IPS merupakan terjemahan dari studi sosial (social studies) yang mulai diterapkandalam
dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat sejak tahun 1915 setelah perang
dunia pertama. Para ahli pendidikan di Amerika Serikat pada waktu itu berkesimpulan
bahwa pengajaran Ilmu-ilmu sosial yang diajarkan secara sendiri-sendiri dalam
bentukdisiplin ilmu, seperti: Sejarah, geografi, ekonomi, dan lain-lain tidak akan mampu
membekali para subyek didik untuk dapat mengenal dan mengerti masalah sosial yang ada
di sekitarnya.Dengan demikian di introduksikannya social studies yang diharapkan dapat
mengatasi kekurangan.
Sejarah perkembangan ips di Indonesia ini diawali dengan perkembangan ips di Negara
Amerika Serikat. Perkembangan konsep dasar ips di Indonesia ini sangat sulit karena ada
beberapa alasan yang pertama itu, karena belum adanya lembaga profesional di bidang
pendidikan ips sepertihalnya di amerika yaitu NCSS, sulit dan banyak menemukan kendala,
lebih bergantung pada pemikiran individual, bersifat individulistis atau kelompok.
Lembaga yang dimiliki Indonesia saat ini yaitu : HISPISI (Himpunan Sarjana Pendidikan Ips
Indonesia) . Istilah ips pertama kali muncul dalam seminar nasional tentang Civic
Education tahun 1972 diTawangmangu Solo, menurut laporan seminar tersebut
menghasilkan 3 istilah yang muncul dan digunakan secara bertukar pakai yakni :
1. Pengetahuan Sosial
2. Study Sosial : Ilmunya hanya dijadikan dalam kondisi tertentu, karena yangharus
dikembangkan itu ilmunya
3. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ketiga istilah ini diartikan sebagai suatu study masalah-masalah social dan
dikembangkan melalui pendekatan inter disipliner dan bertujuan agar masalah-masalah
social itu dapat dipahami oleh siswa. Dalam seminar tersebut konsep dasar ips belum
masuk dalam kurikulum sekolah tetapi baru dalam wacana akademis yang muncul dalam
seminar tersebut. Pada tahun 1972-1973 konsep ips untuk pertama kalinya masuk
kedalam duniapersekolahan yakni dalam kurikulum proyek perintis sekolah pembangunan
(PPSP) IKIPbandung. Hal ini terjadi karena pemikir dalam seminar seperti achmad sanusi,
Numan Somantri berperan sebagai anggota pengembang kurikulum.
1. Study Sosial
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Civic dan Hukum
Kurikulum PPSP tersebut dapat dianggap sebagai pilar kedua dalam perkembangan
pemikiran tentang pendidikan ips, sehingga pendidikan ips diwujudkan dalam 3 bentuk:
1. Perkembangan kurikulum di Negara kita dimulai pada tahun 1975 dimana PPSPini
tidak memasuki antropololgi, sosiologi, dan pemerintahan.
2. Padatahun 1984 mencangkup disiplin ilmu pemerintahan dan politik, PMP(Pendidikan
Moral dan Pancasila) untuk melengkapi apa-apa yang dibutuhkan.
3. Pada tahun 1986, dimana antropologi dan sosiologi mulai berlaku di SLTA.
4. Pada tahun 1994, ilmu sosiologi dan antropologi.
Pada tahun 1994 pelajaran sosiologi ini hanya dipelajari oleh siswa SMA kelas 3 saja,
dan kemudian pada tahun 2004 pelajaran sosiologi ini sudah bisa dipelajari oleh siswa
SMA kelas 2 juga. Dalam kurikulum tahun 1994 mata pelajaran PPKN merupakan mata
pelajaran social khusus yang wajib di ikuti oleh semua siswa dalam jenjang pendidikan (SD,
SLTP, SMU).Sedang mata pelajaran ips diwujudkan dalam : Pendidikan ips terpadu di SD
kelas III sampai dengan kelas IV . Pendidikan ips pengembangannya di SLTP yang
mencangkup materi geografi, sejarah, dan ekooikoprasi Pendidikan ips terpisah.
C. Pengertian IPS
Menurut Sapriya (2017,p.19-20), IPS merupakan mata pelajaran di tingkat SD/MI dan
menengah atau salah satu program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah
Social Studies dalam kurikulum persekolahan di negara lain seperti Amerika Serikat.
Pengertian IPS di tingkat persekolahan, mempunyai perbedaan makna, di sesuaikan
dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, khususnya antara Ips untuk sekolah
dasar dengan Ips untuk sekolah menengah. Pengertian Ips di persekolahan tersebut ada
yang berarti nama mata pelajaran yang berdiri sendiri, gabungan(integrated) dari sejumlah
mata pelajaran atau disiplin ilmu,dan ada yang berarti program pengajaran.
D. Pengertian Ilmu-Ilmu Sosial
Menurut Sapriya (2017,p.20-23), dalam struktur disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu sosial
maupun ilmu pendidikan, belum ada di temukan nama pendidikan Ips sebagai sub disiplin
ilmu. Namun demikian, peran ilmu sosial tetap menjadi konten utama untuk pendidikan
Ips.
1. Berbagai batang tubuh disiplin ilmu ilmu sosial yang di organisasikan secara sistematis
dan ilmiah.
2. Batang tubuh disiplin itu berisikan sejumlah teori dan generalisasi yang handal dan kuat
serta dapat di uji tingkat kebenarannya.
3. Batang tubuh disiplin ilmu ilmu sosial disebut juga struktur disiplin ilmu atau
fundamentai ide.
4. Teori dan generalisasi dalam struktur disebut pula pengetahuan yang dicapai lewat
pendekatan konseptual dan syntactis yaitu lewat proses bertanya, berhipotesis,
pengumpulan data (observasi dan eksperimen).
Sedangkan menurut Astawa, Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia di
masyarakat dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Ada beberapa Ilmu sosial yang juga menjadi sumber IPS yaitu :
Konsep dasar yang berkaitan dengan sosiologi, yang dimana sosiologi didefenisikan
sebagai ilmu secara ilmiah terhadap lingkungan sosial.
Konsep dasar yang membahas tentang manusia untuk memperoleh pemahaman tentang
manusia dengan mempelajari aneka warna maupun fisik masyarakat dan kebudayaannya.
Objek studi antropologi adalah manusia dalam masyarakat, kebudayaan, suku bangsa, dan
perilakunya. Tujuan Antropologi yaitu:
-Mendiskripsikan tata arah kehidupan kelompok manusia pada setiap periode dan karakter
fisik manusia.
Konsep dasar yang berkaitan dengan kebutuhan perekonomian manusia dan upaya-upaya
untuk memenuhi kebutuhan manusia guna untuk mencapai kemakmuran. Objek kajian
ilmu ekonomi yaitu keseluruhan kegiatan perekonomian manusia Manfaat mempelajari
Ekonomi yaitu:
Konsep dasar yang berkaitan dengan gejala maupun proses kehidupan di bumi yang
menyangkut gejala dan proses alamnya, yang melibatkan kehidupan tumbuhan, binatang
dan manusia untuk menjadi penghuni bumi. Objek studi geografi ada 2, Yang Pertama
Objek material, Yang Kedua Objek formal.
Konsep dasar sejarah yang menjadi kajian sejarah yang memua kehidupan manusia dimasa
lalu, sekarang dan masa yang akan datang
Konsep dasar politik yang akan membahas mengenai teori dan praktek politik serta
gambaran dan analisis sistem politik, Yang berkenaan dengan kekuasaan, sumber
kekuasaan, konflik dan pengambilan keputusan.
Konsep dasar Psikologi sosial berkenaan dengan proses mental dan pengaruhnya terhadap
perilaku yakni gejala dan kejiwaan manusia.
IPS mengambil materi dari geografi yang terkait dengan bumi, garis lintang, garis bujur,
arah, jarak, lokasi ruang, kondisi ruang serta lingkungan, sumber daya alam serta interaksi
antar bangsa dan manusia dengan lingkungan.
IPS mengambil materi ekonomi terkait dengan usaha manusia untuk mencapai
kemakmuran dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul dari usaha tersebut.
IPS mengambil ilmu politik yang membahas usaha manusia mengorganisasikan kekuasaan
dalam mengatur manusia serta menyelenggarakan kepentingan rakyat dan bangsa.
IPS mengambil materi antropologi yang terkait dengan kajian hasil budidaya manusia
dalam menjaga eksistensinya dan usaha meningkatkan kehidupan baik aspek lahiriyah
maupun batiniyah.
IPS mengambil materi sosiologi yang mempelajari masyarakat secara umum dan hubungan
antar individu serta masyarakat tersebut.
IPS mengambil materi psikologi sosial terkait dengan mempelajari perilaku individu,
kelompok, dan masyarakat yang dipengaruhi oleh situasi sosial, pengetahuan, pemikiran,
tanggapan dan psikulasi.
IPS mengambil materi ilmu hukum yang berkaitan dengan peraturanperaturan tingkah
laku dalam masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah. Hubungan antara IPS dengan
ilmu-ilmu social saling berkaitan. Keduanya berhubungan dengan kebutuhan dasar
manusia, kemudian kebutuhan dasar tersebut dapat dicapai dengan kegiatan dasar
manusia. Kegiatan dasar menusia meliputi produksi dan konsumsi, pemeliharaan dan
perlindungan, konsumsi dan transport, estetika, pemerintahan dan organisasi, dan
pendidikan dan rekreasi. Keseluruhannya membentuk ilmu-ilmu social. Dalam ilmu-ilmu
social, terurai disiplin ilmu yang meliputi, antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, ilmu
politik, psikologi social dan hokum. Dan di dalamnya terdapat fakta, konsep, generalisasi
yang dikembangkan membentuk ilmu Pengetahuan Sosial(IPS). Jadi IPS merupakan
penjabaran dari ilmu-ilmu social yang didalamnya terdapat fakta, konsep dan generalisasi.
KESIMPULAN
IPS merupakan terjemahan dari studi sosial (social studies) yang mulai diterapkandalam
dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat sejak tahun 1915 setelah perang
dunia pertama. Sejarah perkembangan ips di Indonesia ini diawali dengan perkembangan
ips di Negara Amerika Serikat. Perkembangan konsep dasar ips di Indonesia ini sangat sulit
karena ada beberapa alasan yang pertama itu, karena belum adanya lembaga profesional di
bidang pendidikan ips sepertihalnya di amerika yaitu NCSS, sulit dan banyak menemukan
kendala, lebih bergantung pada pemikiran individual, bersifat individulistis atau kelompok.
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah
atau program studi di perguruan tinggi. Sedangkan Ilmu-Ilmu Sosial adalah konsep untuk
mendefenisikan kedisiplinan akademik yang memberikan perhatian pada aspek
kemasyarakatan manusia. Ilmu Ilmu Sosial mencakup sosiologi, antropologi, psikologi,
ekonomi, geografi sosial, politik dan sejarah.