Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : FERONIKA YULIBERTHA GULTOM

Nomor Induk Mahasiswa : 837529446


Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4405/Materi dan Pembelajaran IPS di SD

Kode/Nama UPBJJ : 74 / UPBJJ MALANG


Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Perkembangan pemikiran pendidikan IPS yang tertuang dalam kurikulum sampai dengan tahun
1990an, pendidikan IPS di Indonesia disajikan dalam dua tradisi. Tunjukkan dan jelaskan!
Jawaban :
1. Pendidikan LPS :
Diajarkan dalam tradisi “citizenship transmission” dalam bentuk mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan dan Sejarah Nasional

2. Pendidikan IPS
Diajarkan dalam tradisi “social science” dalam bentuk pendidikan IPS terpisah dari SMU, yang
terkonfederasi di SLTP , dan yang terintegrasi di SD

2. Berdasarkan visi, misi, dan strategi Barr, Bart, dan Shermis membagi tiga tradisi dalam social
studies, coba Anda jelaskan ketiga hal tersebut.
Jawaban :
Pada masuknya Kurikulum PPSP , konsep tradisi “ social studies “ dibagi menjadi 3 bentuk yaitu:
(modul 1.31)
1. Pendidikan IPS terintegrasi dengan nama PEndidikan Kewarganegaraan negara / studi social
2. Pendidikan IPS terpisah , dimana istilah IPS hanya digunakan sebagai konsep payung untuk mata
pelajaran geografi , sejarah , dan ekonomi
3. Pendidikan kewarganegaraan sebagai suatu bentuk pendidikan IPS khusus.
Yang dalam konsep tradisi “ social studies “ termasuk tradisi citizenship transmission”.

Penjelasannya sebagai berikut :


Social studies taught as citizenship transmission
Merujuk pada suatu modus pembelajaran sosial yang bertujuan untuk mengembangkan
warga negara yang baik sesuai dengan norma yang telah diterima secara baku dalam
negaranya.
Social studies taught as social science
Merupakan modus pembelajaran sosial yang juga mengembangkan karakter warga
negara yang baik yang ditandai oleh penguasaan tradisi yang menitik beratkan pada
warga Negara yang dapat mengatasi masalah-masalah sosial dan personal dengan
menggunakan visi dan cara ilmuan sosial.
Social studies taught as reflective Inquiry/enguing
Merupakan modus pembelajaran sosial yang menekankan pada hal yang sama yakni
pengembangan warga negara yang baik dengan kriteria yang berbeda yaitu dilihat dari
kemampunnya dalam mengambil keputusan
3. Secara formal mata pelajaran IPS di Indonesia muncul setelah pemerintah memberlakukan
kurikulum 1975. Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum sekolah
di Indonesia adalah situasi politik dan juga pendidikan saat itu. Pasca peristiwa G 30S/PKI dan
lahirnya Orde Baru. Pemerintah berupaya membangun negara dan bangsa secara terencana,
termasuk dalam bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan terdapat masalah yang cukup
serius untuk segera dipecakan oleh bangsa Indonesia. Berdasarkan penjelasan tersebut,
jelaskan secara runtun perkembangan Kurikulum IPS pada 1975 dan 1984 di Indonesia!
Jawaban : melihat modul PDGK4405 ( 1.31- 1.32)

Perkembangan kurikulum IPS tahun 1975 , Pendidikan IPS dibagi menjadi 4 profil yaitu:
1. pendidikan Moral Pancasila ( PMP) menggantikan pendidikan kewarganegaraan sebagai bentuk
pendidikan IPS khusus yang mewadahi tradisi “citizenship transmission”
2.Pendidikan IPS terpadu untuk sekolah Dasar(SD)
3. Pendidikan IPS yang terkonfederasi untuk SMP yang menenmpatkan IPS sebagai konsep payung
yang menaungi mata pelajaran geografi , sejarah , dan ekonomi koperasi;
4. Pendidikan IPS terpisah –pisah yang mencakup mata pelajaran sejarah, geografi,dan ekonomi
untuk SMA , atau sejarah dan geografi untuk SPG.
Konsep pendidikan IPS seperti itu, tetap dipertahankan dalam Kurikulum 1984, yang memang
secara konseptual merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975. Kemudian kurikulum 1984
digantikan dengan kurikulum 1994
Penyempurnaan kurikulum khususnya aktualisasi disesuaikan dengan perkembangan baru masing-
masing disiplin seperti masuknya P4 ( Pedoman Penghayatan dan pengamalan Pancasila)
Adapun alasain lain yaitu :
IPS merupakan bidang studi baru, karena dikenal sejak diberlakukan kurikulum 1975. Dikatakan
baru karena cara pandangnya bersifat terpadu, artinya bahwa IPS merupakan perpaduan dari
sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi. Adapun perpaduan ini
disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu manusia.
Bidang studi IPS berasal dari negara Amerika Serikat dengan nama aslinya Social Stuies.
Latar belakang dimasukkannya IPS ke dalam kurikulum sekolah karena munculnya masalah-
masalah nasional sebagai akibat peristiwa G30S/PKI, salah satu masalah tersebut adalah
rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.. Untuk itu pemerintah melakukan pembaharuan
kurikulum, pendidikan dasar menjadi 8 tahun, penggabungan bidang studi yang serumpun. Tahun
1984 pemerintah memberlakukan kurikulum baru, di SD diajarkan IPS terpadu, SMP diajarkan IPS
terkait, dan SMA diajarkan IPS terpisah. Sejak itulah pemerintah selalu melakukan perubahan
kurikulum tidak lain adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Pendidikan IPS
penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena siswa sebagai
anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat
siswa dapat beljar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara langsung melalui
pengalaman hidupnya ditengahtengah msyarakat. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat
memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional dan bertanggungjawab dalam
memecahkan masalahmsalah sosial yang dihadapi dalam kehidupannya.

4. Secara historis epistemologis terdapat kesulitan untuk menelusuri perkembangan pemikiran


Pendidikan IPS di Indonesia. Jelaskan mengapa?
Jawabann: lihat di modul ( 1.39) di latihan
a) Karena di Indonesia belum ada lembaga profesional bidang pendidikan IPS setua dan sekuat
pengaruh NCSS ( National Council for the Social Studies ). Pengaruhnya HISPIPSI (Himpunan
Sarjana Pendidiksn IPS Indonesia) dianggap lembaga serupa dengan NCSS di Indonesia usianya
masih muda dan produktivitas akademiknya masih sangat terbatas
b) Perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai Ontologi ilmu pendidikan IPS(disiplin)
masih tergantung pada pemikiran individual atau kelompok pakar yang ditugasi secara insidental
untuk mengembangkan kurikulum melalui Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana
Pendidikan Balitbang Dikbud ( Puskur ).

5. Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur atau alih fungsi lahan pertanian
merupakan salah satu tuntutan kebutuhan manusia akan tempat tinggal. Semakin padat
populasi manusia, lahan yang semula produktif berubah fungsi menjadi tidak atau kurang
produktif. Padahal semakin banyak jumlah manusia maka semakin banyak pula bahan
makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi bebutuhan pangannya. Analisislah kasus tersebut
dari segi:
a) Geograf i

b) Ekonomi
c) Sosiologi
Jawaban:
segi geografi:
Dari ilustrasi sudah jelas menjelaskan tentang keadaan suatu tempat yaitu daerah daerah yang
subur atau alihfungsi lahan pertanian . lingkungan tersebut dijadikan tempat tinggal manusia yang
semakin banyak dibangun untuk kebutuhan papan.
Secara ekonomi:
Pengalihan tersebut berdampak pada keadaan ekonomi warga asli yang kehilangan pekerjaan .
bahkan meningkatnya pengangguran. Bahkan bisa jadi kekurangan sandang dan pangan
Secara sosiologi:
a) Meningkatnya kepadatan penduduk akan menambah jumlah limbah rumahtangga dan
industri.Hal ini disebabkan meningkatnya kebutuhan pendudukakan barang hasil industri
b) Kualitas penduduk rendah bermasalah dengan tingkatpendidikan.
c) Tingkat pendidikan yang rendah akan mempengaruh ikualitas penduduknya. Masyarakat
Indonesia menjadi kurang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja.
d) Rendahnya pendidikan berdampak pada sulitnya masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang
sesuai dengan keahliannya.
e) Menjadi konsumen yang sangat tergantung dengan teknologi

Anda mungkin juga menyukai