organisasi yang dibuat dan dikendalikan oleh pemerintahan
Jepang. Dari hal inilah 4 tokoh pergerakan nasional yaitu Ir. Sukarno, Mohammad Hatta, K.H.
Mas Mansur dan Ki Hajar Dewantara diberi kepercayaan oleh pemerintah indonesia untuk
memimpin gerakan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) dengan tujuan untuk mengarahkan
dukungan rakyat terhadap usaha-usaha pemerintah dalam memenangkan perang melalui
pemberian bimbingan kepada rakyat. Berkat perjuangan yang tak kenal menyerah pemerintah
melalui KMB pada tanggal27 Desember 1949 berhasil memperoleh kedaulatan dalam bentuk
negara serikat.

Kegiatan Belajar 3
Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan
Kemerdekaan

Marilah kita menganalisis karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia di dalam


mempertahankan kemerdekaan yang kita kelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni:
1. Tahun 1945 – 1949
Perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah kebangsaan yang merdeka dan
berdaulat bagi kehidupan politik, social, budaya dan kemasyarakatan.
2. Tahun 1949 – 1959
Dimana Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya.
3. Tahun 1959 – 1965
Perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan eksistensinya

A. PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PASCA PROKLAMASI


Setelah dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 agustus 1945 oleh Sukarno –
Hatta atas nama Bangsa Indonesia, gaung proklamasi ini terdengar dimana-mana. Ujian
pertama atas kewibawaan pemerintah RI terhadap rakyat terjadi pada peristiwa rapat raksasa
dilapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945. Selanjutnya, pada tanggal yang sama yaitu
tanggal 19 September 1945 pecah insiden bendera di hotel Yamato, belanda memasang
bendera Merah – Putih – Biru di puncak hotel, para pemuda berhasil merobek warna birunya
dan mengibarkannya kembali sebagai bendera Merah – Putih.

Ketika Republik ini dihadapkan pada kenyataan bahwa yang harus dihadapinya adalah pihak
sekutu datang di Indonesia mrnimbulkan masalah baru, mereka dibawah komando south East
Asia Commad (SEAC) dibawah Lord Louis Mountbattenn, pada tanggal 29 September 1945
mendaratkan pasukan Sekutu yang merupakan bagian dari SEAC diberi nama AFNEI ( Allied
Forces Netherland East Indies ) di bawah komando Sir Philip Christison. AFNEI mempunyai
tugas, yaitu :
1. Menerima penyerahan diri tentara Jepang
2. Membebaskan para tawanan perang pihak Sekutu
3. Melucuti senjata Jepang dan mengembalikannya ke jepang
4. Menjamin keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke pihak pemerintahan
sipil.
Kedatangan mereka ditentang oleh pihak Indonesia apabila mereka mempunyai niat untuk
mengembalikan kekuasaan kepada Belanda. Christisonsendiri berpendapat tanpa ada
kerjasama dengan pihak Indonesia tugas ini tidak akan berhasil. Itulah sebabnya pada tanggal
1 Oktober 1945 berunding dengan pemerintah Indonesiadan mengakui de fakto Republik
Indonesia. Dengan adanya pengakuan ini pasukan Sekutu diterima dengan sikap terbuka.
Akan tetapi, ternyata pasukan Sekutu dioncengi orang – orang NICA yang dengan jelas ingin
mengembalikan kekuasaan colonial Belanda di Indonesia. Pecahlah perang melawan pasukan
sekutu, sepertiterjadi di Surabaya, ambarawa, Medan, Bandung, dan daerah lainnya.
Setelah mengalami perlawanan yang hebat dimana, panglima inggris berkesimpulan bahwa
sengketa Indonesia – Belanda tidak mungkin diselesaikan dengan kekuatan senjata. Setelah
menandatangani persetujuan linggar jati, pada tanggal 25 Maret 1947 RI mulai mendapat
perhatian internasional, namun demikian Belanda memperlihatkan kecurangannya, sebab
tanggal 21 Juli 1947 Belanda melakukan agresi militernya dalam wilayah kekuasaan RI. Pada
tanggal 1 Agustus 1947 Dewan keamanan memerintahkan genjatan senjata, yang di mulai
tanggal 4 Agustus 1947. Untuk mengawasi genjatan sejata ini dibentuklah komosi konsuler
yang beranggotakan 3 Negara ( KTN : Komisi Tiga Negara ) yakni, Amerika Serikat, Australia,
dan Belgia.

Panglima angkatan perang RI menegaskan penjabaran pelaksanaan pertahanan rakyat


semesta sebagai berikut :
1. Tidak akan melakukan pertahan militer.
2. Tugas memperlambat kemajuan dan serbuan musuh serta pengungsian total serta bumi hangus
total.
3. Tugas untuk membentuk kantong-kantong di tiap-tiap onder distrik mempunyaipusat
dibeberapa kompleks pegunungan.
4. ugas pasukan yang berasal dari daerah federal untuk menyusup ke kantong-kantong sehingga
seluruh pulau jawa akan menjadi satu medan perang gerilya yang besar.
Dewan keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari 1949. Amerika Serikat
mengeluarkan resolusiyang disetujuioleh semua anggota, yaitu :
1. Hentikan permusuhan.
2. Bebaskan presiden serta pemimpin RI.
4. Memerintahkan kepada KTN agar memberikan laporan mengenai situasi Indonesia sejak
tanggal 19 Desember 1948.
Amerika Serikat meminta kepada belanda supaya menghentikan aksi militernya, dengan
sanksi jika tidak bersedia. Amerika akan mencabut bantuan ekonomi dan keuangan
berdasarkan Marshall-Plan. Akhirnya Belanda menerima kenyataan ini dan kembali kemeja
perundingan. Itulah awal berlangsungnya Konfrensi Meja Bundar yang mengantarkan
pengakuan Belanda terhadap kedaulatan Negara Republik Indonesia atas wilayah bekas
Hindia Belanda kecuali Irian Barat.

B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA RIS SAMPAI


DENGAN AWAL PELAKSANAAN DEMOKRASI TERPIMPIN
Seperti dikemukakan di atas bahwa pengakuan Belanda atas kedaulatan RI yang dicapai dalam
KMB di Den haag Negeri Belanda tanggal 23 Agustus 1949, yang hasilnya diterima dan di
ratyifikasi oleh KNIP tanggal 6 Desember 1049. Pada tanggal 15 desember 1949 Sukarno
dilantik menjadi Presiden RIS dan tanggal 20 Desember 1949 Hatta dilantik menjadi Perdana
Menteri RIS serta pada tanggal 17 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan.

Dengan disetujuinya hasil KMB maka terbentuklah Negara Republik Indonesia Srikat yang
terdiri atas 16 negara bagian. Sementara itu pergolakan – pergolakan politik belum pula
sepenuhnya dapat ditanggulangi. Kelompok separatis dan yang ingin memisahkan diridari
Negara RI bukan semakin berkurang, perasaan tidak puas akan kebijakan pemerintahpun
muncul dimama-mana , seperti pemberontakan APRA di Bandung, pemberontakan Andi Aziz
di Makasar, pemberontakan RMS di Maluku, pemberontakan Ibnu hajar di Kalimantan Selatan,
pemberontakan Karto Suwiryo di Jawa Barat, pemberontakan Daud Beureuh di Aceh dan
pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra Barat dan Sulawesi. Di samping masalah di
atas penyebab utama terjadi pemberontakan ialah pembentukan Angkatan Perang RIS atau
APRIS sebagai tentara RIS. Untuk lebih jelasnya peristiwa – peristiwa tersebut diuraikan
sebagai berikut :
1. Peristiwa APRA di Bandung
Pada tanggal 23 Januari 1950 pasukan angkatan perang Ratu Adil melancarkan saerangan
di kota Bandung yang dipimpin oleh Kapten Raymond westerling. Namun pasukan ini dapat
ditumpas oleh pasukan TNI dari Jawa Timur.

2. Peristiwa Andi Aziz di Makasar


Terjadi bemberontakan pada tanggal 5 April 1950 yang dilakukan oleh kesatuan bekas
KNIL yng dipimpn oleh Kapten Andi Aziz. Terjadilan pertempuran antara pasukan KNIL dengan
pasukan APRIS pada bulan Mei hingga Agustus di Makasar dan dimenangkan oleh pasukan
APRIS.

3. Peristiwa RMS di Maluku


Pemberontaka pasukan KNIL juga terjadi di Maluku pada tanggal 25 April 1950. Mereka
mengumumkan berdirinya republik Maluku Selatan sebagai negara yang terlepas dari RIS
maupun NIT.

4. Peristiwa DI/TII
Gerakan DI adalah gerakan yang ingin mendirikan negara yang berasaskan Islam yang
dipimpin oleh SM Kartosuwiryo yang memperoklamasikan berdiri Negara Islam Indonesia di
Cisayong Jawa Barat pada tahun 1949

5. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra dan Sulawesi


Pemberontakan ini berawal dengan pandangan darah yang melihat pemerintah pusat
tidak stabil dan belum menyelesaikan atau menstabilkan jalannya pemerintahan. Pada tanggal
15 Januari 1958 Achmad Husein sebagai penguasa daerah Sumatra Tengah memproklamaikan
berdirinya pemerintah revolusioner RI. karena hal inilah pemerintah pusat di jakarta
melakukan gencatan senjata dan terjadilan perang saudara. Pada tanggal 29 mei 1961 Achmad
Husein menyerahkan diri.

6. Pemilu I 1955
Pemilu pertama tahun 1955 berdasrkan UUDS 1950, yang disusun berdasarkan konstitusi
RIS dan UUD 1945. Pemilu I diselenggarakan 15 Desember 1955untuk memilih Dewan
Konstituante. Yang menghasilkan indonesia dibagi menjadi 16 daerah, 208 kabupaten dan
2.139 serta 43.429 desa.

1. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam


mempertahankan kemerdekaan

Setelah Konstituante gagal menetapkan UUD 1945 menjadi UUD RI , Presiden Sukarno
menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 denga suatu kredit pada tanggal 5 juli 1959.
dengan peraturan presiden No. 13 tanggal 31 desember 1959 dibentuklan fron nasional
dengan tujuan :
1. menyeledsaikan revolusi indonesia.
2. melaksanakan pembangunan semesta nasional.
3. mengembalikan Irian Jaya ke dalam wilayah RI.

1. Pengembalian Irian Barat


Sejak tanggal 3 Mei indonesia memutuskan hubungan dengan Belanda. Dan tanggal 17
Agustus 1956 bangsa indonesia membentuk provinsi Irian Barat yang masih diduduki Belanda.
Langkah berikutnya tanggal 19 Desember 1961 presiden Sukarno mencanangkan TRIKORA
yang intinya menyatakan:
1. Gagalnya pembentukan negara boneka Papua oeh Belanda.
2. Kibarkan bendera merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia.
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum mepertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air
serta bangsa Indonesia.

Pimpinan TRIKORA adalh Mayjen Suharto yang tugasnya sebagai berikut:


1. Merencanakan, mempersapkan dan menyelenggarakan operasi-operasi militer dengan tujuan
mengembalikan Irian Barat ke wilayah RI.
2. Mengembangkan situasi militer ke wilayah provinsi Irian Jaya.
Penyelesaian Irian Barat diadakan melalui perundingan di New York yang dikenal dengan
nama persetujuan New York. Yang isinya:
1. tanggal 1 Oktober 1962 pasukan PBB tiba di Irian Barat untuk menyerahterimakanIrian Barat
dari Belanda ke Indonesia.
2. Pemerintah sementara PBB DI Irian Barat dengan menggunakan tenaga Indonesia berasal dari
Irian Barat.
3. Pesukan RI yang telah ada di Irian Barat berada di bawah PBB.
4. Pasukan perang Belanda di Irian Barat dikembalikan di negerinya.
5. Antara daerah Indonesia lainnya dengan Irian Barat bebas lalulintas.
6. 31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar di Irian Barat disamping bendera PBB.
7. 31 Mei 1963 Irian Barat sepenuhnya milik Indonesia.

Ketika pemerintaha dipegang oleh Sukarno dan apa yang di ucapkannya adalah hukum,
maka hal ini dimanfaatkan oleh PKI hingga terjadilah tragedi G 30 S/PKI.

Anda mungkin juga menyukai