Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN KURIKULUM IPS SD

MAKALAH

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD

Dosen Pengampu: Drs.Susilo, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

1. NINDI GALIH SAPUTRI (1401417056)


2. IKA YULIANTI (1401417066)
3. FRIDA ARDIANI (1401417091)
4. KISNA ANANDA A N (1401417416)

ROMBEL B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017/2018
Perkembangan Kurikulum IPS SD
1. Pembuka
1.1 Latar Belakang
Keadaan sosial masyarakat selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu,
dinamisasi kemajuan di berbagai bidang kehidupan harus dapat ditangkap dan
diperhatikan oleh lembaga pendidikan yang kemudian menjadi bahan materi
pembelajaran, sehingga bahan pelajaran secara formal dapat di tuangkan dalam
bentuk kurikulum.
Kurikulum IPS yang dikembangkan hendaknya memiliki landasan filosofis yang
jelas, landasan filosofis yang digunakan haruslah melihat kondisi nyata yang terjadi di
masyarakat. Kondisi masyarakat yang terjadi saat ini adalah masyarakat yang
senantiasa mengalami perubahan-perubahan yang disebabkan adanya interaksi sosial
baik antar individu maupun kelompok. Dalam mencermati perubahan tersebut, maka
kurikulum harus memiliki landasan filosofis humanistik, dimana Ilmu Pengetahuan
Sosial menjunjung tinggi sifat-sifat dasar kemanusiaan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimanakah perkembangan kurikulum IPS SD
1.2.2 Bagaimanakah hakikat pembelajaran IPS SD

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui tentang perkembangan kurikulum ips sd
1.3.2 Dapat memahami hakikat pembelajaran IPS SD

2. Pembahasan
2.1 Perkembangan kurikulum IPS SD

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang


diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang
pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan
dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang bersumber dari


kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi menggunakan konsep-konsep ilmu sosial
yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Materi pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Sekolah Dasar terdiri dari materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Materi IPS SD tidak nampak secara nyata, namun terata secara terpadu dalam standar
kompetensi yang dimulai sejak kelas satu sampai dengan kelas enam. Pembelajaran
IPS pada kelas 1 sampai kelas 6 dilaksanakan melalui pendekatan pembelajaran.

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam sistem pendidikan di Indonesia


baru dikenal sejak lahirnya kurikulum tahun 1975. Sebelumnya, pembelajaran ilmu-
ilmu sosial untuk tingkat persekolahan menggunakan istilah yang berubah-rubah
sesuai dengan situasi politik pada masa itu. Perkembangan kurikulum IPS SD di
Indonesia diantaranya antara lain sebagai berikut.

2.1.1 Kurikulum 1975


Kurikulum 1975 mengelompokkan tiga jenis pendidikan, yakni
pendidikan umum, pendidikan akademis dan pendidikan keahlian khusus.
Dalam kurikulum 1975 dikemukakan secara eksplisit istilah mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang merupakan perpaduan dari mata
pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi. Dalam kurikulum 1975, IPS
termasuk kelompok pendidikan akademis. Namun IPS sebagai pendidikan
akademis mempunyai misi menyampaikan nilai-nilai berdasarkan filsafat
pancasila dan UUD 1945.
2.1.2 Kurikulum 1984

Kurikulum IPS 1984 pada hakikatnya menyempurnakan atau


memperbaiki kelemahan-kelemahan Kurikulum 1975. Ditinjau dari segi
pendekatan (metodologi) pembelajaran, Kurikulum IPS 1975 dan 1984
menggunakan pendekatan integrative (integrated approach) untuk IPS Sekolah
Dasar (SD) .

2.1.3 Kurikulum 1994

Pada tahun 1994, terjadi lagi perubahan kurikulum IPS. Bahan kajian
pokok IPS SD dibedakan atas dua bagian, yaitu pengetahuan sosial yang
meliputi lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi, serta pemerintahan, dan
bahan kajian sejarah mencakup perkembangan masyarakat Indonesia sejak
masa lampau hingga kini. Ada perbedaan yang cukup menonjol dalam
kurikulum IPS Sekolah Dasar 1994 dibandingkan dengan Kurikulum IPS
sebelumnya, yakni dalam metode dan penilaian. Kurikulum IPS 1994 hanya
memberikan anjuran umum bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar
hendaknya para guru menerapkan prinsip belajar aktif. Dari bunyi rambu-
rambu yang terakhir ini, menunjukkan bahwa Kurikulum IPS 1994
memberikan keleluasaan atau kekuasaan otonom yang cukup besar.

2.1.4 Kurikulum 2004

Pada tahun 2004, pemerintah kembali melakukan perubahan


kurikulum yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Namun pengembangan kurikulum IPS diusulkan menjadi Pengetahuan Sosial
untuk merespon secara positif berbagai perkembangan informasi, ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi
program pembelajaran Pengetahuan Sosial dengan keadaan dan kebutuhan
setempat.

2.1.5 Kurikulum 2006

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22


tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 ditetepakan Kurikulum Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Sekolah Dasar, yang mempunyai karakteristik tersendiri karena
kurikulum IPS yang mulai berlaku tahun ajaran 2006 itu tidak menganut
istilah pokok bahasan, namun menggunakan istilah Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Hal ini jauh lebih sederhana dibandingkan dengan
kurikulum sebelumnya dan jam pelajarn relatif lebih sedikit per minggunya.
Hal ini memberikan peluang yang luas bagi guru sebagai pengembang
kurikulum untuk berkreasi dalam pengembangan kurikulum yang mengacu
pada pembelajaran IPS yang PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif dan
Menyenangkan). Kurikulum Pendidikan IPS SD tahun 2006 hanya memberi
rambu-rambu untuk kedalaman dan keluasan materi dalam mencapai
kompetensi dasar yang diharapkan.

2.1.6 Kurikulum 2013

Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD adalah bersifat


tematik integratif. Dalam pendekatan ini, mata pelajaran IPS sebagai materi
pembahasan pada semua mata pelajaran. Prosesnya, tema-tema yang ada pada
pelajaran IPS diintegrasikan kedalam sejumlah mata pelajaran. Pelajaran IPS
menjadi materi pembahasan pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, dll.

2.2 Hakikat pembelajaran IPS SD


2.2.1 Pengertian Ips dan pendidikan IPS

Secara etimologi, sosial berasal dari kata socious yang berarti lebih
dari satu, penemanan, bergaul atau pergaulan, sedangkan ilmu berasal dari
kata logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Menurut Soekanto (1990) ilmu
sosial adalah ilmu yang bersifat tidak pasti (inexact) karena menyangkut
hakekat, fungsi, dan kedudukan manusia dalam kehidupannya baik secara
individu maupun sebagai makhluk sosial (homo socious) yang senantiasa
berubah-ubah. Sementara itu Poerwadarminta (1986) mengemukakan bahwa
ilmu pengetahuan sosial adalah suatu ilmu yang memiliki karakter tersendiri
yang berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya karena karakteristik dan perpaduan
dari beberapa konsep antara lain, geografi, ekonomi, sosial, dan sejarah.
Adapun Samlawi dan Maftuh (1999) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan
sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari
berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan
psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan
kehidupannya.
Menurut Depdikbud 1983, pendidikan IPS pada hakikatnya adalah
pendidikan interelasi aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat.
Pendidikan IPS merupakan proses pengajaran yang memadukan berbagai
pengetahuansosial.
Muhammad Numan Somantri mengemukakan, bahwa Pendidikan IPS
adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan
disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial yang terkait, yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa, Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan adaptasi,
seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan pedagogis-psikologis untuk tujuan institusional
pendidikan dasar dan menengah dalam kerangka mewujudkan tujuan
pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila.
Menurut Sardiyo dkk pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
2.2.1.1 Manusia,tempat dan lingkungan.
2.2.1.2 Waktu, Keberlanjutan dan Perubahan.
2.2.1.3 Sistem Sosial dan Budaya.
2.2.1.4 Perilaku Ekonomi dan Kesejahtraan.

2.2.2 Makna Pendidikan IPS untuk SD


Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang
pendidikan dasar, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal
masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat
belajar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara langsung
melalui pengalaman hidupnya ditengah-tengah masyarakat. Dengan
pembelajaran IPS, siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk
bertindak secara rasional dan bertanggung jawab dalam memecahkan
masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

2.2.3 Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berfungsi mengembangkan


kemampuan setiap peserta didik untuk memahami fenomena sosial dan
lingkungan sekitarnya sebagai bentuk proses pembelajaran yang berbasis
kompetensi. Pembelajaran IPS SD akan dimulai dengan pengenalan diri (self),
kemudian keluarga, tetangga, lingkungan RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan,
kota/kabupaten, propinsi, negara, negara tetangga, kemudian dunia. Murid SD
akan memulai dari egosentris dirinya kemudian belajar dan berkembang
dengan kesadaran akan ruang dan waktu yang semakin meluas, dan mencoba
serta berusaha melakukan aktivitas yang berbentuk intervensi dalam dunianya.

Menurut Achmad (2005: 2) sasaran yang hendak dicapai dalam


pembelajaran IPS dengan model keterampilan proses diarahkan pada:
2.2.3.1 Melatih cara berpikir siswa dalam memecahkan masalah melalui
penyelidikan, pengkajian dan percobaan.
2.2.3.2 Pengembangan aktivita kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan
penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil dan
rasa ingin tahu.
2.2.3.3 Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi melalui
pembicaraan lisam, cetakan, grafik, peta dan diagram dalam
penjelasan gagasan/ide.

Tujuan pendidikan IPS di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :

2.2.3.4 Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna


dalam kehidupannya kelak di masyarakat .
2.2.3.5 Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat.
2.2.3.6 Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan
sesama warga masyaratkat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang
keahlian.
2.2.3.7 Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif
dan keterampilan terhadap pemanfaatn lingkungan hidup yang menjadi
bagian dari kehidupan tersebut.
2.2.3.8 Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi (Taneo,
2010:1.28)

Secara lebih jelas tujuan pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar


berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006
(Mukayanah, online:2012) adalah sebagai berikut:

2.2.3.1 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan


masyarakat dan lingkungannya.
2.2.3.2 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan social
2.2.3.3 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
2.2.3.4 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk , di tingkat lokal, nasional, dan
global

3. Penutup
3.1 Simpulan
Perkembangan kurikulum IPS SD di Indonesia diantaranya antara lain
sebagai berikut:

a. Kurikukum 1975
Kurikulum 1975 mengelompokkan tiga jenis pendidikan, yakni pendidikan
umum, pendidikan akademis dan pendidikan keahlian khusus
b. Kurikulum 1984
Kurikulum IPS 1984 pada hakikatnya menyempurnakan atau memperbaiki
kelemahan-kelemahan Kurikulum 1975
c. Kurikulum 1994
Kurikulum IPS 1994 hanya memberikan anjuran umum bahwa pelaksanaan
proses belajar mengajar hendaknya para guru menerapkan prinsip belajar aktif.
d. Kurikulum 2004
Pada tahun 2004, pemerintah kembali melakukan perubahan kurikulum yang
dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
e. Kurikulum 2006
Kurikulum IPS yang mulai berlaku tahun ajaran 2006 itu tidak menganut istilah
pokok bahasan, namun menggunakan istilah Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar.
f. Kurikulum 2013
Salah satu ciri kurikulum 2013, khususnya untuk SD adalah bersifat tematik
integratif. Dalam pendekatan ini, mata pelajaran IPS sebagai materi pembahasan pada
semua mata pelajaran.

Menurut Depdikbud 1983, pendidikan IPS pada hakikatnya adalah pendidikan


interelasi aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat. Pendidikan IPS merupakan
proses pengajaran yang memadukan berbagai pengetahuan

3.2 Saran
Sebagai seorang pendidik kita harus berperan aktif dalam tatanan kerja dimana
saat ini sedang dalam kemajuan belajar melalui Informasi Teknologi, paling tidak
seorang pendidik harus dipertautkan kembali dalam keterlibatan filosofis yang
berkembang. Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kami dan bagi
pembaca.
Daftar Pustaka

Ramadhani, Agus. 2013. Perkembangan Kurikulum Pendidiksn IPS SD. www.unesco09.blogspot.co.id.


Diakses pada 21 Maret 2018 pukul 20.30.

Sari, Komala Puspita. 2014. Perkembangan Kurikulum IPS. www.komalaps.blogspot.co.id. Diakses pada
21 Maret 2018 pukul 20.40.

Yanda, Dodi Rully. 2015. Tujuan Perkembangan Kurikulum. www.dodirullyandapgsd.blogspot.co.id.


Diakses pada 21 Maret 2018 pukul 21.00.

Yani, Mad. 2013. Makalah Kurikulum Pendidikan IPS. www.adlilfirdaus.blogspot.co.id. Diakses pada 21
Maret pukul 21.15.

Anshari, Muhammad. 2016. Makalah Kurikulum Pendidikan IPS.


www.pendidikanuntukindonesiaku2.blogspot.co.id. Diakses pada 21 Maret 22.15.

Ufa, Can. 2014. Hakikat Pembelajaran IPS di Sekolah. www.ihsandikdas.blogspot.co.id. Diakses pada 21
Maret 22.45.

Anda mungkin juga menyukai