Anda di halaman 1dari 10

Nama : Rasyid Abdullah

NIM : K7721054
Kelas : B

PROGRAM SARJANA FKIP UNS


PRODI SARJANA (S1) PENDIDIKAN AKUNTANSI
UJIAN AKHIR SEMESTER TA 2021/22
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran
Kode/Smt./Sks. : 02203243011/Dua B/ 3
Tanggal/Jam : 1 Juni 2022/07.30-10.00
Dosen : Dr. Sudiyanto, M.Pd.

1. Strategi pembelajaran ekspositori

a. Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan


kepada proses penyampan materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok
siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.
Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan lang-sung oleh guru. Siswa tidak
dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pe-lajaran seakanakan sudah jadi.
Karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering
juga dinamakan strategi ”chalk and talk”.

b. Menurut Erman Suherman (2003: 203) metode ekspositori merupakan metode yang
memiliki beberapa tujuan, di antaranya: 1) dengan strategi pembelajaran ekspositori
guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian
guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang
disampaikan, 2) strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila
materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas sementara waktu yang dimiliki
untuk belajar terbatas, 3) melalui pembelajaran ekpositori selain siswa dapat
mendengar melalui lisan tentang suatu materi pelajaran sekaligus siswa dapat melihat
mengobservasi melalui pelaksanaan presentasi, dan 4) strategi pembelajaran
ekspositori dapat digunakan dalam jumlah siswa yang banyak atau ukuran kelas besar
(Sanjaya Wina, 2006: 188-189).

c. Prinsip strategi pembelajara ekspositori

1. Berorientasi pada tujuan


Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi
pembelajaran ekspositori melalui model pembelajaran ceramah, namun tidak
berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran; justru tujuan itulah
yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini.
2. Prinsipkomunikasi
Proses pembelajaran dapat di katakan sebagai proses komunikasi, yang
menimbulkan pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan)
kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). 
3. Prinsip kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme, “kesiapan” merupakan salah satu hukum
belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespons
dengan cepat dari setiap stimulus manakalah dalam dirinya sudah memiliki
kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespons setaip
stimulus yang muncul manakalah dalam dirinya belum memiliki kesiapan.
4. Prinsip berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau
mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung
pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil
adalalah manakalah melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada
situasi ketidak seimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk
menncari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar
mandiri.

d. Bagaimanakah prosedur strategi pembelajaran ekspositori?

1. Rumusan Tujuan yang ingin dicapai


Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapkan guru.
Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan
tingkah laku yang spesifik yang beroreantasi kepada hasil belajar. Tujuan yang
spesifik, seperti yang telah dijelaskan diatas, dapat memperjelas kepada arah yang
ingin dicapai. Dengan demikian, melalui tujuan yang jelas selain dapat
membimbing dalam menyimak materi pelajaran juga akan diketahui efektifitas
dan efisiensi penggunaan strategi ini.
2. Kuasai materi pelajaran yang ingin dicapai
Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan syarat mutlak penggunaan
strategi skspositoris. Pengguasaan materi yang sempurnaan, akan membuat
kepercayaan diri guru meningkat, sehingga guru akan mudah akan mengelolah
kelas; ia akan bebas  bergerak; berani menatap siswa.

3. Kenali Medan dan Berbagai Hal yang dapat mempengaruhui  proses penyampain

Mengenali lapangan atau medan merupakan hal penting dalam langkah persiapan.
Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai
kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi pelajaran. 

e. Buatlah contoh strategi pembelajaran ekspositori

No. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu Keterangan


1 Kegiatan Pendahuluan -Guru memulai pembelajaran 20 menit
dengan mengajak siswa berdoa
-Guru menyampaikan rencana
pembelajaran, materi yang akan
dibahas dan kontrak
pembelajaran.

2 Kegiatan Inti -Guru menyampaikan materi 60 menit


pembelajaran kepada siswa.
-Guru memberikan kesimpulan
terhadap materi yang diberikan
kepada siswa.

3 Kegiatan Penutup -Guru memberikan sebuah 45 menit


penugasan kepada siswa terkait
materi yang dipelajari.
-Guru memberikan evaluasi
-Guru mengakhiri pembelajaran
dengan doa bersama
2. Strategi pembelajaran berbasis masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan strategi pembelajaran berbasis masalah? Jelaskan!


- Strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) merupakan suatu
pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik
dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan
inkuiri dan keterampilan berpikir, mengembangkan kemandirian, dan percaya diri
(Fachrurazi,2011).
- Strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) dapat diartikan sebagai rangkaian
aktifitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah (Sanjaya, 2007).

b. Apakah tujuan strategi pembelajaran berbasis masalah? Jelaskan!


Trianto (2010: 94-95) menyatakan bahwa tujuan PBL yaitu membantu siswa
mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan mengatasi masalah, belajar
peranan orang dewasa yang autentik dan menjadi pembelajar yang mandiri. Sejalan
dengan pendapat tersebut, pemecahan masalah merupakan salah satu strategi
pengajaran berbasis masalah dimana guru membantu siswa untuk belajar
memecahkan melalui pengalaman-pengalaman pembelajaran hands-on (Jacobsen et
al, 2009: 249), sehingga pernyataan tersebut sesuai dengan tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui pengaruh PBL terhadap kemampuan kognitif C3, 12 C4, C5
dan C6 berdasarkan keterampilan pemecahan masalah persoalan fisika siswa

c. Bagaimanakah prinsip-prinsip strategi pembelajaran berbasis masalah? Jelaskan!

1. Menerapkan model pembelajaran berbasis masalah ini membutuhkan kesiapan


guru dalam hal menempatkan materi pelajaran dalam konteks permasalahan yang
dekat dengan kehidupan siswa. 
2. Prinisip kedua adalah berpusat pada siswa, guru sebagai fasilitator. Guru tidak
lagi sebagai sumber materi pembelajaran satu-satunya, siswa menjadi pusat
pembelajaran dengan aktif mengikuti tahapan pemecahan masalah.
3. Prinsip ketiga adalah proses pembelajaran berlangsung aktif, siswa menerapkan
pengetahuan yang baru diperoleh terhadap permasalahan yang dihadapi.
4. Prinsip keempat adalah siswa bekerja secara kolaboratif bersama-sama
memahami permasalahan. 
5. Prinsip kelima adalah berbasis inquiri, siswa belajar menyelidiki dengan
mengajukan pertanyaan dalam proses.
6. Prinsip keenam adalah mendorong siswa untuk melakukan evaluasi diri dan
kelompok secara terus menerus.
d. Bagaimanakah prosedur strategi pembelajaran berbasis masalah? Jelaskan!
- Memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa.
Guru membahas tujuan pembelajaran, mendeskripsikan berbagai kebutuhan
logistik penting, dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi
masalah.
- Mengorganisasikan siswa untuk meneliti.
Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas
belajar yang terkait dengan permasalahannya
- Membantu investigasi mandiri dan kelompok.
Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang tepat, melaksanakan
eksperimen dan mencari penjelasan dan solusi.
- Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan artefak-artefak yang
sesuai seperti laporan, rekaman video, dan modelmodel, serta membantu mereka
untuk menyampaikannya kepada orang lain.
- Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap investigasinya dan
proses-proses yang mereka gunakan.

e. Buatlah contoh strategi pembelajaran berbasis masalah!

3. Strategi pembelajaran berbasis proyek


a. Apakah yang dimaksud strategi pembelajaran berbasis proyek? Jelaskan!
Menurut Goodman dan Stivers (2010) mendefinisikan project based learning (PjBL)
merupakan pendekatan pembelajaran yang membangun kegiatan sebagai tugas nyata dan
memberikan tantangan bagi peserta didik untuk dipecahkan secara berkelompok.
Kemudian menurut Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran
yang berfokus pada peserta didik pengalaman belajar menentukan konsep yang dibangun
berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran. Selain itu terdapat juga
pendapat dari Grant (2002) pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan melakukan suatu investigasi yang mendalah terhadap
suatu topik.
Jadi berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dan
pendidik hanya menjadi fasilitator dalam prosesnya untuk memecahkan suatu masalah
nyata dengan pengalaman belajar, riset, maupun investigasi sehingga dapat membentuk
pengetahuan sendiri dan menghasilkan produk pembelajaran sendiri.
b. Apakah tujuan dari strategi pembelajaran berbasis proyek? Jelaskan!
Beberapa tujuan dari strategi ini dapat dijabarkan menjadi beberapa poin sebagai berikut:
- Melatih peserta didik untuk memecahkan masalah proyek
- Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan inisiatif
- Menumbuhkan sikap konsep belajar sepanjang hayat
- Melatih peserta didik berpikir kritis dan kreatif
- Melatih peserta didik dalam menghubungkan pengetahuan dan ilmu yang dimiliki
- Melatih kerjasama antar peserta didik dalam menyelesaikan proyek
c. Bagaimana prinsip-prinsip pembelajaran berbasis proyek? Jelaskan!
Prinsip-prinsip strategi pembelajaran berbasis proyek dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Prinsip Masalah atau pertanyaan yang menantang (principle of challenging problem
or question)
Prinsip ini diperlukan karena mampu merangsang siswa untuk menemukan jawaban
dari masalah yang dihadapi. Pembelajaran yang dimulai dengan pertanyaan
memungkinkan siswa untuk mempersiapkan apa yang akan dipelajari dan langkah-
langkah apa yang harus diambil dalam memecahkan pertanyaan.
2) Prinsip Penyelidikan Berkelanjutan (principle of sustained inquiry)
Prinsip ini merupakan langkah awal dalam memecahkan masalah dan mengerjakan
proyek secara mandiri oleh peserta didik. Proses inkuisi yang ditempuh dapat
mengasah keterampilan, berpikir kritis, dan mampu untuk berkolaborasi,
bekerjasama dalam menghasilkan produk pengetahuan.
3) Prinsip Keaslian (Prinsiple of Authenticity)
Prinsip keaslian dalam pembelajaran berbasis proyek yang menghubungkan
pembelajaran dengan dunia nyata, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan
diantaranya:
- Otentik dalam proyek. Proyek yang dirancang oleh peserta didik harus
berdasarkan kenyataan yang terjadi, bukan suatu bayangan saja.
- Otentik dalam kegiatan dan peralatan.
- Otentik dalam hasil. Hasil dari proyek yang dibentuk oleh peserta didik harus
bermanfaat secara nyata bagi lingkungan sekitar diberbagai bidang.

4) Prinsip Gagasan dan Pilihan Siswa (Principle of Voice and Choice)


Prinsip ini menekankan bahwa setiap peserta didik harus dapat untuk
mengekspresikan gagasan serta ide yang dimiliki ketika mengerjakan tugas proyek
pembelajaran bersama teman-temannya. Karena menurut Dewey berani
mengeluarkan pendapat merupakan salah satu kegiatan untuk mencapai kemampuan
berpikir kritis dan pemecahan masalah.
5) Prinsip Pefleksi (Principle of Reflection)
Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana keefektifan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan, dan untuk mengetahui masalah-masalah yang
ditemui selama proses penyelesaian proyek tersebut. Refleksi juga berguna untuk
mengembangkan pengetahuan metakognitif peserta didik dalam pembelajaran.
6) Prinsip Kritik dan Perbaikan (Principle of Critique and Revision)
Prinsip ini dapat dilakukan ketika penyelesaian proyek berlangsung, pendidik dapat
memberikan kritik dan saran untuk membantu siswa dalam mencari jalan keluar atas
hambatan-hambatan yang dialami oleh peserta didik, kemudian dapat memperbaiki
kualitas proyek yang diselesaikannya.
7) Prinsip Publikasi Produk (Principle of Public Product)
Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan bagi peserta didik dalam
mempresentasikan hasil proyek yang diselesaikannya baik dikelas maupun dilingkup
yang lebih luas contohnya internet atau jaringan sosial. Maka dengan prinsip ini
peserta didik akan termotivasi untuk mempresentasikan hasil proyek yang dikerjakan
secara maksimal.
d. Bagaimana prosedur strategi pembelajaran berbasis proyek?
Prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran berbasis proyek dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big
question).
Pembelajaran dimulai dengan penyampaian pertanyaan yang memancing gagasan
peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas, topik yang diambil harus sesuai
dengan materi yang akan diajarkan.
2) Merencanakan proyek (design a plan for the project)
Perencanaan proyek dilakukan oleh peserta didik dan didampingi oleh pendidik.
Peserta didik diharapkan memiliki tanggung jawab atas terlaksanakannya proyek
tersebut. Perencanaan dapat berisi aturan, subjek dan objek pendukung, alat dan
bahan untuk menyelesaikan proyek.
3) Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule).
Menyusun jadwak aktivitas dalam menyelesaikan proyek tersebut, tahapan-tahapan
yang disusun harus sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di awal pembelajaran.
Proyek yang dikerjakan secara berkelompok dapat dikerjakan diluar sekolah.
4) Mengawasi jalannya proyek (Monitor the students and the progress of the project)
Pendidik melakukan monitoring dan mengawasi jalannya proses pengerjaan proyek
dengan menjadi fasilitator setiap proyek yang akan diselesaikan. Mengawasi dalam
berdiskusi, dan mengawasi keberjalannan pengerjaan proyek tersebut secara
kelompok dan mengesampingkan kepentingan pribadi.
5) Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (asses the outcome)
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian standar, berperan dalam
mengevaluasi peserta didik, dan memberi umpan balik kepada peserta didik.
Penilaian dapat dilakukan ketika presentasi hasil proyek sedang berlangsung.
6) Evaluasi (Evaluate the experience)
Pada akhir pembelajaran pendidik dan peserta didik perlu melakukan refleksi sebagai
identifikasi kendala, hambatan, serta pengalaman dalam mengerjakan proyek
pembelajaran tersebut, sehingga dapat dijadikan solusi untuk mengerjakan proyek
selanjutnya.
e. Buatlah contoh strategi pembelajaran berbasis proyek!

No Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan Orientasi:
1.1 Menyiapkan peserta didik Pendidik mendorong peserta didik menyiapkan 10 mnt
1.2 Melakukan apersepsi diri
1.3 Menyampaikan tujuan Pendidik membimbing apersepsi pada peserta
didik
Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.

2 Kegiatan Inti:
2.1 Pengenalan Masalah Mendorong peserta didik untuk tertarik pada 80 mnt
2.2 Penyusunan rancangan proyek masalah.
2.3 Penyusunan rencana kerja Mendorong peserta didik berpikir kritis mencari
2.4 Pelaksanaan & monitoring jawaban atas pertanyaan yang diberikan.
2.5 Pengujian hasil Mendorong peserta didik menemukan korelasi
antara kehidupan nyata dengan topik pembelajaran
Mendorong peserta didik membentuk kelompok
Mendorong peserta didik untuk bekerja sama
Mendorong peserta didik untuk mengembangkan
dan mengkomunikasikan rancangan proyek
Mendorong peserta didik untuk menyelidiki dan
mengidentifikasi masalah nyata
Mendorong peserta didik untuk mencari sumber
informasi
Mendorong peserta didik mengembangkan
kemampuan membuat keputusan
Mendorong peserta didik dalam membangun sikap
kerjasama
Mendorong peserta didik mengembangkan
kemampuan berkomunikasi dan kemampuan
menyelidiki
Mendorong peserta didik untuk menyusun dan
menyampaikan hasil proyek
Mendorong peserta didik untuk menampilkan
hasil proyek menggunakan media yang ada
Mendorong peserta didik untuk menjawab
pertanyaan saat diskusi
3 Kegiatan Penutup:
3.1 Membuat Kesimpulan Pendidik membimbing peserta didik untuk 10 mnt
3.2 Evaluasi dan Evaluasi membuat kesimpulan
3.3. Melakukan tindak lanjut Pendidik membimbing peserta didik untuk
melakukan evaluasi serta refleksi pembelajaran
Pendidik membimbing peserta didik untuk
melakukan tindak lanjut.

Jumlah Waktu 100 mnt

4. Strategi pembelajaran inkuiri


a.

5. Strategi pembelajaran kooperatif

a. Apakah yang dimaksud dengan strategi pembelajaran kooperatif? Jelaskan!


Cooperative learning atau kooperatif adalah model pembelajaran dengan memberikan
tugas kepada siswa yang lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya
akan dipresentasikan kepada kelompok lain di dalam kelas. Hasil kelompok tersebut
kemudian didalami dan ditanggapi sehingga terjadi proses belajar yang aktif dan
dinamis.

b. Apakah tujuan strategi pembelajaran kooperatif?

1. Meningkatkan hasil belajar akademik


Cooperative learning unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep
sulit, serta mampu memberikan keuntungan bagi siswa yang memiliki nilai tinggi
maupun siswa yang memiliki nilai rendah untuk bekerja bersama dalam
menyelesaikan tugas.
2. Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain dari model cooperative learning adalah mampu menerima perbedaan
ras, budaya, kelas sosial, maupun kemampuan dari masing-masing individu.
Melalui pembelajaran kooperatif siswa saling bekerjasama dan saling menghargai
kondisi dan latar belakang orang lain.
3. Pengembangan keterampilan sosial
Cooperative learning mengajarkan siswa untuk bekerjasama dan kolaboratif

c. Bagaimanakah prinsip-prinsip strategi pembelajaran kooperatif?


Menurut Roger dan David Johnson (dalam Rusman) ada lima prinsip dasar dalam
pembelajaran kooperatif (cooperative learning), yaitu:
a. Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence)
b. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)
c. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction)
d. Partisipasi dan komunikasi (participation communication)
e. Evaluasi proses kelompok

d. Bagaimanakah prosedur strategi pembelajaran kooperatif?


Terdapat enam langkah dalam model pembelajaran kooperatif yaitu:.
 Menyampaikan tujuan serta memotivasi siswa. 
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi
dasar yang ingin dicapai dan memotivasi siswa.
 Penyajian informasi. 
Guru memberikan informasi kepada siswa.
 Atur siswa menjadi kelompok belajar. 
Guru memberi tahu pengelompokan siswa.
 Membimbing kelompok belajar. 
Guru memotivasi dan memfasilitasi pekerjaan siswa dalam kelompok belajar
kelompok.
 Evaluasi. 
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah
diterapkan.
 Berikan penghargaan. 
Guru menghargai hasil belajar individu dan kelompok.

e. Buatlah contoh strategi pembelajaran kooperatif!

Anda mungkin juga menyukai