Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : PUTRI ASTRIYANI RAHMAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857093567

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4106/PENDIDIKAN IPS DI SD

Kode/Nama UPBJJ : 21/JAKARTA

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN
1. Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif
terhadap perbaikan segala penyimpangan yang terjadi di masyarakat, dan terampil
mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun
yang menimpa masyarakat.

IPS dianggap perlu diberikan kepada anak SD karena IPS merupakan Ilmu yang didalamnya
mempelajari tentang cara untuk melakukan interaksi sosial. pengetahuan untuk berinteraksi
perlu dibekalkan kepada siswa agar nantinya bisa berbaur di dalam masyarakat. Tetapi
kenyataan bahwa seringnya guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPS terkesan
monoton dan pengetahuan hanya terpusat pada guru semata maka tidak mengherankan
apabila banyak siswa SD merasa bosan terhadap penyampaian materi IPS.

Hal seperti ini tidak seharusnya terjadi mengingat pelajaran IPS yang menekankan pada ilmu
tentang social. Guru dalam hal ini sebagai pengatuyr jalannya pelajaran seharusnya
menjadikannya pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran PAIKEM mutlak diperlukan
agar pembelajaran lebih bermakna serta melekat pada diri siswa.

2. Perkembangan kurikulum IPS SD


Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang
pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang bersumber dari kehidupan sosial
masyarakat yang diseleksi menggunakan konsep-konsep ilmu sosial yang digunakan untuk
kepentingan pembelajaran. Materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Dasar terdiri
dari materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Materi IPS SD tidak nampak secara
nyata, namun terata secara terpadu dalam standar kompetensi yang dimulai sejak kelas satu
sampai dengan kelas enam. Pembelajaran IPS pada kelas 1 sampai kelas 6 dilaksanakan
melalui pendekatan pembelajaran.
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam sistem pendidikan di Indonesia baru dikenal sejak
lahirnya kurikulum tahun 1975. Sebelumnya, pembelajaran ilmu-ilmu sosial untuk tingkat
persekolahan menggunakan istilah yang berubah-rubah sesuai dengan situasi politik pada
masa itu. Perkembangan kurikulum IPS SD di Indonesia diantaranya antara lain sebagai
berikut.
Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 mengelompokkan tiga jenis pendidikan, yakni pendidikan umum, pendidikan
akademis dan pendidikan keahlian khusus. Dalam kurikulum 1975 dikemukakan secara
eksplisit istilah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang merupakan perpaduan
dari mata pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi. Dalam kurikulum 1975, IPS termasuk
kelompok pendidikan akademis. Namun IPS sebagai pendidikan akademis mempunyai misi
menyampaikan nilai-nilai berdasarkan filsafat pancasila dan UUD 1945.
Kurikulum 1984
Kurikulum IPS 1984 pada hakikatnya menyempurnakan atau memperbaiki kelemahan-
kelemahan Kurikulum 1975. Ditinjau dari segi pendekatan (metodologi) pembelajaran,
Kurikulum IPS 1975 dan 1984 menggunakan pendekatan integrative (integrated approach)
untuk IPS Sekolah Dasar (SD) .
Kurikulum 1994
Pada tahun 1994, terjadi lagi perubahan kurikulum IPS. Bahan kajian pokok IPS SD dibedakan
atas dua bagian, yaitu pengetahuan sosial yang meliputi lingkungan sosial, ilmu bumi,
ekonomi, serta pemerintahan, dan bahan kajian sejarah mencakup perkembangan
masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga kini. Ada perbedaan yang cukup menonjol
dalam kurikulum IPS Sekolah Dasar 1994 dibandingkan dengan Kurikulum IPS sebelumnya,
yakni dalam metode dan penilaian. Kurikulum IPS 1994 hanya memberikan anjuran umum
bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar hendaknya para guru menerapkan prinsip
belajar aktif. Dari bunyi rambu-rambu yang terakhir ini, menunjukkan bahwa Kurikulum IPS
1994 memberikan keleluasaan atau kekuasaan otonom yang cukup besar.
Kurikulum 2004
Pada tahun 2004, pemerintah kembali melakukan perubahan kurikulum yang dikenal dengan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Namun pengembangan kurikulum IPS diusulkan
menjadi Pengetahuan Sosial untuk merespon secara positif berbagai perkembangan
informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi
program pembelajaran Pengetahuan Sosial dengan keadaan dan kebutuhan setempat.
Kurikulum 2006
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006 tanggal 23
Mei 2006 ditetepakan Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar, yang
mempunyai karakteristik tersendiri karena kurikulum IPS yang mulai berlaku tahun ajaran
2006 itu tidak menganut istilah pokok bahasan, namun menggunakan istilah Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Hal ini jauh lebih sederhana dibandingkan dengan
kurikulum sebelumnya dan jam pelajarn relatif lebih sedikit per minggunya. Hal ini
memberikan peluang yang luas bagi guru sebagai pengembang kurikulum untuk berkreasi
dalam pengembangan kurikulum yang mengacu pada pembelajaran IPS yang PAKEM
(Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan). Kurikulum Pendidikan IPS SD tahun 2006
hanya memberi rambu-rambu untuk kedalaman dan keluasan materi dalam mencapai
kompetensi dasar yang diharapkan.

Kurikulum 2013
Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD adalah bersifat tematik integratif. Dalam
pendekatan ini, mata pelajaran IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran.
Prosesnya, tema-tema yang ada pada pelajaran IPS diintegrasikan kedalam sejumlah mata
pelajaran. Pelajaran IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, dll.
Hakikat pembelajaran IPS SD
Pengertian Ips dan pendidikan IPS
Secara etimologi, sosial berasal dari kata socious yang berarti lebih dari satu, penemanan,
bergaul atau pergaulan, sedangkan ilmu berasal dari kata logos yang berarti ilmu atau
pengetahuan. Menurut Soekanto (1990) ilmu sosial adalah ilmu yang bersifat tidak pasti
(inexact) karena menyangkut hakekat, fungsi, dan kedudukan manusia dalam kehidupannya
baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial (homo socious) yang senantiasa
berubah-ubah. Sementara itu Poerwadarminta (1986) mengemukakan bahwa ilmu
pengetahuan sosial adalah suatu ilmu yang memiliki karakter tersendiri yang berbeda
dengan ilmu-ilmu lainnya karena karakteristik dan perpaduan dari beberapa konsep antara
lain, geografi, ekonomi, sosial, dan sejarah. Adapun Samlawi dan Maftuh (1999) menyatakan
bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep
dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis
serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya.
Menurut Depdikbud 1983, pendidikan IPS pada hakikatnya adalah pendidikan interelasi
aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat. Pendidikan IPS merupakan proses
pengajaran yang memadukan berbagai pengetahuansosial.
Muhammad Numan Somantri mengemukakan, bahwa Pendidikan IPS adalah suatu
penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta
masalah-masalah sosial yang terkait, yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa, Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan adaptasi, seleksi dan
modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
pedagogis-psikologis untuk tujuan institusional pendidikan dasar dan menengah dalam
kerangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila.
Menurut Sardiyo dkk pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek sebagai
berikut:
Manusia,tempat dan lingkungan.
Waktu, Keberlanjutan dan Perubahan.
Sistem Sosial dan Budaya.
Perilaku Ekonomi dan Kesejahtraan.

3. A. Peristiwa
Dalam teks tersebut amaranti dan keluarga melaksanakan pindah rumah, amaranti berteman
dengan aisyah di kelas 3, aisyah berniat membantu mengemasi setelah minta kepada ibunya.

B. Fakta
Rumah amaranti yangbaru berjarak 1 Km dari rumahaisyah, dengan menggunakan sepeda
aisyah pergi kerumah amaranti, sesamapinya di rumah amarantisaudara dan tetangganya
sedang membantu memindahkan barang-barang dan aisyah pun ikut membantunya.

C. Konsep
- Keluarga amaranti terdidri dari ayah, ibu, dan amaranti
- Tetangga
- Saudara terdiri dari paman, bibi, uwa, ponakan, dan sepupu

D. Generalisasi
Generalisasi dari teks tersebut yaitu para tetangga dan keluarga yang memberikan bantuan
pindahannya amaranti beserta kelurga.

4. Bu jumi mempasilitasi pengembangan keterampilan mengorganisasikan informasi pada


semua siswa dengan membelajarkan kemampuan intelktual, kemampuan atau kecakapan
untuk menyelidiki suatu peristiwa/ masalah. Keterampilan menyusun laporan, keterampilan
menggunakan media, keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi melalui
penjelasn bujumi.

5. Kenampakan alam dan keragaman lingkungan

Negara Indonesia berada dianatara dua benua besar, benua yang di maksud adalah benua
asia dan benua Australia, Indonesia yang terletak diantara dua samudra yaitu, samudra
pasifik dan samudra hindia
Alam Indonesia sangatlah elok dan menawan, serta terdapat beberapa pulau yang berukuran
kecil dan besar, dan adapun pualu yang tidak berpnghuni.
Keragaman di Indonesia merupakan bagian dari falsafah hidup bangsa.

6. A. Nilai yang berdasarkan Notonegoro ada.


1. Nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia
2. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan dan aktivitas.
3. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia

B. 3 sikap yang ditumbuh kembangkan pada anak kelas 5 berdasarkan teks di atas yaitu :
1. nilai material yaitu peserta didik telah dapat menikmati hasil-hasil pembangunan yang
sedang atau terus digalakan.
2. nilai vital, diantaranya :
a. cermat
b. tekun
c. aktif
3. nilai kerohanian
1. bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. menjunjung kebenaran sebagai syarat utama informasi di sampaikan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan.
3. rasa bertanggung jawab aras kelestaian alam ini

Anda mungkin juga menyukai