Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH

SEMESTER

MK: PEND. IPS SD


KELAS RENDAH

PRODI S1 PGSD - FIP

SKOR NILAI:

Disusun Oleh :
Nama : MIFTAHUL JANNAH
NIM : 1191111061
Kelas : C Reguler 2019
No. Absen : 15
Dosen Pengampu : Husna Parluhutan Tambunan, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
SOAL

1. Coba anda jelaskan tentang paradigma pendidikan IPS di Indonesia

JAWAB: Pada dasarnya paradigma pembelajaran IPS merupakan upaya yang tertanam dalam
membangun karakter peserta didik agar menjadi warga negara yang baik melalui kurikulum dan
program pembelajaran pada ranah apektif, kognitif dan psikomotorik.

2. Jelaskan maksud dan perbedaan antara PIPS dan PDIPS

JAWAB: PIPS untuk dunia persekolahan yang pada dasarnya merupakan penyederhaan dari
ilmu-ilmu sosial, dan humaniora, yang diorganisasikan secara psiko-pedagogis untuk tujuan
pendidikan pesekolahan. PDIPS untuk perguruan tinggi pendidikan guru IPS yag pada dasarnya
merupakan penyeleksian dan pengorganisasian secara ilmiah dan meta psiko-pedagogis dari
limu-ilmu sosial, humaniora, dan disiplin lain yang relevan, untuk tujuan pendidikan profesional
guru IPS. PIPS merupakan salah satu konten dalam PDIPS. PIPS untuk dunia persekolahan
terpilah menjadi dua versi atau tradisi akademik pedagogis yakni: PIPS dalam tradisi “citizenship
transmission” dalam bentuk mata pelajran pendidikan Pancasiala dan Kewarganegaraan dan
Sejarah Indonesia.

PIPS dalam tradisi “social science” dalam bentuk mata pelajaran IPS Terpadu untuk SD, dan
mata pelajaran IPS Terkonfederasi untuk SLTP, dan IPS terpisah-pisah untuk SMU. Kedua
tradisi PIPS tersebut terikat oleh suatu visi pengembangan manusia indonesia seutuhnya
sebagaimana digariskan dalam GBHN dan UU No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam konteks perkembangan pendidikan “social studies” di Amerika atau “Pendidikan IPS” di
Indonesia konsep dan praksis pendidikan demokrasi yang dikemas sebagai “citizenship
education” atau “Pendidikan Kewarganegaraan” berkedudukan sebagai salah satu dimensi dari
tujuan, konten dan proses social studies atau “pendidikan IPS”, atau dapat juga dikatakan bahwa
pendidikan demokrasi merupakan salah satu subsistem dalam sistem pembelajaran “social
studies” atau “Pendidikan IPS”. Walaupun demikian, subsistem pendidikan demokrasi ini sejak
awal perkembangannya, seperti di Amerika sudah menunjukkan keunikan dan kemandiriannya
sebagai program pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan warga negara yang cerdas
dan baik. Subsistem ini, sejalan dengan perkembangan konsep dan praksisi demokrasi, terus
berkembang sebagai suatu bidang kajian dan program pendidikan yang dikenal
dengan citizenship education atau civic education, atau unuk Indonesia dikenal dalam label yang
berubah-ubah mulai dari Civics, Kewargaan Negara, Pendidikan Kewargaan Negara, Pendidikan
Moral Pancasila, Pendidikan Pancasila dan Kewargenagaraan, dan Pendidikan Kewarganegaraan
Jika dikaji dengan cermat dalam konteks perkembangan social studies ternyata citizenship
education yang pada dasarnya berintikan pengembangan warga negara agar mampu hidup secara
demokratis merupakan bagian yang sangat penting dalam social studies. Hal itu dapat disimak
sejak social studies mulai diwacanakan tahun 1937 oleh Edgar Bruce Wesley, yang definisinya
tentang social studies dianggap sebagai pilar epistemologis pertama, sampai dengan munculnya
paradigma social studies dari NCSS tahun 1994. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa esensi
pendidikan demokrasi sesungguhnya merupakan bagian integral dari “social studies”.

3. Jelaskan perbedaan antara ilmu-ilmu social, ilmu pengetahuan sosial serta studi sosial

JAWAB: Ilmu Sosial(bahasaInggris: social science) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (Inggris:
social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang
berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu pendekatan interdisipliner dari pelajaran Ilmu-ilmu
sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu
politik, dan sebagainya. Pendapat yang hampir sama juga ditegaskan oleh Taneo (2009:1.8) yang
menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan hasil perpaduan dari sejumlah mata
pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, dan politik. Mata pelajaran tersebut
mempunyai ciri-ciri yang sama, oleh karena itu dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut Depdiknas dalam ”Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22, 23, dan 24 Tahun 2006” (2008:162) disebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai pada
jenjang SMP/MTs/SMPLB. Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Berdasarkan dari berbagai pendapat
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu kajian
tentang kahidupan manusia sebagai individu sekaligus sebagai makhluk sosial yang berinterkasi
dengan lingkungannya. Dengan kata lain bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki kajian yang
sangat kompleks tentang kehidupan manusia dan lingkungannya berserta aspek-aspek kehidupan
manusia itu sendiri. Oleh karena itu peserta didik yang merupakan bagian dari masyarakat perlu
diberikan menguasai Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai bekal hidupnya kelak.

studi sosial adalah studi terintegrasi dari berbagai bidang ilmu sosial dan humaniora , termasuk
sejarah , geografi , dan ilmu politik . Istilah ini pertama kali diciptakan oleh para pendidik
Amerika sekitar pergantian abad ke-20 sebagai istilah umum untuk mata pelajaran ini, serta
istilah lain yang tidak cocok dengan model tradisional pendidikan rendah di Amerika Serikat,
seperti filsafat dan psikologi .

4. Jelaskan maksud dari karakteristik pembelajaran IPS di kelas rendah, serta buat satu contoh
pembelajaran yang anda lakukan dengan memilih satu metode pembelajaran yang anda pilih

JAWAB: Pendidikan IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi atau terpadu.
Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-ilmu Sosial yang dipadukan
dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu (Lili M Sadeli, 1986:21). Berikut ini
dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya. Mempelajari IPS
pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan
(fisik dan social-budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di
masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan
objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan. Menurut Mulyono
Tjokrodikaryo, (1986:21) ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:

• Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,
sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan
berbagai permasalahannya.

• Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,


komunikasi, transportasi.

• Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang
terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
• Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari
sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokohtokoh dan kejadian-
kejadian yang besar.

• Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan,
keluarga.

Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi IPS sekaligus
juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-teori IPS yang diperoleh anak di
dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-
hari di masyarakat.

Strategi Penyampaian Pengajaran IPS


Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi,
yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota,
region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or
Expanding Enviroment Curriculum” (Mukminan, 1996:5).
Tipe kurikulum tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama-tama dikenalkan atau
perlu memperoleh konsep yang berhubungan dengan lingkungan terdekat atau diri sendiri.
Selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari
lingkaran tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapai unsur-unsur
dunia yang lebih luas.

5. Jelaskan pengertian pendekatan dan buat satu contoh pembelajaran IPS dengan memilih satu
pendekatan

JAWAB: Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung
(direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan,
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran discovery
dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.Menggunakan pendekatan saintifik, alasan saya
memilih pendekatan ini yaitu karena, Meningkatkan kemampuan berpikir para siswa.
Meningkatkan skill peserta didik dalam menyelesaikan masalah secara sistematik. Menciptakan
kondisi pembelajaran dimana peserta didik akan merasa bahwa belajar merupakan suatu
kebutuhan. Melatik para siswa untuk selalu mengemukakan ide-ide. Meningkatkan hasil belajar
dan menumbuhkan karakter peserta didik.

6. Apa tujuan anda untuk mempelajari strategi pembelajaran IPS SD kelas rendah

JAWAB: Sebagai acuan atau modal bila kelak nanti akan menjadi seorang guru. Kita bisa tau
strategi apa yang harus kita lakukan untuk memberikan materi pembelajaran kepada peserta
didik.

7. Jelaskan perbedaan antara strategi, model dan teknik

JAWAB: Strategi pembelajaran merupakan serangkaian rencana kegiatan yang termasuk


didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
suatu pembelajaran. Fungsi strategi adalah memberikan rumusan acuan kegiatan belajar
mengajar untuk memperoleh pengalaman belajar yang inovatif mengenai pengetahuan dan
kemampuan berfikir rasional dalam menyiapkan siswa memasuki kehidupan dalam masa
dewasa. Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikansecara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi
pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Fungsi
Model Pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa setiap model yang akan digunakan dalam
pembelajaran menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran tersebut. Selain itu,
model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Sedangkan teknik pembelajaran merupakan cara kongkret yang
dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam
koridor metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik
pembelajaran. Fungsi dari teknik pembelajaran yaitu agar guru mampu mengimplementasikan
metode secara spesifik, agar guru dapat melaksanakan pembelajaran dikelas lebih bervariasi
metode yang sama namun teknik yang berbeda, materi yang disampaikan sesuai dengan situasi
kelas, lingkungan sekolah ataupun kelas, kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi lainnya
sehingga siswa mampu menerima dan menanggapi pembelajaran dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai