Anda di halaman 1dari 21

HAKEKAT PENDIDIKAN ILMU SOSIAL

 PENGERTIAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL

 Menurut Muhammad Numan Soemantri, pendidikan IPS adalah suatu


penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial, idiologi negara dan
disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada
tingkat pendidikan dasar dan menengah.

 Menurut Djahri & Ma’mum Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi
dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogik/psikologis untuk tujuan
pendidikan.
 PERKEMBANGAN

PENDIDIKAN ILMU SOSIAL


 Perkembangan Pendidikan Ilmu Sosial di Indonesia, pertama kali
muncul dalam Seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di
Tawangmangu, Solo. Terdapat 3 istilah yang muncul dari Seminar Nasional
di Tawangmangu yang meliputi :

1. Ilmu Sosial/ Social Science


Nursid Sumaatmadja, menyatakan bahwa Ilmu Sosial adalah cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan
maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu Ilmu Sosial adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota
masyarakat.
 PERKEMBANGAN

PENDIDIKAN ILMU SOSIAL

2. Studi Sosial/ Social Studies


Achmad Sanusi memberi penjelasan sebagai berikut : Sudi Sosial tidak selalu bertaraf
akademis-universitas, bahkan merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak
pendidikan dasar dan dapat berfungsi sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-
disiplin ilmu sosial.

3. Ilmu Pengetahuan Sosial/ Social Education


Saidiharjo menyatakan bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil perpaduan
dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi,
politik.
 PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
 Di samping itu Penggunaan Konsep IPS pertama kali muncul dalam dunia
persekolahan terjadi pada tahun 1973 dalam kurikulum Proyek Perintis Sekolah
Pembangunan (PPSP) IKIP Bandung. Dalam kurikulum PPSP ini IPS menggunakan beberapa
istilah, yakni:
1. Studi Sosial
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Civic dan Hukum

 Selanjutnya pada kurikulum 1975 PIPS menampilkan 4 profil, yaitu:


1. PMP menggantikan PKn sebagai suatu bentuk PIPS khusus yang mewadahi Citizenship
Transmission
2. PIPS terpadu untuk SD
3. PIPS terkonfederasi untuk menempatkan IPS sebagai konsep payung pelajaran Geografi,
Sejarah dan Ekonomi Koperasi
4. PIPS terpisah yang mencakup mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi untuk SMA
atau Sejarah dan Geografi untuk SPG.
 PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
 Pada kurikulum PIPS tahun 1984 masih sama dengan tahun 1975.
 Sedangkan Dalam Kurikulum PIPS tahun 1994 Mata pelajaran PPKn merupakan
mata pelajaran sosial khusus yang wajib diikuti oleh semua siswa dalam setiap
jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA). Mata pelajaran IPS dapat diwujudkan
dalam:
1. PIPS terpadu di SD kelas 3 sampai dengan kelas 6
2. PIPS terkonfederasi di SLTP mencakup mata pelajaran Geografi, Sejarah dan
Ekonomi Koperasi
3. PIPS terpisah pada jenjang SMU, hampir mirip dengan "Social Studies" tetapi
merupakan bagian Ilmu Pengetahuan Sosial
 PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN ILMU SOSIAL
 Sedangkan Kurikulum PIPS tahun 2004, mata pelajaran IPS hampir sama dengan
kurikulum 1994, hanya saja perbedaannya terletak pada jenjang SMA, mata pelajaran
Sosiologi yang tadinya hanya diperoleh siswa kelas 3 sekarang sudah diberikan pada
siswa kelas 2. Maka terdapat dua versi mengenai PIPS tersebut, yaitu:
1. PIPS untuk pendidikan dasar dan menengah
2. PIPS untuk jurusan Pendidikan IPS di Perguruan Tinggi
 Titik tolak pemikiran mengenai kedudukan konseptual PDIPS adalah:
1. Karakteristik potensi perilaku belajar siswa SD, SLTP, dan SMA.
2. Karakteristik potensi dan perilaku belajar mahasiswa FPIPS-IKIP
3. Kurikulum dan bahan ajar IPS SD, SLTP dan SMA
4. Disiplin ilmu-ilmu sosial, humaniora dan disiplin ilmu lain yang relevan
5. Teori, prinsip, strategi, media dan evaluasi pembelajaran IPS
6. Masalah-masalah sosial dan masalah ilmu dan teknologi yang berdampak sosial
7. Norma Agama yang melandasi dan memperkuat profesionalisme
Ilmu Sosial Persamaan /Perbedaan Studi Sosial/Ilmu Pengetahuan Sosial
Semua bidang ilmu yang berkenaan Pengertian Bidang studi yang mempelajari,
dengan manusia dalam konteks menelaah dan menganalisis gejala dan
sosialnya atau semua bidang yang masalah sosial di masyarakat ditinjau
mempelajari manusia sebagai anggota dari berbagai aspek kehidupan secara
masyarakat terpadu
Hal-hal yang berkenaan dengan Ruang lingkup Hal-hal yang berkenaan dengan manusia
manusia dan kehidupannya meliputi dan kehidupannya meliputi semua aspek
semua aspek kehidupan manusia kehidupan manusia sebagai anggota
sebagai anggota masyarakat. masyarakat.
Aspek-aspek kehidupan manusia yang Objek Aspek kehidupan manusia dikaji
dikaji secara terlepas-lepas sehingga berdasarkan satu kesatuan gejala sosial
melahirkan satu bidang ilmu atau masalah sosial (tidak melahirkan
bidang ilmu)
Menciptakan tenaga ahli pada bidang Tujuan Membentuk warga negara yang
ilmu sosial berkemampuan sosial dan yakin akan
kehidupannya sendiri di tengah-tengah
kekuatan fisik dan sosial
Pendekatan disipliner Pendekatan Pendekatan intersipliner atau
multidisipliner dan lintas sektoral
Dipelajari dan dikembangkan pada Tempat Pembelajaran Diajarkan pada tingkat rendah sampai
tingkat Perguruan Tinggi tingkat persekolahan ( SD-SMA)
PENDIDI
KAN Sosial

Antropologi

Psikologi
Ek
onomi

Geogr
afi

Politik
BENTUK-BENTUK PENDIDIKAN
ILMU SOSIAL
Bentuk-bentuk pendidikan ilmu-ilmu sosial sangat tergantung
dari definisi atau pengertian yang dianut seseorang. Tetapi
secara umum dapat dikatakan bahwa ada dua posisi yang
dapat dikemukakan.
 Pertama, adalah pendidikan yang menggunakan materi
dari disiplin ilmu-ilmu sosial sebagai salah satu sumber
materi/pokok yang bahasan kurikulum berdiri sendiri.
 Kedua, adalah pendidikan ilmu sosial yang merupakan
pendidikan dari ilmu-ilmu sosial.
L A N DASAN

L A N DASAN FILOSOFIS

RELIGIUS L A N DASAN
ID E O L O G IS

L A N DASAN

PS I KO L O G I
L A N DA SA N L A N DA S A N

PIS S O S I O L O G IS

L A N DAS A N
P OL ITIS
L A N DAS A N
AN T RO P O L O G IS
L A N DA S A N
K E M A N U S I AAN
Lahirnya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Nama Asli IPS berasal dari istilah Social Studies di Amerika, istilah
tersebut dipergunakan sebagai nama sebuah komite yaitu “Committee
of Social Studies” yang didirikan pada tahun 1913 dengan tujuan
sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang berminat pada kurikulum
Ilmu-ilmu Sosial di tingkat sekolah.

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


dijelaskan bahwa: IPS merupakan bahan kajian yang wajib dimuat
dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang antara lain
mencakup ilmu bumi/geografi, sejarah, ekonomi, kesehatan dan lain
sebagainya yang dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahun,
pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi
sosial masyarakat.
Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
▶ Menurut Bruce Joyce yang dikutip oleh Cheppy dalam bukunya
“Strategi Ilmu Pengetahuan Sosial”, ada 3 tujuan IPS, yaitu:
1. Humanistic education: diharapkan IPS mampu membentuk
anak didik untuk memahami segala pengalamannya serta
diharapkan lebih mengerti tentang arti kehidupan ini.
2.Citizenship education: setiap anak didik harus dipersiapkan
untuk mampu berpartisipasi secara efektif di dalam dinamika
kehidupan masyarakatnya.
3.Intellectual education: tiap anak didik ingin memperoleh
cara dan sarana untuk mengadakan analisis terhadap
gagasan-gagasan serta mengadakan pemecahan masalah
seperti yang telah dikembangkan oleh ahli-ahli ilmu sosial.
Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
▶ Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tujuan pendidikan
IPS yaitu menekankan pada pemahaman tentang bangsa,
semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat
di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan Ilmu Sosial
 Menjelaskan fenomena yang ada dalam masyarakat, baik itu kerja
sama maupun konflik.
 Menciptakan tenaga ahli pada bidang ilmu sosial

Perbedaan Ilmu Sosial berkaitan dengan bidang Ilmu, sedangkan IPS


berkaitan dengan bidang Studi.

IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial


yang disajikan secara pedagogik untuk tujuan pendidikan
(Kombinasi/Perpaduan).
Pendidikan IPS dalam Perspektif Global
Terdapat pemikiran dalam Pendidikan IPS melahirkan aliran tradisi dan model
Pendidikan IPS yang mempengaruhi pemikiran pengembangan Pendidikan IPS,
yaitu:
a.Pendidikan IPS merupakan model program pendidikan dalam kurikulum
persekolahan dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia.
b.Pendidikan IPS sebagai program studi menyelenggarakan sistem dan program
pendidikan guru IPS di Perguruan Tinggi (PT).
c.Pendidikan IPS sebagai program pendidikan yang menekankan kepada
pendekatan interdisiplin ilmu sosial dan ilmu lainnya untuk tujuan pendidikan
dan pembelajaran.
d.Pendidikan IPS memiliki dimensi filosofik, keilmuan dan program aplikasi bagian
dari pendidikan dan ilmu keguruan bersifat terbuka untuk menggunakan
berbagai disiplin dan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memperkuat
jati dirinya. Dimensi pendidikan dan keguruan adalah kekuatan yang
membedakan dengan displin ilmu sosial lainnya.
Pendidikan IPS dalam Pendidikan Nasional

Kemunculan IPS dalam dunia pendidikan nasional bukan semata-mata untuk


memenuhi dan memperbanyak bobot dari beban belajar para peserta didik. IPS
yang diselenggarakan juga bukan untuk mengikuti perkembangan kehidupan sosial
dari bangsa-bangsa lain dalam pergaulan dunia internasional. Akan tetapi
kemunculan IPS merupakan satu manifestasi kesadaran akan keberadaan bangsa
ini yang memiliki latar belakang kehidupan yang penuh dan kaya dalam aspek
sosialnya, sebagai warisan dari kemegahan masa lalunya.
Kesadaran inilah yang kemudian tertuang dan dapat kita lihat dalam landasan
yuridis formal seperti dalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 IPS dimaksudkan
untuk mengembangkan pengetahui, pemahaman, dan kemampuan analisis
peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat.
 MATERI IPS berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial (sejarah, geografi, ekonomi,
antropologi, sosiologi, politik, dan sebagainya) dan berkaitan dengan materi pendidikan.
Materi IPS terbagi atas :

1. FAKTA adalah suatu objek atau peristiwa yang pernah terjadi pada saat ini, atau yang
pernah ada pada masa lalu yang dihasilkan dari data yang diperoleh di lapangan atau
tempat penelitian.
Fakta disiplin ilmu sejarah: nama pelaku, tempat peristiwa, tanggal, bulan, dan tahun
kejadian. Contoh: Proklamasi Kemerdekaan oleh Ir. Seokarno, Jln. Pegangsaaan No. 56
Jakarta Pusat, 17-08-1945
Fakta geografi: nama daerah, letak daerah, pantai, dataran atau daerah pegunungan, dan
lain-lain.
2. KONSEP adalah karakteristik yang dimiliki suatu konsep. Dalam disiplin ilmu-ilmu sosial
dikenal adanya tiga jenis konsep yakni konsep konjungtif, konsep disjungtif, dan konsep
relasional.
a.Konsep konjungtif, yaitu konsep yang di dalamnya terdapat dua atau lebih sifat sehingga
dapat memenuhi syarat sebagai contoh konsep. Misal: Seorang Guru adalah seorang laki-
laki atau wanita yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.
Dua atribut, yaitu laki-laki atau wanita dan memberikan ilmu pengetahuan yang mewakili
konsep Guru.
b.Konsep disjungtif: konsep yang anggota atriubutnya memiliki nilai yang beragam. Misal:
Konsep Ilmu Sosial yang mencakup sosial, antropologi, psikologi, ekonomi, geografi,
politik dan sejarah.
c.Konsep relasional menyatakan hubungan tertentu antara atribut konsep. Kelas sosial
merupakan suatu contoh konsep relasional. Kelas sosial ditentukan oleh hubungan antara
pendapatan, pendidikan, jabatan, atau pekerjaan, dan faktor-faktor lainnya.

3. GENERALISASI ialah suatu pernyataan yang dibentuk dari perpaduan atau gabungan dua
konsep atau lebih. Misalnya: Kata bapak atau ibu yang dulunya hanya bermakna orang tua,
sekarang semua orang yang lebih tinggi kedudukan atau usianya disebut bapak atau ibu.
4. TEORI dengan menggunakan teori dalam materi kurikulum, maka siswa
akan diajak untuk mengembangkan keterampilan-pembelajaran
sehingga terjadi transfer oftraining belajar sesuatu yang lain
berdasarkan yang sudah diketahui atau dikuasai.

 Proses adalah berbagai prosedur, cara kerja, metode kerja tertentu


dalam materi kurikulum pendidikan ilmu-ilmu sosial yang harus
dilaksanakan siswa di dalam kelas, dalam ruang tertentu, atau
bahkan di luar lingkungan sekolah. Misal : Mata Kuliah Hukum
Acara Pidana saya selaku dosen menyuruh kalian membuat
Simulasi Persidangan Kasus Pidana jadi dimana saya
memberikan instruksi terkait kasus yang akan disimulasi setiap
kelompok.
Sikap muncul dalam bentuk pernyataan setuju, tidak setuju, senang
atau tidak senang, dan lain-lain. Nilai ialah sesuatu yang menjadi
kriteria apakah suatu tindakan, pendapat, atau hasil kerja itu
baik/posisitif atau jelek/ negatif. Misal : Masalah LGBT di Indonesia
Pendidikan IPS perlu mengembangkan aspek sikap, nilai dan moral,
karena:
1) Dalam setiap disiplin ilmu ketiga unsur itu ada, tidak ada disiplin
ilmu yang bebas dari ketiga unsur tadi.
2) Berhubungan dengan pendidikan IPS sebagai wahana untuk
menarik perhatian generasi muda sehingga mereka mau belajar
dan melanjutan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi dalam
ilmu-ilmu sosial.
3) IPS memiliki tugas mengembangkan kepribadian siswa yang utuh
dan sesuai dengan tuntutan masyarakat, sehingga nilai dan moral
yang adadi masyarakat menjadi bagian dari diri siswa.

Anda mungkin juga menyukai