PEMBELAJARAN IPA DI SD
KODE MATA KULIAH (PDGK4202)
OLEH
NAMA : RATNA
NIM : 859759052
PROG STUDI : S1 PGSD(BI)
POKJAR : MOLAWE
Jawab :
Pembelajaran sains terintegrasi merupakan sebuah konsep yang dapat Danggap sebagai
suatu pendekatan pembelajaran yang berhubungan dengan konsep-konsep dalam ilmu
pengetahuan untuk memberikan pengalaman belajar menjadi lebih bermakna kepada
peserta didik. pembelajaran ini dapat berlangsung secara kondusif pada diri anak didik
apabila pembelajaran bertitik tolak pada sebuah tema atau topik yang dekat dengan
kehidupan nyata disekitar anak didik.
2. Jelaskan tentang ciri-ciri karakteristik pembelajaran terpadu !
Jawab :
Jawab :
4. Jelaskan kelebihan dan kelemahan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa ! dan
bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut !
Jawab :
Ada beberapa kelebihan dan kekelemahan dan cara mengatasi kelemannya dalam
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Kelebihannya, antara lain :
- Dapat lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran
- Kelas tidak lagi didominasi oleh guru
- Lebih merangsang siswa untuk berfikir dalam menemukan atau membangun konsep
- Guru hanya bersifat sebagai fasilitator.
Sedangkan kelemahannya dan cara mengatasinya, antara lain :
- Waktu yang diperlukan menjadi lebih lama dibandingkan dengan metode ceramah
tetapi hal ini dapat diatasi dengan perencanaan yang lebih matang dan guru lebih
tertantang selama pembelajaran.
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Alat evaluasi proses pembelajaran IPA yang diperlukan terdiri dari alat evaluasi untuk
mengukur kognitif, alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani, dan alat untuk
mengukur kemampuan keterampilan.
a. Alat evaluasi untuk mengukur kognitif
Alat evaluasi untuk mengukur kognitif berupa tes sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tes dapat berbentuk objektif atau uraian (esai). Teknik pemberian tes secara tertulis
dapat dengan pertanyaan objektif yaitu melengkapi pilihan. Teknik lainnya dengan
menyampaikan pertanyaan secara lisan.
b. Alat evaluasi untuk menentukan kualitashati nurani
Lebih mudah melatih anak didik untuk menghapal, memahami, menerapkan hukum,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya kognitif daripada melatih anak didik supaya
berdisiplin, menghargai pendapat orang lain, tenggang rasa, tepat waktu, mau bekerja
sama, dan sebagainya. Latihan ranah afektif dilakukan terus-menerus selama proses
pembelajaran agar meningkat menjadi jenjang A5 atau mejadi pola hidup. Contoh
yang dilatih adalah disiplin. Guru mengamati dan mengobservasi apakah siswa tepat
waktu dalam hal:
1. Datang di kelas/sekolah
2. Membayar uang sekolah
3. Mengikuti upacara bendera
4. Mengerjakan pekerjaan rumah
5. Mengerjakan tugas praktikum
6. Mengerjakan kebun sekolah
7. Mengerjakan shalat tepat waktu
8. Menepati janji
9. Mengembalikan pinjaman pada waktu yang dijanjikan.
Alat yang digunakan untuk menentukan adanya perubahan selama pelatihan adalah
melalui observasi.
c. Alat evaluasi yang akan mengukur keterampilan
Jenis keterampilan yang harus dikembangkan dalam IPA
a. Keterampilan menggunakan tangan
- Cara memegang gelas beker, seperti memegang gelas biasa namun harus
terampil menuangkan isi yang harus dipindahkan ke tempat lain melalui
“bibir” gelas yang sudah didesain untuk itu.
- Cara memegang termometer, menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan
kanan, tempat memegangnya di tengah termometer. Juga dilatih bagaimana
mengukur menggunakan termometer. Hal ini perlu dilakukan terus-menerus
dan perlu bimbingan.
b. Keterampilan menggunakan indera penglihat
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam proses
pembelajaran IPA. Percobaan mengukur suhu air yang baru saja dipanaskan
menggunakan termometer, si pembaca harus meletakkan matanya sama tinggi
dengan permukaan air raksa termometer agar tidak keliru membaca skala.
c. Keterampilan menggunakan indera pengecap
Yang dilatihkan di SD adalah mengecap rasa manis, pahit, dan asam pada bagian
tertentu dari lidah.
d. Keterampilan menggunakan indera pencium
Merasakan bau dalam proses pendidikan IPA di SD lebih banyak dilatihkan
daripada pengecapa rasa.
8. Pendidikan di SD termasuk kegiatan IPA berupaya untuk membuat anak didik memiliki
tanggung jawab. Apa yang dapat dijadikan indikator tanggung jawab dalam hal ini ?
Jawab :
Indikator yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan tanggung jawab anak didik
antara lain :
a. Menyelesikan tugas tepat waktu/sesuai dengan rencana;
b. Memiliki atau menerima tugas sesuai dengan kemampuannya;
c. Kesediaan melakukan tugas karena kepentingan orang banyak;
d. Berani menghadapi resiko atas hasil kerjanya;