Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PEMBELAJARAAN DI SD

TUGAS 1

NAMA MAHASISWA : RENY TRIASARI HERYANI


NIM : 857137217
NAMA TUTOR : SITI MUNAWARAH M.PD

1. Kegiatan apa yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi belajar
siswa ?

a. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsic
maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic dinilai lebih baik, karena berkaitan langsung
dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.

b. perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan
motivasi. Untuk memusatkan perhatian siswa terhadap pelajaran, guru dapat mengaitkan
pelajaran dengan diri siswa itu sendiri (kebutuhan, minat, atau pengalaman siswa) dan atau
menciptakan situasi pembelajaran yang dapat menarik perhaatian siswa.

c. Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila pikiran dan perasaan siswa tidak terlibat
aktif dalam situasi pemebalajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak belajar. Penggunaan
metode dan media yang bervariasi dapatmerangsang siswa lebih aktif belajar.

d. balikan. Balikan didalam belajar sangat penting,supaya siswa segera mengetahui benar
atau tidaknya pekerjaan yang ia lakukan. Balikan dari guru sebaiknya yang mampu
menyadarkan siswa terhadap kesalahan mereka dan meningkatkan pemahaman siswa akan
pelajaran tersebut.

e. perbedaan individual. Individual merupakan pribadi tersendiri yang memiliki perbedaan


diri yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani ssiswa sesuai dengan
karakteristik mereka masing-masing. Berkaitan dengan ini catatan pribadi setiap siswa
sangat diperlukan.

2. Apa perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran. Jelaskan !


1.Pendekatan Pembelajaran:
• Pendekatan pembelajaran adalah pandangan besar atau kerangka kerja yang digunakan
oleh seorang guru untuk merancang dan menyampaikan pembelajaran. Ini mencakup
prinsip-prinsip dan filosofi yang mendasari pendekatan pengajaran guru.
• Pendekatan pembelajaran bersifat lebih abstrak dan konseptual. Ini mencakup pandangan
umum tentang bagaimana pembelajaran seharusnya berlangsung dan bagaimana siswa
seharusnya terlibat dalam proses belajar-mengajar.
•Contoh: Pendekatan pembelajaran konstruktivis menggambarkan bahwa siswa
membangun pengetahuan mereka melalui pengalaman dan interaksi aktif.
2.Strategi Pembelajaran:
• Strategi pembelajaran adalah rencana umum atau pendekatan yang digunakan oleh
seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ini melibatkan pemilihan dan
pengorganisasian berbagai elemen pembelajaran.
• Strategi pembelajaran lebih konkret daripada pendekatan dan merujuk pada pendekatan
atau rencana umum yang digunakan guru dalam mengajar. Ini menggambarkan cara guru
mengatur pembelajaran.
•Contoh: Menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek untuk mengajarkan siswa
bekerja sama dalam proyek-proyek berbasis masalah.
3.Metode Pembelajaran:
• Metode pembelajaran adalah serangkaian tindakan yang konkret dan teknik-teknik yang
digunakan guru dalam pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ini
berkaitan dengan cara khusus materi diajarkan.
• Metode pembelajaran lebih terperinci daripada strategi, merujuk pada teknik-teknik dan
langkah-langkah yang digunakan dalam mengajar suatu topik.
•Contoh: Metode eksperimen dalam pengajaran ilmu pengetahuan, metode ceramah dalam
pengajaran konsep-konsep teoretis.
4.Teknik Pembelajaran:
• Teknik pembelajaran adalah tindakan atau alat-alat yang digunakan guru untuk
melaksanakan metode pembelajaran tertentu. Ini termasuk detail-detail praktis dalam
pelaksanaan metode.
• Teknik pembelajaran adalah yang paling spesifik dan praktis dari keempat konsep ini,
berkaitan dengan alat-alat, sumber daya, atau tindakan konkretnya dalam mengajar.
•Contoh: Menggunakan demonstrasi dengan alat peraga dalam metode eksperimen,
mengadakan diskusi kelompok kecil dalam metode berbasis diskusi.
3. Pembelajaran tatap muka sebaiknya dilaksanakan dengan menggunakan alat peraga.
Hambatan – hambatan apa yang anda hadapi berkaitan dengan penggunaan alat peraga
di sekolah anda ? Solusi apa yang anda lakukan untuk mengatasi hambatan tersebut ?
a. Perawatan dan Pemeliharaan Alat Peraga:
Hambatan: Alat peraga memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang baik agar tetap
berfungsi dengan baik.
Solusi: Menetapkan jadwal perawatan dan pemeliharaan yang rutin, serta melibatkan siswa
dalam merawat alat peraga. Dengan melibatkan siswa, mereka dapat belajar tentang
tanggung jawab dan cara merawat alat peraga.
b. Ketersediaan Tempat Penyimpanan:
Hambatan: Ketersediaan tempat penyimpanan yang terbatas dapat menjadi masalah,
terutama jika alat peraga memerlukan ruang yang cukup besar.
Solusi: Mencari solusi penyimpanan yang efisien, seperti lemari atau rak penyimpanan yang
dapat memaksimalkan penggunaan ruang. Selain itu, memprioritaskan alat peraga yang
paling penting dan sering digunakan.
c. Pelatihan Guru:
Hambatan: Beberapa guru mungkin tidak terampil dalam penggunaan alat peraga, sehingga
sulit untuk mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran.
Solusi: Sekolah dapat menyelenggarakan pelatihan reguler atau workshop untuk guru agar
mereka lebih terampil dalam penggunaan alat peraga. Guru juga dapat saling berbagi
pengetahuan dan pengalaman.
d. Keamanan Alat Peraga:
Hambatan: Risiko kerusakan atau pencurian alat peraga dapat menjadi masalah.
Solusi: Mengamankan alat peraga dengan tindakan yang tepat, seperti mengunci ruang
penyimpanan, mencatat inventaris, dan mengawasi penggunaan alat peraga di kelas.
4. Jelaskan karakteristik pembelajaran di kelas rendah dan di kelas tinggi. Berikan satu
contoh kegiatannya !
Karakteristik pembelajaran di kelas rendah meliputi:
a. Orientasi pada Dasar-Dasar Pembelajaran: Pembelajaran di kelas rendah berfokus pada
membangun dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan. Siswa mempelajari dasar-dasar
membaca, menulis, berhitung, dan pemahaman konsep dasar.
Contoh Kegiatan: Belajar mengenal huruf, mengidentifikasi angka, dan memahami konsep
dasar matematika seperti penjumlahan dan pengurangan.
b. Pembelajaran Melalui Permainan dan Aktivitas Kreatif: Metode pembelajaran yang
digunakan melibatkan penggunaan permainan, cerita, lagu, dan aktivitas kreatif untuk
membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan.
Contoh Kegiatan: Menggunakan kartu gambar untuk mengajar kosakata, menyanyikan lagu
anak-anak untuk mengenal angka, atau bermain permainan edukatif.
c. Pengembangan Keterampilan Sosial: Selain keterampilan akademis, kelas rendah juga
menekankan pengembangan keterampilan sosial, seperti berbagi, berkomunikasi, dan
bekerja sama.
Contoh Kegiatan: Bermain permainan kelompok untuk mempromosikan kerja sama dan
komunikasi antara siswa.
Kelas tinggi biasanya mencakup jenjang pendidikan menengah dan sekolah tinggi.
Karakteristik pembelajaran di kelas tinggi meliputi:
a. Pemikiran Kritis dan Analitis: Pembelajaran di kelas tinggi lebih berfokus pada
pengembangan pemikiran kritis, analitis, dan kemampuan pemecahan masalah. Siswa
diharapkan untuk menggali lebih dalam ke dalam materi pelajaran.
Contoh Kegiatan: Menganalisis dan membandingkan perspektif dalam sebuah artikel berita,
menulis esai argumen, atau memecahkan masalah matematika yang kompleks.
b. Penggunaan Sumber Daya Tambahan: Siswa di kelas tinggi diajarkan untuk mencari
informasi dari berbagai sumber, termasuk buku teks, internet, dan penelitian independen.
Contoh Kegiatan: Proyek penelitian yang melibatkan mencari sumber daya tambahan untuk
mendukung argumen atau temuan.
c. Kerja dalam Kelompok dan Proyek Kolaboratif: Pembelajaran di kelas tinggi sering
melibatkan kerja dalam kelompok dan kolaborasi, yang mengembangkan keterampilan sosial
dan keterampilan tim.
Contoh Kegiatan: Kelompok proyek di mana siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas
atau masalah tertentu.
d. Pendekatan yang Lebih Mandiri: Siswa di kelas tinggi diharapkan untuk lebih mandiri
dalam belajar dan mengelola waktu mereka.
Contoh Kegiatan: Membuat jadwal penelitian pribadi, memimpin presentasi, atau mengelola
proyek penelitian sendiri.
5. Mengapa pembelajaran TEMATIK diperlukan di Sekolah Dasar ?
Berikut beberapa alasan mengapa mengapa pembelajaran tematik penting disekolah dasar:
1. Relevansi dengan Kehidupan Sehari-hari: Pembelajaran tematik memungkinkan siswa
untuk belajar konsep-konsep akademis dalam konteks yang lebih relevan dengan kehidupan
sehari-hari. Topik-topik yang dipelajari dalam konteks tematik seringkali lebih mudah
dipahami oleh siswa karena berkaitan dengan pengalaman mereka sendiri.
2. Integrasi Mata Pelajaran: Dalam pembelajaran tematik, berbagai mata pelajaran seperti
matematika, sains, bahasa, dan seni dapat diintegrasikan ke dalam satu topik. Ini membantu
siswa untuk melihat hubungan antara berbagai aspek ilmu pengetahuan dan keterampilan,
sehingga mempromosikan pemahaman yang lebih holistik.
3. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Pembelajaran tematik mendorong siswa
untuk berpikir kritis, menghubungkan informasi, dan menganalisis masalah yang kompleks
dalam konteks yang lebih luas. Ini membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir
yang lebih mendalam.
4. Pengembangan Keterampilan Sosial: Pembelajaran tematik sering melibatkan kerja
kelompok dan kolaborasi antara siswa. Ini membantu dalam pengembangan keterampilan
sosial seperti komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan.
5. Mengurangi Fragmentasi Pembelajaran: Pendekatan tradisional dalam pembelajaran
mungkin memecah mata pelajaran menjadi bagian-bagian kecil yang terpisah. Pembelajaran
tematik mengurangi fragmentasi ini dan membantu siswa melihat bagaimana semua elemen
berhubungan satu sama lain.
6. Motivasi Belajar: Pembelajaran tematik dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan
bermakna bagi siswa karena mereka dapat melihat relevansi antara apa yang mereka
pelajari dengan dunia nyata. Ini dapat meningkatkan motivasi belajar.
7. Mengembangkan Keterampilan Penelitian: Pembelajaran tematik sering melibatkan
proyek-proyek penelitian yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan
pencarian informasi, menganalisis data, dan menyusun laporan.
8. Fleksibilitas Kurikulum: Pembelajaran tematik memberikan fleksibilitas kepada guru
dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan
belajar mereka.
9. Mendorong Kreativitas: Tema-tema tertentu dalam pembelajaran tematik dapat memicu
kreativitas siswa dalam ekspresi seni, penulisan, dan presentasi.

Anda mungkin juga menyukai