Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mata Kuliah : Pembelajaran IPA di SD


Pokok Bahasan : 1. Keterampilan Proses IPA di SD
2. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran IPA
3. Pembelajaran IPA Terintegrasi
Nama : RAHIM INDRA SADIQ
NIM : 859756784
Kompetensi Khusus:
1. Mahasiswa dapat memahami dan mengembangkan keterampilan proses dalam IPA yang
berkaitan dengan pembelajaran IPA di SD dengan benar.
2. Mahasiswa dapat merancang dan memanfaatkan media yang tepat untuk pembelajaran IPA di SD
3. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan model pembelajaran terintegrasi
pada pembelajaran IPA di SD

Tugas

Soal no.1
Jelaskan pentingnya keterampilan proses IPA di SD!

Soal no.2
Jelaskan Keterampilan observasi menurut Carin (1992) dalam pembelajaran IPA di SD!

Soal no.3
Jelaskan Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu menurut Esler dan Esler (1984)
dalam pembelajaran IPA di SD!

Soal no.4
Jelaskan prinsip pemilihan dan penggunaan media! (minimal 5 prinsip)

Soal no.5
Sebutkan dan jelaskan 3 pertimbangan kelayakan untuk memilih alat peraga yang baik!

Soal no.6
Sebutkan karakteristik pembelajaran terpadu!

Soal no.7
Sebutkan kelebihan-kelebihan dari diterapkannya pembelajaran terpadu di SD!
Jawaban
1. Pendekatan keterampilan proses penting untuk diaplikasikan pada pembelajaran IPA di Madrasah.
Keunggulan pendekatan keterampilan proses di dalam proses pembelajaran antara lain, peserta didik
terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman peserta didik terhadap
materi pelajaran, peserta didik menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari, melatih peserta didik
untuk berpikir lebih kritis, melatih peserta didik untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran,
mendorong peserta didik untuk menemukan konsep-konsep baru, memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk belajar menggunakan metode ilmiah
2. Carin (1992) mengemukakan bahwa mengobservasi adalah menjadi dasar akan suatu objek atau kejadian
dengan menggunakan segenap pancaindera (atau alat bantu dari pancaindera) untuk mengidentifikasi sifat
dan karakteristik.
3. Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu menurut Esler dan Esler meliputi keterampilan
menjelaskan posisi suatu benda terhadap lainnya atau terhadap waktu atau keterampilan megnubah bentuk
dan posisi suatu benda setelah beberapa waktu.
4. Prinsip-prinsip penggunaan media
a. Penggunaan media pengajaran hendaknya di pandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem
pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang di gunakan bila
di anggap perlu dan hannya dimanfaatkan sewaktu waktu di butuhkan.
b. Media pengajaran hendaknya di pandang sebagai sumber belajar yang di gunakan dalam usaha
memecahkan masalah yang di hadapi dalam proses belajar mengajar.
c. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang digunakan.
d. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.
e. Penggunaan media pengajaran harus di organisisr secara sistematis bukan sembarang
menggunakannya.
5. Terdapat tiga hal utama yang perlu dilakukan pertimbangan dalam pemilihan media, yaitu:
a. Tujuan Pemilihan Media
Memilih media yang digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah
pemilihan media itu untuk pembelajaran siswa, untuk informasi yang bersifat umum atau untuk
sekedar hiburan? Jika untuk tujuan pembelajaran apakah untuk pengajaran kelompok ataua individu.
Tujuan pemilihan ini sangat berkaitan dengan kemampuan siswa.
b. Karakteristik Media Pembelajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dari segi keampuhannya, cara pembuatannya,
maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media merupakan kemampuan dasar
yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan ketrampilan pemilihan media pengajaran sehingga
memungkinkan guruu mampu menggunakan media yang bervariasi.
c. Alternatif Pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa
menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat
dibandingkan. Sehingga guru dapat memilih alternatif media unyuk menunjang pembelajaran.
6. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
a. Pembelajaran terpusat pada anak Pada dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu system
pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun secara
kelompok. Siswa dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari
suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya. Siswa dapat mencari tahu
sendiri apa yang dia butuhkan.
b. Belajar melalui proses pengalaman langsung Pembelajaran terpadu diprogramkan untuk melibatkan
siswa secara langsung pada konsep dan prisip yang dipelajari dan memungkinkan siswa belajar dengan
melakukan kegiatan secara langsung sehingga siswa akan memahami hasil belajarnya secara langsung.
Siswa akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka alami, bukan
sekedar memperoleh informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator yang
membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan siswa sebagai aktor pencari fakta serta
informasi untuk mengembangkanpengetahuannya.
c. Sarat dengan muatan saling keterkaitan, sehingga batasan antarmata pelajaran tidak begitu jelas
Pembelajaran terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau
peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-
kotak/dibatasi. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari
segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau
menghadapi kejadian yang ada.
d. Lebih menekankan kebermaknaan dan pembentukan pemahaman Pembelajaran terpadu mengkaji
suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk semacam jalinan antarskema yang
dimiliki oleh siswa, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa.
Hasil yang nyata didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep
lain yang dipelajari siswa. Hal ini mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Dari
kegiatan ini diharapkan dapat berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan apa yang
diperoleh dari belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupan siswa
tersebut sehari-hari.
e. Lebih mengutamakan proses daripada hasil Pada pembelajaran terpadu dikembangkan pendekatan
discovery inquiry (penemuan terbimbing) yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu
dilaksanakan dengan melihat keinginan, minat, dan kemampua siswa sehingga memungkinkan siswa
termotivasi untuk belajar terus-menerus. Bila guru merasa kesulitan karena jumlah murid yang terlalu
banyak guru bias meminta bantuan guru yang lain atau membagi-bagi anak dalam beberapa kelompok.
7. Kelebihan diterapkan pembelajaran terpadu
a. Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga anak dengan mudah memahami
sekaligus melakukannya.
b. Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di mata pelajaran yang satu
dengan mata pelajaran lainnya.
c. Dengan bekerja dalam kelompok, siswa juga dapat mengembangkan kemampuan belajarnya dalam
aspek afektif dan psikomotorik, selain aspek kognitif.
d. Pembelajaran terpadu mengakomodir jenis kecerdasan siswa.
e. Dengan pendekatan pembelajaran terpadu guru dapat dengan mudah menggunakan belajar siswa aktif
sebagai metode pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai