Anda di halaman 1dari 5

1.

Ada tiga landasan dalam pelaksanaan Pembelajaran Terpadu di SD yaitu landasan filosofis,
psikologis dan humanisme. Sebutkan dan jelaskan tiga aliran filsafat yang mempengaruhi
landasan filosofis !
Jawab :
a. Landasan filosofis
Pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu: (a) progresivisme,(b)
konstruktivisme, dan (c) humanisme.
Aliran progresivisme yang memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada
pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan
memperhatikan pengalaman siswa. Aliran ini memandang bahwa dalam proses belajar
siswa sering dihadapkan pada persoalan-persoalan yang harus mendapatkan pemecahan
masalah (problem solving)
Aliran konstruktivisme yang melihat pengalaman langsung siswa (directexperiences)
sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuanadalah hasil konstruksi
atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan
obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat ditranfer begitu
saja dari seorang guru kepada anak, tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-
masing siswa. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang
berkembang terus menerus. Keaktifan siswa yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya
sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya.
Aliran humanism yang melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan
motivasi yang dimilikinya. Siswa selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasan

2. Dalam proses penggalian tema ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru.
Jelaskan prinsip-prinsip tersebut !
Jawab:
Dalam proses penggalian tema-tema perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
(1) tema hendaknya tidak terlalu luas, namun digunakan dengan mudah untuk memadukan
mata pelajaran, (2) tema harus bermakna, maksudnya tema dipilih untuk dikaji harus dapat
memberikan bekal siswa bagi siswa untuk belajar selanjutnya, (3) tema harus disesuaikan
dengan tingkat perkembangan siswa, (4) tema yang dikembangkan harus mampu
menunjukkan sebagian besar minat siswa, (5) tema dipilih hendaknya mempertimbangkan
peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi di dalam rentang waktu belajar, (6) tema dipilih
hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat, (7) tema
dipilih mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran terpadu perlu diperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut : (1) guru tidak bersikap otoriter yang mendominasi dalam proses
pembelajaran, (2) pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas, (3) guru
bersikap akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang tidak terpikirkan dalam perencanaan
pembelajaran.
Dalam proses penilaian pembelajaran terpadu perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut : (1) memberi kesempatan siswa untuk melakukan penilaian diri, (2) guru perlu
mengajak siswa untuk menilai perolehan belajar sesuai kriteria keberhasilan kompetensi yang
disepati.
Beberapa pinsip dasar pembelajaran terpadu dijelaskan sebagai berikut :
a. The hidden curriculum ; mengandung arti bahwa anak tidak hanya terpaku pada
pernyataan, atau pokok bahasan tertentu, sangat mugkin pembelajaran yang dikembangkan
memuat pesan yang “tersembunyi” penuh makna bagi anak.
b. Subjects in the curriculum ; mengandung arti bahwa perlunya skala proiritas mana yang
perlu didahulukan dalam pemilihan pokok atau topik belajar, waktu belajar, serta penilaian
kemajuan belajar peserta didik.
c. The learning environment ; mengandung arti bahwa lingkungan belajar di kelas
memberikan kebebasan bagi anak untuk berfikir dan berkreativitas.
d. Views of the social world ; mengandung arti bahwa masyarakat sekitar membuka dan
memberikan wawasan untuk pengembangan pembelajaran di sekolah.
e. Values and attitude ; mengandung arti bahwa anak – anak memperoleh sikap dan norma
dari lingkungan masyarakat termasuk rumah, sekolah dan panutannya baik verbal maupun
nonverbal
3. a. Sebutkan dan Jelaskan model pembelajarn terpadu yang dapat diterapkan di sekolah
dasar di Indonesia !
jawab:
Model keterhubungan, merupakan model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan satu topik dengan topik lain, satu konsep dengan konsep
lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu
hari dengan tugas-tugas yang dilakukan pada hari berikutnya bahkan ide-ide yang akan
dipelajari pada semester berikutnya, di dalam satu bidang studi.
Model Jaring laba-laba, merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menutup tema
tertentu seperti “transportasi”. Setelah tema tersebut dibuat dtetapkan selanjutnya dijadikan
dasar untuk menentukan sub- sub tema yang lain yang terkait dengan berbagai bidang studi.
Model keterpaduan, merupakan model pembelajaran yang menggunakan pendekatan
antar bidan studi. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan
cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang
saling tumpang tindih didalam beberapa bidang studi.

b. Dari model-model tersebut menurut pendapat saudara manakah model yang paling tepat
dan bagus untuk diterapkan pada SD di tempat kerja Saudara! Jelaskan alasannya !
jawab:
model yang paling tepat diterapkan di SD adalah:
Model Jaring Laba-laba (Webbing)
Model jaring laba-laba merupakan model pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik. Tema dikemas dari beberapa pokok bahasan atau
dari beberapa sub pokok bahasan dari beberapa bidang studi. Pokok bahasan atau sub
pokok bahasan dikaji secara menyeluruh, barulah dapat dihasilkan tema. Setelah tema
tersebut dibuat dan ditetapkan selanjutnya dijadikan dasar untuk menentukan sub-sub
tema yang lain yang terkait dengan berbagai bidang studi yang telah ditetapkan itu.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembuatan tema yaitu :
1) Penentuan tema merupakan hasil ramuan dari berbagai materi di dalam satu disiplin
ilmu maupun beberapa disiplin ilmu.
2) Tema diangkat sebagai sarat untuk mencapai sasaran integrasi dalam materi
pelajaran, prosedur penyampaian, serta pemaknaan pengalaman belajar oleh para siswa
SD.
3) Tema sesuai dengan karakteristik belajar siswa SD sehingga asas – asas
perkembangan anak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4) Tema harus bersifat cukup problematik sehingga membuka kemungkinan luas untuk
melaksanakan kegiatan belajar yang beragam dan memakan waktu yang relative lebih
lama dengan kandungan – kandungan substantive yang lebih luas apabila dibandingkan
dengan kegiatan belajar mengajar yang konvensional.

4. Sebutkan dan Jelaskan bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan guru pada kegiatan
pendahuluan , agar peserta didik terkondisikan siap mengikuti pembelajarn dan punya
gambaran pembelajaran yang akan dilakukan !
Jawab:
Bentuk Kegiatan Pendahuluan
1. Penciptaan kondisi awal pembelajaran
a. Mengecek atau memeriksa kehadiran siswa
Dengan melakukan pengecekan kehadiran siswa setiap saat, secara tidak langsung
guru telah memberikan motivasi terhadap siswa untuk selalu hadir dalam proses
pembelajaran. Cara ini juga dapat menanamkan kedisiplinan pada diri siswa dalam
mengikuti pelajaran, serta membiasakan diri memberitahukan terlebih dahulu secara
tertulis atau lisan melalui temannya atau guru apabila tidak dapat hadir di sekolah
b. Menumbuhkan kesiapan belajar siswa
Hal yang dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan belajar siswa, khususnya
yang dilakukan pada awal pembelajaran, diantaranya:
1) Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas dan sumber
belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar
2) Menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan konstruktif dalam kelas
3) Menunjukan sikap penuh semangat dan minat mengajar yang tinggi
4) Mengontrol seluruh siswa mulai dari awal pembelajaran
5) Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta
minat dan perhatian siswa
6) Menentukan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya
c. Menciptakan suasana belajar yang demokratis
Suasana yang demokratis dalam pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan
keberanian untuk bertanya, keberanian untuk menjawab pertanyaan, keberanian
berpendapat dan keberanian memperlihatkan unjuk kerja.
d. Membangkitkan motivasi belajar siswa
Motivasi belajar ada dua yaitu motivasi intrinsik ( motivasi murni ), karena berkaitan
langsung dengan tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, sedapat mungkin guru harus
berusaha memunculkan motivasi intrinsik pada diri siswa di awal pembelajaran
terpadu. Dan motivasi ektrinsik dimunculkan dengna cara memberikan penguatan
seperti memberi pujian atau hadiah, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
atau memberi nasihat.
e. Membangkitkan perhatian siswa
Perhatian ialah pemusatan energi psikis (pikiran dan perasaan) terhadap objek yang
dipelajari. Makin terpusat perhatian pada pelajaran, proses belajar makin baik dan
hasilnya akan makin baik pula.
2. Memberi acuan
Memberi acuan diartikan sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan
tingkat gambaran umum tentang hal-hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan
ditempuh selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam
memberi acuan diantaranya sebagai berikut:
a) Memberikan tujuan yang diharapkan atau Garis Besar Materi yang akan dipelajari
b) Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa
3. Membuat kaiatan (melaksanakan Apersepsi)
Apersepsi itu pada dasarnya, yaitu menumbuhkan tanggapan-tanggapan lama yang telah
dimiliki siswa sebelum memberikan bahan baru atau menerima tanggapan-tanggapan baru
dengna bantukan tanggapan-tanggapan lama. Apersepsi menekankan pada upaya guru
dalam menghubungkan materi pelajaran yang sudah dimiliki oleh siswa dengan materi
yang akan dipelajari oleh siswa. Apersepsi berfungsi untuk mempersiapkan kondisi awal
belajar pada diri siswa terutama kesiapan mental siswa menghadapi pelajaran.
Cara yang dilakukan guru dalam melakukan apersepsi:
a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
b. Menunjukan manfaat materi yang dipelajari
c. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan
dibahas
4. Melaksankan tes awal
Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi
yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa.

5. Bagaimanakah cara guru dapat melakukan kegiatan inti secara efektif dan efesien dalam
proses pembelajaran terpadu, agar peserta didik aktif melakukan proses pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal !
Jawab:

Ada dua hal seorang guru SD dapat mengorganisasi kegiatan inti pembelajaran terpadu
secara efektif dan efisien:
1) Penyajian bahan pembelajaran harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan
konsep dari mata pelajaran satu dengan konsep dari mata pelajaran lainnya
2) Guru harus berupaya menyajikan bahan pembelajaran terpadu dengan menggunakan
strategi dan media pembelajaran yang bervariasi, yang mampu mendorong siswa untuk
aktif terlibat dalam upaya penemuan pengetahuan baru.
Faktor yang perlu dipertimbangkan guru dalam strategi pembelajaran :
1. Tujuan
Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan guru
2. Materi
Dalam menentukan kegiatan pembelajaran, guru hendaknya memperhatikan jenis dan
tingkat kesulitan materi pembelajaran.
3. Siswa
Dalam menentukan kegiatan pembelajaran, guru juga perlu memperhatikan faktor siswa,
yang mencakup karakteristik dan jumlah siswa di dalam kelas.
4. Guru
Kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran perlu diperhatikan dalam
melaksanakan pembelajaran.
5. Fasilitas, ruang dan waktu
Selain penggunaan strategi pembelajaran dan metode mengajar, dalam kegiatan inti juga
menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen
pembelajaran yang berkaitan dengna komponen lainnya dalam pembelajaran dalam rangka
membantu siswa belajar.
Beberapa hal yang perlu guru perhatikan dalam pemanfaatan media dalam kegiatan inti
pembelajaran terpadu:
a) Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi fungsi
tersendiri, yaitu mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif
b) Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran
c) Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi dasar,
indikator, dan isi/bahan pembelajaran terpadu.
d) Media pembelajaran berfungsi mempercepat proses belajar
e) Media pembelajaran terutama berfungsi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
sehingga hasil belajar siswa akan lebih tahan lama mengedepankan dalam pikirannya
f) Media pembelajaran dapat meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir sehingga dapat
mengurangi terjadinya verbalisme.

Anda mungkin juga menyukai