Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : TITIN MELPI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 850813596

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4405/MATERI DAN PEMBELAJARAN


IPS SD

Kode/Nama UPBJJ : 83/KENDARI

Masa Ujian : 2020/21.1 (2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Perkembangan pemikiran pendidikan IPS yang tertuang dalam kurikulum sampai dengan
tahun 1990an, pendidikan IPS di Indonesia disajikan dalam dua tradisi. Tunjukkan dan
jelaskan!
Jawab :
Pendidikan IPS di Indonesia disajikan dalam dua tradisi :
a. Pendidikan IPS yang diajarkan dalam tradisi “citizenship transmission” dalam bentuk
mata pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraandan Sejarah Nasional
b. Pendidikan IPS yang diajarkan dalam tradisi “social science” dalam bentuk pendidikan
IPS terpisah dari SMU, yang terkonfederasi di SLTP, dan yang terintegrasi di SD.

2. Berdasarkan visi, misi, dan strategi Barr, Bart, dan Shermis membagi tiga tradisi dalam
social studies, coba Anda jelaskan ketiga hal tersebut.
Jawab :
a. Social studies taught as citizenship transmission
Yaitu Pembelajaran IPS sebagai Transmisi Kewarganegaraan yang merupakan strategi
pengajaran IPS yang berhubungan dengan penanaman tingkah laku, pengetahuan,
pandangan, dan nilai yang harus dimiliki oleh peserta didik. Pembelajaran IPS sebagai
transmisi kewarganegaraan merupakan proses pewarisan budaya dalam suatu masyarakat
tertentu. Pewarisan budaya ini merupakan budaya yang memiliki nilai - nilai yang baik
dan disepakati oleh masyarakat.
b. Social Studies Taught as Social Science
Yaitu Pembelajaran IPS sebagai sebagai Ilmu sosial didasarkan pada asumsi bahwa
peserta didik dapat berpikir secara kritis, mampu mengobservasi dan meneliti seperti apa
yang telah dilakukan oleh ahli ilmu sosial. Tujuan pengajaran IPS sebagai ilmu sosial
adalah menciptakan warga negara yang mampu belajar dan berpikir secara baik, seperti
yang dilakukan oleh ahli ilmu sosial.
c. Social Studies Taught as Reflective Inquiry
Yaitu Pembelajaran IPS sebagai Inkuiri Reflektif merupakan proses berpikir yang
mendalam dan merefleksikan pengalaman, atau dengan kata lain dapat di katakan sebgai
proses merenung. Oleh karena itu, proses inkuiri reflektif atau berpikir dan merenung
tidak hanya berpikir untuk memeriksa atau meneliti sesuatu persoalan, tetapi
berhubungan pula dengan sikap penilaian pengungkapan penilaian.

3. Secara formal mata pelajaran IPS di Indonesia muncul setelah pemerintah memberlakukan
kurikulum 1975. Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum
sekolah di Indonesia adalah situasi politik dan juga pendidikan saat itu. Pasca peristiwa G
30S/PKI dan lahirnya Orde Baru. Pemerintah berupaya membangun negara dan bangsa
secara terencana, termasuk dalam bidang pendidikan. Pada bidang pendidikan terdapat
masalah yang cukup serius untuk segera dipecakan oleh bangsa Indonesia. Berdasarkan
penjelasan tersebut, jelaskan secara runtun perkembangan Kurikulum IPS pada 1975 dan
1984 di Indonesia!
Jawab :
Di dalam kurikulum 1975 pendidikan IPS menampilkan 4 profil :
1. Pendidikan Moral Pancasila menggantikan Kewarganegaraan Negara sebagai suatu
bentuk pendidikan IPS khusus yang mewadahi tradisi citizenship transmission
2. Pendidikan IPS terpadu untuk SD
3. Pendidikan IPS terkonfederasi untuk SMP yang menempatkan IPS sebagai konsep
payung yang menaungi mata pelajaran geografi, sejarah, dan ekonomi koperasi
4. Pendidikan IPS terpisah – pisah yang mencakup mata pelajaran sejarah, geografi, dan
ekonomi untuk SMA atau sejarah dan geografi untuk SPG.
Kurikulum ini tetap dipertahankan dalam kurikulum 1984 yang memang secara
konseptual merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975.

4. Secara historis epistemologis terdapat kesulitan untuk menelusuri perkembangan pemikiran


Pendidikan IPS di Indonesia. Jelaskan mengapa?
Jawab :
Ada dua alasan epistemologis mengapa terdapat kesulitan untuk menelusuri perkembangan
pemikiran PIPS di Indonesia :
a. Karena di Indonesia belum ada lembaga profesional bidang pendidikan IPS setua dan
sekuat NCSS ( National Council for the Social Studies ) pengaruhnya
HISPIPSI(Himpunan Sarjana Pendidiksn IPS Indonesia )yang dianggap lembaga serupa
dengan NCSS di indonesia usianya masih muda dan produktivitas akademiknya masih
sangat terbatas.
b. Perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontologi ilmu pendidikan
(disiplin)IPS sangat tergantung pada pemikiran individual atau kelompok pakar yang
ditugasi secara insidental untuk mengembangkan kurikulum melalui Pusat
Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Balitbang Dikbud ( Puskur ).

5. Pembangungan pemukiman pada daerah-daerah yang subur atau alih fungsi lahan pertanian
merupakan salah satu tuntutan kebutuhan manusia akan tempat tinggal. Semakin padat
populasi manusia, lahan yang semula produktif berubah fungsi menjadi tidak atau kurang
produktif. Padahal semakin banyak jumlah manusia maka semakin banyak pula bahan
makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi bebutuhan pangannya. Analisislah kasus
tersebut dari segi: a) Geografi b) Ekonomi c) Sosiologi .
Jawab :
a. Dari segi geografi
Seiring bertambahnya jumlah populasi manusia, membangun pemukiman di daerah yang
masih jarang penduduk, dengan cara membuka lahan baru yang masih alami yang bukan
lahan pertanian. Upaya transmigrasi (pemerataan penduduk) juga solusi untuk
pemerataan populasi manusia secara geografis. Tetap membuka juga lahan pertanian
untuk memenuhi kebutuhan pangan.
b. Dari segi ekonomi
Seiring bertambahnya jumlah populasi manusia, membangun rumah sederhana dan
sangat sederhana agar menjangkau kemampuan daya beli masyarakat, untuk di kota
membangun hunian artikan sejenis rumah susun yang mampu terjangkau daya beli
masyarakat. Membuka lahan pekerjaan baru melalui terobosan baru teknologi informasi
dan menciptakan produk dengan harga murah.
c. Dari segi Sosiologi
Semakin padat populasi semakin banyak kesenjangan sosial dalam kehidupan
masyarakat dan semakin ketat persaingan hidup antar punduduk satu dan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai