Pembelajaran IPA di SD
Jawab:
2. Keterampilan proses sangat penting untuk pembelajaran IPA di SD karena peserta didik
terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman peserta
didik terhadap materi pelajaran, peserta didik menemukan sendiri konsep-konsep yang
dipelajari, melatih peserta didik untuk berpikir lebih kritis, melatih peserta didik untuk
bertanya dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran, mendorong peserta didik untuk
menemukan konsep-konsep baru, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
belajar menggunakan metode ilmiah.
3. Jenis media menurut Heinich dan Molenda terdapat enam jenis dasar dari media
pembelajaran, yaitu:
a. Teks. Merupakan elemen dasar dalam menyampaikan suatu informasi yang
mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik
dalam penyampaian informasi.
b. Media audio. Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan dan
membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis audio
termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara, dan lainnya.
c. Media visual. Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti
gambar/photo, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin, dan
lainnya.
d. Media proyeksi gerak. Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, program TV,
video kaset (CD, VCD, atau DVD).
e. Benda-benda tiruan/miniatur. Termasuk di dalamnya benda-benda tiga dimensi
yang dapat disentuh dan diraba oleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi
keterbatasan baik obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan
dengan baik.
f. Manusia. Termasuk di dalamnya guru, siswa, atau pakar/ ahli di bidang/materi
tertentu.
4. Model pembelajaran berpusat pada siswa (student center) memiliki beberapa keunggulan
dan kelemahan.
Keunggulannya, antara lain:
a. Siswa dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri karena diberi
kesempatan yang luas untuk berpartisipasi dan kebebasan untuk berpendapat.
b. Menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
c. Menumbuhkan suasana demokratis dalam pembelajaran sehingga kegiatan
pembelajaran terasa lebih hidup.
d. Dapat menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi guru karena sesuatu yang
dialami dan disampaikan siswa mungkin belum diketahui sebelumnya oleh guru.
e. Mengenalkan hubungan antara pengetahuan dan kehidupan nyata di sekitar
Kelemahannya, antara lain:
a. Memerlukan waktu yang lebih lama bagi siswa sehingga sulit untuk mencapai target
kurikulum. Cara mengatasinya: guru harus mampu mengatur waktu dalam proses
pembelajaran. Itulah perlunya pembuatan jurnal mengajar yang disesuaikan prota/
promes agar guru bisa melihat progress mateir yang harus disampaikan kepada siswa.
b. Membutuhkan waktu yang lama bagi guru sehingga banyak guru yang enggan
menggunakan pembelajaran kooperatif. Cara mengatasinya: banyak strategi
pembelajaran berpusat pada siswa. Jadi, guru harus banyak membaca dan mencari
referensi tentang jenis pembelajaran berpusat pada siswa agar bisa memilih metode
yang cepat dan tepat untuk siswa.
c. Diperlukan keterampilan bagi guru untuk menerapkan pembelajaran kooperatif,
sehingga tidak semua guru dapat melakukannya. Cara mengatasinya: sama dengan
kelemahan sebelumnya, intinya guru harus banyak belajar dan membaca referensi
mengenai pembelajaran kooperatif.
d. Siswa pasif atau yang berkemampuan rendah biasanya akan lebih menggantungkan
diri kepada teman di kelompoknya saat kegiatan diskusi kelompok. Bahkan anggota
kelompok lain yang merasa lebih pandai dan nialinya di atasnya akan
membiarkannya. Karena di benaknya tertanam pikiran bahwa mereka yang pasif
hanya menghambat kinerja kelompok. Cara mengatasinya: garu harus mengontrol
jalannya kegiatan diskusi secara maksimal. Bila perlu menyampaikan kepada siswa
ada nilai keaktifan dan kerjasama tim sehingga teman anggota kelompok yang lain
bisa meragkul teman yang pasif.