Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 1

Nama Mata kuliah : PDGK4105 Strategi Pembelajaran di SD

Pokok Bahasan : 1. Hakekat Strategi Pembelajaran

2. Pembelajaran di SD

3. Model model belajar dan rumpun model mengajar

Masa Tutorial : 2021.2

Jumlah soal/ no soal : 4 (1, 2, 3 dan 4)

Skor Maksimal : 50

Jenis Tugas : Penguasaan Konsep

Kompetensi Khusus:

1. Mampu Menjelaskan hakekat Strategi pembelajaran.

2. Menjelaskan Karakteristik Pembelajaran di SD

3. Mampu menjelaskan model Pembelajaran

SOAL

1. Jelaskan model model belajar yang anda gunakan di kelas.

2. Sebutkan dan jelaskan faktor faktor penentu dalam memilih strategi pembelajaran.

3.Jelaskan Karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar

4.Pembelajaran merdeka belajar harus berpusat pada siswa guru mampu sebagai
fasilitator dan motifator. Jelaskan apa yang anda fahami tentang hal tersebut!
Jawaban
1. Model-model belajar antara lain:
a. Belajar kolaboratif adalah suats cata belajar antara 2 orang atas lebih dengan tujuan yang
sama dan adanya ketergantungan satu sama lain Dalam belajar kolaboratif pebelajar
dapat mengembangkan pengetahuan bersama maupun pengetahuan individu. Belajar
kooperatif juga menpakan suatu cara belajar bekerja sama, namun para anggota belum
tentu mempunyai tujuan yang sama Antarpebelajar yang saling hantu hanya sebatas apa
yang dibutuhkan oleh temannya.
b. Belajar kuantum merupakan satu kegiatan belajar dengan suasana yang menyenangkan
karena guna mengubah (mengorkestrasi) segala sesuatu yang ada di sekelilingnya
sehingga pebelajar bergairah belajar.
c. Belajar tematik pada hakikatnya merupakan suatu jenis pembelajaran yang memadukan
beberapa bidang studi berdasarkan wata tema schagai payung (kerangka isi). Dengan
demikian, pebelajar diharapkan memahami huabungan antarbidang studi (mata pelajaran)
secara terpadu.
2. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran ialah tujuan
pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi pelajaran, sarana, waktu yang tersedia,
siswa, dan guru.
a. Tujuan pembelajaran yang dikemukakan oleh Gagne, Briggs & Wager (1992) antara lain
keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap.
b. Bahan pelajaran (materi pelajaran): Setiap jenis dan tingkat kekompleksitasan materi
pelajaran menuntut kegiatan yang berbeda untuk mencapainya. Apabila materi yang akan
dibahas merupakan materi baru bagi siswa maka guru hendaknya memulai kegiatan
pembelajaran dengan menjelaskan secara singkat atau melakukan demonstrasi yang
menarik perhatian siswa. Sebaliknya, apabila materi yang akan dibahas merupakan materi
yang sudah dikenal siswa maka guru dapat meminta siswa untuk mengemukakan
pengetahuannya yang berkenaan dengan materi yang dibahas atau mengajukan
permasalahan yang harus diselesaikan oleh siswa. Apabila materi yang disajikan berisi
tentang konsep-konsep yang abstrak tentu guru harus memberikan banyak contoh agar
siswa menguasai dengan mudah konsep yang dibahas.
c. Siswa: siswa sebagai pribadi tersendiri memiliki perbedaan-perbedaan. Sangat bijaksana
bila dalam penggunaan strategi pembelajaran, kita mempertimbangkan perbedaan-
perbedaan tersebut. Selain dengan mempertimbangkan siswa secara individual, jumlah
siswa akan mempengaruhi pula terhadap penggunaan strategi pembelajaran. Misalnya,
apabila guru akan merancang kegiatan diskusi dalam pembelajaran, guru harus yakin
bahwa siswa sudah memiliki kemampuan untuk mengajukan dan/atau menanggapi
pendapat secara lisan. Contoh lain, apabila guru akan melakukan kegiatan di laboratorium,
guru harus yakin bahwa siswa sudah terbiasa dengan laboratorium. Kalau tidak, kegiatan
percobaan di laboratorium tidak akan berjalan efektif karena siswa belum terbiasa
menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium.
d. Guru: setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam proses pembelajaran.
e. Sarana: Jumlah dan karakteristik alat-alat dapat dijadikan bahan pertimbangan kita di
dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran.
3. Beberapa karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar yaitu
A. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
Esensi proses pembelajaran di kelas rendah, adalah pembelajar konkret yaitu suatu
pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa
yang berkenaan dengan fakta dan kejadian di sekitar lingkungan siswa. Karakteristik lain
yang harus dipahami dalam pembelajaran di kelas rendah yaitu proses belajar harus
dikembangkan secara interaktif. Dalam hal ini guru memegang peranan penting dalam
menciptakan stimulus-respons pembelajaran. Sementara itu, karakteristik aktivitas siswa di
kelas rendah Sekolah Dasar masih relatif kurang terfokus dalam konsentrasi, kecepatan
belajar, dan aktivitas belajar sehingga hal ini memerlukan kegigihan guru untuk
mengupayakan pembelajaran ke arah proses belajar yang efektif.
B. Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi
Esensi proses pembelajaran kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) Sekolah Dasar adalah suatu
pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan
konsep, dan generalisasi hingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan,
menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi). Banyak
strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas tinggi Sekolah Dasar,
di antarannya: tanya-jawab, latihan atau drill, belajar kelompok, observasi atau
pengamatan, inkuiri, pemecahan masalah, dan diskaveri. Di kelas tinggi, siswa dapat
dibimbing dengan menggunakan pembelajaran konstruktivis, artinya siswa dibimbing untuk
mencari, menemukan, menggolongkan, menyusun, melakukan, mengkaji, dan
menyimpulkan sendiri atau berkelompok tentang substansi yang dipelajarinya.
4. Belajar berpusat pada siswa (Strategi Pembelajaran Heuristik), dengan menggunakan strategi
pembelajaran ini, yang mencari dan mengolah pesan (materi pelajaran) ialah siswa. Guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing kegiatan belajar siswa. Jadi, di sini yang lebih aktif
ialah siswa itu sendiri. Dengan strategi pembelajaran heuristik, guru tidak berada di depan dan
menarik siswa untuk mengikutinya, tetapi siswa disuruh berada di depan, guru mengarahkan,
memberi dorongan, membantu siswa bila mengalami kesulitan. Keuntungan penggunaan strategi
pembelajaran heuristik bagi siswa adalah secara berangsur-angsur akan terbentuk sikap positif
pada diri mereka antara lain kreatif, kritis, inovatif, percaya diri, terbuka, dan mandiri. Strategi ini
terbagi ke dalam dua bagian, yaitu diskoveri (discovery) dan inkuiri (inquiry). Dengan strategi
diskoveri, siswa melakukan kegiatan dengan berpedoman pada langkah-langkah yang telah
ditetapkan oleh guru. Misalnya, siswa diberi tugas mengamati tanaman yang ada di sekeliling
sekolah. Hal-hal yang harus diamati siswa serta langkah-langkahnya telah dituliskan oleh guru
pada kertas. Dengan berpedoman pada panduan tersebut, siswa melakukan pengamatan. Hasil
pengamatan tersebut mereka tuliskan pada buku catatan mereka, dan di kelas dilaporkan serta
didiskusikan. Dengan demikian, pengetahuan tentang tanaman yang ada di sekeliling sekolah
tersebut ditemukan sendiri oleh siswa bukan diberitahukan oleh guru. Apabila dalam strategi
diskoveri, siswa memperoleh atau menemukan pengetahuan sendiri dengan bantuan pedoman
atau panduan yang diberikan guru maka dalam penerapan strategi inkuiri, siswa memperoleh dan
menemukan sendiri pengetahuan tanpa pedoman atau panduan dari guru. Dalam strategi inkuiri,
siswa benar-benar dilepas tanpa disertai dengan panduan yang telah disiapkan oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai