Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INDIVIDU

PEMBELAJARAN TERPADU di SD
RANGKUMAN MODUL 1-3

NAMA : LUFIA UTAMI


NIM : 856744316
JURUSAN : S1 PGSD
KELAS : 5B
TUTOR :Dr.FERIANTO,M.Pd.I

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
TAHUN 2022
MODUL 1

KONSEP DASAR DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

KB. 1 KONSEP DASAR PEMBELAJARAN TERPADU

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu


Ada dua istilah yang memiliki hubungan yang saling terkait, yaitu kurikulum terpadu (integrated
curriculum) dan pembelajaran terpadu (integrated learning).

1. Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang menggabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui
pemaduan isi, ketrampilan, dan sikap (Wolfinger, 1994:133). Rasional pemaduan itu
disebabkan oleh beberapa hal berikut:
a. Pengalaman belajar bersifat interdisipliner sehingga diperlukan multi-skill
b. Tuntutan interaksi kolaboratif
c. Memudahkan anaka membuat hubungan antarskemata
d. Efesiensi
e. Tuntutan keterlibatan anak tinggi dalam proses pembelajaran

2. Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat diartikan sebagai pendekatan


pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman
yang bermakna kepada siswa. Bermakna artinya siswa akan memahami konsep-konsep
yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan mengbungkannya dengan konsep
lain yang sudah mereka pahami. Menurut Aminudin, (1994). Pengertian pembelajaran
terpadu dapat dilihat sebagai berikut:
a. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai mata pelajaran yang
mencerminkan dunia nyata di sekeliling serta dalam rentang kemampuan dan
perkembangan anak;
b. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara
serempak(simultan);
c. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa mata pelajaran yang
berbeda, dengan harapan siswa akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.
Menurut Anda dimana letak perbedaannya antara konsepsi kurikulum terpadu dengan
pembelajaran terpadu? Apakah dari segi perencanaan dan pelaksanaannya.

B. Karakteristik Pembelajaran Terpadu


1. Berpusat pada siswa (student centered)
2. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences)
3. Pemisahan antarmata pelajaran tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep-konsep dari mata pelajaran dalam sutu proses pembelajaran
5. Bersifat luwes (fleksibel)
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

Beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu di antaranya:


a. Kompetensi dasar dalam kurikulm 2004 masih terpisah-pisah kedalam mata pelajaran mata
pelajaran yang ada.
b. Pelaksanannya dibutuhkan sarana dan prasana belajar yang memadai untuk mencapai
kompetensi dasar secara optimal.
c. Belum semua guru sekolah dasar memahami konsep pembelajaran terpadu secara utuh.
C. Landasan Pembelajaran Terpadu
Landasan ini pada hakikatnya adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan
oleh para guru pada waktu merencanakan, melaksanakan, serta menilai proses dan hasil
pembelajaran.
1. Landasan filosofis
Perumusan kompetensi dan materi pada dasarnya bergantung pada pertimbangan-pertimbangan
filosofis. Ada tiga aliran filsafat sebagai berikut:
a. Aliran progresivisme menekankan pada penekanan kreativitas, pemberian sejumlah
kegiatan, suasana yang alamiah dan memperhatikan pengalaman siswa. Dengan kata lain
proses pembelajaran bersifat mekanistis (Ellis, 1993).
b. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai
kunci dalam pembelajaran.
c. Aliran humanisme melihat siswa dari segi keunikan, potensi dan motivasi yang dimilikinya.
2. Landasan Psikologis
Berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta didik dan teori belajar. Tugas utama guru
membantu mengoptimalkan perkembangan siswa seperti perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan moral melalui proses belajar. Pandangan Psikologis yang melandasi pembelajaran
terpadu sebagai berikut.
a. Pada dasarnya masing-masing siswa membangun realitasnya sendiri.
b. Pikiran seseorang pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk mencari pola dan hubungan
antara gagasan yang ada.
c. Pada dasarnya siswa adalah seorang individu dengan berbagai kemampuan yang
dimilikinya dan mempunyai kesempatan untuk berkembang.
d. Keseluruhan perkembangan anaka adalah terpadu dan anak melihat dirinya dan sekitarnya
secara utuh (holistik).
3. Landasan Praktis
Berkaitan dengan kondisi-kondisi nyata yang pada umumnya terjadi dalam proses pembelajaran
saat ini, sehingga harus mendapat perhatian dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu. landasan
praktis dalam pembelajaran terpadu sebagai berikut.
a. Perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat sehingga terlalu banyak informasi yang harus
dimuat dalam kurikulum.
b. Hamper semua pelajaran di sekolah diberikan secara terpisah satu sama lain, padahal
seharusnya saling terkait.
c. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sekarang ini cenderung lebih bersifat lintas
mata pelajaran (interdisipliner) sehingga dipelukan usaha kolaboratif antara berbagai mata
pelajaran untuk memecahkannya.
d. Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktek dapat dipersempit dengan pembelajaran
terpadu sehingga siswa akan mampu berfikir teoritis dan pada saat yang sama mampu
berpikir praktis.
4. Perlu dipertimbangkan landasan IPTEK
Untuk menyelaraskan materi pembelajaran terpadu dengan perkembangan dan kemajuan yang
terjadi dalam dunia IPTEK, baik secara langsung maupun tidak langsung.

D. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Terpadu


Dalam proses penggalian tema-tema perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Tidak terlalu luas.
2. Harus bermakna
3. Disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa
4. Sebagian besar minat siswa
5. Mempertimbangkan peristiwa yang otentik
6. Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku
7. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.

Dalam proses pelaksanaan pembelajaran terpadu perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai


berikut.
1. Guru hendaknya tidak otoriter yang mendominasi aktivitas pembelajaran
2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas
3. Guru perlu bersikap akomodatif terhadap ide-ide yang tidak terpikirkan dalam perencanaan
pembelajaran
Dalam proses penilaian pembelajaran terpadu perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penilaian diri (self evaluation) di
samping bentuk penilaian lainnya.
2. Guru perlu mengajak para siswa untuk menilai perolehan belajar yang telah dicapai
berdasarkan kriteria keberhasilam pencapaian tujuan dan kompetensi yang telah disepakati.

E. MANFAAT PEMBELAJARAN TERPADU


Beberapa manfaat yang dipetik dalam pembelajaran terpadu, antara lain:
1. Menggabungkan berbagai mata pelajaran akan terjadi penghematan karena tumpang
tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
2. Siswa melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi pembelajaran lebih
berperan sebagai sarana atau alat
3. Meningkatakan taraf kecakapan berpikir siswa
4. Kemungkinan pembelajaran yang terpotong-potong sedikit sekali terjadi
5. Memberikan penerapan-penerapan dunia nyata
6. Pemaduan antarmata pelajaran diharapkan penguasaaan materi akan semakin baik dan
meningkat
7. Pengalaman belajar antarmata pelajaran sangat positif untuk membentuk pendekatan
menyeluruh pembelajaran terhadap pengembangan ilmu pengetahuan
8. Motivasi dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam pembelajaran antarmata pelajaran
9. Membantu menciptakan struktur kognitif atau pengetrahuan awal siswa
10. Terjadi kerja sama yang lebih meningkat antara para guru, para siswa, guru-siswa dan
siswa-nara sumber lain, belajar lebih menyenangkan belajar dalam situasi yang lebih nyata,
dan dalam konteks yang lebih bermakna.

KB 2. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU


A. BERBAGAI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
1. Model Penggalan ( Fragmented )
2. Model Keterhubungan ( Connected )
3. Model Sarang ( Nested )
4. Model Urutan / Rangkaian ( Sequenced )
5. Model Bagian ( Shared )
6. Model Jaring Lab-laba ( Webbed )
7. Model Galur ( Threaded )
8. Model Keterpaduan ( Integrated )
9. Model Celupan ( Immersed )
10. Model Jaringan ( Networked )

B. MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DISEKOLAH DASAR


1. Model jaring laba-laba
Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik.
2. Model keterhubungan ( Connected )
Adalah model pembelajaran yang secara sengaja di usahakan untuk menghubungkan
satu konsep dengan konsep lain, satu topic dengan topic lain, satu ketrampilan dengan
ketrampilan lain.

3. Model Keterpaduan ( Intergrated )


Merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarmata pelajaran.
MODUL 2
PROSEDUR UMUM PEMBELAJARAN TERPADU

KB 1. KEGIATAN PENDAHULUAN DALAM PEMBELAJARAN TERPADU

A. Makna Kegiatan Pendahuluan


Kegiatan pendahuluan pada dasarnya merupakan kegiatan yang harus ditempuh guru dan
siswa pada setiap kali pelaksanaan sebuah pembelajaran.
Fungsi kegiatan pendahuluan terutama adalah untuk menciptakan suasana awal pembelajaran
yang efektif yang memunginkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

B. Bentuk Kegiatan Pendahuluan


Kegiatan utama yang perlu dilaksanakan dalam pendahuluan pembelajaran ini, diantaranya :
1. Penciptaan kondisi awal pembelajaran
2. Member acuan
3. Membuat kaitan ( melaksanakan apersepsi )
4. Melaksanakan tes awal

KB 2. KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN TERPADU

A. Makna Kegiatan Inti Pembelajaran


Kegiatan ini sering juga disebut kegiatan instruksional. Pada dasarnya kegiatan ini
merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman
belajar siswa ( learning experiences ).

B. Bentuk Kegiatan Inti pembelajaran


Pada prinsipnya, kegiatan inti dalam pembelajaran terpadu berkaitan dengan bagaimana
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara terpadu.
Kegiatan inti pembelajaran, baik dalam pembelajaran terpadu maupun pembelajaran biasa,
menggambarkan penggunaan strategi dan media pembelajaran serta metode mengajar dalam
upaya membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.
Berkenaan dengan penggunaan strategi pembelajaran, terdapat beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan guru, yaitu :
1. Tujuan
2. Materi
3. Siswa
4. Guru
5. Fasilitas ruang dan waktu

Nilai penggunaan media :


a. Media dapat mengkonkretkan kosep-konsep yang abstrak.
b. Media dapat menghadirkaan obyek-obyek yang bahaya kedalam lingkungan belajar.
c. Media dapat menampilkan obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil.
d. Media dapat memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.

KB 3. KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT DALAM PEMBELAJARAN TERPADU


A. MAKNA KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT
Kegiatan ini juga mengandung makna sebagai kegiatan untuk memantapkan pemahaman
siswa terhadap kompetensi dasar dan bahan pelajaran yang telah dipelajarinya.
Tujuan :
• Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam kegitan pembelajaran.
• Untuk memberikan tindak lanjut agar kemampuan siswa dalam menguasai materi
bias berkembang.

B. BENTUK KEGIATAN AKHIR DAN TNDAK LANJUT


Alternative bentuk kegiatan akhir :
1. Kegiatan akhir
MODUL 3
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
DALAM PEMBELAJARAN TERPADU

Penerapan pendekatan pembelajaran terpadu merupakan suatu upaya untuk memperbaiki


kualitas, terutama dalam rangka mengimbangigejalaisi kurikulum yang sering terjadi dalamproses
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dasar.
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran terpadu di seolah dasar, seorang guru dituntu
untuk memiliki berbagai kemampuan yang optimal, baik kemampuan kognitif, sikap, dan
keterampilan. Kemampuan kognitif berhubungan dengan intelektual, misalnya penguasaan kaitan
antar pelajaran, pengetahuan cara belajar dan mengajar, cara mengevaluasi hasil dari proses
belajar. kemampuan sikap berkaitan dengan kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal
yang berkenaan dengan tugas dan profesinya.
KEGIATAN BELAJAR 1
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN DALAM
PEMBELAJARAN TERPADUA
A. PENGERTIAN

Keterampilan membuka pelajaran merupakan keterampilan yang berkaitan dengan


usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan keterampilan menutup
pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam mengakhiri
kegiatan pembelajaran.
Kegiatan membuka pelajaran ini merupakan kegiatan menyiapkan siswa untuk
memasuki kegiatan inti pelajaran, sedangkan kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan
akhir pembelajaran dengan maksud untuk menetapkan atau menindaklanjuti tema yang
telah dibahasa. Dengan demikian kegiatan ini bukan kegiatan yang bersifat administratif
seperti mengisi daftar hadir siswa atau menyiapkan media pembelajaran. Kedua kegiatan
ini berkaitan langsung dengan pembahasan materi pelajaran.

B. MANFAAT

Aktivitas belajar yang dilakukan siswa dari awal sampai akir harus memiliki makna
(meaningful learning). Keterampilan membuka pelajaran bermanfaat dalam mengarahkan
siswa pada kondisi belajar dan pembelajaran kondusif. Secara lebih rinci keterampilan
membuka pelajaran dalam pembelajaran terpadu memberi manfaat untuk :
1. Menyiapkan mental siswa dalam measuki kegiatan inti pembelajaran
2. Membangkitkan motifasi dan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
3. Memberi gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar yang akan dilakukan dan batas-
batas tugas yang harus dikerjakan siswa.
4. Menyadarkan siswa tentang adanya keterkaitan antara pengalaman yang sudah
dimiliki dengan tema yang akan dipelajari.

Keterampilan menutup pelajaran bermanfaat bagi guru dalam mengakhiri


pembelajaran terpadu dengan kegiatan bermakna. Secara lebih rinci berikut manfaat
keterampilan menutup pelajaran dalam pembelajaran terpadu, antara lain :
1. Memantapkan pemahaman siswa terhadap proses dan hasil belajar yang telah
didaluinya
2. Mengetahui tingkat keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran terpadu
3. Menetapkan kegiarab tindak lanjut yang harus dikalukan siswa untuk mengembangkan
kompetensi yang telah dikuasainya.

C. KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBUKA PELAJARAN

Untuk melaksanakan keterampilan membuka pelajaran diperlukan beberapa


komponen yang harus diplajari dan dikuasai oleh guru. Dengan begitu guru dapat
melaksanakan kegiatan membuka pelajaran secara lebih optimal dan mampu mengarahkan
siswa untuk mengikuti kegiatan inti pembelajaran terpadu dengan baik. Komponen yang
harus dipelajari dan dikuasai oleh guru adalah :
1. Menumbuhkan Perhatian Siswa
2. Membangkitkan Motivasi Siswa
3. Memberi Acuan
4. Membuat Kaitan

D. KOMPONEN KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN


Untuk melaksanakan keterampilan menutup pelajaran diperlukan beberapa
komponen yang harus diplajari dan dikuasai oleh guru. Dengan begitu, guru dapat
melaksanakan kegiatan menutup pelajaran secara lebih optimal dan mampu menetapkan
pemahaman siswa terhadap proses dan hasil belajar yang telah dicapainya.
1. Meninjau Kembali (review)
Untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang telah
dibahas maka setiap akhir penggal kegiatan pembelajaran terpadu, guru perlu
melakukan kembali tentang penguasaan siswa.
2. Melakukan Penilaian
Kegiatan pembelajaran dapat dikahiri dengan cara melakukan penilaian untuk
melihat sejauhmana tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensu yang diharapkan.
Bentuk penilaian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Melakukan tanya jawab secara lisan
b. Meminta salah seorang siswa untuk menunjukkan keampuan sebagai hasil belajarnya,
misal menunjukkan gambar yang telah dibuatnya.
c. Meminta salah seorang siswa untuk mengaplikasikan hasil belajar yang telah
diperolehnya di depan kelas, misalnya mengerjakan soal matematika dengan rumus
yang sudah dipelajari.
d. Meminta siswa untuk menyatakan pendapat tentang bahan dan kegiatan belajar dari
tema yang dibahas
e. Memberikan soal-soal tertulis yang dapat dikerjakan oleh siswa diluar kelas atau PR
(take home examination)
KEGIATAN BELAJAR 2

KETERAMPILAN MENJELASKAN
DAN BERTANYA DALAM PEMBELAJARAN TERPADU

Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan dua keterampilan yang penting yang
harus dikuasai guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu. Apabila hal ini dilakukan dengan
baik dan sesuai prosedur prlaksanaannya, maka akan berpengaruh terhadap kualitas proses dan
hasil pembelajaran terpadu.

A. PENGERTIAN

Istilah menjelaskan (to explain) berbeda dengan istilah menceritakan. Kata menjelaskan
mengandung makna membuat sesuatu menjadi jelas, sedangkan menceritakan hanya memberi
informasi tentang sesuatu tanpa menjelaskan.
Dalam kegiatan menjelaskan, informasi dijelaskan secara sistematis sehingga yang menerima
penjelasan mempunyai gambaran yang jelas tentang hubungan informasi yang satu dengan yang
lain.
Keterampilan bertanya merupakan kemampuan guru untuk memperoleh informasi tentang
suatu objek yang ditanyakan dan meningkatkan terjadinya interaksi pembelajaran yang efektif.
Dalam pembelajaran terpadu , kegiatan bertanya perlu lebih sering dimunculkan untuk
merangsang segiatan siswa berkadar aktivitas tinggi. Guru harus bertanya dengan jelas, karena
pertanyaan yang jelas akan mendapat jawaban yang jelas pula.

B. MANFAAT

Sudah kita ketahui bahwa salah satu karakteristik pembelajaran terpadu adalah berpusat pada
siswa. Melalui pembelajaran terpadu, siswa dapat menguasai materi dengan menggunakan
pengalaman langsung, dimana siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar
untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat di antaranya
untuk :
1. Membantu siswa memahami berbagai konsep dari tema yang sedang dipelajari
2. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui cara berfikir
yang sistematis dan terintegrasi
3. Memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan
4. Meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar merupakan penjelasan
yang bermakna bagi siswa
5. Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber
6. Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar yang diperlukan
7. Menggunakan waktu secara lebih efektif dan efesien

Keterampilan bertanya dalam pembelajaran terpadudapat memberi manfaat diantaranya untuk


:
Mengarahkan siswa supaya lebih aktif mempelajari suatu tema dari berbagai aspek secara
terintegrasi
1. Meningkatkan kegiatan belajar yang lebih bervariasi dan bermakna
2. Mendorong siswa untuk berperan sebagai sumber informasi
3. Memupuk kebiasaan siswa untuk selalu bertanya
4. Meningkatkan keterlibatan siswa secara mental-intelektual
5. Menumbuhkan keberanian siswa untuk mrngajukan pertanyaan
6. Menhuji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas
Keterampilan bertanya hendaknya dikuasai oleh guru, yaitu berkaitan dengan karakteristik
dari belajar yang menuntut keaktifan secara mental, baik intelektual (peoses berpikir)
maupun emosional (proses merasakan).

C. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MENJELASKAN

Untuk melaksanakan keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran terpadu, guru perlu


mempelajari dan menguasai beberapa komponen keterampilan. Agar hasil yang diperoleh
memuaskan, sebelum menyajikan penjelasan, guru perlu melakukan perencanaan terlebih
dahulu mengenai hal apa saja yang akan dijelaskan kepada siswa.
Dalam merencanakan isi tema pembelajaran terpadu ini perlu memperhatikan empat hal
penting berikut ini.
1. Isi tema yang akan dijelaskan harus dianalisis secara keseluruhan, termasuk unsur-unsur
yang terkait dalam isi tema tersebut.
2. Isi tema mencerminkan inti atau esensi dari kompetensi dasar dan indikator-indikator pada
masing-masing mata pelajaran
3. Isi tema memiliki signifikansi atau memiliki tingkat keberartian yang tinggi bagi siswa
4. Isi tema mengandung nilai guna bagi kehidupan siswa atau menunjang kecakapan hidup
(life skills)

Kompenen-kompenen keterampilan menjelaskan yang perlu dikuasai guru tersebut


diantaranya : kejelasan, penggunaan contoh/ ilustrasi, pemberian tekanan, atau balikan.
1. Kejelasan : berkaitan dengan bagaimana guru dapat menyampaikan informasi kepada
siswa mengenai isi tema yang dipelajari dengan jelas. Kejelasan dapat menyangkut hal-hal
berikut ; (a) kelancaran dan kejelasan dalam berbicara, (b) susunan kalimat yang
digunakan, (c) penggunaan istilah
2. Penggunaan contoh ilustrasi : penjelasan mengguaan ilustrasi yang diambil dari kehidupan
nyata para siswa atau diambil dari hal lain yang kira-kira mudah dipahami oleh siswa dapat
mempermudah siswa dalam memahami suatu penjelasan.
3. Pemberian tekanan : guru hendaknya memberi penekanan pada inti dari materi yang
dijelaskan. Misalnya guru mengucapkan inti materi dengan nada berat dan dalam.
4. Umpan balik : guru perlu memperoleh balikan atau umpan balik dari siswa untuk
mengetahui seberapa jauh siswa memahami apa yang telah dijelaskan.

D. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN BERTANYA

Dalam melakasanakan pembelajaran terpadu di sekolah dasar perlu lebih sering


dimunculkan pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang kegiatan siswa yang berkadar
aktivitas tinggi. Komponen-komponen keterampilan bertanya yang harus dikuasai guru adalah
sebagai berikut :
1. Menggunakan pertanyaan yang jelas dan singkat
2. Pemberian acuan
3. Pemusatan
4. Pemindahan giliran dan penyebaran pertanyaan
5. Pemberian waktu berpikir
6. Pemberian tuntutan

KEGIATAN BELAJAR 3

KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN DAN VARIASI DALAM


PEMBELAJARAN TERPADU

Memberi penguatan dan mengedakan variasi merupakan dua keterampilan dasar yang
harus dikuasai guru dalam pembelajaran terpadu. Apabila kedua keterampilan tersebut dilakukan
dengan baik dan sesuai prosedur pelaksanaanya maka akan berpengaruh terhadap kualitas proses
dan hasil pembelajaran terpadu.

A. PENGERTIAN

Penguatan (reinforcement) pada dasarnya merupakan suatu respon yang diberikan oleh
guru terhadap perilaku atau perbuatan siswa yang dianggap positif, dan menyebabkan
kemungkinan berulangnya kembali atau meningkatnya perilaku tersebut.
Dalam kegiatan pembelajaran terpadu, pemberian penguatan oleh guru terhadap perilaku
siswa sangat penting dalam keefektifan pembelajaran. Respon positif guru terhadap perilaku
siswa akan membuat siswa senang dan siswa akan cenderung mengulanginya lagi. Oleh
karena itu, guru harus melatih diri secara teratur dan terarag agar memiliki keterampilan dan
kebiasaan memberikan penguatan dalam melaksanakan pembelajaran terpadu di seolah dasar.
Selanjutnya keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran terpadu berkenan
dengan berubahnya suatu keadaan yang bisa menyebabkan keadaan tersebut tidak monoton
dam membosankan atau menjenuhkan. Keterampilan memberikan variasi seperti dalam
membuka dan menutup pembelajaran,menjelaskan, bertanya, dan variasi dalam memberikan
penguatan.
Seorang guru yang baik harrus mampu menciptakan suatu proses pembelajaran yang
bervariasi sehingga belajar itu sendiri dirasakan siswa menjadi lebih menarik dan lebih hidup.

B. MANFAAT

Manfaat yang diperoleh guru (yang tentu saja akan berakibat pada hasil belajar siswa)
dengan menguasai keterampilan memberi penguatan dala pembelajaran terpadu di antaranya
untuk :
1. Membangkitkan dan memelihara perhatian dan motivasi belajar siswa terhadap tema-tema
yang disajikan dalam pembelajaran
2. Memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelaari isi tema yang dipelajari dan
dianggap memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi
3. Mengintrol dan memodifikasi tingkah laku siswa, serta mendorong munculnya tingkah
laku positif
4. Menumbuhkan rasapercaya diri siswa akan kemampuan yang dimilikinya dan keberanian
mengungkapkan pendapat sendiri
5. Memelihara iklim kelas (classroom climate) yang kondusif
Sedangkan keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran terpadu dapatmemberi
manfaat diantaranya untuk :
1. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dan perhatian siswa (attention) terhadap tema
pembelajaran yang dibahas, dan keterkaitan-keterkaitan di dalam yang ada dalam tema
tersebut
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu (coriusity)
tentang sesuatu yang baru dalam sesuatu tema yang dipelajarinya
3. Memupuk perilaku positif siswa terhadap guru yang telah melakukan proses pembelajaran
dengan lebih hidup dan bervariasi
4. Menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang membosankan dan monoton
5. Meningkatkan kadar keaktifan dan keterlibatan siswa dalam berbagai pengalaman
pembelajaran yang menarik dan terarah
6. Melayani karakteristik siswa dan gaya belajarnya (learning style) yang beraneka ragam

C. KOMPONEN PADA KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

Keterampilan memberi penguatan bisa dilakukan dalam bentuk verbal dan non-verbal.
Penguatan verbal maksudnya adalah penguatan yang dilakukan secara verbal melalui kata-
kata atau kalimat, sebaliknya penguatan non-verbal tidak dilakukan melalui kata-kata atau
kalimat.

1. Penguatan Verbal (Verbal Reinforcement)


Penguatan Verbal merupakan penguatan paling sederhana dalam kegiatan pembelajaran
terpadu. Dikatakan sederhana karena hanya menggunakan kata-kata atau kalimat saja,
namun demikian penguatan ini tidak bisa dianggap enteng, sebab jika salah dalam
penerapannya akan mengakibatkan efek yang kurang menguntungkan.

2. Penguatan Non-Verbal (Non-Verbal Reinforcement)


Penguatan non-verbal dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu bisa ditunjukkan dengan
cara-cara seperti: raut wajah atau mimik muka, gerakan atau isyarat badan (gestural
reinforcement) gerak mendekati siswa (proximity reinforcement), sentuhan (contact
reinforcement) dan penguatan dengan barang atau benda.

D. KOMPONEN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

Keterampilan mengadakan variasi dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu menyangkut


tiga hal, yaitu variasi dalam gaya mengajar ( teaching syle), pola interaksi pembelajaran , dan
variasi dalam penggunaan media pembelajaran.
1. Variasi dalam gaya mengajar
a. Penggunaan variasi suara
b. Variasi dengan pemusatan perhatian
c. Variasi dengan kesenyapan
d. Variasi dengan kontak pandang
e. Variasi dengan gerakan badan dan mimik
f. Variasi dengan perubahan posisi guru
2. Variasi pola interaksi pembelajaran
a. Pola interaksi satu arah
b. Pola interaksi dua arah
c. Pola interaksi banyak arah
3. Variasi dalam penggunaan Media
a. Media visual
b. Media audio
c. Media audio-visual

Anda mungkin juga menyukai