Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL MAHASISWA 1

MATA KULIAH : STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD


KODE MATA KULIAH : PDGK 4105/ 4 SKS
TUTOR : Arif Rochmat Yunanto, M.Pd.
Nama Mahasiswa : Rizky Nureka Pahlawan
NIM : 857248111
Jawablah Pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
Jawaban dapat diketik atau ditulis tangan lalu diupload pada silayar dalam bentuk file Pdf.
Pastikan jawaban anda adalah jawaban hasil sendiri/ tidak mencontek.
Apabila ada indikasi bukan hasil sendiri, maka akan mendapat nilai E.

1. Menurut Gagne (1985) belajar adalah proses dimana suatu organisme berubah
prilaku akibat pengalaman. Prinsip belajar merupakan ketentuan yang harus
dijadikan pegangan dalam kegiatan belajar.
a. Jelaskan menurut anda pengertian, hakikat belajar dan factor yang
mempengaruhi hasil belajar!
b. Jelaskan 3 atribut pokok ciri utama belajar!
c. Jelaskan bagaimana prinsip belajar akan sangat menentukan proses dan hasil
belajar!

2. Pada kegiatan pembelajaran kita dihadapkan dengan berbagai pendekatan, metode


dan Teknik pembelajaran.
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan, metode dan Teknik
pembelajaran!
b. Jelaskan Faktor-faktor penentu dalam pemilihan strategi dan pembelajaran!
c. Jelaskan berbagai jenis strategi pembelajaran!

3. Karakteristik proses belajar dan tahapan perkembangan siswa sekolah dasar menjadi
perhatian kita dalam merumuskan perencanaan pembelajaran dan pemilihan
strategi pembelajaran yang akan digunakan.
a. Jelaskan teori belajar dan type belajar yang anda ketahui!
b. Jelaskan tahapan perkembangan siswa Sekolah Dasar yang anda ketahui!
c. Apa yang anda ketahui tentang karakteristik Pendidikan dikelas rendah dan
karakteristik dikelas tinggi!

4. Model belajar dapat membantu dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.


Jelaskan hakikat, prinsip dan manfaat 4 model belajar (yang diantaranya: model
belajar kolaboratif, model belajar quantum, model belajar koperatif, dan model
belajar Tematik)!
JAWABAN
1.
a. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan,
pemahaman, atau nilai melalui pembelajaran, pengalaman, atau pengajaran. Ini
melibatkan perubahan perilaku atau pemahaman yang berkelanjutan
berdasarkan interaksi dengan informasi atau lingkungan.
Hakikat belajar melibatkan proses pengembangan pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai melalui interaksi dengan informasi. Ini juga mencakup
pembentukan perilaku baru dan perubahan pola pikir yang memungkinkan
seseorang untuk tumbuh dan berkembang.
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu motivasi,
lingkungan belajar, metode pembelajaran, bakat dan kemampuan individu,
kualitas pengajaran, dukungan sosial, serta faktor kesehatan fisik dan mental.
b. Belajar memiliki tiga atribut pokok yaitu :
- Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan
perasaan.
- Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif,
psikomotorik, maupun afektif.
- Belajar berlangsung melalui pengalaman, baik pengalaman langsung maupun
pengalaman tidak langsung (melalui pengamatan). Dengan kata lain, belajar
terjadi di dalam interaksi dengan lingkungan (lingkungan fisik dan lingkungan
sosial).
c. Prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan
didalam pelaksanaan kegiatan belajar. Adapun ketentuan tersebut yaitu
motivasi, perhatian, aktivitas, balikan, dan perbedaan individual. Kelima
ketentuan tersebut akan sangat menentukan dan mempengaruhi proses dan
hasil belajar.
2.
a. Menurut Joni (1992/1993) pendekatan adalah cara umum dalam memandang
permasalahan atau objek kajian. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa
pendekatan pembelajaran adalah cara memandang terhadap pembelajaran.
Disisi lain dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran adalah suatu
kerangka kerja atau strategi yang digunakan untuk menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa.
Joni (1992/1993) mengemukakan bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang
bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.
Jadi dapat dikatakan metode pembelajaran adalah serangkaian teknik dan
strategi yang digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi atau
informasi kepada siswa. Beberapa bentuk metode mengajar yang kita kenal
adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, pemberian tugas, kerja
kelompok, demonstrasi (modelling), eksperimen, pemecahan masalah, inkuiri,
dan sebagainya.
Teknik pembelajaran mengacu pada ragam khas penerapan suatu metode sesuai
dengan latar penerapan tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru,
ketersediaan peralatan, kesiapan siswa, dan sebagainya (Joni, 1992/1993). Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Teknik pembelajaran merujuk
pada langkah-langkah atau prosedur spesifik yang digunakan dalam proses
pengajaran dan pembelajaran.
b. Komponen utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan
menggunakan strategi pembelajaran ialah tujuan, yang dalam Kurikulum 2004
dirumuskan dalam bentuk kompetensi, sebab semua komponen tersebut -
termasuk strategi pembelajaran - dipilih dan difungsikan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Selanjutnya dalam rumusan tujuan ada bahan Pelajaran atau
materi Pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa, hal ini merupakan salah satu
yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran. Yang paling berkepentingan dalam proses pembelajaran ialah
siswa mengingat tujuan yang harus dicapai dari proses tersebut ialah perubahan
perilaku siswa. Oleh karena, di dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran, faktor siswa tidak boleh diabaikan. Kemudian yang harus
dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran adalah
guru, karena setiap guru memiliki kemampuan yang berbeda. Yang terakhir, Alat
yang menjadi pertimbangan kita dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran ialah sarana, waktu dan ruangan. Karena hal ini juga yang akan
menunjang proses pembelajaran.
c. Banyak strategi pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam pembelajaran,
diantaranya :
Ditinjau dari Proses Pengolahan Pesan.
a. Strategi Deduktif. Dengan strategi deduktif materi atau bahan pelajaran diolah
dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau
bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi
deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret
maupun konsep terdefinisi.
b. Strategi Induktif. Dengan strategi induktif materi atau bahan pelajaran diolah
mulai dari yang khusus (sifat, ciri, atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau
rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik
konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

Ditinjau dari Pihak Pengolah Pesan.


a. Strategi Pembelajaran Ekspositori. Dengan strategi pembelajaran ekspositori
bahan atau materi pelajaran diolah oleh guru. Siswa tinggal "terima jadi" dari
guru. Dengan strategi ekspositori guru yang mencari dan mengolah bahan
pelajaran, yang kemudian menyampaikannya kepada siswa. Strategi ini dapat
digunakan di dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya
pemecahan masalah.
b. Strategi Pembelajaran Heuristik. Dengan strategi pembelajaran heuristik
bahan atau materi pelajaran diolah oleh siswa. Siswa yang aktif mencari dan
mengolah bahan pelajaran. Guru sebagai fasilitator memberikan dorongan,
arahan, dan bimbingan. Strategi pembelajaran heuristik dapat digunakan untuk
mengajarkan berbagai materi pelajaran termasuk pemecahan masalah. Dengan
strategi ini diharapkan siswa bukan hanya paham dan mampu melakukan suatu
pekerjaan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, tetapi juga
akan terbentuk sikap-sikap positif, seperti: kritis, kreatif, İnovatif, mandiri, dan
terbuka. Strategi pembelajaran heuristik terbagi atas diskoveri, dan inkuiri.

Ditinjau dari Pertimbangan Pengaturan Guru.


a. Strategi Seorang Guru. Seorang guru mengajarkepada sejumlah siswa.
b. Strategi Pembelajaran Beregu (Team Teaching).
Dengan pembelajaran beregu, dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah
siswa. Pembelajaran beregu dapat digunakan di dalam mengajarkan salah satu
mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik
tertentu.

Ditinjau dari Pertimbangan Jumlah Siswa


a. Strategi Klasikal.
b. Strategi Kelompok Kecil.
c. Strategi Individual.

Ditinjau dari Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa.


a. Strategi Pembelajaran Tatap Muka. Strategi ini akan lebih baik apabila disertai
dengan penggunaan alat peraga.
b. Strategi Pembelajaran melalui Media. Guru tidak langsung berhadapan dengan
siswa, akan tetapi guru "mewakilkan kepada media. Siswa berinteraksi dengan
media.

3.
a. Teori belajar
- Teori belajar disiplin mental
Karakteristik teori belajar ini menganut bahwa manusia memiliki sejumlah
daya mental seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir
dan sebagainya yang dapat dilatih dan didisiplinkan.
- Teori belajar asosiasi
Teori belajar ini identic dengan teori behaviorisme yang biasa disebut S-R
Bond. Teori ini berdasarkan pada perubahan tingkah laku yang menekankan
pola prilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang
otomatis.
- Teori insight
Menurut teori ini belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini
akan terjadi apabila siswa menggunakan lingkungan.
- Teori belajar gestalt
Teori ini menjelaskan bahwa siswa merupakan individu yang utuh. Oleh
karena itu, belajar lebih mengutamakan keseluruhan, kemudian melihat
bagian-bagiannya yang mengandung makna dan hubungan.

Tipe belajar
Untuk mencapai proses dan hasil belajar yang optimal kita perlu mengenal
beberapa tipe belajar yang dikemukakan Gagne (1970). Menurut Gagne ada 8
tipe belajar yang dapat dilakukan siswa, yaitu : Signal Learning, Stimulus-
respon Learning, Chaining Learning, Verbal Association Learning,
Dicrimination Learning, Concept Learning, Rule Learning, dan Problem Solving
Learning.
b. Tahapan perkembangan siswa terutama di SD, usia 6 – 12 tahun dapat dilihat
dari aspek perkembangan berikut :
- Perkembangan fisik
- Perkembangan social
- Perkembangan Bahasa
- Perkembangan kognitif
- Perkembangan moral
- Perkembangan ekspresif
- Aspek – aspek inteligensi
- Aspek kebutuhan siswa
c.
- Karakteristik pembelajaran dikelas rendah (1,2,dan 3)
Pembelajaran dikelas rendah dilaksankan berdasarkan rencana Pelajaran
atau silabus yang telah dikembangkan oleh guru.proses pembelajaran ini
harus dirancang oleh guru sehingga kemampuan siswa,bahan ajar,proses
belajar,dan system penilaian sesuai dengan taraf perkembangan siswa.

- Karakteristik pembelajaran dikelas tinggi (4,5,dan 6)


Esensi proses pembelajaran dikelas tinggi adalah suatu pembelaran yang
dilaksankan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang
konsep dan generlisasi sehingga penerapannya (menyelesaikan
soal,mengabungkan,menghubungkan,memisahkan,Menyusun,menderetkan,
melipat,dan membagi).
4.
a. Belajar Kolaboratif ( Collaborative Learning )
Hakikat : Dua unsur yang penting dalam belajar kolaboratif adalah (1) adanya
tujuan yang sama, dan (2) ketergantungan yang positif.
Prinsip : Mengajarkan keterampilan Kerjasama, mempraktikkan, dan balikan
diberikan dalam hal seberapa baik keterampilan-keterampilan digunakan.
Kegiatan kelas ditingkatkan untuk melaksanakan kelompok yang kohesif.
Individu-individu diberi tanggung jawab untuk kegiatan belajar dan perilaku
masing-masing.
Manfaat :
- Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok karena interaksi dalam
kelompok merupakan factor berpengaruh terhadap penguasaan konsep.
- Pebelajar belajar memecahkan masalah bersama dalam kelompok.
- Memupuk rasa kebersamaan antarsiswa, setiap individu tidak dapat lepas
dari kelompoknya, mereka perlu mengenali sifat, pendapat yang berbeda dan
mampu mengelolanya. Selain itu hakikat manusia sebagai makhluk sosial
mereka tidak dapat menyendiri melainkan memerlukan orang lain dalam
hidupnya.
- Meningkatkan keberanian memunculkan ide atau pendapat untuk
pemecahan masalah bagi setiap individu yang diarahkan untuk mengajarkan

b. Belajar Kuantum ( Quantum Learning )


Hakikat : Model belajar ini muncul untuk menanggulangi masalah yang paling
sukar di sekolah, yaitu "kebosanan". Istilah Kuantum secara harfiah berarti
"kualitas sesuatu", mekanis (yang berkenaan dengan gerak).
Prinsip :
- Segalanya berbicara, segala sesuatu, lingkungan kelas hingga bahasa tubuh
guru, dari kertas yang dibagikan sampai rancangan pembelajaran, semuanya
mengirim pesan tentang belajar.
- Segalanya bertujuan, semua yang terjadi dalam penggubahan mempunyai
tujuan, yaitu para siswa mengembangkan kecakapan dalam mata pelajaran.
- Berangkat dari pengalaman, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa
telah mengalami informasi sebelum memperoleh label untuk sesuatu yang
dipelajari.
- Hargai setiap usaha, belajar mengandung risiko, belajar berarti melangkah ke
luar dari kenyamanan, saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut
mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan dirinya.
- Rayakan setiap keberhasilan; perayaan memberikan umpan balik tentang
kemajuan belajar dan meningkatkan asosiasi emosi yang positif.
Manfaat :
- Suasana kelas menyenangkan sehingga siswa bergairah belajar.
- Siswa dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya sebagai
pendorong belajar
- Siswa belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing.
- Apa pun yang dilakukan oleh siswa sepatutnya dihargai.

c. Belajar Koperatif ( Cooperative Learning )


Hakikat : Belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok
kecil sehingga siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya
sendiri dan juga anggota yang lain. Idenya sangat sederhana, anggota kelas
diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok kecil setelah menerima
pembelajaran dari guru.
Prinsip :
- Kesamaan tujuan
Tujuan yang sama pada anak-anak dalam kelompok membuat kegiatan
belajar lebih kooperatif. Pada suatu saat anak-anak mungkin tampak bekerja
kooperatif apabila bertanya tentang ejaan suatu kata atau berbagi pensil saat
menggambar. Mungkin anak-anak tersebut memiliki tujuan sendiri yang
terpisah dalam kasus ini.
- Ketergantungan positif
Prinsip kedua dari belajar kooperatif adalah ketergantungan positif. Beberapa
orang direkrut sebagai anggota kelompok karena kegiatan hanya dapat
berhasil jika anggota dapat bekerja sama.
Manfaat :
- Meningkatkan hasil belajar pebelajar.
- Meningkatkan hubungan antarkelompok, belajar kooperatif memberi
kesempatan kepada setiap siswa untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan
teman satu tim untuk mencerna materi pelajaran.
- Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar, belajar kooperatif dapat
membina sifat kebersamaan, peduli satu sama lain dan tenggang rasa, serta
mempunyai rasa andil terhadap keberhasilan tim.
- Menumbuhkan realisasi kebutuhan pebelajar untuk belajar berpikir, belajar
kooperatif dapat diterapkan untuk berbagai materi ajar, seperti pemahaman
yang rumit, pelaksanaan kajian proyek, dan latihan memecahkan masalah.
- Memadukan dan menerapkan pengetahuan keterampilan.
- Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas.
- Relatif murah karena tidak memerlukan biaya khusus untuk menerapkannya.

d. Belajar Tematik
Hakikat : Belajar tematik didefinisikan sebagai suatu kegiatan belajar yang
dirancang sekitar ide pokok (tema), dan melibatkan beberapa bidang studi (mata
pelajaran) yang berkaitan dengan tema. Pendekatan ini dilakukan oleh guru
dalam usahanya untuk menciptakan konteks dalam berbagai jenis
pengembangan yang terjadi sehingga apa yang dipelajari atau dibahas disajikan
secara utuh dan menyeluruh, bukan bagian-bagian dari satu konsep yang utuh.
Prinsip : Belajar tematik menggunakan tema sentral dalam kegiatan belajar yang
berlangsung. Semua kegiatan belajar dipusatkan sekitar tema tersebut.
Meinbach (1995) mengatakan bahwa pembelajaran tematik mengombinasikan
struktur, urutan, dan strategi yang diorganisasikan dengan baik. Kegiatan-
kegiatan, bacaan, dan bahan-bahan digunakan untuk mengembangkan konsep-
konsep tertentu.
Manfaat : alam belajar tematik, ada perubahan peranan guru dari seorang
pemimpin dan penyedia kebijakan serta pengetahuan fasilitator, pembimbing,
penantang, pemberi saran, dan organisator. Pembelajaran tematik
menghadapkan pebelajar pada arena yang realistik, mendorong pebelajar
memanfaatkan suatu konteks dan literatur yang luas. Pembelajaran ini juga
membantu pebelajar melihat hubungan antara ide-ide dan konsep- konsep.
Dengan demikian, akan meningkatkan pemahaman pebelajar terhadap apa yang
dipelajari. Di samping itu, belajar tematik juga memberi kesempatan yang nyata
kepada pebelajar untuk membentuk latar belakang informasi sendiri dalam
rangka membangun pengetahuan baru.

Anda mungkin juga menyukai