Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 3

PERKEMBANGAN IPS DI
INDONESIA

Dosen Pengampu :
ROFIQOH FIRDAUS, M.Pd.I
Angota Kelompok :
 Khoirotul Hidayah (20862321038)
 Mita Dwi Ratnasari (20862321019)
 Nikmatus Solikhah (20862321013)
Perkembangan IPS di Indonesia secara umum

Pada tahun 1921, berdirilah “National Council for the Social Studies” (NCSS),
sebuah organisasi profesional yang secara khusus membina dan mengembangkan
Social Studies pada tingkat pendidikan dasar dan menengah serta keterkaitannya
dengan disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu pendidikan. Pada waktu berdirinya,
NCSS hanya mengklaim sebagai organisasi yang akan “memaksimalkan hasil-hasil
pendidikan bagi tujuan-tujuan kewarganegaraan” yang sudah dicapai oleh CSS
sebelumnya.
Kelahiran bidang studi IPS dalam kurikulum sekolah di Indonesia banyak di
ilhami oleh pengajaran social studies di Amerika Serikat. Bahkan istilah Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) adalah terjemahan apa yang dinamakan social studies
dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat (N.Daljuni 1981).
Pengajaran IPS di indonesia pertama kali di perkenalkan oleh pakar IPS di indonesia
oleh Ibu Prof Dr. Soepartina pakasi pada SD PPSP IKIP Malang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, dimana dunia
pengajaran sekolah pada umumnya selalu tertinggal, maka IPS diperlukan sebagai
wadah pengetahuan yang mengharmonisasikan laju perkembangan ilmu dan
kehidupan dalam dunia pengajaran sekolah.
Perkembangan IPS di Indonesia secara khusus

Namun, untuk menelusuri perkembngan pemikiran


pendidikan IPS (PIPS) di Indonesia secara historis di
rasakan sulit. Hal ini di akui oleh Winataputra (2001)
karena dua alasan :
 Di Indonesia belum ada lembaga professional bidang
PIPS setua dan sekuat NCSS atau SSEC.Lembaga
serupa di Indonesia, yakni HISPIPSI dirubah nama
menjadi HISPISI
 Perkembangan Kurikulum dan pembelajaran IPS
sebagai ontologi ilmu pendidikan (disiplin) IPS sampai
saat ini sangat tergantung pada pemikiran individual
atau kelompok pakar yang ditugasi untuk
mengembangkan perangkat kurikulum IPS
Perkembangan IPS di Indonesia di latar belakangi beberapa
hal berikut:
 Pengalaman hidup masa lampau dengan situasi sosial yg
labil memerlukan masa depan yg lebih mantap dan utuh
sebagai suatu bangsa yang bulat.
 Laju perkembangan pendidikan, teknologi dan budaya
Indonesia memerlukan kebijakan pendidikan pengajaran
yg seirama dengan laju perkembangan tersebut.
 Agar output pendidikan persekolahan benar-benar lebih
relevan dengan tuntutan masyarakat yang akan menjadi
bagiannya dan materi yang di muat dalam kurikulum bisa
bermanfaat bagi peseta didik.
Selain itu IPS sebagai mata pelajaran wajib bagi setiap anak
didik untuk menyiapkan mereka kelak apabila terjun ke dalam
kehidupan masyarakat. 
Tahapan Perkembangan
Kurikulum pendidikan IPS di
Indonesia, diantaranya

 Pendidikan IPS pada kurikulum 1945-1964


Tahun 1945-1964 Indonesia belum begitu mengenal istilah
IPS. Namun, pembelajarannya sudah mengarah pada definisi
Social Studies. Dan kenyataannya dapat dilihat dari adanya mata
pelajaran sejarah, geografi, civics, koperasi yang di sampaikan
terpisah di SD, dan mata pelajaran ekonomi, sosiologi, dan
antropologi di SMP.
 Pendidikan IPS pada kurikulum pada 1968
Pada tahun 1968 terjadi perubahan pengelompokkan mata
pelajaran sebagai perubahan orientasi pendidikan. Mata pelajaran
disekolah
dibedakan menjadi pendidikan jiwa Pancasila,
pembinaan pengetahuan dasar dan pembinaan kecakapan khusus.
 Pendidikan IPS pada kurikulum 1975
Pada tahun 1975, lahirlah kurikulum 1975 yang mengelompokkan tiga
jenis pendidikan, yakni pendidikan umum, pendidikan akademis dan
pendidikan keahlian khusus. Dalam kurikulum 1975 dikemukakan secara
eksplisit istilah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang
merupakan fusi (perpaduan) dari mata pelajaran sejarah, geografi dan
ekonomi
 Pendidikan IPS pada Kurikulum 1984
Upaya perbaikan Kurikulum IPS 1975 (KYD) baru terwujud pada tahun
1984. Kurikulum IPS 1984 pada hakikatnya menyempurnakan atau
memperbaiki kelemahan-kelemahan Kurikulum 1975. Ditinjau dari segi
pendekatan (metodologi) pembelajaran, Kurikulum IPS1975 dan 1984
menggunakan pendekatan integrative dan structural untuk IPS SMP dan
pendekatan disiplin terpisah (separated disciplinary approach) untuk SMA.
Sedangkan pendekatan untuk IPS Sekolah Dasar (SD) lebih mirip
menggunakan integrative (integrated approach)
 Pendidikan IPS pada kurikulum 1994
Pada tahun 1994, terjadi lagi perubahan
kurikulum IPS. Dalam Kurikulum 1994 dinyatakan
bahwa IPS adalah mata pelajaran yang
mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan
pada bahan kajian geografi, ekonomi, sosiologi,
antropologi, tata negara, dan sejarah.
Ada perbedaan yang cukup menonjol dalam
kurikulum IPS Sekolah Dasar 1994 dibandingkan
dengan Kurikulum IPS sebelumnya, yakni dalam
metode dan penilaian. Kurikulum IPS 1994 hanya
memberikan anjuran umum bahwa pelaksanaan
proses belajar mengajar hendaknya para guru
menerapkan prinsip belajar aktif.
 Pendidikan IPS pada kurikulum 2004
Memasuki Abad 21 yang ditandai oleh perubahan
mendasar dalam segala aspek kehidupan khususnya
perubahan dalam bidang politik, hukum, dan kondisi
ekonomi telah menimbulkan perubahan ekonomi yang
sangat signifikan dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Pada tahun 2004, pemerintah melakukan perubahan
kurikulum kembali yang dikenal dengan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK). Namun pengembangan
kurikulum IPS diusulkan menjadi Pengetahuan Sosial
untuk merespon secara positif berbagai perkembangan
informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
 Pendidikan IPS pada kurikulum 2006
Ketentuan tentang implikasi dari peraturan perundangan tersebut adalah
dikeluarkannya kebijakan tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) beserta pedomannya dan Permendiknas No 22 Thn 2006 tentang
Standar Isi dan No 23 Thn 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
dengan panduan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006
ini, antara IPS dan PKn dipisahkan kembali.

 Pendidikan IPS pada kurikulum 2013


Sedangkan di Kurikulum 2013 IPS dikembangkan sebagai mata
pelajaran integrative social studies bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. IPS
sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir,
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial. Disamping itu, tujuan
pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya,
semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang
ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI
“Dengan cinta, hidup menjadi indah.
Dengan ilmu, hidup menjadi mudah.
Dan Dengan agama, hidup menjadi
terarah.”

Usaha tidak mengkhianati hasil


semangat berproses ya...

Thanks for watching


Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai