Anda di halaman 1dari 4

Topik 3.

Koneksi Antar Materi – Pembelajaran Berdiferensiasi


Nama : Rubby Aulia
NIM : 9243610179
Kelas : PGSD 5, PPG Prajabatan Gel 1 Tahun 2024

1. Pengetahuan baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari mata


kuliah ini?

Pengetahuan baru yang saya dapatkan setelah mempelajari mata kuliah ini
adalah Strategi pengajaran adalah teknik, metode, atau perencanaan
edukasional mengenai kegiatan atau interaksi kelas agar pembelajaran
dapat efektif dan dapat mencapai target pembelajaran yang disiapkan
pengajar sebelum mengajar (Suprayogi, 2022). Strategi pengajaran
merupakan upaya atau strategi yang dilakukan oleh pengajar untuk
mendorong peserta didik untuk belajar secara aktif dan memiliki motivasi
yang tinggi. Rancangan strategi pengajaran harus dapat mendorong
peserta didik untuk mengobservasi, menganalisa, menciptakan hipotesis,
menyuarakan pendapat, menggali pengetahuan sendiri, dan mencari
solusi.

Strategi pengajaran merupakan perencanaan untuk mencapai target


pembelajaran yang disiapkan oleh pengajar sebelum mengajar. Satu sesi
kelas dapat terdiri dari beberapa tujuan pembelajaran. Sementara, waktu
untuk tiap sesi kelas terbatas. Maka dari itu, dalam strategi pengajaran,
setiap aktivitas pembelajaran harus memiliki lebih dari satu fungsi dan
memenuhi lebih dari satu tujuan pembelajaran, sehingga pengajar harus
mengkombinasikan beberapa tujuan pembelajaran menjadi satu kegiatan
belajar dengan begitu, semua tujuan pembelajaran akan mampu dicapai
dalam satu sesi kelas. Strategi pengajaran membantu pengajar untuk
menyusun proses pembelajaran sehingga memungkinkan terpenuhinya
semua tujuan pembelajaran lewat aktivitas-aktivitas di kelas dalam waktu
yang terbatas.
Macam-Macam Strategi Pengajaran dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Strategi pengajaran dapat diklasifikasikan menjadi 5, yaitu:

1. strategi pengajaran langsung (direct instruction),


2. strategi pengajaran tak langsung (indirect instruction),
3. strategi pengajaran interaktif (interactive learning),
4. strategi pengajaran mandiri (self-learning), dan
5. strategi pengajaran melalui pengalaman (experimental).

Apa pun strategi pengajaran yang digunakan harus memperhatikan dan


menerapkan diferensiasi. Penerapan strategi pengajaran bukan sekedar
menggunakan strategi pengajaran tertentu saja, namun harus
memperhatikan aspek-aspek diferensiasi. Strategi pengajaran yang
digunakan harus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik dan
kebutuhan belajar peserta

1. Project-Based Learning.

Project-based learning adalah strategi pengajaran yang memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk mengelola kegiatan belajar di kelas
dengan membuat suatu project. Hal ini digunakan dengan cara peserta
didik membuat kelompoknya masing-masing lalu memecahkan masalah
dari project yang diberikan. Contohnya seperti kelompok-kelompok yang
ada di kelas diminta untuk membuat suatu projek yang diberikan oleh
pengajar lalu projek itu dapat dicari referensinya dari media mana saja.

Projek yang dikerjakan oleh masing-masing kelompok adalah projek yang


berbeda-beda namun tetap untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
sama.

2. Small Group Discussion

Strategi pengajaran Small Group Discussion atau diskusi kelompok


kecil merupakan elemen belajar secara aktif. Dengan aktivitas kelompok
kecil, peserta didik akan belajar menjadi pendengar yang baik, memberikan
dan menerima umpan balik yang konstruktif, menghormati pendapat orang
lain, mendukung pendapat dengan bukti dan lain-lain. Aktivitas diskusi
kelompok dapat berupa membangkitkan ide, menyimpulkan poin penting,
mengakses tingkat skill dan pengetahuan, memungkinkan memproses
outcome pembelajaran pada akhir kelas, dan dapat menyelesaikan
masalah.

3. Jigsaw Reading

Strategi pengajaran jigsaw reading ini menerapkan strategi belajar yang


kooperatif yang bertujuan agar para peserta didik mendapatkan
kenyamanan belajar sesuai dengan diri mereka. Langkah-langkahnya
sebagai berikut: pertama, guru membagi para peserta didik kedalam
beberapa kelompok kecil, setiap kelompok berisi peserta didik yang nanti
akan bertugas untuk membaca dan mempelajari sub-topik yang diberikan.
Lalu guru akan memberikan sub-topik materi yang harus dibaca dan
dipelajari peserta didik di masing-masing kelompok. Setelah masing-
masing peserta didik mempelajari sub-topik materi tersebut, mereka akan
dikelompokkan kedalam kelompok baru yang disebut sebagai kelompok
expert. Kelompok expert ini merupakan kumpulan peserta didik yang
membahas sub-topik yang sama dari masing-masing kelompok awal. Di
dalam kelompok expert masing-masing peserta didik akan mendiskusikan
pemahaman mereka masing-masing. Antar satu dengan yang dirinya akan
kembali ditempatkan di kelompok yang berbeda, kemudian ia diminta untuk
mengajarkan teman atau peserta didik lainnya. Teknik seperti ini dapat
menghidupkan suasana belajar karena mereka dapat mendapatkan
tantangan untuk melibatkan diri mereka sendiri dalam situasi pembelajaran
tersebut.

4. Strategi Problem-Based Instruction.

Strategi pembelajaran ini merupakan strategi pembelajaran yang


menunjang keterlibatan peserta didik untuk melakukan pembelajaran dan
pemecahan masalah autentik yang dihadapi. Strategi ini melibatkan
pemerolehan informasi dan pengembangan pemahaman mengenai peserta
didik mengenai topik-topik yang diajarkan di kelas, sehingga mereka belajar
cara-cara yang tepat untuk mengkonstruksi kerangka masalah,
mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan
menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi terkait
pemecahan masalah, serta memecahkan permasalahan dengan bekerja
baik secara secara individual, maupun kolaborasi dengan peserta didik
lainnya.

Pada pengaplikasiannya, strategi ini juga membantu peserta didik untuk


meningkatkan kemampuan bersosialisasinya. Hal ini ditunjukkan oleh
adanya keefektifan dalam interaksi sosial, proses teacher-asisted
instruction yang menuntut adanya kedekatan antara pengajar dan peserta
didik, serta pengajar yang tidak banyak berperan sebagai penyebar
pengetahuan. Maka dari itu, pengajar perlu mengembangkan perannya
sebagai pebimbing dan negosiator.

Manfaat yang akan didapatkan dari penggunaan strategi ini adalah peserta
didik akan mempunyai pemahaman mengenai hubungan pengetahuan
dengan dunia nyata serta bagaimana cara yang tepat untuk
mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam masalah yang kompleks.
Bahkan, metode ini dapat membantu menciptakan lingkungan kelas yang
lebih positif dan demokratis, sehingga strategi ini juga efektif untuk
mengatasi keragaman peserta didik yang ada di dalam suatu kelas.

2. Bagaimana pengetahuan baru tersebut berkontribusi terhadap


pemahaman tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi?

Pengetahuan baru tersebut berkontribusi terhadap pemahaman tentang


implementasi pembelajaran berdiferensiasi yaitu Implementasi
pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru untuk lebih fleksibel
dalam memenuhi kebutuhan individu siswa. Ini berarti bahwa siswa dengan
tingkat pemahaman yang berbeda dapat diajar secara efektif sesuai dengan
kemampuan mereka masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai