OLEH
WAWAN HARDIAWAN
G2O121042
A. Latar Belakang
proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh seseorang secara tidak sadar, implicit,
bahasa itu? Pemerolehan bahasa mempunyai suatu permulaan yang tiba-tiba, tanpa
disadari. Pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan gradual yang muncul dari
masyarakat melalui proses yang panjang. Artinya proses peniruan terjadi kepada
siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Pemerolehan Bahasa pertama diperkenalkan
anak, yaitu: 1. Perkembangan kognitif, pemerolehan bahasa anak ada dua hal yang
a. Produksi ucapan yang berdasarkan tata bahasa yang rapi tidaklah secara otomatis
baik karena mungkin saja ucapan-ucapan yang diucapkan ini dengan makna yang
berbeda
b. Penutur pasti sudah memperoleh kategori kognitif yang berdasarkan sebagai alat
diterima secara sosial. Seorang anak menyadari bahwa kata-kata dapat dibuat teman
untuk membentuk teman dan membentuk musuh dan tidak selalu baik untuk
moral, agama, dan nilai- nilai sosial lainnya. Dengan memperoleh identitas sosial
perkembangan kognitif anak dan perkembangan bahasa anak juga didukung oleh
faktor lingkungan baik lingkungan keluarga maupun tempat tinggal yang sangat
melalui bunyi-bunyi suara atau secara tidak langsung janin akan mendapatkan
rangsangan suara dari ibunya atau orang disekeliling. Hingga pada proses kelahiran,
seorang bayi mulai mengeluarkan suara-suara atau tangisan. Walau lahir tanpa
bahasa, pada saat anak beranjak pada usia 1-4 tahun, anak-anak akan memperoleh
Nurhadi (1990:7).
Masuk pada Produksi kalimat atau ujaran membutuhkan setidaknya tiga jenis
operasi mental (Griffin & Ferreira (2006) dalam Traxler, 2012:38). Pertama,
memikirkan sesuatu untuk dujarkan. Proses yang dilakukan inilah yang disebut
mencari tahu cara yang baik untuk mengungkapkan ide tersebut sesuai dengan
bahasa yang dimiliki. Jenis pemrosesan ini dinamakan formulasi. Terakhir, harus
tahap formulasi merupakan tahap di mana lema cocok direktrif dari leksikon mental
kemudian diberi kategori dan struktur sintaktik serta afiksasinya. Selanjutnya, tahap
artikulasi yaitu tahap di mana kerangka serta isi yang sudah jadi itu diwujudkan
dalam bentuk bunyi. Sesuai dengan apa yang menjadi penelitian kali ini yaitu
pengamatan dalam pemerolehan bahasa dan produksi bahasa pada anak usia dibawah
5 tahun. Adapun tujuan pada penelitian yaitu untuk mengetahui proses penerimaan
atau pemerolehan bahasa pada seorang anak serta bagaimana cara seorang anak
Pada penelitian ini akan menggunakan teori mentalistik Noam Chomsky yang
genetikyang di mana bahasa berkembang dengan cara yang mirip dengan organ tubuh
lainnya. Menurut teori terkemuka Chomsky ini, otak manusia telah diprogram
menghasilkan kalimat yang benar secara tata bahasa dengan cara yang universal atau
bebas budaya.
4. Pola perkembangan bahasa sama pada berbagai macam bahasa dan budaya.
5. Anak (setiap orang) sudah dibekali apa yang disebut piranti penguasaan bahasa
yaitu LAD.
6. Aliran mentalis tidak setuju menyamakan proses belajar pada manusia dengan apa
yang terjadi pada hewan. Manusia memiliki akal dan pikiran yang kompleks,
7. belajar bahasa tidak hanya sekedar latihan-latihan mekanis seperti yang ditonjolkan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya maka dapat dirumuskan
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan hasil yang diperoleh dari pengamatan yang telah
objek penelitian berdasarkan pada usia kronologis sesuai dengan yang dibutuhkan
dalam penelitian ini yaitu anak usia dibawah 5 tahun. Adapun biodata anak yang
pada umumnya masih menggunakan struktur bahasa yang masih kacau dan masih
mengalami tahap transisi dalam berbicara, sehingga sukar untuk dipahami oleh
mitratuturnya. Untuk menjadi mitratutur pada anak dan untuk dapat memahami
maksud dari pembicaraan anak, mitratutur harus menguasai kondisi atau lingkungan
kebanyakan lewat dari sang ibu. Ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga yang
setiap harinya selalu bersama dengan Zafira, berbeda dengan ayahnya yang bekerja
diluar kota sehingga pemerolehan bahasanya hampir seluruhnya diterima dari sang
ibu.
kanak mencapai sukses penguasaan yang lancar serta fasih terhadap ’bahasa ibu’
mereka atau yang sering dikenal dengan bahasa yang terbentuk dari 32 lingkungan
sekitar. Dalam hal ini pemerolehan bahasa pada anak akan membawa anak pada
kelancaran dan kefasihan anak dalam berbicara. Rentang umur anak di usia balita
lebih cepat dibandingkan usia-usai diatas balita. Sehingga dalam usia-usia tersebut
sebaiknya mendapatkan perolehan bahasa yang baik, anak harus selalu dirangsang
dengan sesuatu yang bersifat pedagogig atau pendidikan. Pada usia 3 tahun 6 bulan,
Zafira sudah mampu mengolah kata-kata yang diperolehnya menjadi sebuah bentuk
kalimat walaupun belum begitu sempurna dari segi artikulasi dan keutuhan dari setiap
kata yang diucapkannya. Contoh kata yang sering diucapkan adalah “ayah, pigi
mana?” kalimat ini sering Zafira lontarkan ketika ayahnya hendak keluar rumah atau
berangkat kerja yang apabila kalimat tersebut di artikan adalah “ayah, pergi
kemana?”. Dari beberapa kata atau kalimat yang diucapkan oleh Zafira jika
mengucapkan kata yang kurang sempurna maka ibunya sering mengajari Zafira
dalam memperbaiki kata atau kalimat yang diucapkannya menjadi kalimat atau kata
yang utuh. Kemudian dalam pemerolehan bahasanya, Zafira sedikit lambat dalam
perkembangan bahasa pada anak seusianya. Hal ini disebabkan oleh faktor kebiasaan
Zafira dalam bermain Handphone, jika ia sudah bermain hp maka ia akan cenderung
sulit diajak dalam berkomunikasi. Contohnya saja ketika ia hendak makan ia sangat
sulit sekali dibujuk bahkan jika merasa sudah sering sekali dipanggil maka ia seakan
marah dan berontak. Hal ini yang menjadi sedikit kendala Zafira dalam pemerolehan
bahasanya, padahal jika dalam kondisi sedang tidak bermain hp ia termasuk anak
yang mau diajak berkomunikasi bahkan dalam beberapa pengamatan, Zafira pandai
berhitung dan menyebutkan warna dalam bahasa inggris ketika diajari oleh ibu dan
ayahnya.
Dari beberapa pengamatan yang dilakukan, masih cukup banyak kosa kata
yang belum sempurna jika diucapkan oleh Zafira, diantaranya kata Pesawat menjadi
‘esawat’, sekolah menjadi ‘kolah’, rumah menjadi ‘lumah’ celana menjadi ‘lana’ dan
Produksi bahasa mengacu pada proses yang terliat dalam menciptakan dan
manusia melalui tulisan maupun lisan. Pada penelitian ini, lebih terfokus pada
bagaimana proses produksi bahasa pada seorang anak bernama Zafira yang menjadi
yang akan dikatakannya dia sedikit berfikir terlebih dahulu atau dalam tahap ini
biasanya seorang anak akan lebih spesifik dalam mengolah ujaran di otak atau
berbicara dengan ekspresi sedikit membujuk dengan lawan bicaranya, mungkin hal
itu bisa membuat dia dalam mengolah suatu ujarannya menjadi lebih cair. Pada usia
ini juga Zafira cenderung memproduksi ujarannya lewat benda apa saja yang ada
ketika Zafira ingin meminta hp miliknya kepada ibunya, biasanya akan diikuti dengan
entah itu dengan nada yang sedikit tinggi, dengan tangisan, menarik baju, atau
meminta dibuatkan susu, biasanya dia akan memangil ibunya berkali-kali dan apabila
keinginannya tidak segera dituruti maka maka akan melakukan gerakan tubuh atau
biasanya Zafira menangis atau kaki yang sedikit berontak terlebih dahulu kemudian
berkata “mama, mama, mama.., cucu ?” yang memiliki makna ia meminta segera
dibuatkan susu. Jadi dapat dikatakan bahwa proses produksi bahasa erat kaitannya
dengan sistem kerja otak dalam mengolah bahasanya, gerakan dan ekspesi tubuh juga
termasuk dalam produksi bahasa dimana sebagai bentuk untuk memperjelas apa yang
dimaksud dari ujaran tersebut. Pada anak usia ini juga biasanya rasa penasaran
terhadap suatu hal yang belum diketahuinya begitu besar, seperti benda-benda yang
ada disekelilingnya maka seorang anak akan menanyakan benda apa itu, ketika
seorang lawan bicaranya menyebutkan nama benda tersebut maka anak akan
mengulang atau menirukan apa yang dikatakan orang sekelilingnya. Jika dalam tahap
ini anak dapat menangkap dan mengulang kata benda tersebut dengan benar berarti
sistem produksi bahasa pada otak anak tersebut baik. Produksi bahasa pada anak juga
biasanya orang sekelilingnya akan menjadi cermin sebagai objek peniruan maka
pemberian dalam pemerolehan bahasa pada anak di usia ini harus diarahkan ke hal-
hal yang positif agar dalam berbahasa atau berkomunikasi anak akan baik pula.
BAB III
A. Kesimpulan
bahasa pertama seorang anak yang didapat dari ibunya sejak dalam kandungan
hingga lahir didunia. Pemerolehan bahasa pada anak usia dibawah 5 tahun ini
biasanya anak tersebut telah mendapatkan ribuan kosakata bahkan sudah bisa
yang diujarkan tersebut masih belum sepenuhnya utuh. Contoh pemerolehan bahasa
yang diujarkan seorang anak dibawah usia 5 tahun yaitu “Ayah, pigi mana?” yang
B. Saran
Dalam penelitian tentang pemerolehan bahasa dan produksi bahasa ini masih
belum banyak diteliti oleh para peneliti sehingga penelitian tentang pengamatan pada
pemerolehan dan produksi bahasa ini bisa menjadi sebuah bahan atau objek
penelitian baru, karena pada dasarnya penelitian tentang bahasa sangat penting untuk
diteliti karena bahasa merupakan alat komunikasi yang tidak akan pernah hilang dari
peradaban manusia.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA